Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
Sheila Sabrina
"
ABSTRAKPraktek Kerja di PT. Bayer Indonesia - Cimanggis plant periode Bulan Juli - Agustus 2019
ABSTRACTInternship at PT. Bayer Indonesia - Cimanggis plant Period July - Agust 2019"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Farah Nur Khalida
"
ABSTRAKPraktik Kerja Profesi Apoteker di PT Novell Pharmaceutical Laboratories, Apotek Atrika, dan PT Enseval Putera Megatrading Periode Bulan Juli-Oktober 2019.
ABSTRACTInternship at PT Novell Pharmaceutical Laboratories, Apotek Atrika, and PT Enseval Putera Megatrading Period July-October 2019"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anthonius Adam Nihin
"Perjanjian distributor antara Adidas dan PT BWI berisikan ketentuan bahwa Adidas sebagai perusahaan prinsipal menjual produk-produknya kepada PT BWI sebagai perusahaan distributor tunggalnya di wilayah Indonesia dan selama jangka waktu tertentu Adidas menjamin tidak mengkomersialkan atau memasarkan produk-produknya di wilayah Indonesia dengan alasan apapun. Ditinjau dari hukum perjanjian Indonesia, perjanjian distributor keberadaannya dimungkinkan oleh asas kebebasan berkontrak, seperti yang terdapat dalam pasal 1338 KUHPer. Para pihak dalam perjanjian distributor tersebut menyatakan kehendaknya masing-masing dalam klausula-klausula yang terdapat didalamnya, dimana terdapat juga prestasi-prestasi para pihak yang mesti dilakukan oleh mereka masing-masing. Oleh sebab itu perjanjian distributor dapat dikategorikan sebagai perjanjian timbal balik. Hukum yang berlaku atas perjanjian distributor antara Adidas dan PT BWI ini adalah Hukum Republik Federasi Jerman, yang ditentukan berdasarkan hukum yang dilakukan para pihak. Sedangkan penyelesaian sengketa yang dipilih para pihak penyelesaian secara damai dan penyelesaian melalui peradilan. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Stephanie
"Usaha kecil dan menengah telah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong pengembangan dan ekspansi usaha demi meningkatkan kemandirian ekonomi dan kreativitas bangsa. Pengembangan usaha dapat direalisasikan dengan berbagai metode dengan menjalankan sistem usaha yang berbeda. Waralaba, pemberian lisensi dan distributorship adalah tiga sistem usaha yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Waralaba, pemberian lisensi dan distributorship mempunyai persamaan dan perbedaan. Guna menentukan lembaga yang paling sesuai untuk pengembangan usaha, para pengusaha perlu memahami akibat hukum dari masing-masing sistem usaha agar mereka mendapatkan perlindungan hukum yang sesuai. Skripsi ini akan membahas persamaan dan perbedaan masing-masing lembaga dan menerapkan pemahaman tersebut pada pengembangan usaha Rica Rico Bika Ambon. Akhir kata, diharapkan masyarakat luas dapat terus mengembangakan usahanya demi perekonomian yang lebih mandiri dan kreatif."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S21542
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ratnayanti A. Halim
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T41118
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Audrew Johnson Budianto
"Audit internal merupakan kegiatan yang mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan inspeksi diri sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) dan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di PT. MJG. Metode penelitian melibatkan analisis studi pustaka yang dilakukan selama praktik kerja serta pelaksanaan audit internal di PT. MJG. Beberapa aspek yang diperiksa berdasarkan CDOB meliputi penyimpanan obat, pengendalian suhu, pelabelan, dan distribusi yang aman. Hasil analisis dibandingkan langsung dengan referensi CDAKB dan CDOB. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa implementasi aspek-aspek audit internal di PT. MJG telah sesuai dengan standar CDAKB dan CDOB. Penelitian ini menunjukkan pentingnya kesesuaian prosedur audit internal dengan standar regulasi yang berlaku untuk memastikan kualitas dan kepatuhan operasional perusahaan.
Internal auditing is an activity that systematically, objectively, and documentarily collects factual and significant data and information. This study aims to analyze the implementation of self-inspection according to the guidelines of Good Distribution Practices for Medical Devices (CDAKB) and Good Distribution Practices for Pharmaceuticals (CDOB) at PT. MJG. The research methodology involves a literature review conducted during practical work and the implementation of internal audits at PT. MJG. Several aspects examined based on CDOB include drug storage, temperature control, labeling, and safe distribution. The analysis results were directly compared with CDAKB and CDOB references. Based on the analysis, it can be concluded that the implementation of internal audit aspects at PT. MJG complies with CDAKB and CDOB standards. This study underscores the importance of aligning internal audit procedures with regulatory standards to ensure the quality and operational compliance of the company."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dinda Kurnia Azzahra
"Upaya kesehatan perlu dilakukan oleh seorang apoteker sebagai tenaga kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Salah satu pekerjaan kefarmasian yang dapat dilaksanakan oleh apoteker adalah penyaluran atau pendistribusian sediaan farmasi di fasilitas distribusi. Fasilitas distribusi yang digunakan sebagai sarana pendistribusian sediaan farmasi adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF). Dalam pelaksanaan seluruh kegiatannya, PBF dan PBF Cabang wajib menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), yang mana CDOB ini menjadi standar kefarmasian pada sarana distribusi yang ditetapkan oleh Menteri. Apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF) harus memahami penerapan CDOB yang merujuk pada Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 6 Tahun 2020, dimana pada tugas khusus ini menganalisis terkait implementasi BAB X, XI, dan XII. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu mengamati dan menganalisa terkait penerapan dan implementasi PerBPOM No. 6 Tahun 2020 tentang Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) terkait penanganan bahan obat, produk rantai dingin (cold chain product), serta narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi di KFTD Cabang Jakarta 2. Metode yang digunakan dalam pengerjaan tugas khusus ini adalah dengan menggunakan studi literatur dan observasi. Hasil diperoleh bahwa proses distribusi obat yang dilaksanakan di KFTD Cabang Jakarta 2, terkait dengan penanganan bahan obat, produk rantai dingin (cold chain product), serta narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi telah berpedoman pada CDOB yang diatur dalam Peraturan BPOM No. 6 Tahun 2020.
Health efforts need to be carried out by a pharmacist as a health worker in order to realize the highest degree of public health. One of the pharmaceutical jobs that can be carried out by pharmacist is the distribution or distribution on pharmaceutical dosage form in distribution facilities. The distribution facility used as a means of distributing pharmaceutical dosage form is the Pharmaceutical Wholesaler (PBF). In carrying out all its activities, PBF and PBF branches are required to apply CDOB, where this CDOB becomes a pharmaceutical standard in distribution facilities determined by the Minister. Pharmacists at PBF need to understand the application of CDOB which refers to the Regulation of the PerBPOM No. 6 Tahun 2020, where on this task analyses the implementation of X, XI, and XII chapters. The aim of this task is to observe and analyze related to the implementation and implementation of PerBPOM No. 6 Tahun 2020 concerning CDOB related to handling drug ingredients, cold chain product, as well as narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors at KFTD Jakarta 2. The method used in working on this task is to use literature studies an dobservation. The results obtained that the drug distribution process carried out at KFTD Jakarta 2, related to the handling of grug ingredients, cold chain products, as well as narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors has been guided by CDOB regulated in PerBPOM Nomor 6 Tahun 2020."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Misbahul Fitri Hanifah
"Peralatan kesehatan merupakan aspek pendukung yang berperan penting dalam menunjang diagnosa suatu penyakit maupun status kesehatan seseorang. Alat kesehatan harus terjamin mutu, manfaat, dan keamanannya dari mulai saat diproduksi hingga jatuh ke tangan konsumen. Dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu untuk menjamin agar alat kesehatan yang didistribusikan memenuhi persyaratan, dibutuhkan suatu pedoman yang harus ditaati oleh seluruh distributor farmasi, yaitu Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan alat kesehatan di Pedagang Besar Farmasi PT APL. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam menyusun tugas khusus ini menggunakan metode observasi yang bersifat deskriptif dan evaluatif, menggunakan pedoman CDAKB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan alat kesehatan di PT APL sudah sesuai dengan pedoman CDAKB menurut regulasi yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan republik Indonesia 2014.
Medical device is a supporting aspect that plays an important role in supporting the diagnosis of a disease or a health status. The quality, benefits and safety of medical devices must be guaranteed from the moment they are produced until they fall into consumer’s hand. In a role of distribution and quality control activities to ensure that the medical devices that distributed complies with regulations, a guideline is needed that must be adhered to by all pharmaceutical distributors, Good Distribution Practice for Medical Device (GDP). This writing aims to evaluate the storage of medical devices at the Pharmaceutical Wholesaler PT APL. The implementation method used in preparing this special assignment uses a descriptive and evaluative observation method, using GDP guidelines. The research results show that the storage of medical devices at PT APL is in accordance with GDP guidelines according to regulations set by the Minister of Health of the Republic of Indonesia in 2014."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Haifa Nurmahliati
"Dalam rantai pemasokan farmasi, obat-obatan yang dibuat dari produsen farmasi atau industri farmasi akan didistribusikan oleh distributor sampai di tangan konsumen melalui pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan, termasuk Apotek. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk untuk mengidentifikasi ketidakselarasan database vendor pada Quality Compliance dengan Approved Vendor List (AVL) di PT. Soho Industri Pharmasi selama periode Juli – Agustus 2021; mengkaji resep obat-obat pada pasien kardiovaskular di Apotek Roxy Cabang Biak periode September 2021, serta pembuatan pembatas antar batch berbeda dalam satu produk di PT Anugerah Phamrindo Lestari cabang Bogor. Pengambilan data diperoleh dari database vendor yang dimiliki oleh Quality Compliance dan Quality Assurance; pembuatan pembatas dilakukan dengan observasi langsung ke Gudang PT Pharmindo Lestari cabang Bogor; serta resep diperoleh dari pengunjung yang melakukan penebusan resep di Apotek Roxy Biak. Hasil penelitian diperoleh yakni kegiatan kefarmasian di PT. Soho Industri Pharmasi khususnya pada Quality Compliance bahwa terdapat gap pada database vendor di Quality Compliance dan AVL; distributor PT Anugerah Pharmindo Lestari memiliki pembatas untuk menghindari terjadinya kesalahan pengambilan produk dengan nomor batch yang berbeda; Apotek Roxy Biak melakukan pekerjaan kefarmasian yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui pelaksanaan penyiapan dan pelayanan resep yang diawali dengan skrining resep secara administratif, farmasetik dan klinis, kemudian dilanjutkan dengan dispensing obat.
In the pharmaceutical supply chain, medicines made from pharmaceutical manufacturers or the pharmaceutical industry will be distributed by distributors to consumers through pharmaceutical services at health facilities, including pharmacy or drugstore. This study has several objectives, there is to identify the inconsistency of the vendor database on Quality Compliance with the Approved Vendor List (AVL) at PT. Soho Industri Pharmasi during the period July – August 2021; studied the prescription of drugs for cardiovascular patients at the Roxy Pharmacy, Biak Branch for the period of September 2021, as well as the manufacture of barriers between different batches in one product at PT Anugerah Phamrindo Lestari, Bogor branch. Data retrieval is obtained from vendor databases owned by Quality Compliance and Quality Assurance; making the barrier is done by direct observation to the warehouse of PT Pharmindo Lestari Bogor branch; and recipes obtained from visitors who redeem prescriptions at the Roxy Biak Pharmacy. The results obtained are pharmaceutical activities at PT. Soho Industri Pharmasi especially on Quality Compliance that there is a gap in the vendor database in Quality Compliance and AVL; the distributor of PT Anugerah Pharmindo Lestari has a barrier to avoid the occurrence of errors in taking products with different batch numbers; Roxy Biak Pharmacy carries out pharmaceutical work in accordance with applicable laws and regulations, through the preparation and service of prescriptions, beginning with administrative, pharmaceutical and clinical prescription screening, followed by drug dispensing."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dian Iswara
"Kesehatan adalah hal asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Tuberkulosis menjadi masalah besar kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yanag tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggunalangan TB secara berkesinambungan. Klinik pratama sebagai salah satu FKTP yang melaksanakan program JKN menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik maupun khusus. Tenaga medis pada klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari dua orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan. Berdasarkan Analisa dari beberapa aspek, Klinis Pratama Medika yang memiliki 2 dokter dan 1 dokter gigi dengan pelayanan 24 jam dan dana kapitasi Rp 9.750 dikatakan layak untuk dibangun dan dilaksanakan dengan BEP sebesar Rp. 767.141.222/tahun. Sedangkan PP dari klinik pratama ini adalah selama 3,3 tahun. Program ini diberikan pada penderita penyakit-penyakit kronis. Keadaan pandami saat ini telah diperkirakan ada 1,4 juta kematian pasien TB di dunia. Mengingat TB merupakan penyakit yang mudah menular sehingga kepatuhan dalam pengobatan TB merupakan hal yang penting untuk diteliti serta belum adanya gambarana mengenai tingkat kepatuhan pengambilan obat oleh pasien penderita TB di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tingkat kepatuhan pasien TB rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Indonesia masih tergolong rendah dengan presentasi pasien yang patuh dalam pengambilan obat TB sebanyak 54,14% dan pasien yang tidak patuh sebanyak 42,86%. Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF sebagai distributor obat dan BMHP yang akan didistribusikan obat kepada rumah sakit, klinik, puskesmas hingga apotek. PBF PT. SamMarie Tramedifa melakukan pendistribuaan obat dan alat kesehatan ke RSIA SamMarie Basra, Apotek JacoebSon Pharmacy dan RSIA SamMarie Wijaya. PBF membuat formularium untuk menunjung kebutuhan obat dan BMHP yang diperlukan oleh fasilitas kesehatan tersebut. Pelayanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. SamMarie Tramedifa memiliki tingkat kesesuaian penggunaan obat oleh dokter SMHG berdasarkan penggunaan obat dengan formularium sebanyak 89% sedangkan yang tidak sesuai 11%.
Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized in accordance with the ideals of the Indonesian nation. Tuberculosis is a major public health problem that causes high morbidity, disability, and death, so it is necessary to carry out ongoing TB control efforts. Pratama clinic as one of the FKTP that implements the JKN program provides basic and special medical services. Medical personnel at a primary clinic that provide medical services consist of at least two doctors and/or dentists as service providers. Based on the analysis of several aspects, the Pratama Medika Clinic which has 2 doctors and 1 dentist with 24-hour service and a capitation fund of Rp. 9,750 is said to be feasible to build and implement with a BEP of Rp. 767,141,222/year. While the PP from this primary clinic is for 3.3 years. This program is given to people with chronic diseases. The current state of the pandemic has been estimated that there are 1.4 million TB patient deaths in the world. Considering that TB is an easily communicable disease, adherence to TB treatment is an important thing to study and there is no description of the level of adherence to taking medication by TB patients at the University of Indonesia Hospital. The level of adherence of outpatient TB patients at the University of Indonesia Hospital is still relatively low with the presentation of patients who are obedient in taking TB drugs as much as 54.14% and patients who are not compliant as much as 42.86%. Pharmaceutical wholesaler (PBF) is a company that has a license for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug ingredients in large quantities in accordance with the provisions of the legislation. PBF as a distributor of drugs and BMHP which will distribute drugs to hospitals, clinics, health centers to pharmacies. PBF PT. SamMarie Tramedifa distributed drugs and medical devices to SamMarie Basra Hospital, JacoebSon Pharmacy Pharmacy and SamMarie Wijaya Hospital. PBF makes a formulary to support the need for drugs and BMHP required by the health facility. Services at Pharmaceutical Wholesalers (PBF) PT. SamMarie Tramedifa has the appropriate level of drug use by SMHG doctors based on the use of drugs with formulary as much as 89% while those that are not appropriate are 11%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library