Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Windatiningsih
"ABSTRAK
The changes in hydrological phenomena that occur due to natural change and human activity that causes the data conditions in the field are not in accordance with ideal conditions. This study was conducted to analyze homogeneity and trend validation test methods, to detect data deviations and to provide information about data quality conditions. This is useful to ensure that the hydrological data to be published is in accordance with the criteria. This validity test includes a
homogeneity test, a trend test, and the detection of data deviations. The data validation testing was applied in Upper
Citarum Watershed on 4 selected gauging stations, namely Citarum-Nanjung, Cigulung-Maribaya, CikapundungMaribaya and Cikapundung-Gandok. Pettitt and T methods were used for homogeneity test while Mann-Kendall and Spearman for trend test with a significance level of 5%. The results indicate that the homogeneity test using Pettitt method is more suitable since its discharge population data is not normally distributed. While for trend test, both MannKendall and Spearman methods give relatively the same significance, as both tests are non-parametric statistical methods. The strength of these two tests depends on significance level, sample size, as well as type of distribution. The test results show that homogeneity and trend of discharge data for four gauging stations in Upper Citarum Watershed are
not uniform."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
551 JSDA 15:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adang S. Soewaeli
"DAS Waianae hulu termasuk kawasan yang mempengaruhi sistem danau Tempe. Sekitar 37% luas lahan di daerah tangkapan Danau Tempe memiliki kemiringan lereng lebih dari 45%, dan sekitar 70% lahan peka terhadap erosi tanah. Sedimentasi yang terjadi berdasarkan data debit sedimen selama 20 tahun (1976-1995) adalah 519.000 m3 per tahun, dengan 74% berasal dari Sungai Waianae. Penelitian laju sedimentasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat laju sedimentasi saat ini dan Sub DAS mana yang menjadi sumber sedimentasi terbesar. Pendekatan metode dalam penelitian ini adolah dengan melaksanakan analisis lengkung sedimen dan analisis data debit runtut waktu. Hasil analisis data debit runtut waktu menunjukkan kualitas data debit banyak yang meragukan dan tidak realistis, sedangkan validasi lengkung debit tidak dapat dilakukan. Hasil analisis lengkung sedimen menunjukkan bahwa angkutan sedimen terbesar adalah Sub DAS Walanae-Sempajeruk. Laju erosi yang terjadi di DAS Waianae dati analisis sedimentasi sungai di Walanae-Ujung Lamuru sebesar 1.189.143 mi/tahun. Laju erosi ini mengalami peningkatan hampir 309% dari hasil kajian tahun 1976-1995 dari 384.060 mi/tahun menjadi 1.189.143 mi/tahun. Mengingat DAS Waianae ini masuk dalam DAS Super Prioritas dan hasil analisis laju sedimentasi menunjukkan kecenderungan naik maka konservasi lahan sudah harus menjadi prioritas utama."
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library