Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
PS Kurniawati A.
Abstrak :
Remaja dapat menjadi sumber daya manusia yang sangat berharga disuatu negara khususnya bila mereka dapat tumbuh dengan baik secara fisik dan psikologis. Dari hasil penelitian terhadap remaja jalanan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan lebih dari separuh (54%) responden dilaporkan bahwa mereka pernah melakukan hubungan seksual sesama temannya (n=657). Di Kota Bengkulu melalui evaluasi proyek Youth Center, 17% dari responden (n=341) menyatakan boleh melakukan hubungan seksual sebelum menikah, sebagian kecil (5,9%) dan mereka sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja diantara mahasiswa Akademi Kesehatan di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini mahasiswa Akademi Kesehatan dengan rentang usia 18-24 tahun dan belum menikah. Sebanyak 238 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang terpilih menjadi responden yang diambil secara acak sederhana dengan alokasi proporsional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengukur aspek pengetahuan, sikap dan perilaku seksual dilakukan dengan mengisi kuesioner oleh mahasiswa Akademi Kesehatan yang sebelumnya telah dilakukan uji coba pada mahasiswa Akademi lain yang tidak terpilih sebagai lokasi penelitian. Dari hasil penelitian ini ditemukan tiga dari sepuluh mahasiswa (29%) mempunyai perilaku seksual relatif berisiko (berciuman mulut dan meraba organ sensitif dari pasangannya). Sebagian kecil (5, 08%) dari responden pernah melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa kedua variabel yaitu jenis kelamin dan sikap mahasiswa terhadap kesehatan reproduksi mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku seksual mereka. Mahasiswa laki-laki mempunyai kecenderungan yang lebih besar dalam perilaku seksual relatif berisiko dibandingkan dengan mahasiswa perempuan (Odd Ratio : 3,06). Kesimpulan dua dari enam hipotesis dalam penelitian ini diterima. Disarankan agar pihak ademi membuat kegiatan ekstra kurikuler dengan muatan khusus kesehatan reproduksi dan kepada BP3 agar dapat menggunakan powernya untuk merangkul orangtua mahasiswa, dan dilakukan upaya untuk peningkatan kemampuan para orangtua dalam membicarakan masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja kepada anak remajanya. ......Factors Related To The Adolescent Reproductive Health Behavior Among Health Academies Students In The City of Bengkulu, 2001In a country, the adolescents could be an invaluable human resource especially if they grow well both physically and psychologically. Based on results the research among the street adolescents conducted by Department of Health, it was shown that more than a half of respondents (54%) reported having sexual intercourse with their own friends (n = 657). In the city of Bengkulu, the results of the evaluation project of the youth center, indicated 17% of the respondents (n = 341) a great having premarital sexual intercourse, a small proportion of them (5,9%) actually had premarital sex. The purpose of this research was to get information about factors related to the adolescent reproductive health behavior among Health Academies students in city of of Bengkulu. This research used a cross sectional study design. The population of the study was Health Academic students, aged 18-24 years of age and single. Through allocation proportional to size Simple Random Sampling 238 with male and female students were selected as respondents. Both validity and reliability of the instrument of the study was assessed. The instrument which was intended to asses the several aspects of the knowledge, attitude and sexual behavior was pre tested. The self admistered questionnaires were Hied-up by the students. The results showed that three out ten (29%) the students indicated relatively high risk sexual behavior i.e. (mouth-kissing and touching sensitive organs of their partners). A small proportion (5,08%) respondents having sexual relationship with their partners. The results of the data analysis showed that both sex and attitude of students indicated a significant relationship with the sexual behavior. The male students were highly had a risky sexual behavior than that of their female countern parts (Odd Ratio : 3, 06). In conclusion, out of six hypotheses two of them were accepted. Recommendations were made to enrich both the extra curricular activities and the role of Parent-Teacher Association (BP3) to entrance the communication between parents and students relevant to reproductive health issues.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T 3698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Taufick
Abstrak :
Depertemen Kesehatan adalah Departemen yang membidangi kesehatan yang lingkup tugasnya termasuk penanggulangan masalah kesehatan terhadap bencana. Berbagai macam bencana besar yang terjadi di tanah air selama ini adalah merupakan bencana nasional. Peristiwa bencana tersebut telah mengakibat begitu besamya korban banjir baik jiwa, sarana/prasarana, dan khususnya menurunnya derajat kesehatan masyarakat. Sementara itu Pemerintah Pusat dan Daerah dalam hal ini Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI telah memberikan penanganan .kesehatan yang begitu besar, namun dalam kenyataan berbeda dengan yang terjadi di lapangan, yaitu masih bermunculan kritikan dan keluhan masyarakat dari berita koran yang menilai bahwa pemerintah tidak dengan sungguh-sunguh dan tidak optimalnya memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir. Dalam tesis ini, sebagai obyek penelitiannya adalah peristiwa banjir yang telah merendam sebahagian besar wilayah di DKI Jakarta pada tahun 2002, dan sebagai tempat penelitian adalah bagian Humas Departemen Kesehatan. Penelitian tesis ini akan mengevaluasi sejauhmana kegiatan Humas Departemen Kesehatan dalam penangulangan masalah kesehatan pada bencana banjir di DKI Jakarta tahun 2002. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2003, dengan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, klipping koran, peraturan dan pedoman penanggulangan bencana. Secara umum dari hasil penelitian ditemukan bahwa Humas Departemen Kesehatan belum menjalankan kegiatan Humas secaran optimal.. Hal ini terlihat, seperti informasi yang selalu telambat, Bahan/data untuk wartawan tidak selalu lengkap dan akurat, Sumber datanya lebih banyak diterima dari pejabat unit terkait. Humas tidak melakukan pengolahan data lebih dulu dan juga tidak melakukan pemantauan langsung ke tempat sumber data. Hasil analisis menunjukkan bahwa Humas belum melaksanakan peran dan fungsi kehumasan, kegiatan Humas dalam membina hubungan dengan publik eksternal dan internal belum efektif, tampak belum dipahaminya masalah kehumasan oleh para pejabat dan selama ini Humas masih dipandang sebagai pelengkap dalam organisasi Departemen Kesehatan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 12249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini perizinan sarana dan tenaga kesehatan diambil alih oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), maka Suku Dinas Kesehatan tidak lagi bertugas dalam memberikan izin baik sarana maupun tenaga kesehatan. Suku Dinas Kesehatan lebih fokus kepada urusan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap sarana pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu sarana dan tenaga kesehatan yang telah memenuhi persyaratan. Atas peran inilah maka perlu adanya kesempatan bagi calon apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk melihat langsung ke lapangan serta melakukan praktik kerja supaya dapat memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan dan peran apoteker sendiri. Praktek kerja profesi apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat dilaksanakan pada Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK). Kegiatan selama PKPA terbagi sesuai dengan seksi yang ada di SKD yaitu kegiatan terkait tenaga kesehatan, kegiatan terkait standarisasi mutu kesehatan, dan kegiatan terkait farmasi, makanan dan minuman. Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat dan fungsi apoteker di Suku Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan dan merencanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (binwasdal) terhadap sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, khusus instalasi farmasi atau apotek dan sesama apoteker. Selain itu, calon apoteker telah melihat bahwa Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat telah melakukan proses pengelolaan persediaan obat dan alat kesehatan dengan baik
ABSTRACT
Nowadays, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) took over the licensing for health workers and health facilities from the Health Department. Health Department focused on developing, supervising, and controlling the workers and the facilities. The purpose was to keep the quality of facilities and workers. For this reason, pharmacist student needed an experience to see how the Health Department worked and understood pharmacist role there through internship. The internship done at Health Resource Department according to the section which were health workers, quality standardization, and pharmacy, food and drinks. As the result of the internship, pharmacist student understood the role of Health department was doing some activity of developing the public health and pharmacist role in Health Department was doing and planning the activity of developing, supervising, and controlling of health facilities and health workers. Then, pharmacist student also had seen how Health Department of West Jakarta already did medicine and medical devices management in a good way.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsuddin
Abstrak :
Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan keperawatan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan yang terjadi di Akper Depkes Banda Aceh adalah adanya kesenjangan IP diantara peserta didik terutama antara peserta didik kelas khusus dengan peserta didik regular. Adanya kesenjangan IP di antara peserta didik ini mendorong peneliti untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan kesenjangan prestasi belajar peserta didik Akademi Keperawatan Banda Aceh. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik Akper Depkes Banda Aceh tahun 1999. Desain penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah Cross Sectional. Populasi dan sampel penelitian adalah peserta didik Tingkat III (semester V dan VI) Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan Banda Aceh tahun akademik 1998/1999 yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir yang seluruhnya berjumlah 110 peserta didik. Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang berisi semua variabel dalam penelitian. Pengolahan dan analisa data baik univariat, bivariat maupun multivariat dilakukan secara statistik. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa indeks prestasi peserta didik kelas regular lebih tinggi daripada indeks prestasi kelas khusus. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik kai kuadrat (x2) menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, umur ijazah, jenis kelas, dan nilai masuk Akper mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap prestasi belajar, sedangkan variabel motivasi belajar tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar peserta didik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin dan jenis kelas secara bersama-sama mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar peserta didik. Saran yang dapat peneliti berikan dari hasil penelitian ini adalah: 1) bagi Akper Depkes Banda Aceh agar lebih memberikan perhatian yang lebih tinggi kepada peserta didik kelas khusus dan peserta didik laki-laki, serta menetapkan batas umur calon peserta didik yang bisa diterima sebagai peserta didik; 2) bagi Kanwil Depkes seharusnya menetapkan aturan bahwa yang boleh mendaftar sebagai calon peserta didik adalah staf yang berusia di bawah 35 tahun; 3) bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang berhubungan dengan prestasi belajar peserta didik.
The Factors Related to the Study Achievement Index of Students of Nursing Academy of Department of Health - Banda Aceh, 1999Nursing Academy is one of the education institutes under the Department of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and teaching process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced by the Nursing Academy - Department of Health, Banda Aceh that there is a gap of Study Achievement Index between the students of regular and special classes. Due to the gap of Study Achievement Index between those students, it encourages the writer to analyze several factors, which related to the gap of study achievement among the Nursing Academy students - Banda Aceh. The final aim of research is to get some information on variables which influence study achievement of students in Nursing Academy - Department of Health, Banda Aceh, 1999. The design of research used in this study is Crass Sectional. Populations and Samples research are the Third Grade Students (semester V and VI) from Nursing Academy, Department of Health - Banda Aceh the year study of 199811999 who have fulfilled the condition to take final examination, totaling 110 students. The quantitative data collected through questionnaires, which consist of all variables in the research. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariat are done statistically. The results of univariat analysis showing that study achievement index of regular class are higher than those from special class. The result of bivariat analysis by using statistical test of (X2) showing that age, sex, year of certificate, class type, and entrance Point of Nursing Academy have significant statistical correlation with achievement of study, meanwhile variable of motivation study do not show statistical correlation with achievement study of students. The result of multivariate showed that sex and type of class have significant statistical correlation with achievement of study of students. Suggestions given based on the result of this research are: 1. Nursing Academy, Department of Health - Banda Aceh should pay more attention to students of special class and male students; 2. Regional Office of Department of Health should make regulation that for those who can enroll to be students are staff under the age of 35 year old; 3. Suggested to other researcher in order to study further other factors that have correlation with achievement study of students.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T8011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhanna Zen
Abstrak :
Pendidikan D III keperawatan merupakan jenjang pendidikan tinggi keperawatan yang menghasilkan lulusan perawat profesional pemula. Salah satu strategi belajar mengajarnya adalah dengan memberikan pengalaman belajar klinik yang dilaksanakan di lahan praktek. Tujuan belajar praktek klinik ini adalah untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari sebelumnya dan mencoba mengembangkan keterampilannya dalam tatanan yang nyata. Kualitas lulusan antara lain dipengaruhi oleh kualitas pengajarnya yang dalam hal ini instruktur klinik. Sebagai pembimbing merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam proses belajar praktek keperawatan, oleh karena itu perlu dituntut profesionalismenya. Profesionalisme dalam penelitian ini adalah kualitas tindakan instruktur klinik dalam melaksanakan peran-peran sebagai pembimbing dan dalam mengajar menggunakan metode-metode pengajaran klinik. Sampai dengan tahun 2001, Akademi Keperawatan Depkes Jambi telah menghasilkan lulusan 14 angkatan namun nilai ujian praktek akhir program masih belum memuaskan karena dan setiap angkatan hanya sekitar 10%-20% yang mendapat nilai dengan kategori baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan profesionalisme instruktur klinik di institusi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional dengan responden 80 orang instruktur klinik yang termasuk dalam tim pengajar mata kuliah praktek keperawatan tingkat I, II, III baik yang berasal dari institusi pendidikan maupun dari lahan praktek. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa instruktur klinik di Akper Depkes Jambi yang mempunyai profesionalisme baik sebanyak 29 orang (36,3%). Dari hasil analisis bivariat ternyata variabel pengetahuan, kompetensi klinik, keterampilan mengajar, masa kerja, proses belajar mengajar (PBM) teori, PBM laboratorium dan pelatihan mempunyai hubungan yang signifikan dengan profesionalisme instruktur klinik, sedangkan dua variabel lain tidak berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme instruktur klinik. Dari 7 variabel yang mempunyai nilai p<0,25 memenuhi persyaratan dilakukan analisis multivariat. Dari hasil akhir model multivariat ternyata hanya dua variabel yang tersisa yaitu variabel masa kerja dan PBM teori dengan nilai p Study of Clinical Instructor Professionalism of Nursing Academic in Jambi Department of Health in 2002Diploma III of nurses? education is the high level education program which graduates beginner professional nurses. Clinical study experience is one of the teaching process strategy which held in the practical field. The aim of the teaching-learning process is to allow student to practice theory they have learned and to improve their skill. The quality of the graduates can be influenced by the quality of the clinical teacher or the clinical instructor, Professionalism is essential for the clinical instructors due to their responsibility in practical teaching-learning process. In this study, professionalism refers to the clinical instructor performance as a tutor applying clinical teaching methods. Nursing academic of Jambi graduated 14 classes until the year 2001. However, practical final result showed only 10% -20% graduate students who achieve good result category for each class. Therefore, it is necessary to do this research in order to acquire information about factors related to clinical instructor professionalism in the institution. A descriptive analytic study with cross sectional design was performed using 80 clinical instructors as respondents. The respondents came from educational institution and practical field background, who involved in practical nursing teaching team (grade I, II, III). Collected data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate analysis. The univariate analysis showed 36,3% (29 persons) clinical instructors with good professionalism. The bivariate analysis affirmed a significant correlation between clinical instructor professionalism and some variables such as knowledge, clinical competence, teaching skill, working period, theoretical teaching process, laboratory teaching process, and training. Other 2 variables were not significantly correlated to clinical instructor professionalism. Multivariate analysis went over 7 variables which meet the qualification (p<0, 25) and the final result showed only 2 variables left with p<0, 05). These 2 variables working period and theoretical teaching-learning process, were analysis by interaction test and the result verified no interaction between working period and theoretical teaching-learning process (p value = 0,809), Nevertheless, the interaction test result indicated stronger interaction between professionalism and working period (p value = 0,001) than theoretical teaching-learning process (p value = 0,026). It is recommended to the institution to consider working period as an important factor in determining whether or not a person qualified to be a clinical instructor and consequently the tutorial quality can be improved it is also suggested to the nursing subject coordinator to manage the theoretical teaching-learning process so the material can be synchronized to the practice. Further study using qualitative method is recommended. References: 36 (1978 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniadi
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Tahun 2003 - 2007. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan ekstemal dan internal, penyusunan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang 2007, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai dengan posisi Pusat Promosi Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri. Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah analisis lingkungan eksternal dan internal Pusat Promosi Kesehatan dengan menggunakan matrik External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) serta menyusun visi dan misi Pusat Promosi Kesehatan. Tahap kedua adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Tahap ketiga dilakukan penetapan strategi terpilih Pusat Promosi Kesehatan untuk tahun 2003 - 2007 dengan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Cara pengambilan keputusan menggunakan metode Consensus Decision Making Group (CDMG). Dari hasil penelitian, evaluasi lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFE sebesar 2,84 yang berarti kondisi eksternal organisasi berada di atas rata-rata. Pusat Promosi Kesehatan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Nilai evaluasi lingkungan internal menghasilkan nilai total IFE sebesar 2,13 yang berarti secara internal karakteristik kondisi organisasi lemah. Rumusan visi Pusat Promosi Kesehatan adalah "Pusat Promosi Kesehatan sebagai penggerak dan menjadi rujukan promosi kesehatan tingkat nasional tahun 2007". Untuk mencapai visi tersebut telah disusun misi Pusat Promosi Kesehatan. Kemudian dirumuskan pula tujuan jangka panjang Pusat Promosi Kesehatan yang ingin dicapai tahun 2007 yang meliputi aspek SDM, produk, sarana, promosi kesehatan, kemitraan, kebijakan dan konsep. Dengan menggunakan QSPM, alternatif strategi yang sesuai bagi Pusat Promosi Kesehatan adalah pertumbuhan intensif yang meliputi strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut akan digunakan secara bersamaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2003 -- 2007. Pada penelitian ini dituliskan saran dalam mengimplementasikan strategi tersebut yang meliputi ; perlunya visi dan misi menjadi semangat dalam bekerja, perlunya perencanaan strategis sebagai arch dan kebijakan Pusat Promosi Kesehatan, perlunya mensosialisasikan Perencanaan Strategis Pusat Promosi Kesehatan kepada para stakeholder dan perlunya menyusun rencana kegiatan tahunan. Daffar bacaan : 52 (1981 - 2002)
Strategic Planning for Center of Health Promotion Department of Health R.I 2003 - 2007Research for strategic planning for Center of Health Promotion at Department of Health Republic of Indonesia 2003-2007 has been done. The scope of the research consists of external and internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2007, define strategic alternative, and the chosen strategy which is suitable with the position of Center of Health Promotion. The kind of this research is descriptive analytic research using information as a base information of taking strategic decision. Information collecting was done through furthest interview, secondary data source, and observation done by the researcher himself. The strategy composition techniques were done through three stages. Stage I includes external and internal environment analysis of Center of Health Promotion, using EFE and IFE matrix and arrange vision and mission statement of Center of Health Promotion. Stage 2 covers defining long term objective and determine strategy alternative by using SWOT and IE matrix. Stage 3 conducts chosen strategy defining for Center of Health Promotion for the year 2003 - 2007 by using QSPM matrix_ While the decision making uses CDMG (Consensus Decision Making Group) method. As a result, external environment evaluation produced 2.84 of EFE total value which means that Center of Health Promotion has responded the existing opportunities very well as well as avoided the existing threats. Internal environment evaluation produced 2.13 of IFE total value which means that character of organization condition is internally weak. The formulae of Center of Health Promotion's vision is "Center of Health Promotion as a motivator and reference for health promotion nationally in 2007". In order to achieve the mission, Center of Health Promotion's mission has been arranged. Moreover, the long term objective 2007 has been formulated covering aspects of Human resource, product, medium, health promotion, partnership, wisdom, and concepts. By using QSPM, the appropriate strategy alternative for Center of Health Promotion is an intensive growth which covers market penetration and product development. The strategy will be collectively used to achieve vision, mission, and objectives of Center of Health Promotion 2003 - 2007. This research also contains ideas and suggestions to implement the strategy which consist : vision and mission need become spirit of working, strategic planning need as Health Promotion Centre policy and purpose, it needs to socialize Health Promotion Centre Strategic Planning to stakeholder and to set up yearly activity plan. References: 52 (1981 - 2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Amanda Chitra Pahlawani
Abstrak :
Salah satu upaya dalam menjamin mutu suatu pelayanan kesehatan adalah tersedianya obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif, dan bermutu. Ketidakmampuan merencanakan kebutuhan obat dengan baik di tingkat Puskesmas, akan berpengaruh pada persediaan obat. Puskesmas akan mengalami persediaan obat yang berlebih (over stock) ataupun masalah kekosongan obat (stock out). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan perencanaan dan pengadaan obat di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten Way Kanan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian non-eksperimental, data primer pada penelitian ini diperoleh berdasarkan pengamatan dan wawancara pada saat penelitian dilaksanakan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan menelusuri dokumen-dokumen yang dapat mempertajam evaluasi pengelolaan obat di instalasi farmasi pada tahun 2019. Analisa data menggunakan analisis konten (data primer), serta analisis ABC dan VEN (data sekunder). Hasil wawancara dari para responden menunjukkan banyaknya faktor- faktor yang mempengaruhi dalam merencanakan kebutuhan obat. Tidak hanya sumber daya manusia yang berkaitan langsung dengan keakuratan data serta pengolahnnya, tetapi juga ketersediaan jenis obat oleh pihak penyedia yang terdapat dalam sistem aplikasi e-katalog juga merupakan faktor penting yang harus segera dicari solusinya, terutama oleh pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hal tersebut, diantaranya pihak penyedia dan Kementerian Kesehatan sendiri. ......One of the efforts in warranting the quality of a health service is the availability of complete type of medicines, sufficient amount, guaranteed efficiency, safe, effective, and qualified. The incapability to plan medicine requirement well in Public Health Center, will affect the medicine supply. The public health center will encounter over stock or even stock out the medicine supply. The purpose of this research is to evaluate the implementation of medicine planning and procurement in work territory of department of health of Way Kanan Regency. This research was conducted by non-experimental research arrangement, primary data in this research was obtained based on observation and interview during the research, meanwhile the secondary data was obtained by exploring the documents that can improve the evaluation of medicine management in the pharmacy installation in 2019. The data analysis used content analysis (primary data), and ABC and VEN analysis (secondary data). The interview result of the respondents shows the factors that affect the medicine requirement planning. Not only human resource directly related by the data accuracy and it is processing, but also the availability of the medicine type by the provider party in the e-catalog application system is also an important factor that needs immediate solution, especially by the parties directly related with that matter, such as the provider and the Ministry of Health.

Keywords: Medicine Requirement Plan, Public Medicine, Department of Health, Public Health Center

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahmida Diazputri Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan terutama pada bidang farmasi di bagian Sumber Daya Kesehatan SDK serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Suku Dinas Kesehatan. Selain itu melalui tugas khusus, mahasiswa dapat mengetahui tugas dan fungsi bagian farmasi di Puskesmas, mengetahui sepuluh obat yang sering digunakan melalui LPLPO, penggunaan obat rasional POR , dan pelayanan kefarmasian meliputi pelayanan resep, peracikan, serta pemberian informasi obat kepada pasien di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Praktik Kerja Profesi dilakukan selama empat minggu pada bulan Januari 2017
ABSTRACT
Implementation of Pharmacist Profession Practices in Regional Health Department of East Jakarta was intended to have understood the role, duties, and responsibilities of a pharmacist in government agencies, especially in the pharmaceutical field in the Health Resources SDK , also to gained insight the problem of pharmaceutical in Regional Health Department. Through the internship, students were able to know about the function of pharmacist in community health centers Puskemas , knowing ten drugs that are often used through LPLPO, rational drug use POR , and pharmaceutical services such as prescription analysis, compounding and dispensing, and give an information to patients at sub district health centers Duren Sawit, East Jakarta. The Internship was performed for four weeks in January 2017.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Goldie Aisha Wirarti
Abstrak :
Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan terutama pada bidang farmasi di bagian Sumber Daya Kesehatan SDK serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Suku Dinas Kesehatan. Selain itu mahasiswa juga ditempatkan pada Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur untuk mengetahui tugas dan fungsi bagian farmasi di Puskesmas, mengetahui sepuluh obat yang sering digunakan melalui LPLPO, penggunaan obat rasional POR, dan melakukan pelayanan kefarmasian meliputi pelayanan resep, peracikan, serta pemberian informasi obat kepada pasien yang didampingi oleh Apoteker di Puskesmas. ......Implementation of Pharmacist Profession Practices in Regional Health Department of East Jakarta was intended to have understand the role, duties, and responsibilities of pharmacist in government agencies, especially in the pharmaceutical field in the Health Resources SDK, also to gained insight the problem of pharmaceutical in Regional Helath Department. Through the internship, students were also placed at the Community Health Centers Puskemas to know about the function of pharmacist, knowing ten drugs that are often used through LPLPO, rational drug use POR, and pharmaceutical services such as prescriprion analysis, compounding and dispensing, and give an information to patients accompanied by Community Health Centers Pharmacists.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Adhitya Indraini
Abstrak :
ABSTRAK Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan Oktober Tahun 2017 bertujuan agar calon Apoteker memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, memiliki pengetahuan tentang tupoksi yang ada di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur terutama dibidang farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di lembaga pemerintahan, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian di lembaga pemerintahan. Praktik kerja profesi di Sudinkes Jakarta Timur dilakukan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Rekapitulasi Laporan Penggunaan Obat Generik dari 10 Puskesmas Kecamatan di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Januari ndash; September 2017 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini untuk merekapitulasi laporan penggunaan obat generik berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta mengetahui rata-rata persentase penggunaan obat generik tertinggi dan terendah dari hasil rekapitulasi tersebut.
Internship at the East Jakarta Sub Department for Health Period October 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in government institutions of the the East Jakarta Sub Department for Health, having the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practice Government agencies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues in government institutions. Practice professional work in the East Jakarta Sub Department for Health was conducted for two weeks with a special assignment is ldquo;Recapitulation of Generic Drug Report from 10 Sub-district Public Health Centers in East Jakarta Area Period January - September 2017 rdquo;. The purpose of this particular task is to recapitulate reports on generic drug use based on indicators established by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as well as to know the average percentage of the highest and lowest generic drug use from the recapitulation result.
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>