Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wayan Hari Swarjaya Sandi
Abstrak :
Latar Belakang : Platelet Rich Plasma (PRP) telah dilaporkan memiliki efek positif pada regenerasi tulang, serta pada penyembuhan jaringan. PRP telah dianggap sebagai sumber autogenous dari faktor pertumbuhan terkonsentrasi yang dapat digunakan secara klinis untuk meningkatkan penyembuhan luka. Namun, kontroversi mengenai manfaatnya dalam regenerasi tulang. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh PRP terhadap pembentukan tulang pada fraktur mandibula. Efek PRP pada graft tulang adalah masalah yang menguntungkan. Telah dilaporkan bahwa PRP memperbaiki regenerasi tulang dalam graft tulang. Kematangan graft tulang dikombinasikan dengan PRP secara signifikan lebih besar dari tanpa PRP. Graft tulang yang dikombinasikan dengan PRP menunjukkan sistem Harversian yang matang dan proporsi lamelar yang lebih besar dan menghasilkan stabilitas hasil pemasangan graft tulang yang lebih superior. Digunakan pemindaian CBCT untuk memperkirakan proses penyembuhan tulang pada garis fraktur karena teknik ini dianggap sebagai salah satu teknik yang akurat, dapat direproduksi, dan noninvasif untuk mengukur kepadatan tulang. Tujuan : Mengetahui pengaruh penambahan Platelet Rich Plasma pada autogenous bonegraft terhadap densitas tulang (studi pada Ovis aries sebagai model manusia). Material dan Metode : Penelitian metode eksperimental analitik ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Platelet Rich Plasma pada autogenous bonegraft terhadap densitas tulang (studi pada Ovis aries sebagai model manusia). Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh penambahan Platelet Rich Plasma pada autogenous bonegraft terhadap densitas tulang (studi pada Ovis aries sebagai model manusia) pada periode waktu 3 minggu dan 6 minggu antara kelompok yang diberikan PRP dan kelompok yang tidak diberikan PRP. Pada analisis sampel Non PRP 3 minggu dengan Non PRP 6 minggu terdapat perbedaan walaupun secara statistik tidak terdapat perbedaan signifikan antara rerata PRP dan non PRP pada 3 minggu dan 6 minggu dengan nilai p> 0,05. ......Background : Although advances in understanding of peripheral nerve injury and regeneration and advances in surgical technique continue to be produced, successful results cannot be guaranteed after reconstructive surgery. Platelet Rich Plasma (PRP) has been reported to have a positive effect on nerve regeneration, as well as on tissue healing. PRP has been considered an autologous source of concentrated growth factors that can be used clinically to improve wound healing. However, controversy still exists regarding its benefits in bone regeneration. Thus, this study aimed to evaluate the effect of PRP on bone formation in mandibular fractures. The effect of PRP on bonegraft is a beneficial issue. It has been reported that PRP improved bone regeneration in bonegrafts, also that the maturity of bonegraft combined with PRP was significantly greater than that without PRP, and that bonegraft combined with PRP showed a mature Harversian system and a larger proportion of lamellar, resulting in stability of the results. placement of a superior bonegraft. CBCT scans are used to estimate the bone healing process at the fracture line as it is considered one of the most accurate, reproducible, and noninvasive techniques for measuring bone density. Aim: To determine the effect of Platelet Rich Plasma (PRP) mixed with autogenous bonegraft on bone density in sheep (Ovis aries). Materials and Methods: This analytical experimental research method was conducted to determine the effect of Platelet Rich Plasma (PRP) mixed with autogenous bonegraft on the total bone density in sheep (Ovis aries). Conclusion: The addition of Platelet Rich Plasma (PRP) mixed with autogenous bonegraft had no effect on the increase in bone density at 3 weeks after bonegraft application and there was no difference in bone density between the groups that were given PRP and the groups that were not given PRP. In the sample analysis of Non PRP 3 weeks with Non PRP 6 weeks there is a difference even though it was no statistically significant difference between the mean PRP and non-PRP at 3 weeks and 6 weeks with p value> 0.05
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Beta Tenggara
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Muatan besi berlebih adalah kondisi yang akan terjadi pada penderita thalassemia yang bergantung transfusi. Muatan besi berlebih yang terjadi progresif akan menimbulkan kerusakan organ akibat toksisitas besi. Banyak ditemukan kelainan tulang pada penderita thalassemia seperti perawakan pendek, facies cooley atau fraktur spontan, tetapi sampai saat ini hanya sedikit penelitian yang secara khusus mencari efek toksisitas besi di tulang pada penderita thalassemia dewasa.Tujuan: Mengetahui peran toksisitas besi pada penurunan densitas tulang penderita thalassemia dewasa yang bergantung transfusiMetode: Studi potong lintang dilakukan terhadap penderita thalassemia mayor dan intermedia dewasa yang mendapat transfusi rutin di RSUPNCM Jakarta dari Agustus sampai Oktober 2016. Dilakukan pemeriksaan kadar besi yaitu saturasi transferrin ST dan ferritin serum, pemeriksaan Dual X-ray Absorbtiometry DXA untuk menilai densitas masa tulang BMD dan rontgen pelvis untuk menilai indeks femoral Singh. Analisis dilakukan untuk mengetahui korelasi antara ST atau ferritin dengan nilai BMD, korelasi antara indeks femoral Singh dengan BMD dan pencarian titik potong ST atau ferritin untuk membedakan densitas tulang rendah dan normal pada penderita thalassemia mayor dan intermedia dewasa dengan menggunakan receiver operating curve ROC .Hasil: Sebanyak 60 penderita usia 18-68 tahun, 32 adalah penderita thalassemia mayor dan 68 adalah penderita intermedia dewasa yang mendapat transfusi minimal sekali tiap bulan dengan rerata Hb pre-transfusi sebesar 8.08mg/dL. Sebanyak 68 penderita memiliki densitas tulang rendah. Didapatkan nilai median ST 86 20-112 , median dari rerata nilai ferritin setahun yaitu 3881 ng/mL 645-15437ng/mL , median nilai BMD terendah -1.1 -5.7- -2.6 . Didapatkan korelasi negatif secara bermakna antara ST dengan nilai BMD r=-0.329, nilai p=0.01 , namun tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara ferritin dengan nilai BMD r=-0.088, nilai p=0.504 serta tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara indeks femoral Singh dengan BMD r=0.273, nilai p= 0.038 . Kurva ROC, nilai ST didapatkan area dibawah kurva AUC 0.727 dengan titik potong ST 89.5 untuk membedakan densitas tulang rendah dan normal Kesimpulan: Kejadian densitas tulang rendah pada penderita thalassemia adalah sebesar 68 . Terdapat korelasi terbalik yang signifikan antara ST dan nilai BMD dengan nilai titik potong ST 89.5 untuk membedakan densitas tulang rendah dan normal pada thalassemia dewasa "
" "ABSTRACT
"Background Iron overload is a complication experienced by transfusion dependent thalassemia TDT patients. Progressive iron accumulation results in tissue damage referred as iron toxicity. Bone deformities complication such as short stature, cooley rsquo s face and fracture are also commonly found among TDT patients but only few studies has been conducted to evaluate the effect of direct iron toxicity in bone among such population.Objective To determine the role of iron toxicity in low bone mass density among transfusion dependent thalassemia patients.Methods Cross sectional study conducted among major and intermedia thalassemia patients whom regularly received blood transfusion in CiptoMangunkusumo Central Hospital Jakarta between August to October 2016. Level of transferrin saturation TS and ferritin were measured as indicator of body iron level while dual x ray absorptiometry were measured to evaluate bone mass density BMD and pelvic X ray to evaluate Singh femoral index. Statistical analysis were conducted to evaluate correlation between TS or ferritin to BMD, correlation between Singh index and BMD and to determine the best cutoff value of TS or ferritin to differentiate between normal to low bone mass density among TDT patients using receiver operating curve ROC Results Total of 60 patients between 18 68 years old, 32 were thalassemia major patients, 68 were transfusion dependent thalassemia intermedia patients. Mean pre transfusion HB were 8.08mg dL, and as much as 68 subjects had low bone density. Median value of TS was 86 20 112 , median value of ferritin was 3881ng mL 645 15437ng mL , median value of the lowest BMD score was 1.1 5.7 2.6 . Significant reverse correlation between BMD score and TS was found r 0.329 p value 0.01 but no correlation with ferritin r 0.088, p value 0.504 nor correlation to Singh femoral index r 0.273, p value 0.038 . ROC curve analysis showed with area under the curve AUC 0,727, the best cutoff TS to differentiate normal to low bone density was 89.5 Conclusion Low bone mass density is a common complication of thalassemia major and transfusion dependent thalassemia intermedia. Reverse correlation between BMD score and TS with cutoff value of TS 89.5 to to differentiate normal to low bone density
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Olvariani
Abstrak :
ABSTRAK
Penurunan bone mass density merupakan salah satu dampak negatif timbal. Timbal dapat ditemukan pada lindi hasil penguraian dari timbunan sampah secara open dumping. TPA Namo Bintang sudah tutup tahun 2013 tapi diperkirakan proses penguraian masih berlangsung sampai saat ini sehingga timbal dalam lindi menjadi faktor risiko untuk masyarakat yang tinggal disekitar tempat pembuangan akhir sampah tersebut. Tujuan: Untuk menganalis pengaruh timbal terhadap densitas tulang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia berjumlah 96 orang responden yang umurnya >18. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran. Umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, frekuensi konsumsi makanan pencegah osteoporosis, konsumsi kopi dikumpulkan dengan interview sedangkan BMD diukur dengan Densitometer QUS (Quantitative Ultra Sound) dan kadar timbal diukur dengan Atomic Absorption Spectroscopy. Hasil: Sejumlah 24% responden memiliki kadar timbal tinggi, dan sebanyak 49% mengalami osteoporosis. Osteoporosis dipengaruhi oleh umur (p=0,008) dan konsumsi susu (p=0,002). Faktor yang mempengaruhi bone mass density adalah umur dan konsumsi susu, sedangkan timbal tidak berhubungan. Saran: Osteoporosis dapat cegah dengan melakukan pola hidup sehat seperti olah raga dan konsumsi makanan yang mengandung kalsium.
ABSTRACT
The reduction of bone mass density is one of the negative impacts of lead. Lead can be found in decomposition of garbage piles at open dumping. TPA Namo Bintang had closed in 2013 but estimated that the decomposition process is still ongoing so that lead in leachate is a risk factor for people who lived around the landfill. Objective: To analyze the influence of lead against bone density. Method: This study used cross sectional design. Data collected in Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia amounted to 96 respondents who age > 18. Data collection was done by interviewed and measurement. Age, sex, body mass index, exercise, smoking habit, alcohol consumption, frequency of osteoporotic prevention food consumption, and coffee consumption was collected by interviewed while BMD was measured by QUS Densitometer (Quantitative Ultra Sound) and Lead Blood Level measured by Atomic Absorption Spectroscopy. Results: 24% of respondents had high lead levels, and 49% had osteoporosis. Osteoporosis was affected by age (p = 0.008) and milk consumption as osteoporotic prevention food (p = 0.002). Factors affecting bone mass density were age and milk consumption, while lead was unrelated. Suggestions: Osteoporosis can be prevented by healthy lifestyle such as exercise and consumption of foods contains calcium.
2017
T48555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library