Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goodridge, Mike
East Sussex: Roto Vision, 2002
791.43 GOO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
Abstrak :
ABSTRAK
Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan k epala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan di bulan Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value= 0,004 dengan OR = 0,078. Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih Jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.
ABSTRACT
Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description standard which has been determined before. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is not known yet. Object of this research is to get description about perception of nursing staff in applying of the function of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test. The research was done on May 1st until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Minarningtyas
Abstrak :
Penelitian fenomenologi deskriptif ini menggali pengalaman kepala ruangan dalam menjalankan fungsi pengarahan. Penelitian ini menggunakan design fenomenologi deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, hasil verbatim dianalisa menggunakan metode Colaizzi. Tema penelitian yang ditemukan adalah pengetahuan kepala ruangan tentang pengertian pengarahan, kegiatan yang digunakan kepala ruangan dalam fungsi pengarahan, kendala atau hambatan yang dialami kepala ruangan dalam melaksanakan pengarahan, dukungan yang didapat kepala ruangan dalam melaksanakan pengarahan. Kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan meliputi memberi motivasi, melakukan komunikasi, menangani konflik, melakukan kolaborasi dan koordinasi, melakukan pendelegasian dan supervisi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya mengoptimalkan pelaksanaan fungsi pengarahan oleh kepala ruangan. ......This phenomenological study explored the experience of head nurse in performing the function of directing. This study used a descriptive phenomenology design. Data collection using in-depth interviews. Results from verbatim were analyzed using Colaizzi method. Research themes that were found are the knowledge of understanding the directing fuction of head nurse, the techniques used in the directing function, obstacles or barriers for implementing directing fuction, gained support for implementation directing fuction of head nurse. When implement the functions of directing head nurse must consider: giving motivation, communication, handling conflict, collaboration and coordination, delegating and supervising. This study recommended to optimalize the directing fuction of head nurse
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mazly Astuty
Abstrak :
Fungsi pengarahan kepala ruangan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian cross sectional pada 146 perawat pelaksana yang diambil secara acak membuktikan tujuan penelitian yang ingin melihat adanya hubungan antara fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Seluruh variabel pengarahan yaitu; motivasi, supervisi, delegasi, manajemen konflik, dan komunikasi terbukti berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p=0,000-0,005; α=0,05). Mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik, dan kepuasan kerja perawat juga baik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah fungsi motivasi kepala ruangan, sehingga perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang optimal. ......Nurse manager directing function will increase nurse job satisfaction. The crosssectional study result from 146 nurses by randomn sampling design proved the aim of the study that intended to find the relationship between nurse manager directing with nurses job satisfaction in Rumah Sakit Haji Jakarta. Variables of directing such as motivation, supervision, delegating, conflict management, and communication had relationship with nurses job satisfaction (p=0,000-0,005; α=0,05). Most nurses perceived that nurse manager directing was good, and the nurses job satisfaction were good as well. The most influential factor of nurse job satisfaction was motivational function of nurse manager, so it is needed to be improved to get an optimal nurse job satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulistiana Rudianti
Abstrak :
Komunikasi organisasi merupakan proses yang memberikan manfaat untuk peningkatan kinerja karyawan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi organisasi dengan kinerja perawat pelaksana. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 156 perawat pelaksana. Instrumen penelitian memiliki reliabilitas 0,8716-0,8776. Hasil uji Chi Square (p=0,046; α=0,05) membuktikan adanya hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana adalah supervisi dan pengarahan. Upaya meningkatkan komunikasi organisasi dengan cara melakukan supervisi dan pengarahan sesuai pedoman perlu dilakukan sehingga dihasilkan kinerja yang semakin baik. ......Communicational organization is a process that is useful to improve the quality of nursing performance. The aim of this study is finding the relationship between organizational communication with the performance of nursing service. The study used correlationally descriptive design with cross sectional approach from 156 respondents (nursing service). The reliability value of questionnaire was from 0,8716 until 0,8776. Chi Square analysis result (p=0,046; α=0,05) proved that there was relationship between communicational organization with performance of nursing service. The most influential variables to nursing performance were supervision and directing. The effort to improve communicational organization by conducting appropriate supervision and directing with guidelines is needed so that creating better nurse performance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sigit Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh fungsi pengarahan kepala ruang dan ketua tim terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di unit rawat inap. Metode penelitian adalah quasi experiment dengan desain pre-post test design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah dilaksanakan pelatihan, bimbingan dan pendampingan fungsi pengarahan (operan, pre conference, post conference, iklim motivasi, supervisi dan delegasi) pada kepala ruang dan ketua tim. Sampel penelitian diperoleh secara purposive sampling, terdiri dari 35 perawat pelaksana sebagai kelompok intervensi dan 40 perawat pelaksana sebagai kelompok kontrol. Instrumen untuk mengukur kepuasan kerja menggunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire berjumlah 36 pernyataan. Hasil penelitian didapatkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang sudah memperoleh pelatihan, bimbingan dan pendampingan meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang tidak dilatih fungsi pengarahan (p= 0,000; = 0,005). Fungsi pengarahan bila dilaksanakan secara konsisten oleh kepala ruang dan ketua tim, berpeluang meningkatkan kepuasan kerja sebesar 67,40% dan diperkirakan mampu meningkatkan nilai kepuasan perawat pelaksana sebesar 16.746 poin setelah dikontrol jenis kelamin. Rumah sakit dapat mengupayakan dan meningkatkan kondisi kepuasan kerja perawat pelaksana secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan fungsi pengarahan agar dapat memberikan asuhan keperawatan berkualitas tinggi.

The aim of this study was to investigate the influence of directing function of nurse unit manager and team leader to the nurse job contentment among staff nurses. The research method was a quasi experiment, pre-post test with control group design. The data gathered before and after the directing function (hand over, pre conference, post conference, motivational climate, supervision and delegation) had trained and guided to the nurse unit manager and team leader. The samples were 75 respondents, determined by purposive sampling. They were 35 nurse staffs (experimental group) and the others (control group). The instrument was a questionnaire consisted 36 of Likert scale statements adopted from Minnesota Satisfaction Questionnaire. The result showed that the level of nurse job satisfaction in the experimental group increased higher significantly than the control group (p= 0.000; = 0.005). Putting the directing function into action consistently in the daily nursing practice improved the probability of the nurse job satisfaction level about 67.40% and enhanced it around 16.746 point. The day-to-day maintaining their job satisfaction level should be done through directing function so that they will deliver highquality nursing care.
RSUD dr. Soebandi Jember ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sigit Santoso
Abstrak :
Keberhasilan pelayanan keperawatan yang bermutu dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja perawat dapat diupayakan melalui MPKP Jiwa modifikasi pendekatan manajemen fungsi pengarahan, namun kegiatan MPKP dan fungsi pengarahan belum dijalankan secara konsisten. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fungsi pengarahan kepala ruang dan ketua tim terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Blambangan Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pre-post test with control group, dan pelatihan serta bimbingan fungsi pengarahan (operan, pre conference, post conference, iklim motivasi, supervisi dan delegasi) pada kepala ruang dan ketua tim di kelompok intervensi. Sampel penelitian diperoleh secara purposive sampling, terdiri dari 35 perawat pelaksana RSUD Blambangan Banyuwangi sebagai kelompok intervensi dan 40 perawat pelaksana di RSUD dr. Haryoto Lumajang sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja diambil dari Minnesota Satisfaction Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang sudah memperoleh pelatihan, bimbingan dan pendampingan fungsi pengarahan meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang tidak dilatih fungsi pengarahan. Fungsi pengarahan bila dilaksanakan secara konsisten oleh kepala ruang dan ketua tim, berpeluang meningkatkan kepuasan kerja sebesar 67,40%. RSUD Blambangan Banyuwangi dan RSUD dr. Haryoto Lumajang dapat mengupayakan dan meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan fungsi pengarahan dari MPKP Jiwa Modifikasi umum.
The quality of nursing care delivery (MPKP Jiwa modification sub directing function) has some bearing on the level of nursing staffs? job satisfaction. However, the MPKP activity and the directing function has not put into daily nursing practice consistently in the district general hospital. The aim of this study was to investigate the influence of directing function of nurse unit manager and team leader to the nurse job contentment among staff nurses in Blambangan District General Hospital, Banyuwangi and dr. Haryoto District General Hospital, Lumajang. The research methods were a quasi experiment, pre-post test with control group design and training and guiding to the nurses unit manager and nurses team leader of Blambangan district general hospital. The samples were 75 respondents, determined by purposive sampling. They were 35 nurse staffs of Blambangan hospital (experimental group) and the others from dr. Haryoto Hospital (control group). The research instrument was a questionnaire consisted 36 of Likert scale statements adopted from Minnesota Satisfaction Questionnaire. The result showed that the level of nurse job satisfaction in the experimental group increased higher significantly than the control group. Putting the directing function which comprise with nursing hand over, pre conference, post conference, motivational climate, supervision and delegation into action consistently in the daily nursing practice improved the probability of the nurse job satisfaction level about 67.40%. The day-to-day maintaining and increasing their job satisfaction level should be done through directing function of MPKP Jiwa modification Blambangan District General Hospital, Banyuwangi and dr. Haryoto District General Hospital, Lumajang.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library