Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Saleh Pallu
"Aliran debris merupakan suatu tipe gerakan sedimen dengan jumlah banyak, yang terjadipada waktu gunung api meletus atau dalam bahasa Indonesia disebut aliran lahar. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu percobaan untuk menentukan karakteristik aliran di atas dasar saluran tetap dan bergerak yang mendekati sifat aliran debris. Beberapa parameter aliran diperiksa dengan maksud untuk mengetahui situasi aliran dan juga gaya geser aliran terhadap partikel dapat ditinjau. Jadi hubungan antara besarnya konsentrasi sedimen dengan kedalaman aliran dan diameter partikel serta gaya gesek diatas dasar saluran dapat diketahui. Khususnya gaya seret butiran yang bekerja pada suatu tiang telah diukur untuk menentukan koeflsien kekasaran aliran debris yang menyerupai tipe aliran di lapangan. Akhirnya parameter-parameter karakteristik aliran yang telah diukur, itu dapat dibandingkan dengan satu sama lainnya.

Debris flow as a type of massive sub-aerial sediment motion, which occurs at the time of volcanic eruptions is sometimes called lahar, in Indonesian term. The purpose of this study is to develop an experiment for determining the flow characteristics on fixed and movable beds, which close to real debris flow. The parameters governing the flow situation are examined, and the frictional drag of the flow on the particles was considered. In particular there is an understanding of the relationships between concentration, flow depth and particles diameter, and friction force on a bed. Special drag force on a pile was measured to investigate friction coefficient of debris flow as typical problem. The flow characteristics parameters were measured for comparison."
2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-249
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"kompensasi karbon untuk proyek proyek kehutanan secara luas dianggap sebagai solusi ideal untuk tiga tantangan pada abad ke-21, yakni: perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan sosial ekonomi. namu pada saat yang sama, ada keraguan tentang proposal Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degredasi Hutan (REDD), terutama kekhawatiran terhadap tata kelola yang lemah dan kapasitas kelembagaan di bayak negara berkembang, yang bisa merugikan di tingkat lokal. salah satu masalah utama adalah bahwa kebanyakan orang tahu sedikit tentang penyebab dan konsekuensi dari perubahan iklim, sebagian karena informasi tersebut umumnya tersebar di jurnal ilmiah, dan komplikasi berbagai jargon dan model matematika canggih. akibatnya, REDD+ berada di luar jangkauan banyak orang yang akan terkena dampaknya. tulisan ini membahas upaya pemerintah daerah dan pelaku pembangunan lainnya dalam menjelaskan isu-isu terkait REDD+ dan dampaknya pada masyarakat lokal, terutama komunitas masyarakat adat. penelitian menunjukkan bahwa kurangnya komunikasi kebijakan dan promosi"
Jakarta: Ministry of forestry forestry research and development agency ,
580 JFR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Susanto
"Aliran granular adalah campuran tanah, batuan, dan air yang bergerak cepat dan sering terjadi di daerah dataran tinggi dimana ia dapat menimbulkan bahaya yang signifikan karena sifatnya destruktif. Seringkali, aliran ini tidak dapat dihentikan sepenuhnya, sehingga harus dipertimbangkan untuk meminimalkan dampak aliran dengan menggunakan struktur penghilang energi. Penelitian ini mengeksplorasi keampuhan berbagai struktur pengendali debris, termasuk bendungan, penyekat, dan saringan drainase bawah, menggunakan simulasi numerik GeoXPM. Temuan menunjukkan bahwa struktur kontrol yang ditempatkan di lokasi yang strategis dapat meningkatkan kontrol aliran debris secara signifikan, dengan konfigurasi struktural yang optimal. Efektivitas penanggulangan struktur diukur berdasarkan parameter berikut: jarak limpasan dan massa kegagalan. Studi ini menggarisbawahi pentingnya struktur kontrol yang disesuaikan dengan kondisi geologi yang beragam untuk meningkatkan manajemen aliran debris.

Granular flow is a rapid-moving mixture of soil, rock, and water often occurring in high-altitude regions which pose significant hazards due to its destructive nature. Often times, the flow cannot be stopped completely, hence one may feasibly consider minimizing the impact of the flow using control structures. This research explores the efficacy of different structural countermasures, including check dams, baffles, and bottom drainage screens, using GeoXPM numerical simulations. The findings reveal that strategically placed control structures significantly improve debris flow control, with optimal structural configurations. The effectiveness of the structural countermeasures is gauged based on following parameters: runout distance and failure mass. This study underscore the importance of tailored control structures across diverse geological conditions to improve debris flow management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library