Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Rafi
"Kota Pekanbaru belum terlayani air bersih seluruhnya oleh PDAM. Hal ini menyebabkan semakin banyak masyarakat membuat sumur air tanah dangkal. Pada kecamatan Bukit Raya keberadaan air tanah dangkal yang masih melimpah di daerah Kota Pekanbaru. Situasi ini, air tanah dangkal dapat semakin menurun daya dukungnya akibat bertumbuhnya populasi dan menurunnya lahan terbuka. Interaksi antara manusia dengan sumber daya air tanah dangkal menjadi perhatian untuk diteliti. Karenanya tujuan penelitian untuk menganalisis sumber, daerah resapan, kualitas, ketersediaan, daya dukung air tanah dangkal, pengetahuan, sikap, tindakan, perilaku kebutuhan air tanah dangkal oleh rumah tangga, dan deskripsi model keberlanjutanya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis air tanah dangkal. Analisis penelitian ini dengan metode analisis interpretasi, statistik dan deskriptif. Hasil penelitian sumber air tanah dangkal berasal dari pasir, daerah resapan yang cenderung menurun dalam 5 tahun, kualitasnya pada kondisi cemar. Analisis statistik pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki pengaruh 32,4% terhadap perilaku kebutuhan rumah tangga. Ketersediaan air tanah dangkal hingga tahun 2030 adalah sedangkan kebutuhan air bersih hingga tahun 2030 adalah. Status daya dukung air tanah dangkal aman. Model keberlanjutan air tanah dangkal untuk kebutuhan rumah tangga masih berlanjut dengan skenario hemat air dan peningkatan distribusi air PDAM.

The city of Pekanbaru has not been fully served by clean water by the PDAM. This causes more and more people to make shallow groundwater wells. In Bukit Raya District, shallow groundwater is still abundant in Pekanbaru City. This situation, ground air is decreasing, increasing support, and decreasing open land. Talk between humans and groundwater resources Therefore, the purpose of the study is to analyze sources, regions, quality, participation, air carrying capacity, knowledge, attitudes, actions, needs, groundwater, households, and description of the sustainability model. The research data collection was carried out by distributing questionnaires, and analysis of shallow groundwater. The analysis of this research was interpretive, statistical and descriptive analysis methods. The results of groundwater research from sand, catchment areas that tend to decline in 5 years, the quality is in polluted conditions. Statistical analysis of knowledge, attitudes and actions has a 32.4% influence on household needs behavior. The need for ground water up to 2030 is 251,117,828.62 m3, while the need for clean water until 2030 is 71,485,794.97 m3. The carrying capacity of shallow groundwater is safe. The groundwater sustainability model for household needs still uses air-saving schemes and increases PDAM water distribution.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Syuraih Muchtar
"Air bersih berperan penting pada kesejahteraan hidup dan pembangunan wilayah. Karakteristik wilayah Labuan Bajo berupa kepulauan dengan kondisi geomorfologi berupa perbukitan menyebabkan masalah krisis air bersih. Masalah penelitian adalah adanya pengembangan wilayah di Labuan Bajo yang tergolong kawasan semi-arid untuk keperluan pariwisata berpotensi menimbulkan krisis air bersih. Penelitian ini bertujuan menganalisis ketersediaan sumber air bersih, melihat kebutuhan air domestik dan pariwisata, menganalisis daya dukung air dan sosial, serta merumuskan model pengeloaan air bersih yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode campuran berupa analisis daya dukung, deskriptif, analisis spasial, dan metode fuzzy topsis untuk penentuan pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukan kebutuhan air pariwisata pada tahun 2028 akan melebihi kebutuhan air domestik. Daya dukung air pada 56,87% wilayah di Kabupaten Manggarai Barat berstatus defisit. Biaya pengeluaran air rumah tangga di lokasi penelitian rata-rata Rp 192.000 atau sebesar 10% dari pendapatan. Pengelolaan air bersih di Labuan Bajo agar berkelanjutan perlu dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan menggunakan teknologi yang mudah dikelola oleh masyarakat dan mampu melestarikan nilai kearifan lokal Borang Wae. Pemukiman penduduk yang berada di sempadan sungai dapat menggunakan pemurnian air sungai berbasis lahan basah buatan, dan pemanen air hujan untuk pemukiman yang berada di pesisir dan pulau-pulau kecil. Kebutuhan air pariwisata pada pulau-pulau kecil dan pesisir dapat dilakukan dengan desalinasi air laut dan Watergen Technology
......Clean water is essential for the welfare of life and regional development. Characteristics of the Labuan Bajo region are an archipelago and geomorphological conditions in the form of hills that cause clean water crisis problems. Regional development in Labuan Bajo, classified as a semi-arid area for tourism needs, can potentially cause a clean water crisis. This study aims to analyze the availability of clean water sources, look at domestic and tourism water needs, analyze water and social carrying capacity, and create a sustainable clean water management model. This research used a mixed carrying capacity analysis, descriptive, spatial analysis, and topsis fuzzy methods to determine decision-making. The results show that tourism water demand in 2028 will exceed domestic water demand. The carrying capacity of water in 56.87% of the area in West Manggarai Regency has a deficit status. The cost of household water in the research location is an average of IDR 192,000 or 10% of income. Clean water management in Labuan Bajo, to be sustainable, needs to optimize the use of surface water using technology that is manageable for the community and can preserve the value of Borang Wae's local wisdom. Residential settlements on river banks can use river water purification based on artificial wetlands and rainwater harvesting for settlements on the coast and small islands. Tourism water demand on small islands and coastal areas can be used by seawater desalination and Watergen Technology."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analissa Huwaina
"Air bersih yang dilayani oleh perusahaan air bersih perpipaan khususnya wilayah permukiman nelayan pesisir Jakarta Utara masih terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak terlayani air bersih memilih mengandalkan air tanah sebagai sumber air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air bersih berdasarkan perilaku, menganalisis kondisi fisik lingkungan, prasarana jaringan, menganalisis daya dukung air, dan menyusun skenario penyediaan air bersih. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis kondisi lingkungan serta daya dukung air. Analisis penelitian ini dengan metode matematis, deskriptif dan spasial. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kelurga di permukiman nelayan menggunakan empat sumber air, dengan besar pengeluaran lebih dari 3% untuk membeli air. Sumber air bersih yang ada saat ini, status daya dukung saat ini sampai 2030 terlampaui. Analisis penelitian juga menghasilkan empat skenario penyediaan air hingga tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
......Clean water served by piped water companies, especially in the coastal fishing settlements of North Jakarta, is still limited. This causes people not served clean water to rely on groundwater as a water source. This study aims to analyze the need for clean water based on behavior, the physical condition of the environment, network infrastructure, carrying capacity of water, and develop scenarios for providing clean water. Research data was collected by distributing questionnaires and analyzing environmental conditions and water carrying capacity. Analysis of this research using mathematical, descriptive, and spatial methods. The results show that most families in fishing settlements use four water sources, with a large expenditure of more than 3% to buy water. The current source of clean water, the current carrying capacity status until 2030, is exceeded. The research analysis also resulted in four water supply scenarios until 2030 to meet the need for clean water."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library