Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : McGraw-Hill, Medical, 2008
617.954 LIV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Octavia Honarto
"Skripsi ini membahas mengenai dua hal utama, yakni: pelaksanaan pendonoran organ melalui surat wasiat menurut ketentuan hukum perdata di Indonesia dan kekuatan hukum dari wasiat pendonoran organ tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan analisis kualitatif atas data sekunder.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Pendonoran organ melalui wasiat dapat dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, tetapi dengan tidak mengesampingkan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis Serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia; (2) Secara yuridis, kekuatan hukum dari wasiat yang dibuat oleh pewaris untuk mendonorkan organnya lebih kuat daripada penolakan ahli waris atau keluarganya.

This Thesis reviews two main things, which are: the implementation of organ donation with testament based on the regulation of civil law in Indonesia and the legality of the organ donation testament. This research is a normative legal research with qualitative analysis on secondary data.
The results of this research are: (1) The organ donation with testament could be done based on the regulations in Indonesian Civil Code, but without ignoring the regulations in Law Number 36 Year 2009 regarding Health and The Government Regulation Number 18 Year 1981 regarding Clinical Cadaver Surgery and Anatomical Cadaver Surgery along with Human Organ and Tissue Transplant; (2) Juridically, the legality of the testament which is made by the heir to donate his/her organs is stronger than the objection of the inheritor or the heir?s family."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisha Naila Ihsan
"

Asuransi Hospital and Surgical Care Premier merupakan produk asuransi dari PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang memberikan pertanggungan atas biaya-biaya pelayanan kesehatan pendonor organ. Skripsi ini membahas mengenai (1) pengaturan mengenai transplantasi organ dan donor organ di Indonesia; (2) risiko yang timbul bagi pendonor dan bisa atau tidaknya risiko tersebut diasuransikan resipien; (3) cukup atau tidaknya polis asuransi Hospital and Surgical Care Premier untuk mengasuransikan risiko-risiko yang dimaksud dalam Pasal 39 ayat 2 Peraturan Menteri Kesehatan No. 38 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan tipologi penelitian deskriptif. Hasil penelitian penulis menunjukan bahwa (1) pengaturan mengenai transplantasi organ dan donor organ menitikberat pada tujuan kemanusiaannya; (2) dapat timbul risiko kesehatan, psikologis dan finansial bagi pendonor, risiko finansial sebagian dapat diasuransikan resipien atas dasar hubungan keluarga dan hubungan pengaturan; (3) polis asuransi Hospital and Surgical Care Premier tidak cukup untuk mengasuransikan risiko-risiko yang dimaksud dalam Pasal 39 ayat 2 Peraturan Menteri Kesehatan No. 38 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ. Penulis menyarankan segera membentuk Komite Transplantasi Nasional; Membuat asuransi tambahan khusus transplantasi dan donor organ; dan bagi masyarakat untuk mempertimbangkan menjadi pendonor organ.


Hospital and Surgical Care Premier Insurance is an insurance product offered by PT. Asuransi Allianz Life Indonesia that covers the medical expenses needed by an organ donor. This thesis discusses (1) how the law regulates the practice of organ transplantation and organ donors in Indonesia; (2) the risks of being an organ donor, and whether or not those risks can be insured by the organ recipient; (3) whether or not the coverage given by Hospital and Surgical Care Premier Insurance is enough to insure all the risks identified in Article 39 verse 2 of The Minister of Health Regulation No. 38 of year 2016. This thesis uses normative juridical approach. The result of this thesis shows (1) the law in Indonesia regarding the practice of organ transplantation and organ donors puts forward the humanitarian purpose of it; (2) an organ donors’ health, psychological state, and finances are at risk, and only some of those risks can be insured by the recipient; (3) the coverage given by Hospital and Surgical Care Premier Insurance is not enough to insure all the risks identified in Article 39 verse 2 of The Minister of Health Regulation No. 38 of year 2016. The author advises that Indonesia’s government to establish a National Transplant Committee; to make an insurance policy made specifically to cover organ transplantation and organ donors; for the people to consider being organ donors.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Filiadini
"Latar Belakang: Donasi organ merupakan isu etis, moral, dan medis yang kompleks. Donor organ berpotensi mengalami masalah psikososial pascadonasi, seperti depresi, cemas, stres, dan kekhawatiran akan kondisi kesehatannya. Donasi organ juga sering dikaitkan dengan isu perdagangan organ yang masih marak di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan resmi mengenai domain konstruk pemeriksaan yang mendasari penulisan laporan kelaikan donor organ dalam bidang psikiatri. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseragaman penulisan yang berpotensi mengakibatkan terlewatnya aspek psikososial yang penting untuk diidentifikasi dan meningkatkan risiko terjadinya masalah hukum. Oleh karena itu, identifikasi domain konstruk dari laporan pemeriksaan diperlukan untuk menetapkan panduan yang selanjutnya dapat dijadikan dasar pengembangan instrumen pemeriksaan kelaikan donor organ hidup di Indonesia. 
Metode: Penelitian menggunakan desain mixed method. Pendekatan kualitatif ditujukan untuk mengidentifikasi domain konstruk pemeriksaan menggunakan metode diskusi kelompok terpumpun (DKT) dengan 2 orang pakar. Data kualitatif dianalisis menggunakan conventional content analysis dengan tipologi thematic survey. Pendekatan kuantitatif ditujukan untuk menentukan proporsi kesesuaian penulisan laporan dengan domain konstruk pemeriksaan dan kontribusi tiap domain terhadap simpulan kecakapan yang diambil oleh pakar pada 404 laporan kelaikan donor ginjal dan hati dalam bidang psikiatri di RSCM yang diambil menggunakan metode total sampling. Analisis kuantitatif menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. 
Hasil: Analisis data kualitatif menghasilkan 9 kategori, yaitu sosiodemografi, motivasi, relasi dengan resipien, pemahaman, perasaan terhadap keputusan menjadi donor, resiliensi, isu psikiatri, penggunaan zat psikoaktif, dan isu legal. Didapatkan ketidakseragaman penulisan domain konstruk pada laporan, dengan proporsi penulisan terkecil pada domain penggunaan zat psikoaktif (5,45%) dan motivasi (82,18%). Faktor-faktor yang berperan memprediksi simpulan kecakapan calon donor adalah aspek pendidikan, motivasi, relasi dengan resipien, pemahaman, perasaan terhadap keputusan menjadi donor, resiliensi, isu psikiatri, dan isu legal dengan R2 sebesar 0,649. 
Simpulan: Terdapat 9 domain yang menyusun konstruk pemeriksaan kelaikan donor organ hidup dalam bidang psikiatri di RSCM. Domain yang paling memprediksi simpulan kecakapan adalah pemahaman dan resiliensi.

Background: Organ donation is a complex ethical, moral, and medical issue. Organ donors are at risk for post-donation psychosocial problems, such as depression, anxiety, stress, and worries about their health condition. Organ donation is also associated to illegal organ-trafficking which is still a problem in Indonesia. To date, there has been no official agreement on the domains of psychiatric assessment that underlies the construct of living donor eligibility report. This can lead to the diverseness of reports which can potentially result in undetected important psychosocial aspects and increased legal risks. This research was conducted to identify domains on the psychiatric assessment of living organ donor eligibility report, which can then be used as the basic data for developing psychiatric living donor assessment instrument in Indonesia. 
Methods: This study used a mixed-method approach. A qualitative approach aimed at identifying domains of the psychiatric assessment using focus group discussion (FGD) with 2 experts. The qualitative data were analyzed using conventional content analysis with thematic survey typology. A quantitative approach aimed at determining the conformity of the reports and the contribution of each domains towards donor’s suitability concluded by experts on 404 living donor eligibility reports taken using total sampling method. The quantitative data were analyzed using Chi-square and logistic regression test. 
Results: The qualitative approach resulted in 9 categories: sociodemography, motivation, relationship with recipient, understanding, feelings toward the decision to become donor, resilience, psychiatric issues, use of psychoactive substances, and legal issues. There was inconsistency on the domains written in the reports, with the least written domains are use of psychoactive substances (5,45%) and motivation (82,18%). Based on the multivariate analysis, the domains that played a role in predicting donor’s suitability were education, motivation, relationship with recipient, understanding, feelings toward the decision to become donor, resilience, psychiatric issues, and legal issues with an R2 of 0,649.
Conslusion: There are 9 domains that make up the construct of psychiatric assessment of living organ donor eligibility in RSCM. Domains that most predict the psychiatric eligibility conclusion are understanding and resilience of the donor candidate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library