Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafwa Farsya Kamila
"Film Dune 1 dan 2 adalah sebuah film yang mengadaptasi dari novel fiksi ilmiah karya Frank Herbert (1965) film ini disutradarai oleh Denis Villeneuve dan diproduksi pada tahun 2021 dan 2023. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana penggunaan elemen dari budaya masyarakat gurun h, seperti pakaian tradisional dan istilah-istilah bahasa yang mengadopsi tradisi dan bahasa Arab-Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis visual dan studi literatur, penelitian ini berupaya untuk mengungkap bagaimana elemen-elemen tersebut diintegrasikan dalam narasi dan estetika film serta dampaknya terhadap persepsi budaya masyarakat gurun. penelitian ini menggunakan teori representasi budaya oleh Stuart Hall. Teori representasi Hall digunakan untuk memahami bagaimana film Dune mencerminkan dan merepresentasikan simbolisme budaya masyarakat gurun, Film Dune 1 dan 2 (2021 & 2023) telah banyak mendapatkan apresiasi di berbagai ajang penghargaan film internasional, salah satunya berhasil mendapatkan enam kategori piala Oscar pada tahun 2022. Penelitian ini menemukan adanya kepaduan kostum dan bahasa dalam budaya masyarakat gurun yang digunakan sebagai media representatif dalam film ini. Representasi tersebut tampak dari bagaimana identitas ketimurtengahan direkonstruksi melalui simbol-simbol visual dan linguistik. Semoga penelitian ini dapat menghasilkan wawasan ilmiah yang lebih luas dan bermanfaat dalam studi kritik film.

The films Dune 1 and Dune 2 are adaptations of Frank Herbert’s 1965 science fiction novel. Directed by Denis Villeneuve, the films were released in 2021 and 2023. The primary focus of this study is on how elements of desert culture, such as traditional clothing and linguistic terms inspired by Arabic-Islamic traditions, are utilized. By employing a qualitative approach through visual analysis and literature review, this research seeks to uncover how these elements are integrated into the films’ narratives and aesthetics, as well as their impact on perceptions of desert culture. This study applies Stuart Hall’s theory of cultural representation to understand how the Dune films reflect and represent the symbolism of desert culture. Dune 1 and Dune 2 (2021 & 2023) have garnered widespread acclaim at various international film awards, including winning six Oscars in 2022. The findings reveal a cohesive integration of costumes and language rooted in desert culture, serving as representative mediums within the films. This representation is evident in the reconstruction of Middle Eastern identity through visual and linguistic symbols. It is hoped that this research will contribute to broader and more meaningful scientific insights in the field of film criticism"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shafwa Farsya Kamila
"Film Dune 1 dan 2 adalah sebuah film yang mengadaptasi dari novel fiksi ilmiah karya Frank Herbert (1965) film ini disutradarai oleh Denis Villeneuve dan diproduksi pada tahun 2021 dan 2023. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana penggunaan elemen dari budaya masyarakat gurun h, seperti pakaian tradisional dan istilah-istilah bahasa yang mengadopsi tradisi dan bahasa Arab-Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis visual dan studi literatur, penelitian ini berupaya untuk mengungkap bagaimana elemen-elemen tersebut diintegrasikan dalam narasi dan estetika film serta dampaknya terhadap persepsi budaya masyarakat gurun. penelitian ini menggunakan teori representasi budaya oleh Stuart Hall. Teori representasi Hall digunakan untuk memahami bagaimana film Dune mencerminkan dan merepresentasikan simbolisme budaya masyarakat gurun, Film Dune 1 dan 2 (2021 & 2023) telah banyak mendapatkan apresiasi di berbagai ajang penghargaan film internasional, salah satunya berhasil mendapatkan enam kategori piala Oscar pada tahun 2022. Penelitian ini menemukan adanya kepaduan kostum dan bahasa dalam budaya masyarakat gurun yang digunakan sebagai media representatif dalam film ini. Representasi tersebut tampak dari bagaimana identitas ketimurtengahan direkonstruksi melalui simbol-simbol visual dan linguistik. Semoga penelitian ini dapat menghasilkan wawasan ilmiah yang lebih luas dan bermanfaat dalam studi kritik film.

The films Dune 1 and Dune 2 are adaptations of Frank Herbert’s 1965 science fiction novel. Directed by Denis Villeneuve, the films were released in 2021 and 2023. The primary focus of this study is on how elements of desert culture, such as traditional clothing and linguistic terms inspired by Arabic-Islamic traditions, are utilized. By employing a qualitative approach through visual analysis and literature review, this research seeks to uncover how these elements are integrated into the films’ narratives and aesthetics, as well as their impact on perceptions of desert culture. This study applies Stuart Hall’s theory of cultural representation to understand how the Dune films reflect and represent the symbolism of desert culture. Dune 1 and Dune 2 (2021 & 2023) have garnered widespread acclaim at various international film awards, including winning six Oscars in 2022. The findings reveal a cohesive integration of costumes and language rooted in desert culture, serving as representative mediums within the films. This representation is evident in the reconstruction of Middle Eastern identity through visual and linguistic symbols. It is hoped that this research will contribute to broader and more meaningful scientific insights in the field of film criticism"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"This book covers recent advances in the development and usage of DUNE. It consists of a collection of 13 articles which mainly evolved from talks given at the First DUNE User Meeting in Stuttgart, Germany, 6.-8.10.2010. The articles nicely illustrate the advanced capabilities and the strong versatility of the DUNE framework. The first part presents extensions of the DUNE core modules, including the construction of local finite element spaces, a discretization toolbox, and two meta-grids, as well as a discussion of performance pitfalls. The second part introduces several external DUNE modules dealing with, e.g., reduced basis methods, unfitted discontinuous Galerkin methods, optimal control problems, and porous media applications. Specific methods and applications are subject of the third part, ranging from two-phase flow in porous media over the implementation of hybrid discontinuous Galerkin and heterogeneous multi-scale methods up to the coupling of DUNE with an existing finite element package.
"
Berlin: Springer, 2012
e20397817
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Rizky Hidayat
"The evolution of architectural design and its parallels with cinematic settings reflect a shared pursuit of timeless, functional, and aesthetically resonant spaces. This study explores the interplay between timeless architectural principles, as outlined in John Ruskin’s The Seven Lamps of Architecture, and the spatial design of the film Dune (2021). Using a qualitative approach, the study examines how the film’s setting aligns with principles such as Power, Life, Memory, and Obedience, demonstrating architecture’s ability to transcend functionality and evoke lasting emotional and symbolic resonance. The analysis highlights how Dune uses architectural elements to construct a futuristic yet historically rooted world, blending brutalist and organic design to adapt to its desert environment while serving the narrative's emotional and functional needs. While the film deviates from Ruskinian ideals of beauty and truth in material expression, it provides a compelling case for how fictional architecture can inspire real-world innovation. The findings suggest that collaboration between architecture and film offers a platform for reimagining the built environment, inspiring architects to push the boundaries of imagination while addressing challenges like urbanization and climate change. Dune shows that architecture in cinema is not just a backdrop but an active participant in storytelling, offering lessons in creating timeless and adaptable spaces for future generations.

Evolusi desain arsitektur dan paralelnya dengan latar sinematik mencerminkan pengejaran bersama terhadap ruang yang abadi, fungsional, dan beresonansi secara estetis. Studi ini mengeksplorasi interaksi antara prinsip arsitektur yang abadi, sebagaimana diuraikan dalam The Seven Lamps of Architecture karya John Ruskin, dan desain spasial film Dune (2021). Dengan pendekatan kualitatif, studi ini meneliti bagaimana latar film selaras dengan prinsip-prinsip seperti Kekuasaan, Kehidupan, Memori, dan Kepatuhan, yang menunjukkan kemampuan arsitektur melampaui fungsionalitas dan membangkitkan resonansi emosional dan simbolis yang langgeng. Analisis ini menyoroti bagaimana Dune menggunakan elemen arsitektur untuk membangun dunia futuristik yang berakar pada sejarah, memadukan desain brutalis dan organik untuk beradaptasi dengan lingkungan gurunnya sambil melayani kebutuhan narasi. Meskipun film ini menyimpang dari cita-cita Ruskinian tentang keindahan dan kebenaran dalam ekspresi material, film ini menunjukkan bagaimana arsitektur fiksi dapat menginspirasi inovasi dunia nyata. Temuan menunjukkan bahwa kolaborasi arsitektur dan film menawarkan platform untuk menata ulang lingkungan binaan, yang menginspirasi arsitek untuk mendorong imajinasi sambil mengatasi tantangan seperti urbanisasi dan perubahan iklim. Dune menunjukkan bahwa arsitektur dalam sinema bukan sekadar latar belakang, tetapi peserta aktif dalam penceritaan, menawarkan pelajaran dalam menciptakan ruang yang tak lekang waktu dan mudah beradaptasi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library