Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Asraf
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen pendapatan merupakan salah satu implikasi dari fleksibilitas dalam penggunaaan kebijakan akuntansi. Manajemen pendapatan sendiri diperbolehkan dalam persiapan laporan keuangan, tetapi dalam tingkat tertentu, penggunaan manajement pendapatan menyebabkan pelaporan keuangan yang curang. Tesis ini akan membahas mengenai manajemen pendapatan yang dilakukan oleh perusahaan Worldcom, mengidentifikasi apakah manajemen pendapatan yang mereka lakukan menjadikan laporan keuangan yang dilaporkan menjadi curang, dan mengidentifikasikan motif-motif dibalik manajemen pendapatan yang dilakukan perusahaan tersebut.
ABSTRACT
Earning management arising as one of the implications from flexibility in using accounting policy. Earning management itself is allowed in preparing the financial report, however on some extent, the use of earning management may lead to fraudulent financial reporting. This thesis will discuss the earning management done by WorldCom, identify whether the earning management they done lead to fraudulent financial report, and identify the possible motives behind the earning management done by the firm.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bernardus Yuliarto Nugroho
Abstrak :
Corporate governance is a concept where management supervision takes place in the decision-making process, both in public and business organizations. This research reviews the effect of board characteristics (measured based on the independent board of directors, dual leadership/CEO duality, board size, managerial ownership, board composition /multiple directorships, board tenure, audit committee, and board interlock) on earning management in companies listed in the Indonesian Stock Exchange during the 2004-2008 period. To identify earning management, the researcher uses the Jones model (1991) as modified by Dechow and Sloan (1996) to separate non-discretionary accrual (NDAC) components from discretionary accrual components (DAC) in the total accrual. The research shows that earning management takes place in companies listed in the Indonesian Stock Exchange during the 2004-2008 period, be they companies in general, manufacturers, non-manufacturers, and companies that use audit committee services. It is discovered that the independent board of directors, board size, managerial ownership, board composition/multiple directorships, board tenure, and audit committee do not affect earning management practices in the above companies; only dual leadership/CEO duality affects the earning management practices.
2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Kusumajati
Abstrak :
Perusahaan berada dalam satu kondisi sulit keuangan atau ekonomi maka manajemen perusahaan akan melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Manajemen laba dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korektif untuk menyelamatkan perusahaan dari dampak buruk lainnya pada saat kondisi perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Pada tahun 2013, mata uang Rupiah mengalami tingkat depresiasi terhadap dollar yang tinggi dan tingkat inflasi di Indonesia mencapai 8.39 persen. Sampai di tahun 2020, Indonesia dihadapkan dengan krisis akibat pandemi Covid-19 yang memicu ketidakpastian kondisi ekonomi Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kondisi kesulitan keuangan perusahaan di Indonesia terhadap aktivitas manajemen laba. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh kondisi kesulitan keuanga perusahaan terhadap aktivitas manajemen laba pada perusahaan non-keuangan di Indonesia periode 2013-2020. Pada perusahaan non-keuangan di Indonesia yang memiliki modal kerja negatif memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas manajemen laba akrual dibandingkan manajemen laba riil. ......Companies can experience financial distress due to internal and external factors. When the company is in difficulties because of economic conditions, the company's management will take action to overcome these conditions. Earnings management can be a corrective action to save the company from other adverse effects when the company is experiencing financial distress. In 2013, the Rupiah experienced a high rate of depreciation against the US dollar, and the inflation rate in Indonesia reached 8.39 percent. Then in 2020, Indonesia faces a crisis due to the pandemic that triggers uncertainty in Indonesia's economic conditions. The purpose of this study was to determine how the influence of the financial distress on earnings management of companies in Indonesia. This research method uses a quantitative approach. The results of the study indicate that there is an effect of the company's financial distress on earnings management activities in non-financial companies in Indonesia for the 2013-2020 period. Non-financial companies in Indonesia with negative working capital tend to carry out earnings management activities with the accrual approach compared to the real earnings management method.
Depok: Fakultas ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Setyaningrum
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh efektivitas Dewan Komisaris terhadap praktikReal Earning Management (REM) melalui aktivitas manipulasi penjualan, overproduksi, pengurangan biaya diskresioner, serta pengaruh efektivitas Dewan Komisaris terhadap keseluruhan metode yang diukur secara agregat melaluiindeks REM.Penelitian ini mengambil sampel perusahaan non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2009 dan 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas Dewan Komisaris tidak dapat membatasi REM yang dilakukan melalui aktivitas manipulasi penjualan, overproduksi, pengurangan biaya diskresioner, maupun terhadap indeks REM. Hal ini menunjukkan bahwamekanisme Corporate Governance yang diperankan Dewan Komisaris di Indonesia belum cukup efektif untuk dapat mengendalikan dan mengawasi aktivitas REM. ......The aims of this research are to investigate the effect of Board of Directors?(BoD) effectiveness toward Real Earning Management (REM) through sales manipulation, overproduction, and a reduction in discretionary expenses. Furthermore, it also examines the impact of the effectiveness of the BoD on overall methods which are aggregately measured through the REM Index. Samples used in this research are non-financial companies which are listed on the Indonesian Stock Exchange in the year of 2009 and 2010.The result shows that the effectiveness of the BoD can neither limit the REM which is conducted through activities including sales manipulation, overproduction, a reduction in discretionary expenses nor control the REM index. This shows that the Corporate Governance mechanism proxied by the BoD is not effective enough for controlling and monitoring the REM activities.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi auditor eksternal terhadap manajemen laba dengan menggunakan struktur kepemilikan sebagai variabel pemoderasi. Sampel terdiri dari 68 perusahaan yang berasal dari industri manufaktur untuk tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, dan keberadaan investor institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa konsentrasi kepemilikan tidak memperkuat hubungan antara kompetensi auditor dengan manajemen laba. Sedangkan adanya investor institusional membantu auditor memberikan kualitas audit yang lebih baik karena kontrol efektif yang dilakukan oleh investor institusional. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna laporan keuangan harus jeli dalam menggunakan informasi dalam laporan keuangan, tidak hanya memperhatikan informasi keuangan perusahaan saja tetapi juga struktur kepemilikannya. ......This research aims to examine the relationship between external auditor's competency and earnings management with ownership structure as moderating variable. Samples consist of 68 firms from manufacturing industry in the year of 2011-2013. The result showed that audit auditor's competency does not affect earnings management, and institutional investor have positive impact on earning management. These research provides empirical evidence that capital concentration does not strengthen the relationship between auditor's competency with earnings managements. At the same time, institutional investor helped auditor to give better audit quality because of effective control conducted by institutional investor. These results showed that financial statement's user have to be careful in using financial statement information, by not only concern about financial information, but also on firm's ownership structure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmatun Nisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CEO Turnover terhadap praktik manajemen laba. Data yang dianalisis adalah data sekunder berbentuk time series dan cross section. Data diambil dari tahun 2000-2014, berupa Pergantian CEO, Corporate Governancce Proxies (Ownership Structure, KAP BIG 4, Board Independence, Big Top Business, Percentage ownership by foreign, dan block holder), Proksi Firm Performance ( Adjusted ROA dan Sales growth), serta Veriabel kontorl ( Debt to Asset Ratio dan Log Natural Total Asset). Yang berasal dari 124 perusahaan. Untuk menganalisis data digunakan pendekatan Heckman Two Stage Approach dengan tahapan menggunkana regresi yang berbeda, yakni regresi data panel, regresi probit dan OLS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CEO turnover dan corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. ......This study aims to analyze the effect of CEO Turnover on Earning Management. The data was analyzed using secondary data in the form time series and cross section. This data from 2000-2014 period with variables, CEO turnover, , Corporate Governancce Proxies (Ownership Structure, KAP BIG 4, Board Independence, Big Top Business, Percentage ownership by foreign, dan block holder), Firm Performance Proxies ( Adjusted ROA dan Sales growth), and control variables ( Debt to Asset Ratio dan Log Natural Total Asset). This data resource from 124 non-finance companies. To analyze the data use Heckman Two Satge Approach Method, which contains some steps with data panel regression, probit regression and ordinary least square. The result of this study indicate that both CEO turnover and corporate governance have significant and positif effect on earning management variable.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fermatasari
Abstrak :
The purpose of this study is to evaluate whether companies who are behind schedule in submitting their financial statement to Bapepam tend to do more earnings management than those who are on time. This study also evaluates other factors of earnings management, such as leverage, firm size, availability of audit committee and independent board, and audit quality. Using the proxy of discretionary accruals as the indicator of earnings management, this study finds that behind-schedule companies show higher average of discretionary accruals than on-time companies. Statistics also show that financial indicators for these companies are significantly different. Further, this study finds that leverage has a negative relation with discretionary accruals while firm size has a positive relation with it. This study also finds that companies in compliance to Bapepam regulation about audit committee have lower average of discretionary accruals than those not complying to Bapepam regulation and/or without audit committee. Finally, this study finds that big-4-audited companies have lower average of discretionary accruals than other companies. This study, however, does not provide any empirical evidence to support any relation between the proportions of independent board to discretionary accrual level.
2005
JAKI-2-2-Des2005-49
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hammam Al Hashfi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan agresivitas pelaporan keuangan atau earning management dengan agresivitas pajak atau penghindaran pajak. Penelitian ini mengulang penelitian yang dilakukan oleh Frank et al. (2009) dengan beberapa modifikasi atau mengganti accrual earning management (AEM) dengan real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) melalui aktivitas abnormal cash flow from operation, overproduction, dan discretionary expense, mengganti ukuran AEM dengan model Kothari et al (2005), dan mengganti ukuran penghindaran pajak dengan abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). Sampel dalam penelitian terdiri dari 671 perusahaan-tahun dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2021. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan resiprokal antara manajemen laba akrual dengan penghindaran pajak. Selain itu, real earning management melalui overproduction juga berhubungan positif dan resiprokal terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, real earning management melalui abnormal cash flow from operation tidak berhubungan terhadap penghindaran pajak. Di lain sisi, real earning management melalui discretionary expense berhubungan negatif terhadap penghindaran pajak. Adapun accrual earning management lebih dapat menjelaskan ABTD dibandingkan real earning management dan ABTD lebih dapat menjelaskan real earning management dibandingkan dengan BTD. ......This study aims to analyze the relationship between the aggressiveness of financial reporting or earning management with tax aggressiveness or tax avoidance. This study repeats the research conducted by Frank et al. (2009) with some modifications or replacing accrual earning management (AEM) with real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) through abnormal cash flow activities from operations, overproduction, and discretionary expenses, replacing the size of AEM with the Kothari et al model ( 2005), and replacing the measure of tax avoidance with abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). The sample in the study consisted of 671 company-years from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2011-2021 period. The results of the study show that there is a positive and reciprocal relationship between accrual earnings management and tax avoidance. In addition, real earnings management through overproduction is also positively and reciprocally related to tax avoidance. Meanwhile, real earnings management through abnormal cash flow from operations is not related to tax avoidance. On the other hand, real earnings management through discretionary expense has a negative relationship with tax avoidance. Meanwhile, accrual earning management is more able to explain ABTD than real earning management and ABTD is more able to explain real earning management than BTD.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Arnawa
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan terhadap dugaan adanya praktik manajemen laba (earnings management) melalui discretionary allowance for loan losses pada perbankan setelah program rekapitalisasi, karena perkembangan laba beberapa bank peserta program rekapitalisasi periode 2000-2005, bervariasi. Laba yang dilaporkan oleh masing-masing bank ada yang cenderung naik, ada yang mula-mula meningkat namun kemudian turun sangat drastis, dan ada pula yang naik lalu turun secara simultan antar periode laporan. Fenomena ini menarik penulis untuk melakukan penelitian apakah hal ini mencerminkan kondisi bank yang sebenarnya ataukah ada upaya dari manajemen masing-masing bank untuk melakukan manajemen laba. Menurut hasil penelitian Healy (1985), manajemen laba terjadi apabila laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan memiliki kualitas rendah akibat manipulasi praktik akuntansi yang berlaku. Manipulasi dalam penerapan standar akuntansi terjadi sebagai konsekuensi dari adanya pemisahan antara pemilik dan manajemen (the agency problem) yang menimbulkan information asymmetry berupa adverse selection dan moral hazard. Hubungan keagenan antara pemilik, manajemen, pemasok, pelanggan, kreditur dan pemerintah banyak ditentukan berdasarkan angka-angka akuntansi. Praktik manajemen laba dilakukan pada saat laba yang diperoleh perusahaan lebih rendah dari target dan laba yang diperoleh tersebut dikaitkan dengan kompensasi manajemen. Sementara menurut hasil penelitian Burgstahler dan Dichev (1997), perusahaan melakukan manajemen laba untuk menghindari penurunan laba dibandingkan periode sebelumnya dan menghindari kerugian. Perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan (financial distress) memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba. Karya akhir ini berupaya membahas beberapa permasalahan; pertama, adakah indikasi bank-bank umum nasional secara keseluruhan melakukan praktik manajemen laba dengan cara meningkatkan laba periode pasca program rekapitalisasi, kedua, adakah indikasi kelompok bank peserta rekapitalisasi dan kelompok bank non rekapitalisasi melakukan praktik manajemen laba dengan cara meningkatkan laba, ketiga, apakah ada indikasi kelompok bank peserta rekapitalisasi melakukan praktik manajemen laba lebih signifikan dibandingkan kelompok bank non rekapitalisasi, dan keempat, faktor-faktor apa yang secara signifikan mempengaruhi bank untuk melakukan praktik manajemen laba. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder berupa data laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang dipublikasikan periode tahun 2000 sampai dengan 2005 dari seluruh bank peserta rekapitalisasi dan sebagian bank non rekapitalisasi sebagai sampel. Dalam melakukan analisis indikasi ada tidaknya praktik manajemen laba, penelitian ini mengacu pada model penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh Beaver dan Engel (1996) yang memfokuskan pada diskresi manajemen dalam pembentukan penyisihan kerugian kredit atau discretionary allowance for loan losses (DALL), dan penelitian yang dilakukan oleh Agus Susanto (2003). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh kesimpulan: pertama, secara umum dari hasil regresi diperoleh nilai rata-rata DALL positif. Hal ini mengindikasikan selama periode pasca program rekapitalisasi terjadi praktik manajemen laba dengan cara meningkatkan laba pada perbankan nasional. Kedua, praktik manajemen laba dengan cara meningkatkan laba dilakukan oleh kelompok bank peserta rekapitalisasi dan kelompok bank non rekapitalisasi. Namun dari uji beda rata-rata menunjukkan kelompok bank rekapitalisasi melakukan praktik manajemen laba lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok bank non rekapitalisasi. Selanjutnya ketiga, dari analisis terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi praktik manajemen laba, diperoleh bukti bahwa faktor karakteristik bank, seperti size, status, kepemilikan, dan kelompok bank rekapitalisasi, merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi praktik manajemen laba. Faktor kedua yang diduga signifikan mempengaruhi praktik manajemen laba adalah motif untuk meningkatkan kinerja/ekspektasi yang diharapkan manajemen bank, dan motif untuk memenuhi ketentuan permodalan minimum. Sementara faktor lainnya yang juga memotivasi manajemen laba adalah upaya untuk meniminalisasi pembayaran pajak.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimantiyo
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh manajemen laba terhadap probabilita kelayakan kredit dengan efektifitas dewan komisaris dan efektivitas komite audit sebagai variabel moderasi. Penetapan kelayakan kredit menggunakan asumsi penilaian kredit yang dilakukan majalah Infobank 2011. Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik dengan sampel perusahaan sebanyak 215 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010. Tingkat efektivitas dewan komisaris dan komite audit dikur menggunakan skor yang dikembangkan oleh Hermawan (2009) dengan karakteristik aktivitas, independensi, kompetensi dan jumlah anggota.Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen laba dapat meningkatkan probabilita kelayakan kredit, untuk variabel moderasi efektifitas dewan komisaris memiliki pengaruh namun memperlemah manajemen laba terhadap probabilita kelayakan kredit,dan untuk efektivitas komite audit tidak berpengaruh terhadap probabilita kelayakan kredit. Pada pengujian tambahan dimana variabel tingkat efektivitas dewan komisaris dan komite audit diuji secara terpisah hasil regresi menunjukkan ting efektivitas komite audit memperlemah probabilita kelayakan kredit. Hal ini mengindikasikan bahwa pada dasarnya komite audit merupakan bagian dari dewan komisaris, dan apabila dilihat secara bersama peran komite audit tidak terlihat secara signifikan.
ABSTRACT
This thesis discusses the effect of earnings management on the probability of credit worthiness with the effectiveness of the board of commissioners and the effectiveness of the audit committee as a moderating variable . Determination of credit worthiness using credit scoring assumptions made Infobank magazine in 2011. Hypothesis testing using logistic regression with the sample companies as much as 215 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 . The level of effectiveness of the board of commissioners and audit committee dikur using scores developed by Hermawan (2009) with characteristic activity , independence , competence and membership. Hasil this study indicate earnings management can increase the probability of credit worthiness , for moderating variable effectiveness commissioners have yet to weaken the influence of the earnings management probability of credit worthiness , and to the effectiveness of the audit committee had no effect on the probability of credit worthiness ,. In additional tests where the variable level of effectiveness of the audit committee of the board of commissioners and tested separately ting regression results show the effectiveness of the audit committee to weaken the probability of credit worthiness . This indicates that the audit committee is basically a part of the board of commissioners , and when seen together the role of the audit committee does not look significantly.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T53286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>