Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Furi Listiani
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan negeri rawan bencana dengan jumlah kejadian tertinggi yaitu bencana hidrometeorologi banjir. Sistem penanggulangan bencana yang kurang baik dapat mengakibatkan keterlambatan, tidak meratanya pendistribusian bantuan dan biaya yang tinggi. Lamanya pengambilan keputusan dalam mengalokasikan bantuan dan tidak tepatnya memperkirakan biaya yang diperlukan dalam masa darurat menjadi kendala dalam kecepatan pemenuhan kebutuhan bagi korban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah model optimasi untuk memperkirakan biaya yang harus disiapkan untuk pengadaan barang bantuan dan biaya pengerahan personil. Model dibagi menjadi tiga yaitu Model 1, Model 2 dan Model 3. Model 1 menghasilkan variabel keputusan instansi yang dibutuhkan untuk memberikan barang bantuan, jumlah barang yang dikirim dari instansi ke posko pendistribusian, jumlah barang yang dikirim dari posko pendistribusian ke posko pengungsian dan kendaraan yang dikerahkan untuk menyalurkan bantuan. Model 2 menghasilkan variabel keputusan instansi yang dibutuhkan untuk memberikan barang bantuan dan jumlah personil yang dibutuhkan untuk setiap posko. Model 3 menghasilkan total biaya dari Model 1 dan Model 2. Studi kasus banjir bandang Bima dipelajari dan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil dari perancangan model adalah biaya yang optimum dan untuk memenuhi kebutuhan pada masa darurat bencana. Metode yang digunakan adalah perancangan model matematika dengan multi-objective optimization dengan mixed integer linear programming dengan bantuan pengolahan menggunakan Lingo 11.0.
ABSTRACT
Indonesia is a disaster prone country with the highest number of incidents of flood hydrometeorology disaster. The lack of design in the disaster management system can lead to delays, uneven distribution and high costs. The length of decision making in allocating aid and inappropriately estimating the cost required in the emergency period becomes an obstacle in the speed of meeting the needs of the victims. The purpose of this study was to design an optimization model to estimate the amount of costs to be prepared for procurement of relief goods and personnel deployment costs. The model is divided into three namely Model 1, Model 2 and Model 3. Model 1 produces the decision variable which agency is needed to deliver the relief goods, the quantity of goods sent from the agency to the distribution post, the quantity of goods sent from the distribution post to the evacuation post and the vehicle which are deployed to distribute aid. Model 2 produces the agency decision variables needed to deliver the relief items, the number of personnel needed for each post. Model 3 generates the total cost of Model 1 and Model 2. Bima flood case studies were studied and used to collect data. The result of model design is the optimum cost and to meet the needs during the emergency period. The method used is the design of mathematical model with multi objective optimization with mixed integer linear programming with the help of processing using Lingo 11.0.
2017
S67958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zainul Alfan
Abstrak :
Dalam menangani dampak dari bencana alam dalam skala besar, sangatlah diperlukan strategi bagaimana mendistribusikan barang bantuan, seperti air, makanan, atau obat-obatan ke seluruh daerah bencana optimal, dan secepat mungkin. Ditambah lagi dengan kemungkinan rusaknya infrastruktur seperti jembatan atau jalan raya, yang bisa menghambat pendistribusian barang bantuan. Sehingga, akan dilakukan pendekatan dengan model matematis melalui transshipment problem. Untuk melibatkan elemen ketidakpastian pada aksesibilitas jalan, digunakan simulasi Monte Carlo. Selanjutnya diselesaikan model matematis untuk mendapatkan strategi dalam mendistribusikan barang bantuan yang optimal. Sebagai ilustrasi dari hasil yang telah didapatkan, implementasinya diterapkan ke kasus gempa Sumatra Barat pada tahun 2009.
Given the serious damage caused by large-scale natural disaster, an optimal strategy about how to disribute relief goods, such as water, food, or medicine, to all disaster area as fast as possible is very needed. Furthermore, there?s a possible damage to infrastructure, such as main road or bridge, that can affect the distribution process. Hence, we will using mathematical model approach using transshipment problem. In order to express the uncertainty regarding to the road`s accesibility, we applied Monte Carlo simulation. Then, we will solve the mathematical model to obtain an optimal strategy on how to distribute relief goods. To illustrate the results that obtained, we apllied this approach into the case of West Sumatra earthquake in 2009.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Azadi Taufik
Abstrak :
ABSTRACT
The performance of humanitarian logistics is a crucial factor of disaster response operations. With predictions of increase rate and impact of disasters in Indonesia, improving the performance of humanitarian logistics of humanitarian organizations in this disaster prone nation is important. Using the Indonesian Red Cross rsquo s recent water distribution operation as a response to the 2017 Mount Agung Eruptions, this thesis aims to understand the activities, problems, success parameters and possible improvements of that operation. This thesis utilizes a computer simulation to replicate and experiment on the study case rsquo s operational system. The thesis found that the operation involved supplying, scheduling, transporting, ordering, and distributing as the main activities, discovered long time needed to fulfill demand as a logistical problem, identified time as the most crucial success parameter, and found that increasing transportation resources, sharing transportation resources, and maintaining inventory levels as significant and positive improvements to the study case operation.
ABSTRACT
Kinerja logistik kemanusiaan menjadi faktor penting dalam operasi tanggap bencana. Dengan adanya prediksi bahwa tingkat dan dampak bencana di Indonesia akan meningkat, maka meningkatkan logistik kemanusiaan di organisasi kemanusiaan di negara rawan bencana ini sangat penting. Menggunakan operasi distribusi air oleh Palang Merah Indonesia sebagai tanggapan kepada Erupsi Gunung Agung 2017 sebagai studi kasus, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, masalah, parameter kesuksesan, dan perbaikan yang mungkin dari operasi tersebut. Skripsi ini menggunakan simulasi komputer untuk mereplikasikan dan melakukan eksperimen terhadap sistem operasi studi kasus. Skripsi ini menemukan bahwa operasi tersebut melibatkan penyediaan air, penjadwalan, transportasi, pemesanan, dan distribusi sebagai aktivitas utama, menemukan waktu yang lama untuk memuaskan permintaan sebagai masalah logistik, mengidentifikasi bahwa waktu adalah parameter sukses yang terpenting, dan menemukan bahwa meningkatkan sumber daya transportasi, membagi sumber daya transportasi, dan menjaga tingkat persediaan adalah perbaikan signifikan dan positif terhadap operasi studi kasus.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Nilasari
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia. Setiap orang yang menjadi korban bencana dan mengungsi berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar yang dikoordinasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Distribusi bantuan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga kecepatan dan akuntabilitas sangat dibutuhkan dalam proses penyelenggaraannya. Pada kenyataannya, penyelenggaraan distribusi bantuan saat ini masih mengalami berbagai masalah seperti proses yang lama yang menyebabkan atrian panjang korban, pendataan yang berulang, data dalam bentuk kertas fisik yang tidak akuntabel, dan kurangnya koordinasi perihal data korban bencana. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan distribusi bantuan bencana dengan memanfaatkan internet of Things (IoT). Pendekatan business process reengineering (BPR) digunakan untuk mendesain ulang proses distribusi bencana saat ini. Dalam mendesain sistem informasi, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu structured system development dengan Entity-Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD). Penelitian ini menghasilkan pengurangan waktu distribusi bantuan bencana hingga 68,4% dan rancangan sistem distribusi bantuan bencana yang lebih akuntabel. ........Indonesia is one of the world's most disaster-prone countries. Everyone who is a victim of disaster and being displaced due to disaster has the right to get assistance in meeting their basic needs coordinated by the National Disaster Management Agency (BNPB). The relief distribution concerns the livelihoods of many people, so that speed and accountability are critical to the process of disaster relief distribution. In fact, the implementation of relief distribution is still experiencing various problems such as long processes that cause long queue of victims, repeated data collection, unaccountable data in the form of physical paper, and lack of coordination regarding data on disaster victims. This study aims to design improvement in disaster relief distribution by utilizing the Internet of Things (IoT). Business process reengineering (BPR) approach is used to redesign business process of the disaster relief distribution. The method used in this study is a structured system development approach with Entity-Relationship Diagram (ERD) and Data Flow Diagram (DFD). This study resulted in a reduction of disaster relief distribution time by 68.4% and a more accountable disaster relief distribution process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library