Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guntari Hudiwinarti
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin meningkatnya perdagangan internasional dan investasi internasional diikuti peningkatan lalu lintas komunikasi dan transportasi serta usaha antar negara untuk menurunkan hambatan dan tarif, mengakibatkan terjadinya integrasi secara gIobaI dari barang dan jasa serta peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya. Transaksi perdagangan dílakukan dalam berbagai mata uang, sehingga perubahan nilai pada suatu mata uang akan berpengaruh terhadap nilai mata uang lain.

Perubahan kurs valuta asing akan berpengaruh terhadap arus kas perusahaan, baik perusahaan tersebut melakukan transaksi dengan pihak luar negeri ataupun hanya melakukan transaksi dengan pihak dalam negeri. Pengaruh resiko valuta asing terhadap perusahaan atau disebut foreign exchange exposure dapat dikelompokkan daiam 3 bentuk, yaitu Translation Exposure, Transaction Exposure dan Operating Exposure.

Economic exposure menunjukkan dampak perubahan nilai kurs terhadap arus kas yang akan datang yang merupakan cerminan niiai perusahaan. Economic exposure terdiri dari operating exposure dengan transaction exposure.

Berdasarkan uraian di atas, pengukuran economic exposure perusahaan membutuhkan perspektif jangka panjang, yaitu memandang perusahaan akan terus beroperasi (ongoing concern) dimana biaya dan harga yang kompetitif dapat dipengaruhi perubahan kurs. Oleh karena itu pengukuran economic exposure merupakan tugas yang tidak mudah, yang membutuhkan kemampuan untuk meramalkan nilai dan kepekaan arus kas di masa yang akan datang terbadap nilai tukar.

Untuk itu penelitian ini ingin melihat economic exposure US Dollar dari perusahaan- perusahaan go publik yang berada dalam kelompok Industri Barang Konsumsi, US Dollar merupakan mata uang yang paling sering digunakan dalam transaksi ekspor dan impor di Indonesia. Sedangkan pemilihan industri barang konsumsi karena industri ini termasuk industri yang tidak terlalu terpengaruh siklus perekonomian karena industri ini menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari.

Dìsamping itu dalam kelompok industri ini terdapat bermacam-macam sub kelompok industri yang berbeda karakteristiknya satu dengan yang lain, Sehingga diharapkan karakteristik yang berbeda ini akan dapat menjelaskan besarnya economic exposure pada suatu industri pada Umumnya dan perusahaan pada khususnya.

Harga saham dianggap mewakili nilai perusahaan dan dapat merefleksikan penilaian pemegang saham atas arus kas yang akan datang.

Economic exposure diukur sebagai slope koefisien dalam regresi perubahan harga saham terhadap perubahan kurs. Slope koefisien menunjukkan sensitivitas dan hubungan sistimatis antara perubahan harga saham dengan pegerakan kurs. Untuk meminimalkan bias variabel, perubahan Indeks Harga Saham Gabungan ditambahkan sebagai explanatory variable.

Hasil pengukuran pada tahun 1997, menunjukkan hanya 8 dari 36 perusahaan (22,22%) yang economic exposurenya signifikan dan menunjukkan angka yang cukup besar. Hal ini berarti pada umumnya economic exposure pada perusahaan-perusahaan yang menjadi obyek penelitian memang rendah.

Pengukuran dengan regresi ini hanya dapat dilakukan sepanjang harga saham mencerminkan future cash flow perusahaan. Dan ini harus dibuktikan tersendiri. Sehingga tidak signifikannya economic exposure dapat pula disebabkan hal ini atau periode yang menjadi cakupan penelitian terlalu singkat.

Adanya perubahan sistem nilai tukar yang disebabkan karena krisis moneter tentunya mempengaruhi economic exposure perusahaan. Untuk itu regresi dilakukan dalarn dua kurun waktu. yaitu periode saat menggunakan Managed-float exchange rate system (sebelum 14 Agustus 1997) dan periode saat menggunakan freely floating exchange rate system.

Pada saat Managed-Float Exchange Rate System jumlah economic exposure yang signifikan sebanyak 3 dari 36 perusahaan, sedangkan pada saat Freely Floating Exchange Rate System jumlah yang signifikan 12 dari 36 perusahaan dan setelah diuji perbedaannya cukup signifikan. Pada saat Managed Floating Exchange Rate System, kurs lebih mudah diperkirakan sehingga ketidak pastian tidak terlalu tinggi. Sebaliknya pada saat Freely Floating Exchange Rate System, kurs ditetapkan oleh mekanisme pasar sehingga ketidak pastian sangat tinggi dan berpengaruh terhadap economic exposure perusahaan.

Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi economic exposure adalah presentase kepemilikan saham oleh investor asing, kewajiban bersih valuta asing, prosentase ekspor terhadap total penjualan, impor bahan baku dan bahan pembantu, perusahaan melakukan hedging atas fluktuasi kurs dan status perusahaan, PMA atau PMÐN. Faktor-faktor tersebut dianalisa dengan univariate dan multivarite.

Berdasarkan analisa multivariate ternyata faktor presentase penjualan ekspor merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya koefisien economic exposure. Presentase penjualan ekspor menghasilkan b yang cukup besar dengan tanda negatif. Berarti perusahaan yang lebih banyak mengekspor memiliki economic exposure yang lebih besar daripada perusahaan yang lebih banyak menjual di dalam negeri. Tanda negatif menunjukkan bahwa semakin besar ekspornya akan menggerakkan arus kas perusahaan berlawanan arah dengan kurs Rupiah terhadap US Dollar. Artinya semakin melemahnya Rupiah terhadap US Dollar justru semakin besar arus kasnya sehingga harga sahamnya naik. Sebaliknya menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan mengakibatkan berkurangnya arus kas perusahaan sehingga harga sahamnya turun.

Berdasarkan analisa univariate, terdapat perbedaan koefisien economic exposure yang signifikan antara perusahaan yang memiliki kewajiban valuta asing diatas aktiva valuta asing. perusahaan yang mengimpor atau tidak serta antara PMA dengan PMDN. Namun antara perusahaan yang melakukan hedging dan tidak melakukan hedging. prosentase kepemilikan investor asing serta penjualan ekspor tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Hedging dengan melakukan kontrak derivatif tidak selalu dapat mengurangi economic exposure. karena economic exposure cakupannva jangka panjang dan pada umumnya instrumen hedging digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap perubahan kurs valuta asing dalam jangka pendek.

Ketidak konsistenan hasil dua analisa tersebut karena terdapat multicorrelation antar faktor-faktor tersebut.

Untuk Penelitian yang akan datang di dalam menghitung besarnya economic exposure, sebaiknya jumlah periode yang diamati ditambah demikian pula sampel perusahaannya

Peneliti terbatas pada informasi yang tersedia di publik. Hal-hal lain yang dilakukan perusahaan untuk mengelola economic exposure apabila dapat diperoleh langsung dari perusahaan akan dapat lebih menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya economic exposure sehingga bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Dwipujiningsih
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana fluktuasi kurs mata uang asing mempengaruhi economic exposure pada PT ABC selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dan analisis proyeksi fluktuasi kurs mata uang asing dan pengaruhnya terhadap arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Pembahasan menitikberatkan pada analisis hedging untuk pengukuran dan pengelolaan transaction exposure serta analisis faktor keuangan dan faktor lain di luar lingkup keuangan untuk pengukuran dan pengelolaan operating exposure. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode simulasi Crytal Ball untuk pengambilan keputusan. Hasil penelitian mendapatkan hasil pengukuran economic exposure yang dialami oleh perusahaan selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dan untuk masa yang akan datang bagaimana perusahaan dapat mengarahkan strategi hedging dan strategi lain di luar lingkup keuangan dalam menghadapi fluktuasi kurs mata uang asing apabila cenderung mengalami penurunan atau apabila cenderung mengalami kenaikan......The focus in this thesis is to analyze the effect of the exchange rate fluctuation to economic exposure at PT ABC for period 2006 until 2008 and to analyze the projection of exchange rate fluctuation for next two years which affect the company operating cash flow in the future. The focus of the analysis especially in the hedging strategy to measuring and managing transaction exposure and the analysis of measuring operating exposure and managing operating exposure from financial aspect and other aspects aside from financial factor . This study is the kuantitative study that used Crystal Ball simulation method for decision making. The result of this study is to measure the economic exposure that affect the company for period 2006 until 2008 and how the company can conduct the hedging strategy and other strategies from financial aspect and others to deal with the exchange rate fluctuation in the future either the exchange rate fluctuation turn to depreciating or appreciating.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hastuti
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran dan arah economic exposure pads tiap-tiap perusahaan selama periode sampel dan sub-periode sampel serta menganalisis faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi besaran economic exposure tersebut. Dengan tujuan tersebut maka dilakukan perhitungan terhadap dua persamaan regresi linier dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), yaitu first stage regression yang menu makan data time series clan Agustus 1997 hinges Juni 2003, serta second stage regression yang menggunakan data cross section 35 perusahaan sampel. Hasil first stage regression menunjukkan besaran dan arah elastisitas economic exposure pada 35 perusahaan sampel selama periode sampel Agustus 1997 hingga Juni 2003 serta pads 3 sub-perinde sampel. Hasil second stage regression meaunjukkan bahwa elastisitas economic exposure secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, lokasi operasional, persentase aktiva dalam mata uang asing terhadap total aktiva, serta persentase hutang dalam mats uang asing terbadap total hutang perusahaan. Sementara traded sector dan sumber pembiayaan tidak mempengaruhi elastisitas economic exposure secara signifikan.
The aim of this research are to examine the elasticity and the sign of economic exposure of listed companies in period sample and sub-period sample, and also to analyse the potential factors that determine the elasticity of economic exposure. To achieve those goals, we use two linear regression equations with Ordinary Least Square (OLS) method. The first regression called first stage regression use time series data from August 1997 until June 2003. The second one called second stage regression use cross section data of sample 35 companies. The first stage regression result show the elasticity and the sign of economic exposure of 35 companies during sample period of August 1997 until June 2003 and also in 3 sub-period samples. The second stage regression shows that economic exposure elasticity is significantly influenced by firm size, the company's operational area, the percentage of asset in foreign currency relative to total asset, and the percentage of debt in foreign currency relative to total debt. While traded sector and source of financing don't influence economic exposure elasticity significantly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Aji Prabandaru
Abstrak :
Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak pada tanggal 1 Januari 2020 menyebabkan sebanyak 30 desa di 6 kecamatan terdampak. Dari 30 desa yang terdampak, Desa Banjaririgasi merupakan salah satu desa dengan dampak terparah dibandingkan desa lainnya. Penelitian mengenai kerugian akibat banjir bandang di Desa Banjaririgasi selain didasari oleh data kerusakan, juga didasari oleh bentuk lahan, letak yang berada di hulu DAS Ciberang Hulu, dan jumlah permukiman yang banyak terdapat di sisi sungai Ciberang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dari wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi berdasarkan parameter kemiringan lereng, dan perbedaan tinggi dengan sungai. Sedangkan, estimasi kerugian ditentukan berdasarkan overlay dari peta wilayah terdampak dengan peta penggunaan lahan Desa Banjaririgasi, kemudian dihitung luasannya lalu dikalikan dengan nilai ekonomi (economic exposure) dari kelas penggunaan lahan itu sendiri. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi mencakup beberapa kelas penggunaan lahan dengan karakterisitk fisik berupa memiliki kemiringan lereng datar hingga agak landai dan perbedaan tinggi rendah. Sedangkan, tingkat kerugian terbesar di Desa Banjaririgasi berasal dari kerusakan pada fasilitas pemerintahan yang ditaksir sebesar Rp59,415,832,341.00. Sementara tingkat kerugian terkecil berasal dari penggunaan lahan hutan yaitu sebesar Rp59,457,216.00. ......Flash flood that occurred at Lebak Regency in January 1st, 2020 affected around 30 villages in 6 sub-districts. The most affected area among 30 villages was Banjaririgasi Village. The research of estimating flood damage in Banjaririgasi Village was based on damage data, also based on the the topography of the area, location of the village itself that located at Ciberang Hulu river upstream, and most settlement are built in river bank area. The goal of this research are to determining physical characteristics of flash flood innudated area based on two parameter: slope steepness and elevation difference. The estimated amount of loss caused by flash floods were obtained by overlaying inundation map and land use map then calculate the area of inundated land use, and compared to economic exposure value of each type of land use. Results showed that the innudated area of flash flood in Banjaririgasi Village has physical characteristics: it has flat to gently sloping, and low elevation. Also, the highest damage caused by flash flood in Banjaririgasi Village estimated around IDR 59,415,832,341.00 from damaged/destroyed government facility, and the lowest damage estimated around IDR59,457,216.00 that comes from forestry.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library