Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitepu, Darma Putra
"Penggunaan ventilasi mekanis pada pasien kritis tidak dapat dihindarkan namun dapat menyebabkan ventilator-induced lung injury (VILI) dan ventilator-induced diaphragm dysfunction (VIDD). Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara volume tidal rendah (6 ml/kgBB) dan tinggi (10 ml/kgBB) terhadap disfungsi diafragma. Penelitian ini merupakan sebuah randomized controlled trial yang dilakukan di ruang perawatan intensif, RS Cipto Mangunkusumo. Pasien secara random masuk ke kelompok volume tidal 6 ml/kgBB dan 10 ml/kgBB, dan diikuti selama 72 jam (3 hari) untuk dinilai adanya disfungsi diafragma. Disfungsi diafragma dinilai menggunakan alat ultrasonografi, menggunakan kriteria ekskursi dan fraksi ketebalan diafragma. Variabel lain yang dinilai dalam penelitian ini ialah kadar interleukin-6.Sebanyak 52 pasien dilakukan randomisasi. Sebanyak total 45 pasien menyelesaikan studi. Tidak terdapat perbedaan karakteristik dasar sampel pasien pada kedua kelompok volume tidal. Sebanyak 37.8% pasien mengalami disfungsi diafragma pada hari ketiga. Tidak terdapat perbedaan proporsi disfungsi diafragma pada kedua kelompok volume tidal baik menggunakan kriteria ekskursi, fraksi ketebalan, maupun salah satunya. Terdapat perbedaan rerata interleukin-6 hari nol antara kelompok dengan dan tanpa disfungsi diafragma hari ketiga sebesar 332.29 pg/mL (p=0.024). Sebagai kesimpulan, volume tidal 6 ml/kgbb dan 10 ml/kgbb tidak berbeda dalam mencegah disfungsi diafragma pada pasien kritis. Interleukin-6 memiliki pengaruh terhadap disfungsi diafragma.

The use of mechanical ventilation is inevitable for critically ill patients yet it causes tremendous side effect of ventilator-induced lung injury (VILI) and ventilator-induced diaphragm dysfunction (VIDD). This study is aimed to examine the effect of low tidal volume (6 ml/kgBW) and high tidal volume (10 ml/kgBW) to diaphragm dysfunction. This is a randomized controlled trial conducted at intensive care unit (ICU) of Cipto Mangunkusumo Hospital. Patients were randomly allocated to tidal volume of 6 ml/kgBW or 10 ml/kgBW and were followed for 72 hours (3 days). At the end of the 72 hours, patients were assessed for diaphragm dysfunction. Diaphragm dysfunction is assessed by ultrasonography with excursion and thickness fraction criteria. Interleukin-6 was also examined. Of 52 patients who were randomized, 25 were on 6 ml/kgBW group and 27 were on the other. There were 45 patients finishing the study. The baseline characteristics of the sample was not different among the two groups. We found 37.8% patients with diaphragm dysfunction on day-3 but no significant proportion difference among the two groups. Diaphragm dysfunction was assessed with excursion, fraction of thickness criteria. We found 332.29 pg/mL mean difference between interleukin-6 on patients with and without diaphragm dysfunction on day-3 (p=0.024). In conclusion, tidal volume of 6 ml/kgBW and 10 ml/kgBW is not different in preventing diaphragm dysfunction on critically ill."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Fathy Zuandi
"Latar belakang: Disfungsi Diafragma Diinduksi Ventilator  (DDDV) adalah salah satu komplikasi ventilator mekanis (VM) yang dapat terjadi pada 30-60% anak yang menggunakan VM. Namun demikian, berbagai penelitian menunjukkan hasil yang inkonsisten mengenai faktor risiko dan luaran DDDV.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi DDDV, berbagai faktor risiko, dan luarannya.
Metode: Sebuah penelitian observasional prospektif di ruang intensif anak rumah sakit rujukan tersier dilakukan dari Juli 2023 sampai Januari 2024. Anak usia 1 bulan sampai 18 tahun yang diintubasi selama lebih dari 24 jam diikutsertakan dalam penelitian. Ketebalan diafragma (tebal diafragma akhir ekspirasi dan fraksi ketebalan diafragma) diukur setiap hari menggunakan ultrasonografi dari nilai awal (dalam 24 jam) sampai luaran terjadi, atau maksimal sampai 7 hari VM. Berbagai faktor risiko dan luaran (sampai hari ke-14 observasi) dianalisis.
Hasil: Dari 100 subyek yang dianalisis, sebagian besar berusia <2 tahun (40%) dan mengalami pneumonia (48%). Insidens DDDV (laju atrofi >10%) adalah 47% dengan median laju atrofi 2,2% per hari. Diantara 7 faktor risiko yang dianalisis, sepsis, kortikosteroid, dan VM >72 jam menunjukkan hubungan yang signifikan dengan DDDV dengan risiko relatif secara berurutan 1,7 (IK 95% 1,2-2,5), 1,9 ( IK 95% 1,2-2,9), 10,6 (3,5-31,9). Akan tetapi pada analisis multivariat malnutrisi berat dan durasi VM lebih lama yang bermakna secara statistik sebagai faktor risiko DDDV. DDDV secara bermakna berhubungan dengan peningkatan gagal penyapihan, kejadian pneumonia terkait ventilator, dan lama rawat RIA yang lebih panjang.
Simpulan: Insidens DDDV pada anak cukup signifikan. Penggunaan VM lebih dari 72 jam dan malnutrisi berat teridentifikasi sebagai faktor risiko DDDV yang kemudian berkaitan dengan luaran klinis yang lebih buruk.

Background: Ventilator-induced diaphragmatic dysfunction (VIDD) is one of the complications of mechanical ventilators occurring in 30-60% of ventilated children. However, several studies show inconsistent findings on risk factors and outcomes of VIDD.
Objective: This study aimed to identify VIDD, VIDD risk factors, and PICU outcomes.
Methods: A prospective observational study in the PICU of a tertiary referral hospital was conducted from July 2023 to January 2024. Children aged 1 month to 18 years old who were intubated for over 24 hours were recruited. Diaphragm thicknesses (end-expiration diaphragm thickness and thickening fraction) were measured daily using ultrasonography from baseline (first 24 hours) until outcomes occurred or, at most, on 7 days of ventilation. Several risk factors and outcomes (up to the 14th observation’s day) were analyzed.
Results Of 100 subjects analyzed, predominantly were under two years old (40%) and had pneumonia (48%). The incidence of VIDD (in terms of atrophy rate >10%) was 47% and the median daily atrophy rate was 2.2%/day. Of 7 risk factors analyzed, sepsis, corticosteroid, and ventilation >72 hours were identified as risk factors with significant relative risks of 1.7 (CI 1.2-2.5), 1.9 (CI 1.2-2.9), 10.6 (CI 3.5-31.9), consecutively. However, on multivariate analysis, only longer ventilation time and severe malnutrition showed significant association. VIDD was significantly associated with increased weaning failure, higher rate of ventilator-associated pneumonia, and longer PICU stay.
Conclusion: A significant amount of VIDD was found in children. Ventilator usage for more than 72 hours and severe malnutrition are identified as major risk factors for VIDD which is further associated with poorer outcomes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library