Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ciptaningdyah Ayu Bestari
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang eksploitasi yang dilakukan industri K-Pop terhadap relasi penggemar dengan idola melalui produksi konten digital dan aksesori penggemar, yang akhirnya memicu terciptanya hiperrealitas di kalangan penggemar. Studi-studi terdahulu telah membahas bagaimana hiperrealitas penggemar yang tercipta melalui fiksi penggemar. Teori Hiperrealitas dari Jean Baudrillard digunakan dalam menjelaskan tentang bagaimana industri K-Pop mengeksploitasi relasi penggemar dengan idola melalui konten digital dana aksesori penggemar, sehingga memunculkan hiperrealitas. Teori hiperrealitas menjelaskan media mensimulasikan tanda dan simbol yang membentuk sebuah realitas semu. Hasil temuan menyatakan bahwa konten digital idola sebagai bagian dari media digital menciptakan sebuah kedekatan semu antara penggemar dengan idola, kemudian kedekatan semu ini semakin diperkokoh dengan keberadaan aksesori penggemar yang hadir secara fisik di sekitar penggemar. Penelitian ini berfokus pada boygroup NCT dan penggemarnya NCTzen, dengan menggunakan metode kualitatif, serta teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan NCTzen. ......This study discusses the exploitation of the K-Pop industry on the relationship between fans and idols through the production of digital content and fan accessories, which ultimately triggers the creation of hyperreality among fans. Previous studies have discussed how fan hyperreality is created through fan fiction. Jean Baudrillard's Hyperreality Theory is used to explain how the K-Pop industry exploits fan relations with idols through digital content and fan accessories, thereby creating hyperreality. Hyperreality theory explains that media simulate signs and symbols that make up a pseudo reality. The findings state that idol digital content as part of digital media creates a pseudo closeness between fans and idols, then this pseudo closeness is further strengthened by the presence of fan accessories physically present around fans. This study focuses on the boy group NCT and their fans NCTzen, using qualitative methods, as well as in-depth interview data collection techniques with NCTzen.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Marthahayu
Abstrak :
Penggunaan pulsa sebagai alat pembayaran dalam jaringan jasa telekomunikasi lazim digunakan untuk biaya layanan telekomunikasi. Namun demikian, pulsa atau istilah resminya “deposit prabayar” telah makin berkembang penggunaanya dalam transaksi konten digital di lingkup jaringan jasa telekomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan hukum penyelenggaraan jasa telekomunikasi, penggunaan pulsa, industri konten digital dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi, dan pertanggungjawaban penyelenggara jasa telekomunikasi terhadap penggunaan pulsa sebagai alat pembayaran dalam transaksi konten digital. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan bahan hukum peraturan perundang-undangan, pengamatan pada aplikasi smartphone, materi dari buku dan artikel jurnal serta sumber dari internet. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori tanggung jawab dalam perbuatan melanwan hukum sebagaimana dalam Kitab-Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1365-1380. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa pulsa yang merupakan satuan hitung biaya jasa telekomunikasi diperlakukan sebagai uang sehingga dapat digunakan untuk bertransaksi membeli/menggunakan layanan konten digital melalui aplikasi smartphone maupun aplikasi yang disediakan operator selular. Transaksi konten digital merupakan bagian dari berkembangnya industri ekonomi kreatif yang mengiringi minat masyarakat menggunakan telepon selularnya dalam aktivitas sehari-hari. Penyelenggara jasa telekomunikasi yang melayani penggunaan pulsa sebagai alat pembayaran konten digital harus memiliki izin sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. Dalam hal ini Penyelenggara Jasa Telekomunikasi memiliki tanggung jawab multi peran: sebagai penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi dan sebagai penyelenggara sistem elektronik sekaligus penyelenggara jasa sistem pembayaran. Terdapat 2 (dua) jenis tanggung jawab yang melekat pada Penyelenggara Jasa Telekomunikasi, yaitu tanggung jawab yang lahir karena perikatan undang-undang dan tanggung jawab yang timbul karena perikatan perjanjian/kontraktual dengan mitra usahanya. Kedua tanggung jawab dimaksud mencakup kondisi sebelum terjadinya suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian pihak lain maupun setelah adanya kerugian yang dialami pihak lain. ......The use of prepaid deposit as payment instruments in telecommunications service networks is commonly used for telecommunications service fees. However, prepaid deposit has been increasingly used in digital content transactions in telecommunications service networks area. This study aims to analyze the legal arrangements of telecommunication services, the use of prepaid deposit, the digital content industry in telecommunication services, and the legal liabilities of telecommunication service providers in the usage of prepaid deposit as a payment instrument on digital content transactions. This research is a descriptive normative juridical using qualitative approach by legal materials, laws and regulations, observation on smartphone applications, books, journals and online sources. This research use theory of responsibility to analyze the phenomenons which is accordance with the act againts the laws as in the Civil Code, Articles 1365-1380. This research produces facts that prepaid deposit as an amount of unit of telecommunication service fees, treated as an exchange value like money so it could be used for purchasing using digital content services by smartphone applications or applications provided by cellular operators. Digital content transactions is part of the development of the creative economy industries that accompanies people’s interests in using their cellphones in their daily activities. Telecommunications service providers that serve the use of credit as a means of payment for digital content must have a license as a Payment System Service Provider. In this case the Telecommunication Service Provider has multi-role responsibilities: as a telecommunications network and service provider and as an electronic system operator as well as a payment system service provider. There are 2 (two) type of responsibilities attached to the Telecommunication Service Provider, namely the responsibility born due to a statutory engagement and the responsibility arise from an agreement / contract with their business partner. Both responsibilities include conditions prior to the occurrence of an event that causes loss to other parties or after the loss suffered by others.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Adani Nur Shabrina
Abstrak :
ABSTRAK

Karya sinematografi berupa film dan serial televisi, termasuk dalam bentuk ciptaan yang dilindungi. Dalam pembuatan suatu film maupun serial televisi tentu terdapat usaha dan kerja keras dari semua orang yang terlibat di dalamnya, bahkan seringkali dibutuhkan biaya tinggi. Akan tetapi, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab mendistribusikan film dan serial televisi tersebut melaui penyediaan situs-situs layanan streaming video yang ilegal untuk kepentingan komersial, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan pembajakan. Situs-situs tersebut pun dapat dengan mudah diakses secara gratis dimana salah satunya adalah situs indoxxi. Sementara itu, kemunculan berbagai penyedia jasa layanan streaming video yang legal pada saat ini, ternyata masih belum bisa menghapuskan keberadaan situs-situs penyedia jasa layanan streaming video yang ilegal. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan pendistribusian konten digital di internet, penyelenggaraan sistem elektronik pada situs indoxxi dan tanggung jawab hukum bagi penyelenggara situs layanan streaming video yang ilegal. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap hukum positif tertulis, termasuk meneliti melalui bahan pustaka atau data sekunder. Selanjutnya, dari hasil penelitian ini didapati bahwa perjanjian lisensi merupakan elemen yang paling penting dalam rangka pendistribusian konten digital. Selain itu, terdapat bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dapat ditempuh terkait dengan pelanggaran hak cipta dalam bentuk pembajakan tersebut.


ABSTRACT


Cinematographic works in the form of films and television series, included as the form of protected works. In making a film or television series, certainly there are a lot of effort and hard work from everyone involved in it, often high costs are needed. Unfortunately, many irresponsible parties are distributing these television films and series through the provision of illegal video streaming service sites for commercial purposes, which is can be called as piracy activities. These sites can also be easily accessed for free, one of it is indoxxi website. Meanwhile, the emergence of various legal video streaming service providers at the moment, it turns out, is still unable to eliminate the existence of sites that provide illegal video streaming services. The research aims to analyze the activities of distributing digital content on the internet, organizing electronic systems on indoxxi sites and legal responsibilities for providers of illegal video streaming service sites. This research is a normative juridical research, namely research conducted on written positive law, including researching through library materials or secondary data. Furthermore, from the results of this study it was found that the license agreement is the most important element in the context of the distribution of digital content. In addition, there are forms of dispute resolution that can be taken related to copyright infringement in the form of piracy.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mukhsin Sultoni
Abstrak :
ABSTRAK
Tirto.id merupakan portal berita daring yang menggunakan Digital Content berupainfografis pada Instagram untuk menyampaikan informasi berita kepada pembacanya.Digital Content infografis digunakan untuk menyampaikan berita dengan singkat jelas,dan desain visual yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran DigitalContent infografis mampu mempengaruhi Brand Advocacy pada pembaca dalamkonteks komunikasi pemasaran. Pengaruh tersebut akan dilihat secara langsung dan tidaklangsung melalui tiga variabel mediasi yaitu Brand Trust, Brand Credibility, dan BrandCommitment. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei sebagai alatuntuk pengambilan data. Unit analisis penelitian ini adalah para pengikut akun InstagramTirto.id. Dianalisis menggunakan Analisis Jalur, penelitian ini menemukan bahwa tidakadanya pengaruh secara langsung yang diberikan oleh Digital Content infografis terhadap Brand Advocacy. Di sisi lain, pengaruh secara tidak langsung terjadi padapenelitian ini dengan variabel mediasi melakukan fungsinya secara sempurna. Kata kunci : Komunikasi Pemasaran, Digital Content, Brand Advocacy, Brand Trust,Brand Credibility, Brand Commitment, Path Analysis.
ABSTRACT
Tirto.id is an online news portal that used infographics as Digital Content on Instagramto convey news information to its readers. Digital Content infographics is used todeliver the news in a brief, clear and attractive visual design. This study aims to determinethe role of Digital Content infographics and its affect to reader rsquo s Brand Advocacy onmarketing communication context. The effect will be seen directly and indirectly throughthree mediation variables Brand Trust, Brand Credibility, and Brand Commitment. Thisresearch is a quantitative research with survey as a tool for data retrieval. The unit ofanalysis of this research is the followers of Instagram account of Tirto.id. Analyzed usingPath Analysis, this study found that there is no direct effect given by Digital Content infographic to Brand Advocacy. On the other hand, indirect influence occurred in thisstudy with the mediation variables performing their functions perfectly.Keywords Marketing Communications, Digital Content, Brand Advocacy, Brand Trust,Brand Credibility, Brand Commitment, Path Analysis
2018
T51217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Syamsu Nugroho
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang analisis manajemen konten aplikasi iTani sebagai perpustakaan digital di PUSTAKA Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi dan wawancara terhadap informan. Observasi dilakukan terhadap konten iTani, dan wawancara dengan para pustakawan yang bertanggung jawab sebagai admin dalam mengelola aplikasi iTani. Analisis diakukan pada empat lapisan hirarkis terhadap manajemen konten yaitu content layer, activity layer, outlet layer, dan audience layer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep perpustakaan digital pada aplikasi iTani sudah mencakup keempat lapisan hirarki sesuai dengan teori manajemen konten McKeever, namun dibutuhkan usaha lebih lanjut untuk dapat lebih mengoptimalisasikan publikasi konten-konten informasi yang terdapat pada iTani. Hal tersebut dinilai dapat lebih mendukung visi dan misi PUSTAKA dalam memberikan kemudahan akses bagi para pengguna perpustakaan digital dalam hal penelusuran dan pencarian informasi. Sehingga dapat memperluas pengetahuan bagi pengguna perpustakaan melalui konten-konten informasi secara khusus dalam bidang pertanian. ......This paper discusses about analysis of content management of iTani digital library application at PUSTAKA Bogor. This paper using the qualitative approach with case study methods of research. The data collection method on this paper by observation dan interviews with the informants. The observation towards the iTani digital library application systems, and also by the interviewing with the librarians who has the authority as an administrator on managing the iTani application. The analysis were doing to the four layer hierarchies on the content management: content layer, activity layer, outlet layer, and audience layer. The finding show that the concept of digital library on iTani application is covered with the four layer hierarchies through the theory of McKeever about content management. However, researcher giving some advice to the managing staff of iTani digital library to doing optimalization in publishing the contents of information of iTani. The effort would reach the vision and mission of PUSTAKA which is giving more a easy access for the users when browsing and searching the information. So the information can be spreading as a knowledge to the users knowledge by the contents specified of information on agricultural scope.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Raevan Faisal
Abstrak :
Pandemi COVID-19 telah membuat perkembangan digital semakin pesat diluar negeri maupun di Indonesia. Perkembangan digital ini tentunya berpengaruh juga terhadap Digital piracy yang menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi Continuance Intention pengguna dalam melakukan pembajakan digital. Teori Religiosity, Ethics, Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology, dan Expectation Confirmation Model akan diangkat sebagai kerangka teoritis untuk kami menggali lebih dalam mengenai perilaku pengguna dalam pembajakan terhadap konten digital. Metode penelitian yang kami lakukan melibatkan pengumpulan data kuantitatif sebanyak 479 responden melalui kuesioner online dan data kualitatif melalui wawancara dengan 30 partisipan. Data kuantitatif kami analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak AMOS 24, sementara data kualitatif kami analisis melalui pendekatan content analysis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa effort expectancy, performance expectancy, dan perceived benefits memengaruhi confirmation dari ekspektasi pelaku pembajakan digital. Ditemukan juga bahwa confirmation memengaruhi satisfaction, dan satisfaction memengaruhi continuance intention pengguna untuk terus melakukan digital piracy. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ternyata intrinsic religioisty, extrinsic religiosity, social influence, dan moral obligation tidak terbukti memengaruhi confirmation. Hasil penelitian ini kami harap dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pihak terkait, termasuk pembuat kebijakan, penyedia platform, dan developer konten digital dalam merancang strategi penanganan dan pencegahan praktek pembajakan konten digital ini. ......The COVID-19 pandemic has accelerated digital development both internationally and in Indonesia. This digital development also influences digital piracy, which is the main focus of this research. The aim of this study is to investigate the factors affecting users continuance intention in engaging into digital piracy. The religiosity theory, ethics theory, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Expectation Confirmation Model (ECM) will be used as the theoretical framework to dig down deeper into user behavior regarding the piracy of digital content. Our research method involves collecting quantitative data from 479 respondents through an online questionnaire and qualitative data through interviews with 30 participants. We analyze our quantitative data using the CB-SEM method with the assistance of AMOS 24 software, while the qualitative data is analyzed through a content analysis approach. Our research results indicate that effort expectancy, performance expectancy, and perceived benefits influence the confirmation of digital piracy actors' expectations. It is also found that confirmation affects satisfaction, and satisfaction influences users continuance intention to persist in digital piracy. Also from the results of this study, it was found that intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, social influence, and moral obligation were not proven to affects confirmation. We hope that the findings of this research will provide more insights for relevant stakeholders, including the policy makers, platform providers, and digital content developers in designing strategies to address and prevent the practices of digital content piracy.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Raevan Faisal
Abstrak :
Pandemi COVID-19 telah membuat perkembangan digital semakin pesat diluar negeri maupun di Indonesia. Perkembangan digital ini tentunya berpengaruh juga terhadap Digital piracy yang menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi Continuance Intention pengguna dalam melakukan pembajakan digital. Teori Religiosity, Ethics, Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology, dan Expectation Confirmation Model akan diangkat sebagai kerangka teoritis untuk kami menggali lebih dalam mengenai perilaku pengguna dalam pembajakan terhadap konten digital. Metode penelitian yang kami lakukan melibatkan pengumpulan data kuantitatif sebanyak 479 responden melalui kuesioner online dan data kualitatif melalui wawancara dengan 30 partisipan. Data kuantitatif kami analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak AMOS 24, sementara data kualitatif kami analisis melalui pendekatan content analysis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa effort expectancy, performance expectancy, dan perceived benefits memengaruhi confirmation dari ekspektasi pelaku pembajakan digital. Ditemukan juga bahwa confirmation memengaruhi satisfaction, dan satisfaction memengaruhi continuance intention pengguna untuk terus melakukan digital piracy. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ternyata intrinsic religioisty, extrinsic religiosity, social influence, dan moral obligation tidak terbukti memengaruhi confirmation. Hasil penelitian ini kami harap dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pihak terkait, termasuk pembuat kebijakan, penyedia platform, dan developer konten digital dalam merancang strategi penanganan dan pencegahan praktek pembajakan konten digital ini. ......The COVID-19 pandemic has accelerated digital development both internationally and in Indonesia. This digital development also influences digital piracy, which is the main focus of this research. The aim of this study is to investigate the factors affecting users continuance intention in engaging into digital piracy. The religiosity theory, ethics theory, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Expectation Confirmation Model (ECM) will be used as the theoretical framework to dig down deeper into user behavior regarding the piracy of digital content. Our research method involves collecting quantitative data from 479 respondents through an online questionnaire and qualitative data through interviews with 30 participants. We analyze our quantitative data using the CB-SEM method with the assistance of AMOS 24 software, while the qualitative data is analyzed through a content analysis approach. Our research results indicate that effort expectancy, performance expectancy, and perceived benefits influence the confirmation of digital piracy actors' expectations. It is also found that confirmation affects satisfaction, and satisfaction influences users continuance intention to persist in digital piracy. Also from the results of this study, it was found that intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, social influence, and moral obligation were not proven to affects confirmation. We hope that the findings of this research will provide more insights for relevant stakeholders, including the policy makers, platform providers, and digital content developers in designing strategies to address and prevent the practices of digital content piracy.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Sabar Bungauli S.
Abstrak :
Karya-karya musisi independen di Indonesia kini bersinar dan dinikmati masyarakat. Semakin banyak musisi-musisi lokal yang memilih menjalani karirnya secara mandiri tanpa bantuan major label. Salah satu kendala yang ditemukan oleh musisi independen lokal di industri musik adalah mempertahankan karyanya dalam jangka panjang dengan keterbatasan dalam aspek finansial dan SDM. Tugas karya akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan kampanye media sosial untuk Gusti Irwan Wibowo, musisi independen asal Bekasi, dalam merilis album perdananya. Kampanye dirancang secara khusus untuk dapat memperpanjang umur (longevity) album “Komedi Putar Kehidupan”. Tujuan ini dituju dengan membangun hubungan intim dengan audiens melalui peningkatan interaksi di media sosial dan mengajak mereka untuk terus mendengarkan album “Komedi Putar Kehidupan” secara lengkap di Spotify. Program-program dirancang mengacu pada teori "music life cycle" milik Han (2020). Strategi yang digunakan dalam rancangan kampanye ini adalah "content marketing" dan "live streaming" .......The works of independent musicians in Indonesia are now shining and being enjoyed by the public. More and more local musicians are choosing to pursue their careers independently without the help of major labels. One of the obstacles encountered by local independent musicians in the music industry is maintaining the life of their work in the long term while facing difficulties in financial and human resource aspects. This final project aims to create a social media campaign plan for Gusti Irwan Wibowo, an independent musician from Bekasi, in releasing his debut album. The campaign was specifically designed to extend the longevity of his debut album “Komedi Putar Kehidupan”. This goal is pursued by building an intimate relationship with the audience through increasing interaction on social media and inviting them to continue listening to the full-version of the album on Spotify. The programs are designed referring to Han's (2020) "music life cycle" theory. The strategies used in this campaign plan are "content marketing" and "live streaming".
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library