Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febe Rahellea
"ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap prospek investasi terhadap saham PT Gudang Garam Tbk IDX:GGRM dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Berdasarkan analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap indikator makroekonomi, industri, dan perusahaan, maka penulis merekomendasikan rating buy terhadap saham GGRM dengan target harga Rp 84,156. Target harga tersebut didapat dari metode valuasi Discounted Cash Flow DCF . Valuasi tersebut mengindikasikan potensi kenaikan harga sebesar 17 dari harga sekarang 11/05/18 yang senilai Rp 70,000 serta target P/E sebesar 21.83x dari nilai P/E yang sekarang sebesar 17.3x. Rekomendasi kenaikan harga ini didasarkan pada potensi kenaikan daya beli masyarakat terutama masyarakat golongan pendapatan menengah ke bawah yang dikarenakan target inflasi yang rendah serta penambahan penerima program subsidi. Selanjutnya, pertumbuhan yang bagus pada segmen SKM Full-Flavored juga akan mendorong pendapatan GGRM, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan pendapatan di tengah industri yang melemah. Terakhir, rencana simplifikasi pajak cukai juga akan semakin memperkuat posisi perusahaan rokok besar. Namun, investor harus terus mempertimbangkan risiko penurunan target harga terutama yang berasal dari faktor gejolak ekonomi dan politik internasional.

ABSTRACT
The report discusses investment worthiness of PT Gudang Garam Tbk IDX: GGRM with fundamental analysis. Based on analysis using both quantitative and qualitative indicators, the result recommends buy rating for GGRM with target price of IDR81,156 that is derived from Discounted Cash Flow DCF method. This valuation implies a potential upside of 17 from current price 11/05/18 of IDR 70,000 as well as implied P/E of 21.83x from current P/E of only 17.3x. The bullish recommendation is on the back of higher purchasing power of middle to low income population because of lower target inflation rate and social benefit program expansion, vast growing full-flavored SKM segment which proven by growing volume sales of GGRM despite industry slowdown, and stronger position of big cigarette players because of tax layer simplification. However, investors should keep an eye on possible bearish risk especially that come from global economic and political changes. "
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jacinda Darla Putri
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengkaji proses valuasi perusahaan yang dilakukan oleh KAP HST dalam proses akuisisi perusahaan tersebut. Proyeksi laporan keuangan dilakukan dengan melakukan estimasi pada tiap akun berdasarkan asumsi yang telah dibuat untuk tiap akunnya. Proses valuasi perusahaan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu Discounted Cash Flow Valuation dan Relative Valuation. Pendekatan Discounted Cash Flow Valuation menghitung nilai perusahaan berdasarkan nilai saat ini dari arus kas aset tersebut di masa mendatang, sedangkat pendekatan Relative Valuation mendapatkan nilai perusahaan dari perbandingan antar perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sebanding dalam variabel umum seperti pendapatan, arus kas, nilai buku, atau penjualan.

The focus of this internship report is to examine the firm valuation process undertaken by KAP HST in its acquisition process. The projected financial statements are performed by estimating each account based on the assumptions that have been made for each account. Firm valuation process can be done with two approaches, namely Discounted Cash Flow Valuation and Relative Valuation. The Discounted Cash Flow Valuation approach calculates the value of the firm based on the present value of firm rsquo;s future cash flow, as the Relative Valuation approach derives its firm value from the comparison between the firm and other firms comparable in common variables such as income, cash flow, book value, or sales."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Bagiarta
"Berlakunya UU No. 36 tahun 1999 menubah paradigma penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi, baik untuk badan penyelenggara maupun jenis jasa yang akan dilayani oleh para operator. Dengan kompetisi yang sangat ketat tersebut memicu kreatifitas setiap pelaku bisnis untuk selalu berusaha menjadi terdepan yang berdampak terhadap kinerja perusahaan itu sendiri. PT Telkom Tbk dengan kemampuan, pengalaman serta infrastruktur yang dimiliki berusaha untuk menjadi terdepan dengan melakukan inovasi-inovasi mengikuli perkembangan teknologi komunikasi yang sangat dinamis perkembangannya. Sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dan internasional, diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya sehingga secara fundamental sahamnya makin menarik untuk dilirik oleh penanam modal (investor). Pembicaraan mengenai nilai sebuah saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa depan yang dinilai dari kinerja keuangan selama waktu tak terhingga, yang dapat diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Dalam penulisan karya akhir ini, penulis akan mencoba menganalisis kinerja keuangan dan menilai harga saham PT Telkom, Tbk, dengan melakukan analisis laporan keuangan selama periode tahun 2001-2005.
Sedangkan dalam penilaian harga saham dilakukan analisis fundamental sebelum membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan mass depan. Dalam melakukan penilaian fair value dari PT Telkom Tbk penulis menggunkan n letode discounted cash flow valuation dengan membandingkan metode penilaian Free Cash Flow to Equity de^gan F''nsh Flow to the Firm, dan mempertimbangkan pengaruh lingkungan di mana perusahaan melakukan usahanya dengan melakukan top-down analysis sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan di masa datang. Dari hasil analisis kinerja keuangan PT Telkom, Tbk, secara umum menunjukkan bahwa kinerja keuangan Telkom dari tahun 2001 - 2005 menunjukkan pertumbuhan yang membaik. Sedangkan basil perhitungan valuasi terhadap saham PT Telkom, Tbk diperoleh intrinsic equity per share sebesar Rp 6.649,00 serta intrinsic firm per share sebesar Rp 6.369,00. Dengan rnembandingkan nilai tersebut dengan current market price (share (tanggal 29 Desember 2005) sebesar Rp 5.900,00 maka dapat dikatakan bahwa saham PT Telkom, Tbk berada pada posisi undervalue rata-rata sebesar Rp 609 per Iembar sahamnya.
Kasus ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan, baik bagi manajemen perusahaan serta para penanam modal (investor). Bagi perusahaan, pemilihan strategi yang tepat yang didasarkan pada prediksi ke depan sebelum melakukan strategi tersebut, akan mengurangi resiko ketidakpastian dalam pelaksanaannya. Bagi investor, mengingat bisnis telekomunikasi memiliki potensi yang cerah di masa depan, dan berdasarkan perhitungan nilai intrinsik saham ini berada pada posisi undervalued, maka PT Telkom, Tbk merupakan alternatif yang baik untuk berinvestasi dan disarankan untuk mengambil posisi buy (beli).

Since UU No.36 Year 1999 (Government regulation) begin to rules, paradigm of all telecommunication operator has change from monopoly to become competition, for both operation and product that served. Tight competition will create creativity from all businessman in objective to become the leader, by which will effect companies own productivity. PT. TELKOM Tbk, with its ability, experiences, and infrastructures, commit to become the leading company by creating new innovation in communication technology where evolution is very dynamic. As a telecommunication operator for domestic and international region, Public hopes that PT Telkom will increase its productivity, in which fundamentally will increase its share value and automatically will interest investors. The value of a share is depend on company achievement in the future based on finances evaluation during several period of time, which can be evaluated from finances activity evaluation that was released periodically.
Related to the thesis, writer will analyze finances report of PT.Telkom during period of 2001 - 2005. While on share value estimation, we will analyze fundamentals before making any assumption for Estimate Company earning in the future. In calculating fair value of PT. Telkom Tbk, writer will use discounted-cash-flow-valuation method by comparing free cash flow to equity with free cash flow to the firm, and also considering the surroundings/ environment where the company live, by conducting top-down analysis before making any assumption to predict company prospect in the future.
Result of analysis Finances activity of PT Telkom Tbk, generally that Management activity from year 2001 - 2005 shows a better growth. While valuation calculation to PT. Telkom,Tbk share we have intrinsic equity per share is Rp 6,648 while intrinsic firm per-share is Rp 6,369. Comparing those value with current market price/share (29 December 2005) by Rp 5,900.00, we can conclude that PT.Telkom, Tbk share is in undervalue position with average Rp 609 per share. We hope that this would give a benefit for all concerned parties, both management and investors- Company must choose the prefect strategy which based on future prediction before applying strategy in order to reduce uncertainty in implementation. Considering that telecommunication business has bright potency in the figure, and based on calculation in intrinsic value, this share is in undervalue position, therefore PT. Telkom,Tbk could be one of a good alternative to invest money (buy position)."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library