Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raina Arfa Fadhilah
"Lahan merupakan sumberdaya penting yang kebutuhannya terus meningkat namun ketersediaannya tidak bertambah akan memicu fenomena alih fungsi lahan di kawasan perkotaan dan berefek pada perluasan lahan permukimannya ke pinggiran kota yang disebut peri-urbanisasi. Jabodetabekjur adalah wilayah metropolitan terpadat di Indonesia dengan Kota Jakarta sebagai kota inti dan wilayah sekelilingnya atau peri-urban khususnya Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor sebagai wilayah limpasan. Wilayah peri-urban tersebut memiliki peranan penting sebagai wajah dari kota masa depan sehingga perlu diperhatikan arah pengembangannya dengan cara mengevaluasi daya dukung lahan permukiman berbasis kemampuan lahan berdasarkan dinamika fisik dan demografis wilayah peri-urban Kota Jakarta dalam mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis, kemampuan pengembangan lahan permukiman di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor secara garis besar masih cukup tinggi tepatnya masing-masing sebesar 97%, 98% dan 45,96% dan memiliki status daya dukung permukiman surplus masing-masing sebesarĀ  2,6, 2,7, dan 1,87. Lahan permukiman potensial yang dihasilkan membentuk pola menyebar menuju arah dataran rendah dan wilayah studi kasus memiliki wilayah yang sudah bersifat kekotaan serta kekurangan lahan pertanian. Diperlukan adanya peninjauan ulang agar ketika terjadi transformasi kota tidak menimbulkan masalah lingkungan.
......Land is a significant resource whose needs continue to increase, however, if its availability does not increase that will trigger the phenomenon of land conversion in urban areas and will affect the expansion of settlement land to the outskirts of the city which is called peri-urbanization. Jabodetabekjur is the most populous metropolitan area in Indonesia along Jakarta as the core city and the peri-urban areas, especially Bekasi, Tangerang, and Bogor districts as runoff areas. The peri-urban area has a crucial role as the face of the city of the future, so it is necessary to pay attention to the direction of its development by evaluating the carrying capacity of residential land based on land capability based on the physical and demographic dynamics of the peri-urban area of the City of Jakarta in supporting a sustainable development process. Based on the results of the analysis, the ability to develop residential land in Bekasi, Tangerang, and Bogor districts is still considerably high, to be precise, respectively, at 97%, 98% and 45,96%, and has a surplus settlement carrying capacity sta respectively of 2,6, 2,7, and 1,87. The resulting potential settlement land forms a spreading pattern towards the lowlands and the case study area has areas that are already urban and lack agricultural land. Policy reviews are mandatory with the purpose that when a city transformation takes place, it does not cause environmental problems."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Sudjana
Jakarta: BKKBN, 1983
361.1 NAN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Indriyani
"Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia, namun keberadaannya terancam karena limbah akibat aktivitas manusia di sempadan sungai. Sungai Cirarab adalah salah satu sungai yang melintasi Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. Sungai ini mempunyai peran penting sebagai sumber air baku bagi masyarakat Kota Tangerang, namun status mutu sungai ini tercemar berat di bagian hilir dan muara.
Tujuan dari riset ini adalah (1) mengindentifikasi sumber pencemar dan menganalisis potensi beban pencemar Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug, (2) menganalisis kondisi sosial (penggunaan lahan dan partisipasi dalam mengolah limbah cair) masyarakat di Sempadan Sungai Cirarab, (3) menganalisis daya tampung beban pencemaran Sungai Cirarab, serta (4) membuat rekomendasi strategi pengelolaan Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode gabungan kuantitatif-kualitatif. Penggunaan lahan diperoleh dari interpretasi data citra satelit dan daya tampung beban pencemar sungai diperoleh dari permodelan kualitas air Qual2Kw.
Hasil riset menunjukkan sumber pencemar Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug berasal dari 154.399 jiwa penduduk dan 209 industri. Potensi beban pencemar dari limbah domestik adalah 2.615,78 kgBOD/hari dan 3.596,96 kgCOD/hari, dengan sub segmen Kadu Jaya memberikan beban paling besar. Potensi beban pencemar dari limbah industri adalah sebesar 105,86 kgBOD/hari dan 140,63 kgCOD/hari, dengan sub segmen Kadu Jaya memberikan beban paling besar. Penggunaan lahan di DAS Cirarab didominasi oleh pemukiman dan industri. Permukiman paling luas ditemukan pada sub segmen Curug Kulon sebesar 145,10 ha disisi barat dan 251,77 ha di sisi timur sungai. Industri paling luas ditemukan pada sub segmen Kadu Jaya sebesar 88,00 ha di sisi barat dan 436,59 ha disisi timur sungai. Partisipasi masyarakat dalam kepemilikan septictank tergolong sedang (53%) dan partisipasi industri dalam kepemilikan IPAL tergolong rendah (22%). Berdasarkan hasil perhitungan DTBP yang diperoleh melalui permodelan, beban pencemar eksisting yang masuk pada setiap sub segmen sudah melebihi DTBP sehingga harus direduksi. Reduksi beban pencemar paling tinggi adalah di sub segmen Curug Kulon dengan penurangan sebesar 6.951,99 kgBOD/hari (71%) dan 17.775,45 kgCOD/hari (59%). Strategi yang drekomendasikan adalah penataan ulang tata ruang, pembangunan septictank individual atau komunal, pengawasan terhadap operasional IPAL industri, pengecekan ulang IPLC, dan penegakan hukum.
......Clean water is a basic human need, but its existence is threatened by waste due to human activity on the river watershed. The Cirarab River is one of the rivers that crosses Bogor Regency, Tangerang Regency, and Tangerang City. This river has an important role as a source of raw water for the people of Tangerang City, but the quality status of the river is heavily contaminated in downstream and estuary.
The purpose of this research is (1) to identify the source of polluters and to analyse the potential pollutant load of the river Cirarab, Curug subdistrict segment, (2) Analyzing social conditions (land use and participation in the processing of liquid waste) community in The watershed of the Cirarab River, (3) analyzes the total maximum daily load of the Cirarab River, and (4) make a recommendation strategy of the Cirarab River, Curug subdistrict segment. This research uses a quantitative approach, with a quantitative-qualitative method. Land use is derived from the interpretation of satellite imagery data and the load capacity of river pollutants obtained from the Qual2Kw.
The results of the research shows the source of contaminants of Cirarab River in Curug subdistrict, derived from 154,399 inhabitants and 209 industries. The potential for pollutants from domestic waste is 2,615.78 kgBOD/day and 3,596.96 kgCOD/day, with Kadu Jaya giving the most load. The potential pollutants from industrial waste is 105.86 kgBOD/day and 140.63 kgCOD/day, with Kadu Jaya giving the most load. Land use at Cirarab watershed is dominated by settlements and industry. The most widespread settlements were found in the Curug Kulon of 145.10 ha on the west side and 251.77 ha on the east side of the river. The most widespread industry was found at Kadu Jaya 88.00 ha on the west side and 436.59 ha on the east side of the river. Community participation in ownership of Septictank is medium (53%) and industry participation in ownership of wastewater treatment plant is low (22%). Based on the results of the calculation of total maximum daily load (TMDL) obtained through the modelling, the load of existing pollutants that enter on each sub-segment has exceeded the TMDL to be reduced. The highest pollutant load reduction is at Curug Kulon with a reduction of 6,951.99 kgBOD/day (71%) and 17,775.45 kgCOD/day (59%). The recommended strategy is spatial reordering, development of individual or communal septictanks, surveillance on wastewater treatment plant operations, re-checking wastewater discharge permit, and law enforcement."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Indriany
"Sungai Cakung merupakan sungai yang berada di Jakarta dan melintasi kawasan padat penduduk serta menjadi tempat penampungan limbah industri. Permasalahan pada penelitian ini yaitu telah terjadi penurunan kualitas air Sungai Cakung yang menyebabkan sungai ini tidak dapat digunakan sesuai peruntukkannya. Pencemaran ini juga dapat menyebabkan rusaknya keanekaragaman biota di daerah muara Cilincing yang berperan penting dari sisi ekologis. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengendalian pencemaran yang berkelanjutan. Metode yang digunakan merupakan metode gabungan dengan analisis deskriptif, pemodelan daya tampung beban pencemaran menggunakan QUAL2Kw dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini yaitu status mutu air Sungai Cakung tercemar berat dan beban pencemar yang masuk sudah melebih daya tampung alami sungai. Di sisi lain, faktor sosial ekonomi berpengaruh pada kepemilikan sarana sanitasi yang akan berdampak pada kualitas sungai. Kesimpulan penelitian ini yaitu strategi yang terpilih adalah strategi bertahan dengan terus membenahi indikator kelemahan dan ancaman terhadap pengendalian pencemaran Sungai Cakung.
......The Cakung River is a river in Jakarta that crosses densely populated areas and serves as a storage area for industrial waste. The problem addressed in this study is the decreasing water quality of the Cakung River, which hinders its designated use. This pollution also poses a threat to the diversity of biota in the Cilincing estuary area, which plays a crucial ecological role. The ultimate objective of this research is to develop a sustainable pollution control strategy. The methodology employed combines descriptive analysis, pollution load capacity modeling using QUAL2Kw, and SWOT analysis. The findings of this study reveal that the water quality status of the Cakung River is severely polluted, with the incoming pollutant load surpassing the river's natural carrying capacity. Furthermore, socio-economic factors influence the availability of sanitation facilities, thereby affecting the river's quality. In conclusion, the chosen strategy is a survival strategy that involves continuously improving the indicators of weaknesses and threats to pollution control in the Cakung River."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Sondang Yunika
"Waduk Jatiluhur memiliki fungsi utama untuk PLTA serta dimanfaatkan untuk budidaya KJA dengan pola pemberian pakan sebanyak-banyaknya. Pakan ikan yang tidak termakan, mengendap dan mencemari kualitas air waduk. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air waduk; menganalisis pengetahuan petani KJA; menghitung nilai keuntungan dari KJA. menganalisis daya tampung waduk untuk KJA; merumuskan KJA yang tepat agar dapat mewujudkan waduk berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah analisis dengan CCME, analisis deskriptif untuk pengetahuan petani, benefit cost ratio dan perhitungan DTBPA sesuai PermenLH 28/2009. Hasil penelitian menunjukkan nilai status mutu kualitas air waduk menurun dari kelas baik menjadi sangat buruk; Pengetahuan petani KJA termasuk dalam kategori rendah; Budidaya KJA layak untuk dijalankan; Daya tampung waduk untuk KJA sebesar 10.004 petak, kondisi eksisting KJA 22.265 petak, sehingga harus mengurangi jumlah KJA sebanyak 55%; Budidaya KJA berbasis waduk berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan status mutu kualitas air, peningkatan pengetahuan petani, pemenuhan kelayakan usaha, dan daya tampung waduk.
......The Jatiluhur Reservoir has the main function for hydropower plants and is used for KJA cultivation with a pattern of feeding as much as possible. Uneaten fish feed settles and pollutes the quality of reservoir water. This study aims to analyze the quality of reservoir water; analyze the knowledge of KJA farmers; calculate the profit value of KJA; analyzing the reservoir capacity for KJA; formulating the right KJA to create a sustainable reservoir. The method used is analysis with CCME, descriptive analysis for farmer knowledge, benefit-cost ratio, and calculation of DTBPA according to PermenLH 28/2009. The results showed that the status value of reservoir water quality decreased from good to very bad; KJA farmers' knowledge is in a low category; KJA cultivation is feasible to run; The reservoir capacity for floating cage is 10,004 plots, the existing condition is 22,265 plots of cage, so it must reduce the number of the marine cage by 55%; Sustainable reservoir-based floating net cage culture is carried out by taking into value of status of water quality, increasing farmers' knowledge, fulfilling business feasibility, and reservoir capacity."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library