Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Mill Susanto
"Sektor pekerja domestik, yang berada di ranah privat, dipengaruhi dan didominasi oleh perempuan namun aktivitas yang dilakukan sektor tersebut terus didevaluasi. Gerakan feminis untuk mencapai kesetaraan gender berperan dalam meningkatkan partisipasi perempuan di ranah publik namun disertai pula dengan peningkatan pemekerjaan pekerja domestik. Tulisan ini, terinspirasi Tronto, mengeksplorasi moralitas memekerjakan pekerja domestik sebagai implikasi dari feminisme. Dalam relasinya dengan majikan, tulisan ini menggunakan perspektif etika kepedulian dan kritik feminis untuk mengeksplisitkan dilema moral yang muncul dalam keputusan pekerja domestik untuk melakukan pekerjaan domestik dan, melalui konteks ini, saya menyatakan bahwa mengabaikan dimensi relasional dan emosional pekerja adalah salah secara moral bagi majikan. Kebutuhan pekerja domestik dan pihak yang berelasi merupakan bagian dari tanggung jawab bersama masyarakat penerima.

The domestic work sector, which takes place in the private realm, is influenced and dominated by women but the activities the sector does are continually devalued. In spite of feminist movements to achieve gender equality, the increase in women’s participation in the public realm is followed by the increase of hiring of the domestic workers. This paper, inspired by Tronto, explores the questions related to these workers as an implication of feminism. In relations to their employers, this paper uses care ethical approach and feminist criticism to explicate the moral dilemmas in the workers’ decision to take the job and, in light of this context, I argue that it is morally wrong for employers to ignore the relational and emotional dimension of the workers. The needs of the workers and their relata are part of the receiving society’s collective responsibility."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Gunawan
"Politik ialah pemahaman perkara mengelola, menyelenggarakan kebijakan, dan pengambilan keputusan untuk menyejahterakan rakyat. Namun, kerap kali tindakan politik tidak lepas dari dirty hands demi mencapai tujuan politik. Machiavelli menyarankan bahwa aktor politik harus belajar bagaimana tidak menjadi baik. Pada zaman kontemporer, diskusi mengenai dirty hands dimunculkan kembali pada tulisan Michael Walzer. Walzer mengatakan bahwa dirty hands perlu bagi seorang aktor politik bila tidak ada alternatif lain selain melanggar kaidah moralitas demi kepentingan politik atau untuk menghindari kemungkinan datangnya ancaman. Pembahasan mengenai persoalan dirty hands dengan moralitas membutuhkan refleksi kritis untuk menemukan jalan keluar guna menemukan tindakan politik yang tepat.
Politics is an understanding to manage, administer policies, and decision-making for people welfare. However, often political action can not be separated from dirty hands in order to achieve political goal. Machiavelli suggests that political actors must learn how not to be good. In the contemporary times, discussion about dirty hands raised again in the writings of Michael Walzer. Walzer says that dirty hands need for a political actor when no other alternative but to violate morality rules for the sake of political goal or to avoid the possibility of a threat. Discussion about dirty hands with morality requires critical reflection to find a way out in order to find the right political action"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library