Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Lestari Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Kualitas air Waduk Jatiluhur sebagai air baku Kawasan Industri Jababeka semakin menurun sehingga mengakibatkan beban pengolahan Water Treatment Plant (WTP) Jababeka semakin berat dan biaya pengolahan menjadi semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang penerapan daur ulang air berdasarkan perbandingan kualitas air baku dan air efluen pengolahan air limbah serta menentukan teknologi daur ulang air yang paling sesuai untuk diterapkan. Perbandingan kualitas air berupa pH, BOD, COD, TSS, dan fecal coliform dilakukan menggunakan grafik box & whisker plot dan uji statistik t-test. Perbandingan pada parameter BOD dan fecal coliform menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan, sedangkan perbandingan pada parameter pH, COD dan TSS menunjukkan hasil yang berbeda signifikan. Namun, nilai TSS pada efluen Wastewater Treatment Plant (WWTP) jauh lebih baik dibanding dengan influen WTP. Oleh karena itu, daur ulang air limbah berpeluang lebih besar untuk diterapkan. Tiga teknologi daur ulang air terpilih, yaitu reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon + klorinasi dibandingkan dengan beberapa parameter perbandingan, yaitu kebutuhan energi, biaya konstruksi, biaya operasional dan perawatan, kebutuhan lahan, dan efisiensi penyisihan dengan bobot sebesar 28%, 25%, 23%, 13%, dan 11% berturut-turut. Perbandingan teknologi daur ulang air dilakukan menggunakan metode ranking. Berdasarkan metode tersebut, teknologi reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon+klorinasi masing-masing mendapatkan skor 1,51; 2,13; dan 2,23 berturut-turut sehingga teknologi activated carbon + klorinasi menjadi teknologi yang paling sesuai untuk diterapkan.
ABSTRACT
Water quality of Jatiluhur Reservoir as raw water for Jababeka Industrial Estate is decreasing and resulting the processing load of Water Treatment Plant (WTP) Jababeka to be heavier and higher in processing costs. This study is aimed to assess the opportunities of applying water recycling based on comparison between raw water and effluent of wastewater and to determine the most appropriate technology to be applied. Comparisons of water quality, such as pH, BOD, COD, TSS and fecal coliform was performed using box and whisker plot graphs and statistical t-test. Comparison of BOD and fecal coliform showed results that did not differ significantly, whereas the comparison of pH, COD and TSS showed significantly different results. However, the value of TSS in effluent of Wastewater Treatment Plant (WWTP) is much better than influent of WTP. Therefore, wastewater recycling has greater opportunity to be applied. Three water recycling technology were chosen, namely reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination compared by some parameters of comparison, which are energy requirement, construction cost, operating and maintenance cost, land requirement, and removal efficiency with weights of 28%, 25%, 23%, 13% and 11% respectively. Comparison of water recycling technology was done using ranking method. Under this method, reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination get score 1,51; 2,13; and 2,23 respectively so that activated carbon + chlorination technology is the most appropriate technology to be applied.
2016
S65479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilyana Bela Islami
Abstrak :
ABSTRAK Klorinasi adalah pengolahan air limbah tersier yang berfungsi untuk menginaktivasi patogen dan zat organik yang umumnya diletakkan pada unit terakhir WWTP dan WTP. Terdapat dua jenis klorinasi, yaitu klorinasi satu tahap OSC dan klorinasi dua tahap TSC . Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efisiensi penyisihan total koliform dan zat organik pada metode OSC dan TSC untuk menghasilkan air baku untuk air bersih. Variabel bebas dari penelitian ini adalah dosis optimum, waktu interval, dan rasio dosis pembubuhan desinfektan. Klorinasi dilakukan dengan sistem batch dan skala laboratorium pada sampel yang berasal dari efluen WWTP 2 Jababeka yang telah mengalami proses adsorpsi karbon aktif. Desinfektan yang digunakan adalah Ca OCl2 . Hasil menunjukkan bahwa dosis optimum OSC sebesar 80 mg/L. Sedangkan, kondisi optimum pada TSC dicapai pada rasio pembubuhan 5:1 dan waktu interval 50 detik. Dibandingkan dengan OSC, TSC dapat meningkatkan efisiensi untuk parameter COD, BOD, zat organik KMnO4 , dan total koliform berturut-turut sebesar 12 , 35 , 24 , dan 0,39-log reduction. Akan tetapi, metode OSC dan TSC tidak memengaruhi konsentrasi amonia secara signifikan. TSC dapat mereduksi pembentukan THM hingga 13 . Menurut PP No. 82 Tahun 2001 Kelas I, parameter COD dan BOD belum memenuhi baku mutu, tetapi untuk parameter total koliform telah memenuhi baku mutu. Sedangkan menurut Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang Kualitas Air Bersih, parameter zat organik dan total koliform pada air perpipaan belum memenuhi baku mutu, tetapi total koliform untuk air bukan perpipaan telah memenuhi baku mutu. Dengan demikian, efluen TSC tidak dapat digunakan sebagai air bersih secara langsung dan diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum konsumsi melalui WTP 2 Jababeka.
ABSTRACT
Chlorination is tertiary wastewater treatment to inactivate pathogen and remove organic substances, where generally placed on the last unit in WWTP and WTP. There are two methods of chlorination, namely One step Chlorination OSC and Two step Chlorination TSC . The purpose of this research was to compare disinfection efficiency of total coliform and organic substances in effluent of OSC and TSC, in order to produce raw water for clean water. Independent variables of this research were dosage, time interval, and dosage ratio of disinfectant. Chlorination were demonstrated in batch system and laboratory scale for effluent of WWTP 2 Jababeka, which had adsorption beforehand. Ca OCl2 was used as disinfectant substance. Results showed that the optimum dosage for OSC is 80 mg L. Meanwhile, TSC attained its highest effiency at time interval of 50s and dosage ratio of 5 1. Compared to OSC, TSC could enhance disinfection efficiency for COD, BOD, organic matter KMnO4 , and total coliform up to 12 , 35 , 24 , and 0,39 log reduction respectively. However, OSC and TSC did not significantly affect ammonia concentration. Also, THM formation could be reduced up to 13 by using TSC method. According to Government Regulation No.82 2001 for Class I, COD and BOD have not met the quality standards, however total coliform has fulfilled the standards. Whereas, according to Minister of Health Regulation No. 416 1990 for Quality of Clean Water, organic matter and total coliform for pipeline water did not met the standards. However, total coliform for water non piped water has complied the standard. Thus, efluent of TSC can not be directly used for clean water in public use and required processing before consumption through WTP 2 Jababeka.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazri Azhar Ramdani
Abstrak :
Dalam beberapa abad terakhir, tingkat konsumsi air meningkat lebih dari dua kali lipat dan tingkat pertumbuhan populasi Industri terus meningkat. Akibatnya, kelangkaan air menjadi masalah utama yang harus dihadapi. Secara khusus, Kabupaten Bekasi merupakan kota industri terbesar di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dengan 11 kawasan industri dengan 7.000 pabrik yang memiliki kebutuhan air yang sangat besar.Melihat dilema tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sistem dinamis untuk mengevaluasi sistem pengelolaan air di salah satu Kota Industri Terpadu di Kabupaten Bekasi. Fokusnya adalah pada dua isu berikut: (1) Kebijakan yang dapat diambil untuk menambah pasokan kebutuhan air di Kawasan Industri Terpadu Bekasi; (2) Simulasi model dampak kebijakan terhadap ketersediaan air di Kota Industri Terpadu Kabupaten Bekasi. Adapun kebijakan jangka Panjang yang dapat dipertimbangkan adalah Penambahan pasokan air dari sungai kalimalang, pengurangan kehilangan air karena produksi dan distribusi, dan penambahan laju daur ulang air limbah menjadi air baku Kembali sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan air baku kawasan industri. Dengan simulasi sistem dinamik dapat dibuktikan bahwa kebijakan pengelolaan air diatas terbukti dapat menambah penyediaan air bersih di Kawasan Industri Kota Industri Terpadu di Kabupaten Bekasi. ......In the last few centuries, the rate of water consumption has more than doubled and the population growth rate of Industry continues to increase. As a result, water scarcity is a major problem that must be faced. In particular, Bekasi Regency is the largest industrial city in Indonesia and the largest in Southeast Asia with 11 industrial areas with 7,000 factories that have very large water needs. Seeing this dilemma, this study aims to develop a dynamic system model to evaluate water management systems in one of the an Integrated Industrial City in Bekasi Regency. The focus is on the following two issues: (1) Policies that can be taken to increase the supply of water demand in the Bekasi Integrated Industrial Estate; (2) Model simulation of the impact of policies on water availability in the Integrated Industrial City of Bekasi Regency. The long-term policies that can be considered are increasing the supply of water from the Kalimalang river, reducing water loss due to production and distribution, and increasing the rate of recycling of waste water into raw water again so that it can help meet the raw water needs of industrial areas. With a dynamic system simulation it can be proven that the above water management policies are proven to be able to increase the supply of clean water in the Integrated Industrial City Industrial Area in Bekasi Regency.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Azhar Aji
Abstrak :
PT X merupakaan perusahaan penetasan telur ayam yang menerapkan sistem daur ulang air limbah untuk mengurangi pengambilan air tanah dan pembuangan air limbah. Sistem daur ulang air limbah yang berkelanjutan harus layak secara teknologi, ekonomi dan sosial. Namun masalah dalam penelitian ini adalah ketiadaan informasi kelayakan dan strategi pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan penerapan sistem daur ulang air limbah di PT X dan merumuskan strategi pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan diantaranya mengevaluasi efisiensi penggunaan air tanah, penurunan konsentrasi pencemar air limbah, analisis biaya manfaat, analisa persepsi & tingkat pengetahuan masyarakat kemudian pengembangan strategi dengan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan sistem daur ulang air limbah mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah secara rata-rata sebesar 30,18%, performa penurunan konsentrasi pencemar untuk parameter BOD5, COD, TSS, Minyak dan lemak diatas 70% dan mampu memenuhi baku mutu yang diharapkan, dan memiliki kelayakan ekonomi dengan nilai NPV positif dan BCR>1. Selain itu mayoritas masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengetahuan lingkungan lebih dari cukup dan perspektif positif terhadap daur ulang air limbah PT X. Strategi peningkatan kekuatan & peluang cocok diterapkan untuk pengembangan berkelanjutan. Secara umum daur ulang air limbah layak diterapkan dalam industri sejenis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem daur ulang air limbah yang diterapkan PT X memiliki kelayakan teknologi, ekonomi dan sosial dan dapat dikembangkan melalui peningkatan teknologi daur ulang air limbah dan pemanfaatan peluang eksternal ......PT X is a poultry hatchery company that implements a wastewater recycling system to reduce groundwater extraction and wastewater disposal. The sustainable wastewater recycling system must be technologically, economically, and socially feasible. However, the problem in this research is the lack of feasibility information and development strategies. The objective of this research is to evaluate the sustainability of implementing the wastewater recycling system at PT X and formulate development strategies. Research methods include evaluating the efficiency of groundwater use, reducing pollutant concentrations in wastewater, cost-benefit analysis, analyzing community perceptions and knowledge levels, and developing strategies using the SWOT method. The research results indicate that the wastewater recycling system can improve the efficiency of groundwater use by an average of 30.18%. The performance in reducing pollutant concentrations for parameters such as BOD5, COD, TSS, oil, and fat is above 70%, meeting the expected quality standards. It is economically viable with a positive NPV and BCR > 1. Additionally, the majority of the community around the company has sufficient environmental knowledge and a positive perspective on PT X's wastewater recycling. Strengthening internal strengths and capitalizing on external opportunities are suitable strategies for sustainable development. In conclusions, wastewater recycling is feasible for similar industries. The conclusion of this research is that PT X's implemented wastewater recycling system is technologically, economically, and socially feasible and can be developed through improved wastewater recycling technology and leveraging external opportunities.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library