Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Saptutijati Chomsana Suharno
"Penelitian mengenai struktur kalimat dongeng Aschenputtel ini ditulis dengan tujuan memperlihatkan bagaimana struktur kalimat tunggal dan kalimat majemuk yang digunakan dalam dongeng Aschenputtel tersebut dengan menggunakan teori. Duden-Grammatik, yaitu bagan struktur kalimat atau Satybauplan.
Skripsi ini terdiri atas empat bab. Bab I adalah Pendahuluan. Dalam bab 1 ini diterangkan latar pokok bahasan, pokok bahasan dan cakupan penelitian tujuan penelitian dan petode penelitian. Bab II menerangkan sekilas tentang dongeng dari bagan struktur kaliimat bahasa Jerman berdasarkan Duden-Grammatik. Bab III merupakan pokok skripsi yang berisi analisis kalimat-kalimat dalam dongeng Aschenputtel. Dengan langkah-langkah di atas, pada Bab IV Diper lihatkan simpulan dari analisis yang telah dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15602
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Theresia Puspayanti
"ABSTRAK. Skripsi mengetengahkan proses kedewasaan yang secara tersirat diperlihatkan oleh lima dongeng yang saya pilih, yaitu Aschenputtel, Bruederchen and Schwesterchen, Der Froschkoenig oder der eiserne Heinrich, dornroeschen, dan Schneewittchen. Proses ini baru terungkap setelah to_koh dan kejadian dalam dongeng melewati analisis simbolik. Untuk keperluan itu digunakan metode deskriptif dengan pen_dekatan psikologis. Skripsi memaparkan dongeng secara global meliputi batasan, ciri-ciri, dan fungsi dongeng dengan pe-nekanan fungsi psikologis, konsepsi Carl Gustav Jung mengenai proses kedewasaan yang disebutnya sebagai Individuasi, pengertian simbolisme, dan simbol-simbol yang dapat digali dari kelima dongeng tersebut. Individuasi adalah proses pengembangan dan realisasi diri menjadi individu sebagai pribadi yang utuh dan matang. Berhasil merealisasikan diri berarti berhasil menerima dan memadukan semua aspek dalam dirinya, negatif maupun positif, sadar maupun tak sadar. Pencapaian kedewasaan dalam lima dongeng disimbolkan dengan keberhasilan tokoh utama menjadi raja. menjadi raja berarti berhasil membina keharmonisan dengan diri, sesama, alam sekitar dan keagungan kuasa Sang Pencipta. Selain itu, juga ditunjukkan oleh kebahagiaan menempuh hidup perkawinan. Skripsi ditutup dengan kesimpulan bahwa simbolisme me_ngenai kedewasaan dalam dongeng erat kaitannya dengan fungsi psikologis dongeng bagi penemuan identitas diri dan pengem_bangan kualitas kemanusiaan seorang individu sebagai seorang pribadi yang utuh dan matang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14812
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library