Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meilani Purwaningsih
"Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, Bappenas menginisiasi program MBKM Desa Cemara melalui berbagai bentuk intervensi kegiatan. Dalam hal ini, saya terlibat secara aktif dalam program MBKM Desa Cemara yang berfokus pada pemberdayaan lapisan kelompok masyarakat pengrajin anyaman daun pandan di Desa Tanjungpura. Lapisan kelompok masyarakat inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal komunitas anyaman yang berhasil dibentuk dan dibina dalam meningkatkan produktivitas serta mengoptimalkan sumber daya atau potensi lokal sebagai basis pertumbuhan ekonomi pedesaan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah autoetnografi. Tulisan ini menjabarkan hasil pengamatan dan refleksi pengalaman magang saya untuk menjelaskan proses pemberdayaan masyarakat melalui kerangka perspektif antropologi, khususnya antropologi terapan.
Hasilnya menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yang melibatkan masyarakat, mulai dari needs assessment, perumusan solusi permasalahan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Program berjalan dengan lancar sampai evaluasi dilakukan. Meskipun demikian, program ini masih minim dari unsur kemandirian dan keberlanjutan. Hal tersebut disebabkan karena minimnya kolaborasi antar pihak dalam menjaga keberlangsungan program. Oleh karena itu, program pemberdayaan sangat perlu mengoptimalkan keterlibatan berbagai pihak terkait, mulai dari unsur masyarakat, pemerintah desa, pemerintah kabupaten, maupun dinas setempat agar program yang telah dilaksanakan sebelumnya dapat terus berjalan dan berkelanjutan.
......In an effort to poverty reduction, Bappenas initiated the Desa Cemara MBKM program through various forms of intervention activities. In this regard, I actively participated in the Desa Cemara MBKM program which focuses on empowering the community group of pandan leaf-woven craftsmen in Tanjungpura Village. This layer of a community group is the forerunner of the worn community that has been successfully formed and fostered in increasing productivity and optimizing local resources or potential as a basis for rural economic growth. The method used in this paper is autoethnography. This paper describes the result of observation and reflection on my internship experience to explain the process of community development through the framework of anthropological perspectives, especially applied anthropology.
The results show that implementation of the community development programs is carried out through several stages involving communities, starting from need assessment, formulation of problem solutions, planning, implementation, to evaluation program. However, this program is still lacking in self-reliance and sustainability elements. This is to the lack of collaboration between parties in maintaining the sustainability of the program. Therefore, the community development program needs to involve various related parties, starting from elements of the community, village government, district government, and local agencies so that the programs that have been implemented before could be sustainable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chiara Amelia Sunarto Putri
"Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) adalah bentuk pembelajaran yang berusaha membuat mahasiswa untuk tidak hanya berkutat di ruang kelas, melainkan di masyarakat. Salah satu program yang diinisiasi langsung sebagai program kolaboratif belajar adalah Desa Cemara milik Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Indonesia. Program ini dilakukan di Desa Cikubang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dengan sasaran yang difokuskan pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilihat oleh penulis memiliki potensi ekonomi yang besar. Makalah ilmiah ini berisi refleksi penulis sebagai seorang mahasiswa magang untuk dapat menjadi pendamping masyarakat dalam mencapai tujuan Bappenas tersebut melalui kerangka perspektif studi fasilitasi antropologis, khususnya antropologi terapan. Hal ini kemudian saya implementasikan ke dalam peran saya sebagai seorang fasilitator guna melakukan pendampingan pada masyarakat Desa Cikubang, terutama dalam menjalankan program intervensi. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah autoetnografi dan refleksi pengalaman diri penulis sehingga sangat mungkin terdapat limitasi data di dalamnya.
......Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) is a form of learning that seeks to make students not only dwell in the classroom but also society. One of the programs initiated directly as a collaborative learning program is Desa Cemara, owned by the Ministry of National Development Planning/Bappenas, which aims to accelerate poverty reduction in Indonesia. Desa Cemara carried out this program in Cikubang Village, Tasikmalaya Regency, West Java, to focus on Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs), which the author sees as having great economic potential. This scientific paper contains the author's reflections as an apprentice student to assist the community in achieving the goals of Bappenas through anthropological facilitation studies, especially applied anthropology. I then implemented this into my role as a facilitator to assist the people of Cikubang Village, especially in carrying out intervention programs. The method used in writing this paper is autoethnography and reflection of the author's own experiences, so there may be data limitations."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ingka Ramdhani
"Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) menciptakan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan dengan menghadirkan pembelajaran inovatif di luar kelas. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dengan lembaga mitra, yang salah satunya dilakukan oleh Kementerian PPN RI/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung melalui program Desa Cemara (Cerdas, Mandiri, Sejahtera). Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Desa Cikubang, Kabupaten Tasikmalaya melalui optimalisasi produk dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Makalah ilmiah ini berisi refleksi saya sebagai mahasiswa magang yang mencoba menerapkan metode needs assessment sebagai salah satu ilmu antropologi terapan selama proses program Desa Cemara. Proses ini melibatkan pengumpulan data, identifikasi kebutuhan untuk merumuskan bentuk kegiatan intervensi yang berfokus pada pemberdayaan pelaku UMKM. Ada pun tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman dan proses saya merefleksikan diri selama berjalannya program dengan latar belakang saya sebagai mahasiswa antropologi. Gambaran refleksi menunjukkan adanya kesenjangan dalam penerapan dan teori needs assessment pada program Desa Cemara karena menghadapi banyak hambatan dan dinamika di dalamnya. Namun, perjalanan program belum tentu dapat dikatakan gagal karena adanya penyesuaian alternatif hingga membuat hasil data dan perancangan solusi dapat tetap berjalan dengan penyesuaian.
......Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) policy creates significant changes in the world of education by presenting innovative learning outside the classroom. This is realized through collaboration between universities and partner institutions, one of which is carried out by the Indonesian Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency (Bappenas) with the University of Indonesia and the Bandung Institute of Technology through the Desa Cemara program (Smart, Independent, Prosperous). This program aims to reduce the poverty rate in Cikubang Village, Tasikmalaya Regency through product optimization and empowerment of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). This scientific paper contains my reflections as an intern student trying to apply the needs assessment method as one of the applied anthropology methods during the Desa Cemara program process. This process involves collecting data, identifying needs to formulate forms of intervention activities that focus on empowering MSME actors. Even so, this article was written based on my experience and process of self-reflection during the program with my background as an anthropology student. The reflection picture shows that there are gaps in the application and theory of needs assessment in the Cemara Village program because it faces many obstacles and dynamics within it. However, the course of the program cannot be said to have failed because of alternative adjustments so that the data results and solution design can continue with adjustments."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Iffatunnisa
"Program Desa Cemara yang diinisasi oleh Bappenas RI diharapkan membuka jalan bagi pembangunan masyarakat dalam rangka memperbaikan ekonomi masyarakat dari lingkup desa. Program ini menargetkan percepatan pencapaian zero extreme poverty di beberapa titik di Jawa Barat. Serta melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi, menggaet mahasiswa yang merupakan outsider atau aktor dari luar lingkup masyarakat yang dituju sebagai agent of change. Tugas Karya Akhir ini merupakan refleksi pengalaman saya mengikuti program Desa Cemara selama 3 bulan di desa Tanjungpura yang berada di Tasikmalaya. Dari hasil refleksi ini, saya memahami bahwa fenomena kemiskinan dan intervensi yang dilakukan melalui program pembangunan yang dibentuk oleh pemerintah dapat dilihat dari kerangka teknikalisasi permasalahan. Bagaimana suatu masalah dapat disadari dan dianggap sebagai “masalah” yang kemudian diprioritaskan, yang sebelumnya merupakan salah satu pemicu permasalahan kemiskinan mengakar yang tidak disadari bahkan oleh perangkat desa terkait. Juga upaya penilaian kebutuhan dalam merancang strategi intervensi pada prioritas masalah yang ada di desa Tanjungpura.
......Desa Cemara Program initiated by Bappenas RI is expected to pave the way for community development in order to improve the community's economy from the village scope. This program targets the acceleration of achieving zero extreme poverty at several points in West Java. As well as through collaboration with universities, attracting students who are outsiders or actors from outside the scope of society who are intended as agents of change. This Final Project is a reflection of my experience participating in the Desa Cemara program for 3 months in the village of Tanjungpura in Tasikmalaya. From the results of this reflection, I understand that the phenomenon of poverty and the interventions carried out through development programs established by the government can be seen from the framework of technical problems. How can a problem be recognized and considered a "problem" which is then prioritized, which was previously one of the triggers for deep-rooted poverty problems that were not recognized even by related village officials. Also, needs assessment efforts in designing strategic interventions on priority problems in Tanjungpura village."
Depok: 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library