Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simandjuntak, E. Risma
"Dana merupakan masalah paling menenunkan dalam pelaksanaan fungsi lembaga keuangan yang menghubungkan kepen tmgan unit ekonomi yang mempunyai surplus dana dan unit ekonomi yang yang membutunkan dana untuk digunakan pada ke giatan yang bersifat produktif. Pada dasarnya sumber dana utama suatu lembaga keuangan berasal dari dana masyarakat;
Kelangsungan hidup suatu lembaga keuangan di frentu- kan oleh kemampuannya dalam mengelola dana yaitu kemampuan nya menghimpun dana semaksimal mungkin dengan biaya semi¬nimal mungkin serta menyalurkannya pada sektor produktif sehingga memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan.
Sebagai lembaga keuangan bukan bank jenis mvesrasi P T "X" melaksanakan fungsi penghimpunan dan pengalokasian dana kemasyarakat dengan tidak diperbolehkan menghimpun dana dalam bentuk tabungan, giro maupun deposito serta tidak diizinkan memberikan kredit Dana yang diumpun di¬alokasikan untuk membeli surat-surat; berharga sebagai sarana penanaman dana pasar uang (jangka pendek) dan pasar modal (investasi).
Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa penanaman dana pasar uang khususnya untuk instrumen warkat niaga tidak berbeda dengan kredit perbankan karena warkat niaga tersebut tidak dijual kembali tetapi tetap menjadi portofolio PT "Z" sampai saat jatuh tempo Juga disimpulkan pengelolaan dana PT ,TX" belum terlaksana secara efisien Arrirya meningkatnya jumlah dana dihimpun dan yang dialokasikan tidak mengakibatkan meningkatnya rentabilitas perusahaan Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain adalah keterbatasan manajemen PT nXn sendiri, situasi perekonomian dan kebijakan pemerintah yang membatasi ruang gerak perusahaan.
Oleh karena itu manajemen perlu meningkatkan efisiensi dengan lebih aktif mencari sumber dana murah dan melakukan evaluasi yang lebih teliti terhadap calon nasabah Selain itu perlu usaha yang lebih aktif untuk menarik lebih banyak perusahaan yang hendak memasyarakatkan sahamnya (under writing) karena hal ini tidak saja memberikan pendapatan yang memadai bagi PT X, juga membantu program pemerintah dalam rangka pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Bagus
"ABSTRAK
Seiring dengan menurunnya suku bunga SBI, banyak investor merasakan bahwa berinvestasi pada risk free asset seperti deposito temyata kurang menguntungkan karena memberikan tingkat return yang rendah. Sehingga dirasakan perlu untuk mencari altematif investasi lain yang memberikan imbal hasil optimal dengan tetap memperhatikan tingkat risiko yang ada. Fenomena tersebut juga dialami oleh manajemen PT XYZ yang mempunyai sejumlah dana yang dikumpulkan dari karyawan dengan tujuan berinvestasi untuk kesejahteraan karyawannya. Setelah membandingkan kelebihan dan kekurangan dengan deposito, altematif investasi yang dipilih adalah reksadana.
Altematif investasi yang dipilih didasarkan pada keunggulan reksadana antara lain dari segi pengelolaannya yang dilakukan oleh tenaga profesional sehingga memudahkan di dalam menganalisa harga efek dan sebagai akses intormasi ke pasar modal, adanya diversifikasi investasi sehingga dapat mengurangi risiko, nilai investasi awal yang relatif rendah, likuiditas yang tinggi, dan biaya yang relatif rendah. Dari keempat Reksadana yang ada di Indonesia,
yaitu Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, Reksadana Pasar Uang, dan reksadana Campuran, reksadana yang dipilih adalah Reksadana Pendapatan Tetap karena dianggap memberikan return yang stabil dan keamanan dalam berinvestasi. Juga dana yang diinvestasikan ke daiam instrumen reksadana di Indonesia sebagian besar ditanamkan pada Reksadana Pendapatan Tetap, rata-rata lebih dari 60%. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan dibebaskannya pajak atas kupon bunga dari obligasi yang diterima oleh reksadana.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Reksadana Pendapatan Tetap yang memberikan return positif dan aktif diperdagangkan 'Selama periode Januari 2003 sampai Desember 2003. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pengelolaan lnvestasi dan Reksadana (PIR) BAPEP AM, terdapat 7 reksadana pendapatan tetap yang akan dijadikan obyek penelitian. Langkah-langkah dalam mencari reksadana terbaik diawali dengan mcnghitung return dan standar deviasi tahunan yang diperoleh dari return standar deviasi bulanan, kcmudian dilanjutkan dengan menghitung koefisien korelasi dan kovarian dari masing-masing reksadana. Selanjutnya menghitung bobot dari masing-masing reksadana pendapatan tctap untuk mcnyusun portofolio dengan Metode Markowitz Diversification.
Langkah bcrikutnya adalah mengukur reward to variability ratio pada masing-masing reksadana dan juga pada portofolio dengan menggunakan Metode Sharpe.
Berdasarkan hasil analisis dan pemhahasan pada penelitian ini, diperoleh portofolio reksadana pendapatan tetap yang menunjukkan performa terbaik dengan proporsi 13.75% reksadana BNI Dana Plus dan 86.25% reksadana Reksa V-Plus, dan komposisi tersebut memberikan tingkat return sebesar 13.00% dengan tingkat risiko (standar deviasi) 0.63%.
Nilai yang diberikan pada indeks reward to variability ratio adalah 5.2994, merupakan nilai yang tertinggi dari portofolio reksadana lainnya. Untuk Reksadana Pendapatan Tetap
individu, Reksa V - Plus menunjukkan performa yang terbaik dengan indeks reward to variability ratio 5.1652 dengan tingkat return sebesar 12.74% dan standar deviasinya 0.59%.
Bila dibandingkan dengan kineija Deposito 1 bulan pada periode yang sama, dapat dilihat bahwa tingkat return reksadana pendapatan tetap baik secara individu maupun portofolio masih lebih tinggi dibandingkan dengan return Deposito 1 bulan yang hanya sebesar 9.69%.
Dengan adanya hasil penelitian ini, direkomendasikan kepada manajemen PT XYZ untuk mengembangkan investasinya dengan mengalihkan sebagian atau seluruh dananya ke dalam industri reksadana khususnya Reksadana Pendapatan Tetap. Namun tetap memperhatikan perubahan pada pasar reksadana, karena kinerja reksadana di masa lalu belum tentu sama dengan kinerja reksadana di masa mendatang.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Izudin
"ABSTRAK
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang saat ini sedang berkembang sejalan dengan pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Jumlah reksadana tercatat di Bapepam hingga akhir tahua 2002 adalah 131 reksa dana. Dari jumlah tersebut 61 diantaranya adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). RDPT adalah jenis reksa dana yang paling berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dengan perkembangan RDPT yang cukup mengesankan tersebut penulis merasa perlu adanya analisis mengenai kinerja reksa dana untuk menilai apakah investasi dalam instrument tersebut dapat menghasilkan imbal basil (return) yang lebih baik dibandingkan investasi pada instrumen lainnya.
Analisis mengenai kinerja reksa dana khususnya reksa dana pendapatan tetap merupakan tahapan penting yang harus diperhatikan para masyarakat pemodal atau investor sebelum menanamkan modalnya dalam instrumen tersebut. Salah satu indikator untuk menganalisis kinerja reksadana Pendapatan Tetap adalah keberhasilan strategi manajer investasi dalam mengelola portfolio reksadananya, yang tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Dalam penelitian ini penulis menganalisis kinerja reksadana pendapatan tetap dengan membandingkan antara return NAB dan return pembandingnya, yaitu indeks obligasi dan deposito 1-bulan pada bank swasta nasional, baik dari return tanpa mempertimbangkan faktor
risiko (investment return measures) maupun dengan mempertimbangkan faktor risiko (riskadjusted measures).
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para investor mengenai kinerja setiap reksa dana pendapatan tetap yang selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambi!an keputusan investasi jangka panjang. Diharapkan basil penelitian ini dapat memberi indikasi kepada para investor tentang reksa dana mana yang memberikan im.bal hasil paling baik dan sebaliknya.
Untuk menilai tingkat signifikansi perbedaan kinerja reksa dam dan pembanding, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji Beda Dua Rata-rata. Hasil uji hipotesis menunjukkan perbedaan tersebut tidak signifikan pada level 5%, artinya return reksa dana pendapatan tetap tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan return pembandingnya pada tingkat uji signifikansi 5%.
Hasil kinerja reksa dana pendapatan tetap periode 1999-2002 secara umum tidak begitu baik apabila dibandingkan dengan return indeks obligasi maupun return deposito. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kinerja reksa dana yang undcrpel:formed terhadap kinerja kedua pembandingnya tersebut, baik untuk pengukuran return walaupun pengukuran kinerja sharpe, treynor dan jensen. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar RDPT kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang. Dari buruknya sebagian besar reksa dana tersebut terdapat beberapa RDPT yang cukup menguntungkan untuk investasi diantaranya Indovest Dana Obligasi, Nikko Obligasi Nusantara, dan Dana Megah Pendapatan Tetap.
Dalam penelitian ini terdapat kondisi yang abnormal dan pengukuran kinerja reksa dana hanya sebatas penggunaan metode sharpe, treynor, dan jensen. Kiranya untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada kondisi yang normal dan menggunakan parameter-parameter lain yang dapat digunakan untuk mengukur k.inerja reksa dana di Indonesia.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Rifai
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan teori yang dipelajari selama menjadi mahasiswa Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya teori risk adjusted return yang berkaitan dengan mata kuliah Manajemen Investasi dalam konteks perusahaan asuransi yang berperan penting dalam pengelolaan dana investasi. Kegiatan investasi yang diteliti meliputi alokasi aset investasi, pencatatan transaksi, dan perhitungan performa dana investasi selama periode 2017 hingga 2024 ytd dengan indikator risk-adjusted return sebagai fokus utama. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data dan informasi secara sistematis, memberikan gambaran menyeluruh tentang proses investasi di perusahaan asuransi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan investasi belum optimal karena masih ada proses manual pada beberapa bagian pelaporan dan performa dana yang berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dari semua indikator risk-adjusted return yang secara umum menggambarkan performa manajer investasi yang tidak mampu menghasilkan imbal hasil yang memuaskan dan pengelolaan risiko yang belum cukup baik. Temuan ini menyoroti meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pelaporan kegiatan investasi dengan mengurangi proses manual yang sangat. pemilihan indikator evaluasi kinerja yang tepat sesuai kondisi pasar dan karakteristik dana, serta memberikan wawasan praktis bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memahami imbal hasil dana investasi secara komprehensif.
...... This study aims to understand the application of theories learned as a Finance Management student at the Faculty of Economics and Business, specifically risk-adjusted return theories related to Investment Management courses, in the context of insurance companies, which play a significant role in investment fund management. The investment activities investigated include asset allocation, transaction recording, and performance calculation of investment funds from 2017 to 2024 YTD, with a primary focus on risk-adjusted return indicators. A descriptive analysis method was used to systematically depict data and information, providing a comprehensive overview of the investment process in insurance companies. The results indicate that investment activities are not yet optimal due to the presence of manual processes in some reporting sections and fluctuating fund performance over the past few years. All riskadjusted return indicators generally illustrate that investment managers have not been able to generate satisfactory returns and have not adequately managed risk. These findings highlight the need to enhance the efficiency and effectiveness of investment activity reporting by reducing manual processes, selecting appropriate performance evaluation indicators according to market conditions and fund characteristics, and providing practical insights for various stakeholders in understanding investment fund returns more comprehensively."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library