Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Darmika
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Putu DarmikaProgram studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Determinan Faktor yang berhubungan dengan BudayaKeselamatan Pasien di RSU Dharma Yadnya Denpasartahun 2017Pembimbing : Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., M.D.MKeselamatan pasien merupakan isu global yang pencapainnya masih rendah,sehingga untuk pencapainnya perlu menerapkan budaya keselamatan pasien.Budaya keselamatan pasien diukur berdasarkan 12 elemen budaya keselamatanpasien menurut AHRQ dan penerapan 6 sasaran keselamatan pasien.Dipersepsikan penyebab masalah adalah lingkungan kerja, tim kerja,kepemimpinan, kepuasan kerja dan stress kerja. Di RSU Dharma YadnyaDenpasar, belum diketahui persepsi staf tentang budaya keselamatan pasien,namun tingkat insiden yang terjadi masih tinggi. Adapun tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan determinan faktor yang berhubungan denganbudaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif dengan desain cross sectional yang dianalisis menggunakan PLS,dengan sampel perawat dan bidan pelaksana yang berjumlah 72 responden. Hasilpenelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara tim kerja,kepemimpinan, dan stress kerja dengan budaya keselamatan pasien berturut-turutsebesar 3,707, 12,647, dan 3,135 > T Statistik 1,96. Sedangkan tidak terdapathubungan signifikan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan budayakeselamatan pasien sebesar 1,336 dan 0,328 < T Statistik 1,96. Penelitian inimenyimpulkan bahwa kerjasama tim, penurunan tingkat stress kerja danpenerapan model kepemimpinan transformasional perlu diterapkan dalam upayameningkatkan budaya keselamatan pasien dirumah sakit.Kata kunci:Determinan faktor; Budaya keselamatan pasien
ABSTRACT
Nama Putu DarmikaStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Determinant Factors Dealing with Patient Safety CultureIn Dharma Yadnya General Hospital, 2017Counsellor Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., M.D.MPatient safety is a global issue where the achievement is low, so that it needs toimplement a patient safety culture. The patient safety culture is measured based on12 elements of the patient 39 s safety culture according to AHRQ and the applicationof 6 patient safety goals. Perceived causes of the problem is the workenvironment, team work, leadership, job satisfaction and job stress. At RSUDharma Yadnya Denpasar, the staff 39 s perception about patient safety culture is notknown yet, but the incident rate is still high. The purpose of this research is toknow the relation of determinant of factor which is related to patient safetyculture. This research method is quantitative research with cross sectional designwhich analyzed by PLS, with sample of nurses and midwife implementer which is72 respondent. The results of this study indicate that there is a significantcorrelation between work team, leadership, and work stress with the patient safetyculture, respectively 3.707, 12.647, and 3.135 T Statistics 1.96. While there is nosignificant relation between work environment and job satisfaction with patientsafety culture equal to 1,336 and 0,328
Depok: 2017
T51564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nugraha Agung
Abstrak :
ABSTRAK
Epilepsi merupakan suatu gangguan kronis pada otak manusia yang dapat terjadi pada semua jenis usia. Kualitas hidup pasien epilepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor determinan yang mempengaruhi kualitas hidup pasien epilepsi. penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Dari 100 pasien epilepsi yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas pasien epilepsi memiliki kualitas hidup buruk 62 orang (62%). Tingkat pendidikan berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup pasien epilepsi (p=0,001), frekuensi kejang (p=0,001), tipe serangan kejang (p=0,001), stigma (p=0,001) dan kepatuhan minum obat (p=0,009). Hasil analisis multivariat menunjukan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien epilepsi adalah tipe serangan kejang dengan nilai OR 9,716. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perawat sebagai data rujukan dalam pengembangan pengkajian keperawatan pada pasien epilepsi terkait kualitas hidup
ABSTRACT
Epilepsy is a chronic disorder in the human brain and may occurs in all types of ages. Low quality of life occurs in people with epilepsy various factors. The aim of this study is to identify determinant factors affecting the quality of life in people with epilepsy. This study was a cross sectional analytic design involved. 100 peoples with epilepsy were selected by consecutive sampling technique. The results of this study indicate that the majority of people with epilepsy have low quality of life 62 peoples (62%). The level of education is significantly related to the quality of life in people with epilepsy (p=0,001), seizure frequency (p=0,001), seizure type (p=0,001), stigma (p=0,001), and medication adherence (0,009).Multivariate analysis, showed that the most influential dominant factor in the quality of life in people with epilepsy was seizure type (OR=9,716). This study is expected to provide input to nurses as reference in developing nursing assessment in people with epilepsy related quality of life.
2019
T51669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library