Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Munandar
"Konflik sosial dukun santet sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dengan rata-rata penyebabnya keresahan masyarakat yang memuncak akibat ulah yang diduga dukun santet/memiliki ilmu hitam memperdayai/berulah kepada korbannya dengan alasan tertentu ataupun iri dengki misalnya menyebabkan sakit aneh hingga kematian. Kejadian tersebut menimbulkan reaksi dari masyarakat yang pada umumnya berawal kekerasan dan tidak jarang aksi kekerasan dan main hakim sendiri dari massa tersebut berujung kematian terhadap yang diduga dukun santet. Kekerasan massa tersebut dilakukan karena masyarakat merasa frustasi dengan ulah dukun santet/memiliki ilmu hitam karena sulit untuk dibuktikan dan tidak diatur secara rinci di perundang-undangan hukum yang berlaku, namun di Kabupaten Ciamis yang lokasinya sekarang telah dimekarkan menjadi Kabupaten Pangandaran melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat terjadi pembunuhan yang diduga dukun santet oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh seseorang dan menyebabkan korban meninggal dunia terduga dukun santet lebih dari 50 orang. Pengkajian ini bukan untuk membuktikan kesaktian dukun santet/memiliki ilmu hitam ataupun kesaktian pelaksana eksekusi yang diduga membunuh dukun santet/ilmu hitam melainkan untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang, pokok permasalahan dan awal mula aksi kekerasan itu terjadi sehingga kekerasan massa terjadi dari sejak lama khususnya di Kabupaten pangandaran dan memuncak sekitar tahun 1998 s.d. 2000, kedalam sebuah tesis dengan pendekatan analisa kualitatif. Prilaku dari sekelompok massa yang dipimpin oleh seseorang untuk bereaksi berbuat tindak kekerasan terhadap terduga dukun santet merupakan sebuah prilaku menyimpang yang terjadi di masyarakat dan sejalan dengan teori labeling. Teori ini memiliki asumsi pokok Menjelaskan proses terjadinya melekatnya cap atau stigma menyimpang pada seseorang atau kelompok oleh orang lain atau masyarakat, tetapi lebih menggali pada terjadinya definisi dan sanksi sosial negatif yang menekan individu sehingga dia terlibat lebih dalam pada suatu tindakan menyimpang.
......
Witches social conflicts often occur in various regions in Indonesia with an average cause of public unrest which culminated induced suspected witches / have a black magic trick / acting up to the victim for any reason or cause pain eg disease strange to death. The incident caused a reaction from the public that make them violent and often violence and vigilantism of the masses led to the death against suspected witches. The mass violence because people feel frustrated with the behavior of witches / have a black magic because it is difficult to prove and are not regulated in detail in statutory law, however, Ciamis District which are located in the Pangandaran district has now expanded into Pangandaran district through Republic Act Indonesia Number of 2012 on the Establishment of the District of Pangandaran in West Java province occurred killings allegedly by a group of witches led by a person and causing the victim died unexpectedly suspected witches more than 50 people. This assessment is not to prove the witches magic / black magic or supernatural have execution powers on of killing suspected witches / black magic but to know what is the background, the subject matter and the beginning of the violence that turn into mob violence occurred from a long time, especially in the District of pangandaran and peaked around 1998 sd 2000, into a thesis with a qualitative analysis approach. Behavior of mob led by a person to react to unexpected act of violence against witches is an aberrant behavior that occurs in the community and in line with the labeling theory. This theory has a fundamental assumption that Explain the process of attachment of the cap or deviant stigma to a person or group by another person or the community, but more digging on the definition and negative social sanctions that suppresses the individual so that he was more deeply involved in a deviant act."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadziqotul Aulawiyyah
"Peristiwa pembunuhan dukun santet pada tahun 1998 di Jawa Timur menewaskan korban total sebanyak 309 jiwa dengan menyisakan tuduhan bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah pelanggaran HAM berat. Tulisan ini membahas peristiwa tersebut dengan berfokus pada tiga isu, yaitu dalam konteks keamanan manusia, ancaman, dan konteks forecasting Intelijen. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara dan analisis data sekunder, serta pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian yaitu : dari konteks keamanan manusia peristiwa tersebut terdapat indikasi pembiaran dan gagalnya negara dalam menjalankan fungsinya dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat. Dari perspektif intelijen, peristiwa tersebut adalah ancaman serius terhadap keamanan dan ketahanan nasional. Forecasting intelijen menganalisis kondisi dan faktor penyebab terjadinya peristiwa tersebut agar tidak terulang di masa yang akan datang. Negara dan aparaturnya harus memberi jaminan untuk menghindari terjadinya kekerasan atau pelanggaran HAM di masa yang akan datang dan harus bertindak secara cepat dan tepat dalam menangani semua isu dan ancaman terhadap keamanan dan ketahanan nasional. Masyarakat harus kritis dan harus terus melakukan kontrol serta pengawasan terhadap negara dan aparaturnya.
......The incident of killing a witchcraft in 1998 in East Java killed a total of 309 people, leaving accusations that the incident was a gross violation of human rights. This paper discusses these events by focusing on three issues, namely in the context of human security, the context of threat intelligence, and the context of intelligence forecasting. This study uses a qualitative descriptive approach with interviews and secondary data analysis, and phenomenology approach. The results of the study are: from the context of human security, there are indications of the state's omission and failure in carrying out its function in ensuring a sense of security for the community. In the context of intelligence, the incident is a critical threat to national security and resilience. Forecasting intelligence analyzes the conditions and factors causing these events to prevent recurrence in the future. The state and its apparatus must provide guarantees to avoid future violence or human rights violations and must act quickly and appropriately in dealing with issues and threats to national security and resilience. The public must be critical and must continue to control and supervise the state and its apparatus."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library