Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhira Rahmadina
"Kehamilan pada usia dini terjadi pada remaja perempuan yang berusia < 20 tahun. Di negara berkembang, diperkirakan terdapat 21 juta remaja perempuan yang berusia 15-19 tahun mengalami kehamilan remaja dan diantara kehamilan remaja tersebut terdapat sekitar 12 juta kelahiran. Di Indonesia, proporsi kehamilan remaja tertinggi banyak terjadi di Kawasan Timur Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara faktor demografi, ekonomi, lingkungan, dan program pemerintah dengan kehamilan usia dini di provinsi yang tersebar pada Kawasan Timur Indonesia pada tahun 2021. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi ekologi (multiple group design) dengan uji statistik yang digunakan yaitu korelasi dan regresi linear sederhana. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia pertama menikah < 20 tahun (p=0,002) dan kesertaan ber-KB (p=0,006) dengan kejadian kehamilan usia dini. Saran yang diberikan yaitu dibutuhkan sinergi dan kerjasama dengan pihak orang tua, masyarakat, pemerintah, dan para stakeholder lainnya untuk menurunkan angka pernikahan dan kehamilan usia dini.

Pregnancy at an early age (teenage pregnancy) occurs in adolescent girls aged < 20 years. In developing countries, it is estimated that there are 21 million adolescent girls aged 15- 19 years experiencing teenage pregnancy and among these teenage pregnancies there are around 12 million births. In Indonesia, the highest proportion of teenage pregnancies occurs in Eastern Indonesia. This study aims to determine the correlation between demographic, economic, environmental, and government programs factor with early pregnancy in provinces scattered in Eastern Indonesia in 2021. The study design used in this study was an ecological study (multiple group design) and the statistics test used are correlation and simple linear regression. The results showed that there was a significant correlation between age at first marriage < 20 years (p = 0.002) and participation in family planning (p = 0.006) with the incidence of early pregnancy among girls. The suggestion given is that it takes synergy and cooperation with parents, the community, the government, and other stakeholders to reduce the number of "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Ristiani
"Berat lahir merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering dijadikan indikator ukuran pertumbuhan bayi. Bayi yang memiliki berat lahir kurang dari 2500 gram, mengindikasikan adanya gangguan kesehatan dan gizi ibu ketika hamil, yang dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas bayi dan berkaitan dengan risiko terjadinya penyakit degeneratif ketika usia dewasa.
Penelitian ini memakai desain cross sectional, menggunakan data rekam medis ibu hamil yang melahirkan di UPTD Puskesmas Mandirancan periode Januari sampai dengan Desember 2016 yang berjumlah 397 rekam medis.
Hasil uji statistik regresi linier ganda menyatakan bahwa IMT awal kehamilan, pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila berhubungan signifikan dengan berat lahir bayi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi berat lahir adalah faktor IMT awal kehamilan (β=0,573) setelah dikontrol oleh variabel pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila.
Disarankan agar puskesmas memberikan informasi kepada ibu hamil dan ibu yang akan merencanakan kehamilan, mengenai pentingnya IMT awal kehamilan, pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila yang sesuai rekomendasi untuk mencapai berat lahir yang normal.

Birth weight is the most important anthropometric measure and is most often used as an indicator of infant growth. Babies with a birth weight of less than 2500 grams indicate a maternal health and nutritional disorder when pregnant, which may increase the risk of infant morbidity and mortality and are associated with the risk of degenerative diseases in adulthood.
This study used cross sectional design, using maternity medical record data that gave birth at UPTD Puskesmas Mandirancan from January to December 2016 which amounted to 397 medical records.
The result of double linear regression statistic test stated that early pregnancy BMI, maternal weight of pregnant mother, Hb, and Lila were significantly correlated with infant birth weight. The most dominant factor influencing birth weight was early pregnancy IMT factor (β = 0,573) after controlled by weight variable of pregnant mother, Hb level, and Lila.
It is recommended that the puskesmas provide information to pregnant women and mothers who will plan for pregnancy, on the importance of early pregnancy IMT, maternal fatigue, Hb, and Lila levels as recommended to achieve normal birth weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library