Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Abdito Rachman
"Penentuan jenis fluida pengeboran merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengeboran minyak dan gas bumi. Sifat hidrolika dan rheology dari fluida pengeboran menjadi faktor utama penunjang produktifitas pengeboran. Oil-based mud merupakan lumpur pengeboran yang biasanya hanya digunakan disituasi sulit dimana lumpur water based sulit mengerjakan. Penentuan jenis oil-based mud berdasarkan data lithology formasi tanah dapat memudahkan kita dalam merencanakan kegiatan pengeboran. Spesifikasi pada oil-based mud digunakan untuk mendapatkan sifat fisik lumpur yang aman untuk menembus formasi, mengurangi kesalahan agar tidak terjadi terjadi fluid loss dan retak formasi, bahkan dalam kondisi terburuk dipersiapkan untuk menghadapi kick dan blowout.
Formasi tanah yang unik dan sifatnya yang yang sulit ditebak mengharuskan penentuan material oil-based mud sangat penting untuk diperhatikan. Pemilihan bahan material yang tepat dapat mempengaruhi efiesiensi kerja lumpur pengeboran, dan dipastikan untuk mampu mengurangi resiko kesalahan yang akan mengakibatkan biaya perawatan sebesar 60 - 70% dari total seluruh biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengeboran yang terjadi di production casing di wilayah kalimatan timur dan mencari tahu menegenai spesifikasi lumpur yang optimum dilihat dari data-data acuan yang ada. Dan juga untuk mengetahui formulasi drilling fluid oil-based mud yang sesuai dengan kondisi wilayah.

Determining the type of drilling fluid is very important in the process of drilling for oil and gas. The nature of hydraulics and rheology of drilling fluid become the main factors in supporting drilling productivity. Oil-based mud is drilling mud which are frequently used on heavy situation which is water based mud can?t do. Determination of the types of oil-based mud based on data of soil formation lithology can facilitate us in planning of drilling operations. Spesifications of oil based mud is used to get physical properties of the sludge is safe to penetrate the formation, reduce errors in case of fluid loss and crack formation, even in the worst conditions are prepared to deal with a kick and blowout.
An unique formation and its nature which can?t be predictable, makes the choosing material of oil-based mud become very important. The selection of the right materials can affect on the work efficiency of driiling mud, and it is certain to be able to reduce the error risk that would result of maintenance costs by 60-70% of total costs. This research aims to analyze the drilling process which is happen in productio on casing at east borneo from using the data and information from another well before. And also to knowing suitable formulation of oil based mud at that region.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Logana Miranti
"Lumpur bor berbasis air dengan aditif Barit (B) dan KCl (K) berpotensi toksik, sehingga Lemigas berupaya melakukan pencegahan berdasarkan pengujian TCLP dan LC50 - 96 jam terhadap Penaeus monodon. Kondisi uji disesuaikan pada Sumur Bangau #1 di Sesulu PSC, Selat Makassar. Dengan kombinasi Bmin, Bmax, Kmin, dan Kmax, konsentrasi Cu pada setiap formula (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) dan Pb pada Bmin-Kmin (9,369 ppm) melewati baku mutu lingkungan. LC50 Formula Bmin-Kmin memenuhi baku mutu lingkungan (44.058 ppm), sedangkan Formula Bmax-Kmax tidak memenuhi baku mutu lingkungan (13.269 ppm). Hal ini dipengaruhi oleh komposisi logam berat, toksisitas KCl, dan kondisi lingkungan. WBM jenis ini lebih baik digunakan pada pengeboran off-shore.

Water based mud with Barite (B) and KCl (K) as additives have toxicity potential, therefore Lemigas performed testing prevention effort based on TCLP and LC50 – 96 hours on Penaeus monodon. Testing condition environment was adapted to Sumur Bangau #1 at Sesulu PSC, Makassar Strait. Cu concentration in Bmin, Bmax, Kmin, and Kmax combinations (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) and Pb in Bmin-Kmin (9,369 ppm) are above the threshold. LC50 Bmin-Kmin Formula fulfill the threshold (44.058 ppm) while Bmax-Kmax Formula did not (13.269 ppm). It is influenced by heavy metals composition, KCl toxicity, and environmental condition. This type of WBM is better used in off-shore drilling operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library