Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Delvina Estheria
"
Indonesia dan Afganistan telah menjalin hubungan bilateral selama puluhan tahun, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa Afganistan, yang dimulai sejak tahun 2017 hingga tahun 2023. Namun, program ini tidak selalu berjalan dengan baik. Tindakan pelanggaran keimigrasian menyebabkan terjadinya tindakan administrasi keimigrasian, yang akhirnya mengakibatkan deportasi para mahasiswa tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji maladministrasi dan ketahanan nasional terkait deportasi yang terjadi di Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan oleh para pemangku kebijakan guna mencegah terjadinya deportasi terhadap mahasiswa Afganistan penerima beasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang mencakup tinjauan literatur, wawancara, dan observasi. Peneliti menggunakan teori dan konsep ketahanan nasional, teori soft power, serta collaborative governance untuk meneliti permasalahan ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap ketahanan nasional, khususnya dalam aspek pertahanan keamanan dan sosial budaya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk mencegah terjadinya maladministrasi tersebut demi terwujudnya ketahanan nasional di Indonesia.
Indonesia and Afghanistan have maintained bilateral relations for decades, including in the field of education. One form of this cooperation is the provision of scholarships to Afghan students, which began in 2017 and continued until 2023. However, this program has not always run smoothly. Immigration violations have led to administrative immigration actions, ultimately resulting in the deportation of these students. This study examines maladministration and national resilience related to the deportations at Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. The purpose of this research is to identify measures that policymakers can take to prevent the deportation of Afghan scholarship recipients. The research method used is qualitative, involving literature reviews, interviews, and observations. The researcher employs theories and concepts of national resilience, soft power theory, and collaborative governance to investigate this issue. The findings indicate an impact on national resilience, particularly in the aspects of security and socio-cultural defense. Therefore, policies are needed to prevent such maladministration to ensure national resilience in Indonesia. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Arvinka Azalia Ramadina
"Terpecahnya Uni Soviet mengembalikan harapan dan semangat para bangsa yang sebelumnya kehilangan nasionalitas dan potensi dalam diri mereka. Perintah deportasi yang dikeluarkan oleh Iosif Stalin merupakan salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah imigran dan diaspora masyarakat. Kelompok etnis Turki Meskhetia adalah kelompok minoritas yang sebagian besar terkena pengaruh dari deportasi tersebut. Atas dukungan komunitas masyarakat Vatan yang didirikan oleh orang Turki Meskhetia itu sendiri, secara berangsur bangsa tersebut perlahan kembali ke tanah kelahiran mereka yaitu Georgia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permasalahan kewarganegaraan dalam proses repatriasi kelompok etnis Turki Meskhetia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif yang mengeksplorasi berbagai aspek dalam permasalahan repatriasi kelompok Turki Meskhetia tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui selama dua puluh tahun terakhir sekitar 5.000 orang Turki Meskhetia berhasil mendapatkan kependudukan mereka di Georgia, dan sebagian menetap di beberapa negara di sekitarnya.
The breakup of the Soviet Union restored hope and vigor to nations that had previously lost their nationality and potential. The deportation order issued by Iosif Stalin was one of the most significant events in the history of immigrant and diasporic peoples. The Meskhetian Turks were a minority group that was largely affected by the deportations. With the support of the Vatan community, which was founded by the Meskhetian Turks themselves, the nation gradually returned to their homeland of Georgia. The purpose of this research is to examine the citizenship issues in the repatriation process of the Meskhetian Turk ethnic group. The research method used in this study is an explorative method that explores various aspects of the repatriation problem of the Meskhetian Turkish group. The result of this research is that it is known that for the last twenty years around 5,000 Meskhetian Turks managed to get their residency in Georgia, and some settled in several surrounding countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Achmad Dedi Faozi
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh kasus O'keefe terhadap kebijakan Austalia Putih. Pembahasan penulisan ini dimulai ketika pada tahun 1947, dengan adanya kebijakan deportasi yang berdasarkan kebijakan Australia Putih oleh Menteri Imigrasi Australia A.A. Calwell terhadap Mrs. Annie O'Keefe seorang pengungsi perang asal Indonesia. Kebijakan deportasi tersebut dimulai pada saat Mrs. Annie menerima surat resmi dari Pemerintah yang isinya memerintahkan Mrs. Annie dan anak-anaknya untuk segera meninggalkan Australia. Mrs. Annie yang telah menikah dengan suami berwarga negara Australia bernama Mr. John O'Keefe merasa bahwa dirinya tidak bisa dideportasi oleh Pemerintah Australia. Perjuangan Mrs. O'Keefe melawan kebijakan deportasi tersebut telah menyebabkan munculnya simpati dari masyarakat Australia. Dengan adanya dukungan dari masyarakat Australia tersebut telah membuat posisi Pemerintah yang pada saat itu dikuasai oleh Partai Buruh mengalami beberapa masalah. Akhirnya pada tahun 1949 terjadi perubahan kebijakan politik terhadap peraturan imigrasi di AuUstralia bagi para imigran kulit bewarna terutama Asia. Dapat dikatakan bahwa kasus O'keefe adalah kasus bagi imigrgan kulit bewarna sebagai bentuk pertentangan terhadap sikap Pemerintah dalam menjaga eksistensi kebijakan Australia Putih di Australia.
This thesis discusses the influence of O'keefe case towards White Australia Policy. This writing discussion is begun when in the year 1947, with deportation policy existence based on White Australia Policy by Minister of Immigration Australia A.A. Celwell towards Mrs. Annie O'keefe an Indonesian wartime refugee. Deportation policy begun that Mrs. Annie get official letter from government its contents commands Mrs. Annie and the childrens to leave from Australia. Mrs. Annnie had merried with husband Australian citizen has named Mr. John O'keefe felt that self can't be deported by Australian Government. Mrs. O'keefe struggle oppose deportation policy causes sympathy appearance from Australian society. The Existence support from Australian society make government position which is on moment that dominated by labour has experienced several problems. Final in the year 1949 heppen policies change towards immigration regulation at Australian to all coloured immigrant as discord from towards government attitude in watch over white Australia Policy existence in Australia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12151
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library