Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Euginia Christa
Abstrak :
Latar Belakang: Dalam dekade terakhir, insidensi kanker usus halus telah meningkat lebih dari empat kali lipat. Insidensi ini diperkirakan akan terus meningkat akibat perubahan pola hidup. Terapi definitif dan utama saat ini adalah reseksi radikal segmen yang terserang kanker, dengan risiko yang cukup signifikan selama dan setelah terapi. Kemoterapi dan terapi neoadjuvan yang tersedia tidak menghasilkan efek yang diinginkan. Lunasin, peptida yang terkandung dalam kacang kedelai, dikenal dapat meningkatkan kesehatan sel secara epigenetik dan mengurangi inflamasi. Berangkat dari hal tersebut, ada kemungkinan bahwa ekstrak lunasin dapat menjadi terapi neoadjuvan yang efektif untuk kanker usus halus. Metode: Sebanyak 20 ekor mencit jenis Balb/c dibagi ke dalam empat kelompok. Semua mencit diinduksi dengan azoxymethane dan dextran sodium sulfat. Selama enam minggu setelahnya, mencit akan diberi ekstrak lunasin dalam konsentrasi yang berbeda (0, 20, 30, dan 40 mg/ kgBB). Delapan minggu setelah induksi, mencit akan dikorbankan. Sel usus halus mencit akan diproses dan diwarnai dengan hematoxyllin-eosin, kemudian jumlah hiperplasia, displasia, angiogenesis, fokus inflamasi, dan sel goblet akan diamati di bawah mikroskop. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam jumlah displasia (p=0,000) dan angiogenesis (p=0,009) dalam kelompok-kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Namun, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam jumlah hyperplasia, fokus inflamasi, dan sel goblet di antara kelompok-kelompok dengan pemberian lunasin dengan konsentrasi berbeda. Kesimpulan : Pemberian ekstrak lunasin dapat meningkatkan hasil jumlah dysplasia dan angiogenesis secara non dose-dependent, namun tidak mempengaruhi faktor-faktor yang lain dalam proses karsinogenesis usus halus. ......Background : Within the last decade, incidence of small bowel cancer has increased by more than fourfold. It is predicted that due to shift in diet and lifestyle, the numbers of incidence will steadily rise. The primary and only definite therapy for small intestine cancer is radical segmental resection, which carries side effects and risks during and after surgery. At the moment, available chemotherapy and neoadjuvant therapy do not exert significant result. Lunasin, a novel peptide originated from soybean, is believed to promote cellular health epigenetically and reduce inflammation. Thus, there is possibility that the lunasin extract may come off as a new and effective adjuvant therapy for small intestine malignancies. Method: A total of 20 Balb/c mice were divided into four groups. The mice were induced with azoxymethane and dextran sodium sulfate. For the next six weeks, each group was given different concentration of lunasin extract. After eight weeks since the induction, the mice were sacrificed and the small intestinal tissue was harvested and stained using hematoxyllin-eosin. After that, the amount of hyperplasia, dysplasia, angiogenesis, inflammatory foci, and goblet cells will be observed under the microscope. Results: There is significant difference in the amount of dysplasia (p=0.000) and angiogenesis (p=0.009) among the groups that receive different concentrations of lunasin. However, there is no effect of lunasin administration to the amount of hyperplasia, inflammatory foci, and of goblet cells. Conclusion: Non dose-dependent administration of lunasin extract improves dysplasia and angiogenesis, but not other factors in small intestine carcinogenesis.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Ramadhan Tansir
Abstrak :
Pendahuluan: Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan penyakit inflamasi kronik berulang pada usus. Prevelansi IBD di dunia dalam dua dekade terakhir mengalami peningkatan. Penelitian sebelumnya menunjukkan ekstrak daun Mahkota Dewa dapat mengurangi inflamasi. Di sisi lain, nanopartikel kitosan dapat mengantarkan senyawa aktif lebih tertarget ke jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati efek pemberian ektstrak daun Mahkota Dewa dalam nanopartikel kitosan terhadap gambaran histopatologi usus halus mencit yang diinduksi dextran sodium sulfat (DSS). Metode: Penelitian ini menggunakan 36 mencit Swiss Webster yang diinduksi DSS 2% selama 1 minggu, diikuti air minum tanpa DSS selama seminggu, diulang hingga 3 siklus. Gambaran histopatologi yang digunakan adalah jumlah sel goblet dan fokus inflamasi usus halus, dinilai pada 6 kelompok perlakuan: normal (N), kontrol negatif (NC), DSS + ekstrak daun Mahkota Dewa dosis 25 mg (MD25), DSS + ekstrak daun Mahkota Dewa dosis 12,5 mg (MD12,5), DSS + ekstrak daun Mahkota Dewa dalam nanopartikel kitosan dosis 12,5 mg (NPMD12,5), dan DSS + ekstrak daun Mahkota Dewa dosis 6,25 mg (NPMD6,25). Pemeriksaan histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil: Tidak ditemukan perbedaan signifikan antar kelompok pada sel goblet (p=0,318) dan fokus inflamasi (p=0,496) di usus halus. Terdapat kecenderungan perbaikan sel goblet pada pemberian ekstrak daun Mahkota Dewa tanpa maupun dengan nanopartikel kitosan dibanding kontrol negatif. Diskusi: Ekstrak daun Mahkota Dewa mengandung kaempferol, quercetin, dan phalerin yang dapat mengurangi inflamasi di usus halus. Nanopartikel kitosan membuat senyawa aktif tertarget karena sifatnya yang mukoadhesif. Hasil yang tidak signifikan secara statistik disebabkan beberapa limitasi misalnya durasi pemberian dan dosis DSS kurang adekuat. ......Introduction: Inflammatory bowel disease (IBD) is a recurrent chronic inflammatory disease of the intestine. The prevalence of IBD in the world in the last two decades has increased. Previous studies have shown that Mahkota Dewa leaf extract can reduce inflammation. On the other hand, chitosan nanoparticles can deliver more targeted active compounds to the tissues. The purpose of this study was to observe the effect of Mahkota Dewa leaf extract extract in chitosan nanoparticles on the histopathological picture of mouse small intestine induced by dextran sodium sulfate (DSS). Method: This study used 36 Swiss Webster mice induced by DSS 2% for 1 week, followed by drinking water without DSS for a week, repeated for up to 3 cycles. The histopathological features used were the number of goblet cells and the focus of inflammatory small intestine, assessed in 6 treatment groups: normal (N), negative control (NC), DSS + Mahkota Dewa leaf extract at a dose of 25 mg (MD25), DSS + Mahkota Dewa leaf extract a dose of 12.5 mg (MD12.5), DSS + Mahkota Dewa leaf extract in chitosan nanoparticles a dose of 12.5 mg (NPMD12.5), and DSS + Mahkota Dewa leaf extract a dose of 6.25 mg (NPMD6.25). Histopathological examination using Hematoxylin-Eosin (HE) staining. Results: There were no significant differences between groups in goblet cells (p = 0.318) and inflammatory focus (p = 0.496) in the small intestine. There is a tendency for the improvement of goblet cells in the administration of Mahkota Dewa leaf extract without or with chitosan nanoparticles compared to negative controls. Discussion: Mahkota Dewa leaf extract contains kaempferol, quercetin, and phalerin which can reduce inflammation in the small intestine. Chitosan nanoparticles make targeted active compounds because of its mucoadhesive properties. The results were not statistically significant due to some limitations such as the duration of administration and the inadequate dose of DSS.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyza Tratama Audandi
Abstrak :
Pendahuluan: Terdapat tren peningkatan angka kejadian IBD di empat negara Asia Pasifik (Hong Kong, Jepang, Korea, dan India) dari 0.02 menjadi 6 kasus per 100.000 orang/tahun pada 2008. Pengobatan terapeutik pilihan saat ini menggunakan kortikosteroid dan asam amino salisilat, tetapi efek samping yang diberikan mengkhawatirkan. Ekstrak etanol daun mahkota dewa mengandung senyawa flavonoid yang mampu menghambat proses inflamasi IBD, tetapi pada dosis yang tinggi (50 mg) dapat menyebabkan kematian pada hewan uji mencit. Pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan dianggap dapat meningkatkan bioavailibilitas obat. Oleh karena itu, penelitian ini ingin membandingkan pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan dan tidak dalam menurunkan proses inflamasi di lambung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. 30 ekor mencit diinduksi DSS kemudian dibagi ke dalam 6 kelompok. Spesimen kemudian diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 200x untuk mengetahui jumlah fokus sel inflamasi dan hiperplasia. Hasil pengamatan akan diuji statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk yang dilanjutkan dengan analisis statistik dengan uji ANOVA atau Kruskal-Wallis. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna (p=0.012) pada jumlah fokus inflamasi dimana perbedaan paling signifikan adalah antara kelompok uji kontrol dengan kelompok uji daun mahkota dewa 12,5 mg yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0.08) pada jumlah fokus hiperplasia. Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun mahkota dewa yang dienkapsulasi nanopartikel kitosan dibandingkan yang tidak dienkapsulasi signifikan secara statistik untuk menurunkan jumlah fokus inflamasi, tetapi tidak signifikan untuk menurunkan jumlah fokus hiperplasia. ......Introduction: Prevalence study from four countries in Asia Pacific (Hong Kong, Japan, Korea, and India) shows escalating number of incidences from 0.02 to 6 cases per 100.000 people/year in 2008. Therapeutic options for these cases are corticosteroid or salicylic acid, but these agents have shown some worrying side effects. Mahkota dewa leaves extract is believed to be one of many alternative herbal options because it contains flavonoid molecules that could inhibit the inflammation progression, but a study explains that mahkota dewa leaves extract in 50 mg dose could lower the survival rate in mice compared with lower dose. Chitosan nanoparticles is available as an encapsulating agent to this extract and believed to be a factor which can increase the extract bioavailability. This study would like to compare mahkota dewa leaves extract which is encapsulated in chitosan nanoparticles and which is not in modulating inflammation process in gaster. Method: This is an experimental study which utilizes 30 mice induced by DSS. These mice will be divided into 6 groups. The mice underwent decapitation and its gaster tissue collected and stained using hematoxylin-eosin (HE) and observed under microscope with 200x magnification for identifying amount of inflammatory cells foci and hiperplasia foci. The result will be analyzed statistically using Shapiro-Wilk test and continued with one-way ANOVA test or Kruskal-Wallis. Result: There is significant different (p = 0.012) for amount of inflammation foci. The most significant different is between control groups and mahkota dewa leaves extract encapsulated in chitosan nanoparticles in 12,5 mg dose groups. However, there is not significant different (p = 0.08) for amount of hiperplasia foci. Conclusion: Applying mahkota dewa leaves extract encapsulated in chitosan nanoparticle compared with those that are not encapsulated is stastistically significant for amount of inflammation foci changes, but not significant for hiperplasia foci amount changes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati Rahmah Ramadhoani
Abstrak :
Latar Belakang: Produksi TNF-α yang berlebihan pada mukosa kolon menyebabkan gangguan homeostasis sehingga timbul reaksi peradangan kronik. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) merupakan kondisi klinis akibat reaksi peradangan kronik. Angka kejadian kedua penyakit tersebut sangat tinggi baik secara global. Belum ada obat yang efektif menginduksi serta mempertahankan remisi IBD dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengemasan ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan mampu menekan ekspresi TNF-α. Metode: Penelitian ini menggunakan 30 sampel jaringan kolon tersimpan dari penelitian sebelumnya yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia (IHK). Mencit dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal yang tidak diberikan perlakuan (N), Kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan larutan DSS 2% b/v, ada dua Kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa dengan dosis masing-masing 25 dan 12,5 mg dalam air minumnya (EMD 25 dan EMD 12,5 mg), dan dua kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa yang terenkapsulasi dalam nanopartikel kitosan dengan dosis masing-masing 12,5 dan 6,25 mg (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25 mg). Hasil: Indeks ekspresi TNF-α kelompok NPMD 12,5 mg dan NPMD 6,25 mg menunjukan penurunan signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0,05), Sedangkan kelompok EMD 25 mg dan EMD 12,5 mg tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: Ekstrak daun mahkota dewa yang dikemas dalam nanopartikel kitosan dengan dosis 12,5 mg dan 6,25 mg dapat menekan ekspresi TNF-α pada jaringan kolon mencit yang diinduksi dengan Dextran Sodium Sulfat.
Background: Excessive TNF-α production in colon mucosa is known to cause homeostasis disturbance, which then lead to chronic inflammation reaction. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) is a clinical condition caused by the chronic inflammation reaction. The diseases incidence is high globally. To date, effective drug that maintain IBD remission with mild adverse effect has yet to be found. This study aims to determine whether encapsulation of mahkota dewa leaf extract in chitosan nanoparticles can suppress TNF-α expression. Methods: This study involves 30 samples colon tissue mice from previous study that has been stained using immunohistochemistry (IHC). Included mice were divided into 6 intervention groups: a group without intervention (N); a negative control group which were only given DSS 2% b/v; two groups which were given DSS 2% b/v followed by mahkota dewa leaves extract administration, with dosages of 25 and 12.5 mg (EMD 25 and 12,5mg), and two groups which were given DSS 2% b/v followed by chitosan nanoparticle-encapsulated mahkota dewa leaves extract with dosages of 12.5 and 6.25mg (NPMD 12,5 and 6,25mg). Results: TNF-α expression index of groups treated with NPMD 12.5 mg and NPMD 6.25 mg shows significant reduction (p<0.05), while the reduction in groups treated with EMD 25 mg and EMD 12.5 mg is not significant (p>0.05), both compared to control group. Conclusion: Mahkota dewa extract loaded in chitosan nanoparticles with dosage 12,5 mg and 6,25 mg can suppress TNF-α expression on colon tissue of Dextran Sodium Sulfate-Induced mice.
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library