Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Masita Mandasari
Abstrak :

Jumlah populasi individu berkebutuhan khusus di Indonesia semakin meningkat seiring dengan waktu. Individu berkebutuhan khusus (IBK) dapat memiliki berbagai keterbatasan seperti keterbatasan dalam kemampuan intelektual dan fisik, gangguan kondisi jiwa, dan juga masalah medis yang kompleks sehingga membuat populasi ini semakin rentan mengalami gangguan kesehatan mulut dan membutuhkan akses serta pelayanan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi Indonesia yang memiliki spesialisasi dan kemampuan di bidang perawatan gigi dan mulut IBK masih langka sehingga besar kemungkinan bahwa perawatan gigi dan mulut pasien IBK dilakukan oleh dokter gigi umum atau spesialis. Namun sampai saat ini, tidak ditemukan data mengenai pelayanan kedokteran gigi bagi IBK oleh dokter gigi Indonesia dan bagaimana pengetahuan dan persepsi dokter gigi Indonesia dalam melakukan special needs dentistry/special care dentistry (SND/SCD). Studi ini merupakan penelitian dengan desain potong lintang dan deskriptif analitik menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi lintas budaya ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji reliabilitas dan validitas kuesioner ini adalah baik (acceptable). Sebanyak 250 responden yang merupakan dokter gigi dan dokter gigi spesialis berpartisipasi dalam penelitian ini. Hanya 26,4% responden yang memiliki persepsi yang baik mengenai SND/SCD dan mayoritas (70%) responden tidak melakukan SND/SCD. Meskipun demikian, persepsi responden terhadap pasien SND/SCD pada penelitian ini dominan positif kecuali pada kelompok pasien penyakit menular. Persepsi responden juga dominan nyaman, kecuali pada kelompok pasien dengan penyakit menular dan masalah psikologis atau perilaku. Tidak terdapat hubungan antara persepsi SND/SCD dengan karakteristik demografi, namun terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara komponen SND/SCD dalam pendidikan dokter gigi dengan persepsi dan kemampuan dalam SND/SCD. Selain itu, terdapat perbedaan perasaan dan kenyamanan terhadap perawatan pasien SND/SCD antara dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai SND/SCD pada responden dokter gigi DKI Jakarta belum baik namun responden cenderung memiliki persepsi yang positif dan nyaman kepada pasien SND/SCD.


Population of special needs individuals in Indonesia is steadily increasing. Special needs individuals may have various disabilities such as physical and intelectual disabilities, mental health and complex medical problems which made this population more prone to oral health problems and requires access to oral health care services. Indonesian dentists who have specialization and ability in special needs dentistry/special care dentistry (SND/SCD) are rare thus there is a high chance that general dentists or other specialist dentists perform the oral health care to special needs individuals. Currently, data on SND/SCD in Indonesia and Indonesian dentists’ knowledge and perception towards SND/SCD are lacking. This study was a cross-sectional and analytical descriptive study using a questionnaire which has been cross-adapted into Indonesian language. Reliability and validity tests were performed and yielded accetable scores. A total of 250 respondents which consisted of dentists and specialist dentists participated in this study. This study found that only 26.4% respondents had good perception in SND/SCD and 70% of respondents did not practice SND/SCD. Nevertheless, respondents’ perception towards groups of special needs patients were mostly positive except on the group of patients with infectious disease and respondents were mostly comfortable in treating special needs patients except in group of patients with infectious disease and psychological or behavioral problems. There was no correlation between SND/SCD perception and demographical characteristics. However, there were statistically significant correlations between SND/SCD component in undergraduate dental training with the perception and ability in SND/SCD. Moreover, there were significant correlations between dentists and specialist dentists towards treatment in special needs patients. In conclusion, the respondents in this study had poor perception in SND/SCD although there were tendecies of positive and comfortable perception towards special needs patients.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Hania Azzahra Dewanto
Abstrak :
Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran gigi tingkat akhir memainkan peran penting dalam pelaksanaan perawatan kedokteran gigi di masa depan, termasuk perawatan yang melalui teledentistry, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana minat mahasiswa-mahasiswa ini untuk menggunakan. Minat mahasiswa untuk menggunakan teledentistry dapat diprediksi oleh domain-domain Model UTAUT. Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan Model UTAUT beserta domain-domainnya untuk memprediksi minat mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia untuk menggunakan teledentistry. Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 472 mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi serta diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: Model UTAUT dan dapat memprediksi mahasiswa kedokteran gigi untuk menggunakan teledentistry (R2 = 51,4%). Seluruh domain model UTAUT memiliki pengaruh terhadap BI mahasiswa untuk menggunakan (PE R2 = 0,328, EE R2 = 0,371, SI R2 = 0,382, FC R2 = 0,346). Karakteristik kesukarelaan mahasiswa memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan minat menggunakan teledentistry. Kesimpulan: Model UTAUT dapat memprediksi minat mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia untuk menggunakan teledentistry dan seluruh domain nya memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan teledentistry. Karakteristik kesukarelaan mahasiswa dapat mempengaruhi minat untuk menggunakan teledentistry. ......Background: Final year dental students play an important role in the implementation of future dental care including those through teledentistry, so it is important to know how interested these students are in using teledentistry. Interest (Behavioral Intention (BI)) can be predicted by the UTAUT Model’s construct (PE, EE, SI & FC). Objective: To determine the ability of the UTAUT model in predicting the interest of dental students to use teledentistry and to determine the relationship between the characteristics of dental students and their interest. Method: Cross-sectional analytic descriptive study on 472 dentistry students using a questionnaire that has been adapted and tested for its validity and reliability. Results: The UTAUT model was significant in predicting the behavioral intention of dental students to use teledentistry (R2 = 51,4%). All domains of the UTAUT model have influence on students’ BI to use teledentistry (R2 = 0.328, 0.371, 0.382, 0.346). Voluntariness of use has a significant relationship with interest in using teledentistry. Conclusion : The UTAUT model can predict dental students in Indonesia’s interest to use teledentistry and all of its domains have influence on the interest in using teledentistry. Student’s voluntariness of use also affected their interest in using teledentistry.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masita Mandasari
Abstrak :
Jumlah populasi individu berkebutuhan khusus di Indonesia semakin meningkat seiring dengan waktu. Individu berkebutuhan khusus (IBK) dapat memiliki berbagai keterbatasan seperti keterbatasan dalam kemampuan intelektual dan fisik, gangguan kondisi jiwa, dan juga masalah medis yang kompleks sehingga membuat populasi ini semakin rentan mengalami gangguan kesehatan mulut dan membutuhkan akses serta pelayanan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi Indonesia yang memiliki spesialisasi dan kemampuan di bidang perawatan gigi dan mulut IBK masih langka sehingga besar kemungkinan bahwa perawatan gigi dan mulut pasien IBK dilakukan oleh dokter gigi umum atau spesialis. Namun sampai saat ini, tidak ditemukan data mengenai pelayanan kedokteran gigi bagi IBK oleh dokter gigi Indonesia dan bagaimana pengetahuan dan persepsi dokter gigi Indonesia dalam melakukan special needs dentistry/special care dentistry (SND/SCD). Studi ini merupakan penelitian dengan desain potong lintang dan deskriptif analitik menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi lintas budaya ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji reliabilitas dan validitas kuesioner ini adalah baik (acceptable). Sebanyak 250 responden yang merupakan dokter gigi dan dokter gigi spesialis berpartisipasi dalam penelitian ini. Hanya 26,4% responden yang memiliki persepsi yang baik mengenai SND/SCD dan mayoritas (70%) responden tidak melakukan SND/SCD. Meskipun demikian, persepsi responden terhadap pasien SND/SCD pada penelitian ini dominan positif kecuali pada kelompok pasien penyakit menular. Persepsi responden juga dominan nyaman, kecuali pada kelompok pasien dengan penyakit menular dan masalah psikologis atau perilaku. Tidak terdapat hubungan antara persepsi SND/SCD dengan karakteristik demografi, namun terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara komponen SND/SCD dalam pendidikan dokter gigi dengan persepsi dan kemampuan dalam SND/SCD. Selain itu, terdapat perbedaan perasaan dan kenyamanan terhadap perawatan pasien SND/SCD antara dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai SND/SCD pada responden dokter gigi DKI Jakarta belum baik namun responden cenderung memiliki persepsi yang positif dan nyaman kepada pasien SND/SCD. ......Population of special needs individuals in Indonesia is steadily increasing. Special needs individuals may have various disabilities such as physical and intelectual disabilities, mental health and complex medical problems which made this population more prone to oral health problems and requires access to oral health care services. Indonesian dentists who have specialization and ability in special needs dentistry/special care dentistry (SND/SCD) are rare thus there is a high chance that general dentists or other specialist dentists perform the oral health care to special needs individuals. Currently, data on SND/SCD in Indonesia and Indonesian dentists’ knowledge and perception towards SND/SCD are lacking. This study was a cross-sectional and analytical descriptive study using a questionnaire which has been cross-adapted into Indonesian language. Reliability and validity tests were performed and yielded accetable scores. A total of 250 respondents which consisted of dentists and specialist dentists participated in this study. This study found that only 26.4% respondents had good perception in SND/SCD and 70% of respondents did not practice SND/SCD. Nevertheless, respondents’ perception towards groups of special needs patients were mostly positive except on the group of patients with infectious disease and respondents were mostly comfortable in treating special needs patients except in group of patients with infectious disease and psychological or behavioral problems. There was no correlation between SND/SCD perception and demographical characteristics. However, there were statistically significant correlations between SND/SCD component in undergraduate dental training with the perception and ability in SND/SCD. Moreover, there were significant correlations between dentists and specialist dentists towards treatment in special needs patients. In conclusion, the respondents in this study had poor perception in SND/SCD although there were tendecies of positive and comfortable perception towards special needs patients.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library