Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
"To investigate the distribution of Heterocapsa including a harmful species H.circularisquama,cells were surveyed in three vietnamese coasts,Ha Long Bay,Hue and Phu Quoc Island in 2006...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lucia Kusolo Herwening
"Penelitian mengenai analisis kelimpahan fitoplankton dengan parameter lingkungan perairan hasil pelayaran P2O LIPI pda bulan Mei dan Agustus 2014 telah dilakukan.Sebanyak 26 sampel diambil dari 14 stasiun perairan Teluk Jakarta dan 12 stasiun perairan Pulau Untung Jawa.Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 31 genus fitoplankton, 10 genus dinoflagellata dan 21 genus diatom.Kelimpahan fitoplankton perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2014 lebih tinggi dibandingkan kelimpahan fitoplankton perairan Pulau Untung jawa pada bulan Agustsu 2014.Kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2014 mencapai 93.032 sel/m3.Genus diatom mendominansi perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2014 adalah Chaetoceros sedangkan di perairan Pulau Untung Jawa adalah Chaetoceros dan Fragilaria.Genus dinoflagellata yang dominan di Teluk Jakarta pada bulan Mei 2014 dan perairan Pulau Untung Jawa pada bulan Agustus 2014 adalah Prorocentrum.Kekayaan dan kelimpahan fitoplankton di perairan Pulau Untung Jawa pada bulan Agustus 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2014. Kemerataan fitoplankton di kedua wilayah perairan tergolong cukup merata.Analisis regresi linear, korelasi Pearson, dan analisis komponen utama menunjukan bahwa ada pengaruh antara parameter lingkungan perairan suhu, pH, DO, dan salinitas dengan kelimpahan fitoplankton.
The research aimed to analyse the impact of environtmental factors on the phytoplankton abundant. Samples were taken by P2O LIPI in Jakarta Bay and Untung Jawa Island waters on May and August 2014. There were 26 samples which collected from 14 stations in Jakarta Bay and 12 stations in Untung Jawa Island water. Based on of identified and calculated the phytoplankton cells,there were found 31 genus of phytoplankton, 10 genus of dinoflagellate and 21 genusof diatom. The abundantof phytoplankton in Jakarta Bay was higher than in Untung Jawa Island water. The abundant of phytoplankton in Jakarta Bay on May 2014 reached 93.032 cells m3. Diatom which dominate in Jakarta Bay wasChaaetoceros while in Untung Jawa Island water wereChaetoceros and Fragilaria. In both water areas of Jakarta Bay and Untung Jawa Island water, Prorocentrum, is found as dominant dinoflagellate. The richness and biodiversity index in Untung Jawa Island water higher than in Jakarta Bay. The eveness in both water areas were in the same value. The regression, corelation, and princpal component analysist showed that the environtmental factors havean influence to the abundantof phytoplankton."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66658
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Jutrzenka Ilyas
"Penelitian mengenai hubungan antara perbedaan kedalaman terhadap kelimpahan dinoflagellata bentik penyebab Ciguatera Fish Poisoning (CFP) menggunakan substrat buatan dilakukan di perairan Dermaga Odi, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada tanggal 21–22 September 2023. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelimpahan dinoflagellata toksik berpotensi penyebab CFP dan parameter lingkungan setiap kedalaman yang paling mempengaruhi kelimpahannya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menempatkan substrat buatan di kedalaman 1 m, 3 m, dan 5 m, serta diambil data parameter lingkungan dari setiap kedalaman. Substrat buatan diambil kembali setelah 24 jam untuk penyaringan dan penyimpanan sampel. Identifikasi dan pengolahan kelimpahan sampel didahului dengan pencacahan yang dilakukan menggunakan Sedgewick Rafter Counting Cell melalui mikroskop. Analisis data dan sampel menggunakan analisis statistik multivariate Primary Component Analysis (PCA) dan Correspondence (CA). Ditemukan 3 genus dinoflagellata yang menempel pada substrat buatan tiap kedalaman yaitu Amphidinium, Ostreopsis, dan Prorocentrum. Kelimpahan dinoflagellata bentik berpotensi penyebab CFP yang menempati substrat buatan paling melimpah di kedalaman 1 m. Berdasarkan hasil PCA dan CA, kedalaman 1 m dicirikan dengan suhu, nitrat, dan Prorocentrum, sedangkan 3 m dicirikan dengan DO dan Amphidinium, dan 5 m dicirikan dengan pH. Sebaliknya, salinitas, fosfat, dan Ostreopsis tidak dicirikan dengan kedalaman berapapun.
Research on the relationship between differences in depth and the abundance of benthic dinoflagellates that cause Ciguatera Fish Poisoning (CFP) using artificial substrates was carried out in the waters of Odi Pier, Pramuka Island, Seribu Islands on 21–22 September 2023. The research was conducted to identify and analyze the abundance of benthic dinoflagellates potentially causing CFP and the environmental parameters of each depth that most influences the abundance. Sampling was carried out by placing artificial substrates at depths of 1 m, 3 m and 5 m, and environmental parameter data was taken from each depth. The substrates were recovered after 24 h for filtering and storage. Identification and processing of sample abundance was preceded by Sedgewick Rafter Counting Cell. Data and sample analysis used statistical analysis Primary Component Analysis (PCA) and Correspondence (CA). Three genera of dinoflagellates were found attached to artificial substrates, namely Amphidinium, Ostreopsis, and Prorocentrum. Depth of 1 m is the most abundant of benthic dinoflagellates and characterized by temperature, nitrate, and Prorocentrum, while 3 m was characterized by DO and Amphidinium, and 5 m was characterized by pH. In contrast, salinity, phosphate, and Ostreopsis were not characterized at any depth."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Ten surface sediment samples were collected from Jakarta bay to study the horizontal distribution of dinoflagellate resting cysts in this area.Overall results had shown unique species composition and diversity of dinoflagellate cyst assemblages...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library