Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiqa Hidayati
"Edukasi pencegahan demensia pada lansia penting untuk meningkatkanpengetahuan dan sikap lansia terhadap upaya pencegahan demensia. Implementasiprogram edukasi pencegahan demensia dilihat berdasarkan upaya peningkatanaktifitas fisik, sosial, kognitif dan gizi lansia di wilayah Puskesmas KecamatanJatinegara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptifmenggunakan teori implementasi kebijakan Edward III. Pengumpulan data melaluiindepth interview, focus group discussion dan observasi.
Hasil penelitian ini adalahprogram edukasi pencegahan demensia sudah berjalan namun belum optimal darisisi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Selain itu, lansiamemiliki risiko tinggi terkena demensia sedangkan pengetahuan mengenaidemensia masih kurang. Hal ini dikarenakan fokus program saat ini adalahskrinning pencatatan dan pelaporan jumlah lansia berdasarkan perintah KemenkesRI. Saran penelitian ini adalah meningkatkan koordinasi dan komitmen seluruhpelaksana dan pemangku kebijakan untuk menjadikan upaya pencegahan demensiasebagai prioritas program.

Dementia prevention education among elderly is important to improveknowledge and attitude toward prevention of dementia. Implementation ofdementia prevention education program can be seen based on efforts to increasephysical, social, cognitive activity and nutritional fulfillment in elderly communityof Puskesmas Jatinegara sub district. This is a qualitative research with descriptivedesign using Edward III implementation theory. Data collection was obtained usingindepth interview, focus group discussion and observation.
The result of thisresearch mention that dementia prevention educational program is running withunsatisfactory result from communication, resources, disposition, and bureaucraticstructure. Furthermore, elderly have a high risk of dementia, while knowledge ofdementia still lacking. All this happen because the focus of current program arescreening, recording and reporting the number of elderly based on the Ministry ofHealth 39 s order. The research recommendation is to improve coordination andcommitment of all implementers and stakeholders to make dementia prevention asa priority program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Hadi Widyastuti
"Memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan demensia merupakan pengalaman yang unik dan hal yang membuat stress sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan caregiver burden. Caregiver harus beradaptasi dengan perubahan kepribadian dan perubahan tingkah laku lansia demensia. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan demensia dan bagaimana keluarga memaknainya. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam untuk proses pengumpulan data. Partisipan adalah caregiver utama lansia demensia, yang didapatkan dengan teknik purposive sampling . Analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian ini teridentifikasi 7 tema yaitu: 1) respon positif dalam merawat lansia demensia; 2) respon negatif dalam merawat lansia demensia; 3) Koping caregiver yaitu koping adaptif dan koping maladaptif; 4) Makna budaya dan spiritual dalam merawat lansia demensia; 5) Kewajiban merawat lansia; 6) harapan sebagai caregiver lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga dan harapan terhadap masyarakat; dan 7) kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansia dan pendidikan kesehatan. Dapat disimpulkan pengalaman keluarga merawat lansia dengan demensia sangat beragam dan mengakibatkan respon yang berbeda, sehingga perlu dicermati oleh pemberi asuhan lansia. Hasil penelitian diharapkan dapat pemahaman bahwa caregiver lansia demensia merupakan kelompok risiko yang penting untuk diintervensi dalam tingkat keluarga dan masyarakat.

Caregiving for a family member with dementia is could be experienced as unique and stressfull events that could result and increase level of caregiver burden. Caregiver have adapted with mood change and behaviour change of dementia people.The purpose of the study were to provide deep understanding of family experiences in caregiving of elderly people with dementia and how family give meaning of those experiences.This study design was descriptive phenomenology with depth interview for data collecting. Participants were primary caregivers collected by purposive sampling technique. Data analyzed with Collaizi’s analysis method. This study identified 7 themes which were: 1) positive responses of caregiving dementia; 2) negative responses of caregiving dementia; 3) Coping of caregiver that are adaptive coping and maladaptive coping; 4) Culture and spiritual meaning of caregiving dementia; 5) responbility of caregiving dementia; 6) hope as caregiver dementia that are hope to ourself, hope to family and hope to community; and 7) health care Services needed by elderly people with dementia which are free, special Services for elderly and health education for family. This study finding exhibited that family experiences in caregiving dementia differed variedly and resulted different responses, so it need attention from caregiver.This study fmdings were expected to provide better understanding that caregiver is risk group that considerably important to be addressed in nursing intervention at family and community level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, S.M.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
616.83 LUM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keliat, Budi Anna
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurillah
"Jumlah Iansia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun belum menjadi perhatian berbagai pihak. Demensia pada lansia sering dianggap wajar oleh masyarakat karena faktor usia. Sebenamya Iansia t.ida.k harus identik dengan tidak sehat ataupun mengalami demensia. Penoegahan demensia dapat dilakukan dengan memaksimalkan fungsi otak, antara Iain dengan beribadah. Penelitian ini bertujuan melihat ada tidaknya hubungan antara pemenuhan kebutuhan religiusitas dengan terjadinya demensia pada lansia. Desain penelitian ini adalah deskriptif konelasi. Pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu terhadap 9|
Iansia yang tinggal di Kelurahan Tegal Parang. Berdasarkan analisis data menggunakan uji kai kuadrat dengan Fishers Exact Test didapatkan data adanya hubungpn antara pemenuhan kebutuhan religiusitas dengan letjadinya demensia pada lansia (p value= 0.0002, a= 0.05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya perhatian masyarakat untuk memfasilitasi pemenuhan kebumhan religiusitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5736
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurillah
"Jumlah Iansia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun belum menjadi perhatian berbagai pihak. Demensia pada lansia sering dianggap wajar oleh masyarakat karena faktor usia. Sebenamya Iansia t.ida.k harus identik dengan tidak sehat ataupun mengalami demensia. Penoegahan demensia dapat dilakukan dengan memaksimalkan fungsi otak, antara Iain dengan beribadah. Penelitian ini bertujuan melihat ada tidaknya hubungan antara pemenuhan kebutuhan religiusitas dengan terjadinya demensia pada lansia. Desain penelitian ini adalah deskriptif konelasi. Pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu terhadap 9|
Iansia yang tinggal di Kelurahan Tegal Parang. Berdasarkan analisis data menggunakan uji kai kuadrat dengan Fishers Exact Test didapatkan data adanya hubungpn antara pemenuhan kebutuhan religiusitas dengan letjadinya demensia pada lansia (p value= 0.0002, a= 0.05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya perhatian masyarakat untuk memfasilitasi pemenuhan kebumhan religiusitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5736
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adatul Aliyah
"Jumlah lansia yang cukup tinggi ditambah dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah membuat Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan risiko demensia yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepercayaan lansia mengenai demensia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku pencegahan demensia pada lansia sebagai kelompok berisiko tinggi demensia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengacu pada teori Health Belief Model HBM. Pengambilan data dilakukan pada 14 orang dari kelompok lansia, keluarga, kader, serta petugas kesehatan dengan metode wawancara mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap ancaman demensia yang rendah ditambah kurangnya faktor pemicu seperti sosialisasi demensia menyebabkan perilaku kesehatan lansia lebih ditujukan untuk mencegah penyakit selain demensia, misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, atau hipertensi.

The number of elderly living in Sub district Kampung Melayu, Jatinegara, East Jakarta, added with their low socioeconomic status indicated that that place is at high risk of dementia's prevalence. The objective of the study is to identify elderly's perception about dementia and how it affects their preventive behavior regarding the disease based on Health Belief Model theory. This is a qualitative study using in depth interview to collect data. The data is collected from 14 informants which come from several groups elderly, family living with elderly, and health workers around the area. This study shows that elder's low perceived threats combined with the lack of cues to action such as dementia socialization affect their behavior which focus on preventing other diseases such as heart disease, diabetes mellitus, or hypertension rather than dementia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Hadi Widyastuti
"Memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan demensia merupakan pengalaman yang unik dan hal yang membuat stress sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan caregiver burden. Caregiver harus beradaptasi dengan perubahan kepribadian dan perubahan tingkah laku lansia demensia. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan demensia dan bagaimana keluarga memaknainya. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam untuk proses pengumpulan data. Partisipan adalah caregiver utama lansia demensia, yang didapatkan dengan teknik purposive sampling . Analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian ini teridentifikasi 7 tema yaitu: 1) respon positif dalam merawat lansia demensia; 2) respon negatif dalam merawat lansia demensia; 3) Koping caregiver yaitu koping adaptif dan koping maladaptif; 4) Makna budaya dan spiritual dalam merawat lansia demensia; 5) Kewajiban merawat lansia; 6) harapan sebagai caregiver lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga dan harapan terhadap masyarakat; dan 7) kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansia dan pendidikan kesehatan. Dapat disimpulkan pengalaman keluarga merawat lansia dengan demensia sangat beragam dan mengakibatkan respon yang berbeda, sehingga perlu dicermati oleh pemberi asuhan lansia. Hasil penelitian diharapkan dapat pemahaman bahwa caregiver lansia demensia merupakan kelompok risiko yang penting untuk diintervensi dalam tingkat keluarga dan masyarakat.

Caregiving for a family member with dementia is could be experienced as unique and stressfull events that could result and increase level of caregiver burden. Caregiver have adapted with mood change and behaviour change of dementia people.The purpose of the study were to provide deep understanding of family experiences in caregiving of elderly people with dementia and how family give meaning of those experiences.This study design was descriptive phenomenology with depth interview for data collecting. Participants were primary caregivers collected by purposive sampling technique. Data analyzed with Collaizi’s analysis method. This study identified 7 themes which were: 1) positive responses of caregiving dementia; 2) negative responses of caregiving dementia; 3) Coping of caregiver that are adaptive coping and maladaptive coping; 4) Culture and spiritual meaning of caregiving dementia; 5) responbility of caregiving dementia; 6) hope as caregiver dementia that are hope to ourself, hope to family and hope to community; and 7) health care services needed by elderly people with dementia which are free, special services for elderly and health education for family. This study finding exhibited that family experiences in caregiving dementia differed variedly and resulted different responses, so it need attention from caregiver. This study findings were expected to provide better understanding that caregiver is risk group that considerably important to be addressed in nursing intervention at family and community level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idral Purnakarya
"Demensia Alzheimer menempati urutan kesembilan penyebab kematian
di Amerika Serikat. Demensia adalah kondisi yang sering dialami yang
berhubungan dengan berbagai faktor dan gaya hidup terutama diet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan defisiensi asupan ri-
boflavin (vitamin B12) dengan demensia pada usia lanjut (usila).
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan
pada bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008. Sampel
penelitian adalah 141 lansia berumur lebih dari sama dengan 60 tahun
yang diambil secara purposive sampling. Demensia diukur menggunakan
kuesioner MMSE (≤ 24, skor maksimum 30) dan asupan riboflavin diukur
menggunakan form Semi Quantitative ? FFQ. Penelitian ini memperli-
hatkan bahwa 47,5% usila mengalami demensia. Hasil uji statistik me-
nunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, tingkat
pendidikan, dan asupan riboflavin dengan kejadian demensia pada usila
(nilai p < 0,05).
Dementia Alzheimer?s was ranked the ninth leading cause of death in The
United States. Dementia can not be avoided as related to several factors
and lifestyle especially the diet. The objective of this research is to know re-
lation the deficiency of riboflavine (vitamin B12) intake and incidence of de-
mentia at elderly. A cross-sectional study was conducted between
September 2007 and January 2008. The sample obtained was 141 elderly
which it was conducted to purposive sampling. Dementia was measured by
using questionnaire MMSE (≤ 24, maximum score was 30), and riboflavine
intake was measure by Semi Quantitative ? FFQ form. This study shows
that dementia in elderly was 47,5%. Statistical test showed that Statistical
test showed that incidence of dementia had significantly associated with
ages, level of education, and riboflavine intake (p value < 0,05)."
Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Taris
"Salah satu dampak dari proses penuaan adalah penurunan kognitif. Penurunan kognitif merupakan manifestasi awal dari masalah demensia. Lansia dengan demensia akan menimbulkan masalah keperawatan pada dirinya. Salah satu masalah keperawatan yang ditemui pada lansia degan demensia yaitu konfusi kronis. Konfusi kronis merupakan masalah keperawatan yang memerlukan asuhan keperawatan jangka panjang. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada Warga Binaan Sosial J di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung, DKI Jakarta dengan instrumen evaluasi berupa Mini Mental State Examination. Intervensi keperawatan unggulan untuk mengatasi masalah konfusi kronik pada klien J adalah dengan stimulasi kognitif menggunakan metode Neurobic Exercise. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor MMSE dari sebelumnya 11 yang berarti gangguan kognitif berat menjadi 16 masih dengan gangguan kognitif berat. Neurobic Exercise dilakukan selama 5 minggu dengan durasi 45 menit sebanyak 2 hari setiap pekan untuk membantu meningkatkan atau mempertahankan fungsi kognitif pada lansia.
One of the effects of aging is cognitive decline. Cognitive decline is an early manifestation of dementia problems. Older adults with dementia will cause nursing problems. One of the nursing problems encountered in the older adults with dementia is chronic confusion. Chronic confusion is a nursing problem that requires long-term nursing care. The purpose of this paper is to describe the results of nursing care in client J in PSTW Budi Mulya 01 Cipayung, DKI Jakarta with evaluation instruments in the form of Mini Mental State Examination. Superior nursing orders to overcome chronic confusion problems in client J is by cognitive stimulation using the Neurobic Exercise method. The results show that the client experienced an increase in MMSE score from the previous 11 wich is severe cognitive impairment to 16 still same as severe cognitive impairment. Neurobic Exercise is performed for 5 weeks with 45 minutes duration of 2 days per week to help improve or maintain cognitive function in the older adults. "
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>