Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sintawati
Abstrak :
Penelitian ini mengenai pelafalan. diftong Bahasa Indonesia yang dilafalkan_oleh para pemhaca berita Televisi Republik Indonesia (TVRI). Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 1982 sampai bulan September 1988. Tujuannya ialah untuk mencari pola pelafalan diftong Bahasa Indonesia yang dilafaltan oleh pembaca berita TVRI. Serta meninjau kembali apakah Pola-Pola yang ditemui dalam penelitian sesuai atau sedikit banyak mempunyai kesamaan dengan Pola yang diperikan oleh para penulis tata bahasa bahasa. Indonesia. karena mengingat -selama ini ada anggapan bahwa pembaca berita TVRI untuk sementara dapat dijadikan contoh sebagai pelafal bahasa Indonesia yang baik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik merekam. Semua berita inti yang ada pada TVRI direkam sebanyak lima kali pada masing-masing pembaca hasil perekaman. ditranskripsi secara fonetis. dan obyektif. Data yang telah ditranskripsi dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya dua puluh lima persen dari pembaca berita yang melafalkan diftong sesuai dengan-kaidah tata bahasa bahasa Indonesia. Selebihnya melafalkan diftong, seperti lafal dalam bahasa percakapan (lisan) dalam skripsi ini disebut menurut Pembaca Berita (PB). Dengan demikian pola pelafalan dif_tong pembaca berita TVRI dominant pada bunyi [_y] atau [ey] dan [cw] yang banyak ditemukan dalam bahasa lisan dari lebih sedikit yang melafalkan- [ayJ dan [aw] (menurut kaidah tata bahasa).
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Windiani Putri
Abstrak :
Penelitian ini mengamati pengaruh digraf, diftong, dan gugus konsonan terhadap performa membaca anak-anak usia lima hingga enam tahun yang mengikuti kursus membaca di Bimbingan Minat Baca dan Belajar (BiMBA) AIUEO, Citayam, Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik komunikasi langsung yang menggunakan sebuah tes membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya grafem kompleks, seperti digraf, diftong, dan gugus konsonan, yang memengaruhi performa membaca anak, tetapi juga grafem sederhana. Pengaruh grafem sederhana dan grafem kompleks tersebut memunculkan tiga kekeliruan membaca utama, yakni kekeliruan visual, kekeliruan regularisasi, dan kekeliruan substitusi.
This research analyzed the effects of digraphs, diphthongs, and consonant cluster to reading performance of children age five to six who join Bimbingan Minat Baca dan Belajar (BiMBA) AIUEO, Citayam, Depok, as a reading course. This research is a qualitative research with an experimental method. To collect data, researcher used direct communication technic with a reading test. The results showed not only the complex graphemes, like digraphs, diphthongs, and consonant clusters, that effecting children reading performance, but also the simple graphemes. Those effects bring out three main errors, namely visual error, regularisation error, and substitution error.
2016
S62465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Syafira
Abstrak :
Bahasa Indonesia dan bahasa Belanda memiliki khazanah bunyi yang berbeda, seperti bunyi diftong yang berbeda. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong, yaitu: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi], sedangkan bahasa Belanda memiliki vokal diftong [œy], [εi], dan[ɑu]. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan ciri akustik bunyi vokal diftong bahasa Belanda oleh mahasiswa/i Program Studi Belanda dengan penutur jati sebagai subjek pembanding dan menjelaskan kemungkinan faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan pelafalan itu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan kuantitatif yakni pengukuran nilai forman F1 dan F2 yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan pelafalan di setiap bunyi diftong Belanda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i merealisasikan bunyi diftong Belanda dengan cara yang beragam. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan diftong dan posisi bunyi pada bahasa Belanda dan Indonesia, dan juga pengaruh penulisan terhadap cara baca mahasiswa. ......Indonesian and Dutch have a different sound inventory, such as different diphthong. In Indonesian, there are four diphthong vowels, namely: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi]. Meanwhile the Dutch language has diphthong vowels [œy], [εi], and [ɑu]. The aim of this study is to describe the differences in the acoustic characteristics of the Dutch diphthong spoken by students of the Dutch Study Program and by native speakers as comparison and to explain the possible factors behind the occurrence of these differences. Based on the purpose of this study, descriptive qualitative method is used to describe the pronunciation of the students in each Dutch diphthong sound. Quantitative approach is applied by measuring the formant values of the dipthongs. The conclusion of this study is that students realize the sound of Dutch diphthong in various ways. These occur due to several factors, such as differences in diphthongs and letter positions in Dutch and Indonesian, as well as the influence of writing on students' reading methods.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Guntari Hasyyatiningsih
Abstrak :
Penelitian terakhir yang dilakukan Lauder mengasumsikan bahwa gabungan vokal dan berpotensi untuk diujarkan sebagai diftong. Selain itu, gabungan vokal dan juga dianggap memiliki potensi untuk diujarkan sebagai diftong karena keempat bentuk ini lebih seperti bunyi vokal yang diikuti oleh bunyi konsonan hampiran. Untuk membuktikan asumsi tersebut secara objektif dapat dilakukan pengujian kualitas bunyi dengan perangkat lunak Praat. Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut, penelitian ini dilakukan terhadap tiga puluh lima sampel yang dianggap mewakili pola suku kata yang ditemukan dalam data bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Hasil yang didapat adalah hanya bentuk yang secara umum diujarkan sebagai diftong. Bentuk lainnya ada juga yang diujarkan sebagai diftong tetapi hanya sebagian kecil dari jumlah sampel yang diuji. Latest study from Lauder assumed that hiatus and could possibly be pronounced as diphthongs. Hiatus and are also considered as diphthongs. This is because the four hiatus sound like vocal which followed by sound semi vocal. In order to prove the assumption objectively, the sound quality can be tested by using Praat software. Through the software, this study use thirty five samples which could represent the syllable from found in the data from the fourth edition of Kamus Besar Bahasa Indonesia. The study found that only form which could generally be pronounced as diphthong. Other forms also be pronounced as diphthongs, but only few of the tested samples.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurohmah Citadiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas konstruksi bunyi diftong dalam bahasa Indonesia. Diftong tersebut dibahas satu per satu dalam kaitannya dengan ketentuan bunyi diftong itu sendiri yang dikukuhkan dalam PUEBI. Diftong-diftong tersebut dilihat berdasarkan frekuensi kemunculannya, posisinya di dalam kata, dan kecenderungan dapat berdiri sendiri atau didampingi bunyi lain. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, digunakan dua sumber data: sumber data primer dan sumber data sekuner. Sumber data primer adalah KBBI V luring dan sumber data sekunder adalah pengujian kata-kata berdiftong kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dua vokal yang terdapat di dalam satu suku kata tidak melulu benar berperan sebagai diftong. Pada beberapa kata, seperti air, vokal [a] dan [i] diujarkan secara jelas menjadi [air], bukan [ayr] , bunyi [i] diujarkan secara jelas dan tidak berubah menjadi [y]. Itu berarti [a] dan [i] bukan berperan sebagai diftong, melainkan sebagai deret vokal. Hal ini menjadi masalah karena pemenggalan katanya tampak bertentangan dengan definisi dan pola konstruksi diftong. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan, bunyi-bunyi diftong dalam bahasa Indonesia cenderung didampingi bunyi-bunyi konsonan, baik di depan, maupun di belakangnya. Tidak hanya itu, di dalam data juga ditemukan beberapa kata berdiftong unik, yaitu ada beberapa kata yang mengandung dua diftong di dalamnya dan ada kata yang terdiri atas satu suku dan suku tersebut adalah diftong itu sendiri. Temuan lainnya, yaitu ada kombinasi bunyi dua vokal yang berpotensi diujarkan sebagai diftong. Bunyi tersebut adalah kombinasi vokal [e]-[u] menjadi [ew], vokal [o]-[u] menjadi [ow], dan vokal [u]-[i] menjadi [uy].
ABSTRACT
This mini thesis discusses the construction of diphthong sounds in Indonesian. The diphthong is discussed one by one in relation to the provisions of the diphthong sound itself confirmed in PUEBI. The diphthongs are viewed based on the frequency of their appearance, their position in the word, and the tendency to stand alone or be accompanied by another sound. This study uses a mixture of qualitative and quantitative methods. In this study, two data sources were used primary data sources and data sources of the financial sector. The primary data source is the offline V KBBI and the secondary data source is testing the digging words to the respondent. The results showed that the combination of the two vowels contained in one syllable did not merely act as diphthongs. In some words, such as water, vowels a and i are clearly stated to be water , not ayr , the sound of i is stated clearly and does not change to y . That means a and i do not act as diphthongs, but as vowel series. This is a problem because decapitation seems to contradict the definition and pattern of diphthong construction. In addition, the results of the study also showed that the sounds of diphthongs in Indonesian tend to be accompanied by consonant sounds, both in front and behind them. Not only that, in the data also found several unique diphongong words, namely there are several words containing two diphthongs in it and there are words that consist of one tribe and the tribe is the diphthong itself. Other findings, namely there are two vowel sound combinations that have the potential to be translated as diphthongs. The sound is a vowel combination e u becomes ew , vowel o u becomes ow , and vowel u i becomes uy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library