Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fachmi Basyaib
Jakarta: Grassindo (Gramedia Widiasarana Indonesia), 2006
658.403 FAC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Naren Budi Prastiti
Abstrak :
ABSTRAK
Kajian ini membahas kebijakan Countering America's Adversaries through Sanctions Act (CAATSA) yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara yang melakukan pembelanjaan militer dengan Rusia, Iran, dan Korea Utara. Kebijakan CAATSA yang berbentuk sanksi embargo ini penting untuk ditelaah melalui berbagai perspektif ilmiah karena merupakan kebijakan sanksi ekonomi pertama Amerika yang diterapkan secara kolektif. Berbeda dengan sanksi embargo sebelumnya yang diaplikasikan secara personal terhadap suatu negara dengan alasan tertentu, CAATSA ditujukan terhadap semua negara kendati pada kenyataannya terdapat pengecualian. Penelitian mengenai CAATSA masih sangat terbatas, dengan fokus pembahasan pada sudut pandang hubungan Amerika-India, hukum penegakan sanksi embargo, proses pembuatan kebijakan Amerika, dan dampak ekonomi dari adanya sanksi embargo. Dengan menggunakan sudut pandang teori pembuat keputusan luar negeri sebagai kerangka analisis, tulisan ini membingkai standar ganda kebijakan CAATSA terhadap India. Temuan utama dalam tulisan ini yakni upaya pembebasan sanksi CAATSA terhadap India meski telah melakukan pembelian senjata S-400 adalah hasil bargaining dari para pembuatan kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk meredam China. Strategi India dalam Indopasifik sesuai dengan visi dan misi Amerika Serikat yakni America First yang tertuang dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat tahun 2017. Standar ganda dengan cara membebaskan India dari sanksi CAATSA dikarenakan untuk mencegah rasa tidak aman India terhadap Amerika Serikat sebagai mitra yang dapat diandalkan, serta merusak kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara. ABSTRAK

ABSTRACT
This study discusses the policy of Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) which is applied by the United States to countries that carry out military spending with Russia, Iran and North Korea. This CAATSA policy in the form of an embargo sanction is important to be explored through various scientific perspectives because it is the first American economic sanction policy to be applied collectively. In contrast to the previous embargo sanctions that were applied personally to a country for some reason, CAATSA was aimed at all countries despite the fact that there were exceptions. Although this research on CAATSA is not much done, most of the previous studies looked at the perspective of American-Indian relations, enforcement of embargo sanctions, American policy-making processes, and the economic impact of embargo sanctions. Using the point of view of foreign decision-making theories as an analytical framework, this paper frames the liberation of CAATSA's policy towards India. The main inference in this paper is that CAATSA's sanction policy cannot be applied collectively because it will collide with other greater interests, and make the application ineffective due to the exclusion of some countries. Efforts to release CAATSA sanctions against India despite having purchased S-400 weapons is the bargaining result of the US foreign policy makers to reduce China. India's strategy in the Pacific is in line with the vision and mission of the United States, namely America First as stated in the 2017 United States National Security Strategy. The double standard by way of exempting India from CAATSA sanctions is to prevent India's insecurity towards the United States as a reliable partner, and undermining defense and security cooperation between the two countries.
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Khoirunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Kepulauan Seribu merupakan wilayah pesisir yang mengandalkan pasokan listrik menggunakan kabel bawah laut yang dapat merusak ekosistem pesisir. Sementara itu, rencana pemerintah untuk menjadikan Kepulauan Seribu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus membutuhkan ketersediaan listrik yang lebih dari cukup. Sementara itu pertumbuhan rumah tangga dan pelanggan listrik di Kepulauan Seribu terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebutuhan listrik pada tahun 2022 dan memetakan potensi energi terbarukan pada angin di laut dan matahari pada daerah yang mengalami defisit energi. Metode yang digunakan dalam melakukan prediksi adalah model eksponensial temporer untuk mendapatkan daerah potensial energi terbarukan menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan teknik pembobotan Analytical Hyrarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang mengalami defisit energi adalah Pulau Untungjawa, Pulau Harapan, dan Tidung dan sistem PV memiliki potensi yang lebih tinggi daripada sistem turbin angin. Pengembangan sistem PV di Kepulauan Seribu dapat memenuhi daerah yang mengalami defisit energi.
ABSTRACT
The Thousand Islands is a coastal area that relies on electricity supply using submarine cables that can damage coastal ecosystems. Meanwhile, the government's plan to turn the Thousand Islands into a Special Economic Zone requires the availability of more than sufficient electricity. Meanwhile, the growth of households and electricity customers in the Thousand Islands continues to increase every year. This study aims to predict the demand for electricity in 2022 and map the potential of renewable energy in the wind at sea and the sun in areas experiencing energy deficits. The method used in making predictions is a temporary exponential model to obtain renewable energy potential areas using Multi Criteria Decision Making (MCDM) with Analytical Hyrarchy Process (AHP) weighting techniques. The results showed that the areas experiencing energy deficit were Untungjawa Island, Harapan Island, and Tidung and the PV system had higher potential than the wind turbine system. The development of a PV system in the Thousand Islands can meet areas experiencing energy deficits.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marimin
Abstrak :
This paper discusses the development of web and it's application labels base group decision making. IT supports multiplatform implementation but browser dependent. IT can be operated on various operating system such as Linux, Windows. Desicion making mechanism uses independence and pairwise preference evaluation. Independence evaluation using fuzzy Delphi method and pairwise preference evaluation using linguistic label. In linguistic labels, decision maker give his/her preference in linguistics labels form and processes in Triangular Fuzzy Number (TFN) computation.
2002
JIKT-2-1-Mei2002-9
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library