Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toni Prihadi
Abstrak :
Kualitas daya telah menjadi perhatian serius bagi ahli tenaga lisirik, hal ini dikarenakan jumlah serta akibatnya semakin signifikan baik dari kalangan industri maupun masyarakat biasa. Salah_satu penyebab buruknya kualitas daya adalah harmonik. Harmonik adalah fenomena terdistorsinya bentuk gelombang sinusoidal murni dari sumber kepada beban, hal ini membawa efek negatif terhadap pembangkit, transmisi maupun disrribusi. Peningkatan fenamena harmonik ini disebabkan karena peningkatan pemakaian beban non linier. Ada dua cara penanganan distorsi harmonik pada sistem tenaga listrik, pencegahan dan perbaikan. Pencegahan dilakukan pada tahap perencanaan sistem tenaga listrik salah satunya dengan cara pembatalan phasa (phase cancellation) pada konverter daya, kapasiior; transformer dan generator. Perbaikan harmonik berupa pengurangan distorsi harmonik di daiam sistem tenaga listrik, salah satunya adalah dengan menggunakan filter. Filter pasif banyak digunakan karena strukturnya yang sederhana dan juga murah. Namun penggzmaan filter ini membutuhkan perencanaan dan studi desain yang tepat, agar filter yang digunakan tepat, efektif dan efisien.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ardita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
Abstrak :
ABSTRAK
Mengingat dewasa ini negara kita sedang memasuki era industrialisasi, maka kebutuhan energi listriknya di masa mendatang perlu diperkirakan, sehingga kelak dunia industri khususnya di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bukan itu saja, karena dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/negara, sektor industri dan komersial memberikan saham yang cukup besar maka tak salah kiranya bila kebutuhan energi listrik dari sektor komersial tutur diperkirakan pula. Sebab dalam era teknologi modern seperti sekarang ini, segala aktifitas atau kegiatan, termasuk kedua sektor di atas, tak dapat dipisahkan dari pemakaian energi listrik. Namun demikian di lain sisi, studi ini bersifat ramalan, sehingga tak ada yang dapat menjamin kebenaran hasilnya secara absolut atau mutlak. Tetapi melalui pendekatan kwantitatif, studi ramalan dengan menggunakan data-data bersifat empiris ini, diharapkan hasilnya dapat mendekati kebenaran yang diinginkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Adi Prasetyo
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk merancang kapasitor bank dalam suatu penyulang PLN menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO). Penyulang PLN adalah bagian penting dari sistem distribusi listrik yang memastikan stabilitas dan kualitas tegangan listrik. Kapasitor bank, sebagai sumber daya reaktif tambahan, memainkan peran penting dalam menyeimbangkan beban induktif dan mengkompensasi daya reaktif yang hilang dalam sistem. Dalam konteks ini, ACO digunakan sebagai metode optimasi untuk menemukan penempatan optimal kapasitor bank yang dapat meningkatkan kinerja sistem distribusi listrik. Metode ACO (Ant Colony Optimization) digunakan untuk mengoptimalkan penempatan kapasitor bank pada penyulang PLN. Metode ini meniru perilaku koloni semut dalam mencari jalur terpendek ke sumber makanan, diadaptasi untuk mencari solusi optimal dalam penempatan kapasitor bank. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tegangan, arus, dan rugi-rugi daya, penelitian ini menghasilkan strategi penempatan yang dapat mengurangi rugi-rugi daya, meningkatkan tegangan, serta meningkatkan efisiensi energi pada sistem distribusi listrik. Studi ini melibatkan pemodelan sistem distribusi listrik, analisis aliran daya, dan penggunaan metode ACO untuk menemukan penempatan optimal kapasitor bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode ACO dapat menghasilkan solusi yang efisien dalam penempatan kapasitor bank, sehingga meningkatkan stabilitas dan kualitas tegangan listrik dalam sistem distribusi PLN. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan pentingnya penggunaan teknik optimasi seperti ACO dalam merancang kapasitor bank dapat digunakan untuk merancang sistem distribusi listrik, khususnya dalam penempatan kapasitor bank. Dengan menggunakan metode ACO, dapat dicapai peningkatan signifikan dalam kinerja sistem distribusi listrik, sehingga memungkinkan penghematan energi dan peningkatan kualitas layanan listrik bagi pelanggan. Penambahan kapasitor bank dengan metode ACO menunjukkan bahwa drop tegangan menjadi lebih kecil dan sesuai dengan aturan SPLN no. 72 tahun 1987. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks penyesuaian load flow, PLN menggunakan penyesuaian kapasitor bank untuk perencanaan distribusi listrik yang lebih baik. ......This study aims to design capacitor banks in a PLN feeder using the Ant Colony Optimization (ACO) method. PLN feeders are vital parts of the electrical distribution system that ensure stability and quality of electrical voltage. Capacitor banks, as additional reactive power resources, play a crucial role in balancing inductive loads and compensating for reactive power loss in the system. In this context, ACO is used as an optimization method to find the optimal placement of capacitor banks that can enhance the performance of the electrical distribution system. The ACO method is utilized to optimize the placement of capacitor banks in PLN feeders. This method mimics the behavior of ant colonies in finding the shortest path to a food source, adapted to search for optimal solutions in capacitor bank placement. By considering factors such as voltage, current, and power losses, this research generates placement strategies that can reduce power losses, increase voltage, and improve energy efficiency in the electrical distribution system. This study involves modeling of the electrical distribution system, power flow analysis, and the use of the ACO method to find optimal capacitor bank placement. The research results indicate that the application of the ACO method can produce efficient solutions in capacitor bank placement, thereby enhancing the stability and quality of electrical voltage in PLN distribution systems. The conclusion of this study underscores the importance of utilizing optimization techniques such as ACO in designing capacitor banks for electrical distribution systems, particularly in capacitor bank placement. By employing the ACO method, significant improvements in the performance of the electrical distribution system can be achieved, enabling energy savings and enhancing the quality of electrical service for customers. The addition of capacitor banks using the ACO method shows that voltage drops are reduced and comply with SPLN Regulation No. 72 of 1987. This indicates that in the context of load flow adjustment, PLN utilizes capacitor bank adjustments for better electrical distribution planning.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setiawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas beban dan skema pelepasan beban pada permodelan sistem distribusi listrik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi penurunan tegangan pada sistem. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah tegangan. Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam beban dan beban-beban tersebut memiliki nilai prioritas kebutuhan dan nilai ekonomi bagi penggunanya. Dengan tahapan pelepasan beban ini maka kontinuitas pelayanan listrik masih akan tetap terjaga dan sistem kembali pada level tegangan yang diinginkan (>95%). ......This undergraduate thesis discusses about the load priority and load shedding schemes in PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, distribution system modeling. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is voltage. In a power system there are a wide variety of loads and these loads have a value of priority needs and economic value for its users. With this load shedding, the continuity of the electrical service will still be maintained and the system returns to the desired voltage level (> 95%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novikasari
Abstrak :
Sistem distribusi listrik adalah suatu sistem yang menunjukkan penyaluran energi listrik dari pusat distribusi ke konsumen melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi mengandung resistansi dan reaktansi yang bervariasi sehingga mengakibatkan terjadi losses (kehilangan energi listrik) pada jaringan tersebut. Pada jaringan distribusi juga akan dilihat kehandalan sistemnya dalam menyalurkan energi listrik ke konsumen ketika terjadi gangguan di jaringan tersebut. Kehandalan sistem adalah kemampuan sistem untuk melakukan fungsinya dalam menyalurkan energi listrik. Pada proses penyaluran energi listrik ke konsumen diharapkan dapat memberikan sistem yang lebih handal dan jumlah losses sekecil mungkin. Salah satu cara untuk menangani masalah penyaluran energi listrik dari pusat distribusi ke konsumen dengan losses minimum dan kehandalan sistem yang baik adalah dengan membangun Distributed Generation (DG). DG didefinisikan sebagai pembangkit kecil berkapasitas beberapa kilowatt sampai 50 MW yang diletakkan pada sisi konsumen. Pemasangan DG akan memberikan hasil optimal jika DG dengan kapasitas tertentu dipasang di lokasi yang tepat. Permasalahan penentuan kapasitas dan lokasi DG disebut dengan Distributed Generation Allocation (DG Allocation). Pada skripsi ini, masalah DG allocation akan diselesaikan dengan menggunakan pemrograman dinamik untuk menentukan kapasitas dan lokasi optimal DG dengan losses yang minimum atau meningkatnya kehandalan sistem. ......An electricity distribution system is a system that shows the distribution of electrical energy from the distribution center to customers through a distribution network. A distribution network contain various resistance and reactance so that losses (lost of electrical energy) is resulted in the network. In distribution network will also be seen its system reliability within distributing electrical energy to consumers when there is happened a fault. System reliability is capability of system for doing its function in distributing electrical energy. The process of distribution of electrical energy to consumers is expected to provide a more reliable system and the amount of losses as small as possible. Both of them are important to be noted because most of consumers in distribution system are spread. One way to overcome problem of distribution of electrical energy from the distribution center to customers with minimum losses and good system reliability is to build a Distributed Generation (DG). DG is defined as generation from a few kilowatts up to 50 MW which is placed on the costumer side. The installation of DG will provide optimal results if the DG with a certain capacity installed in the proper location. The determination of the capacity and location of DG is called Distributed Generation Allocation (DG Allocation). In this mini thesis, the problem will be solved by using dynamic programming to determine capacity and location of DG that produce lowest losses and highest system reliability.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Nurshadiq
Abstrak :
Conservation Voltage Reduction (CVR) adalah metode untuk mengurangi konsumsi daya dan permintaan puncak. Ini bukan studi baru karena sudah banyak implementasi dan penelitian tentang CVR sebelumnya. CVR menyiratkan bahwa dengan mengurangi tegangan suatu perangkat atau sistem, daya yang dikonsumsi juga akan berkurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan persamaan daya listrik yang menyatakan bahwa daya sebanding dengan tegangan.
Sistem energi terbarukan sedang meningkat karena semakin murah dan lebih efisien. Daya yang dikeluarkan oleh sistem energi terbarukan tergantung pada faktor sumbernya, apakah itu radiasi atau kecepatan angin. CVR memungkinkan pengurangan konsumsi daya beban. Ini membantu mengurangi beban sistem karena mereka tidak harus menghasilkan lebih banyak daya daripada kebutuhan beban.
Sistem PV dan turbin angin mikro memiliki keluaran yang berbeda, tetapi keduanya perlu memasok beban yang sama dalam jaringan mikro. Kedua sistem pada akhirnya diubah menjadi daya AC untuk digunakan beban. Inverter digunakan di kedua sistem untuk membantu konversi. Inverter umum memiliki fluktuasi tegangan antara -20% dan +10% dari tegangan nominalnya. Sebuah sistem kontrol digunakan untuk mengatur tegangan keluaran inverter dan memastikan tidak mencapai kisaran tegangan maksimum. Sistem kontrol akan memungkinkan output inverter diatur lebih dekat ke tegangan nominal dan dengan demikian mengurangi tegangan berlebih.
Sistem energi terbarukan menghasilkan tegangan yang lebih rendah setelah sistem kontrol diterapkan untuk mengatur keluaran inverter. CVR telah dicapai dalam sistem ini. Sistem telah mengurangi konsumsi daya dan dengan demikian menurunkan beban sistem. Sistem tidak menghemat energi dengan menerapkan CVR. Perangkat yang bergantung pada voltase masih akan membutuhkan lebih banyak daya jika voltase perangkat dinaikkan. Sistem PV dan turbin angin mikro dengan CVR memungkinkan beban mendapatkan input tegangan yang lebih sehat sekaligus mengurangi konsumsi daya. ......Conservation voltage reduction (CVR) is a method to reduce power consumption and peak demand. It is not a new study as there have been plenty of implementations and research regarding CVR for a long time. CVR implies that by reducing the voltage of a device or system, the power consumed will also be reduced. This can be proven using the electrical power equation where it states that power is proportional to voltage. Renewable energy systems are on the rise as they are getting cheaper and more efficient. The power outputted by a renewable energy system depends on their source factor whether it is irradiance or wind speed. Conservation voltage reduction allows the reduction of power consumption of the load. This helps decrease the burden of the system as they do not have to generate more power than the load needs.
PV systems and micro wind turbines have different outputs, but both need to supply the same load in a micro-grid. Both systems are eventually converted to AC power for the load to use. An inverter is used in both systems to help with the conversion. A common inverter has a voltage fluctuation between -20% and +10% of its nominal voltage. A control system is used to regulate the inverter’s output voltage and make sure it does not reach the maximum voltage range. The control system will allow the output of the inverter to be regulated much closer to the nominal voltage and thus decreasing excess voltage. The renewable energy system outputs a lower voltage after a control system has been applied to regulate the output of the inverter. Conservation voltage reduction has been achieved in this system. The system has reduced power consumption and thus lowering the burden of the system. The system does not save energy by implementing conservation voltage reduction. A voltage-dependent device will still demand more power if the voltage of the device is increased. The PV and micro wind turbine system with CVR allows the load to benefit healthier voltage input while having reduced power consumption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library