Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggi Nabila
"Saat ini, belum adanya data yang secara spesfik dan fakta menggambarkan berapa timbulan limbah baterai yang dihasilkan di Jakarta khusususnya Kota Jakarta Timur. Keterbatasan data seringkali menyulitkan pihak pendaur ulang untuk menentukan kapisitas dari fasilitas daur ulang limbah baterai. Dengan demikian, dibutuhkannya penelitian untuk mengukur timbulan dan komposisi jenis limbah baterai sehingga dapat dilakukannya perencanaan fasilitas daur ulang limbah baterai Skala Wilayah di Jakarta Timur. Timbulan dan komposisi jenis limbah baterai dapat diperoleh dengan sampling di 60 rumah tangga selama 30 hari. Sedangkan kapasitas daur ulang limbah baterai dapat diperoleh melalui perhitungan proyeksi penduduk dan proyeksi timbulan limbah baterai yang ada di Jakarta Timur selama 10 Tahun mendatang (2024-2034). Berdasarkan hasil sampling 60 KK, diperoleh timbulan limbah baterai sebesar 3398,88 gram dengan jumlah baterai sebanyak 193 unit. Jenis baterai yang terkumpul antara lain: baterai ukuran AA sebanyak 135 unit, AAA sebanyak 48 unit, C sebanyak 2 unit, D sebanyak 2 unit, baterai kancing/baterai jam sebanyak 3, baterai li-ion sebanyak 1 unit, baterai Hp sebanyak 1 unit, dan powerbank sebanyak 1 unit. Timbulan limbah baterai AA di Jakarta Timur diperoleh sebesar 68 ton/tahun, sehingga kapasitas pengolahan limbah baterai yang direkomendasikan adalah 85 ton/tahun dengan pendapatan kotor untuk pemulihan Zn sebesar Rp440.123.254 per Tahun dan untuk pemulihan Mn sebesar Rp855.740 per tahun. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daur ulang baterai primer/sekali pakai memiliki potensi ekonomi yang dapat menguntungkan perekonomian dan lingkungan.

Currently, there is no specific and factual data depicting the amount of battery waste generated in Jakarta, particularly in East Jakarta. This data limitation often makes it difficult for recyclers to determine the capacity of battery waste recycling facilities. Therefore, research is needed to measure the quantity and composition of battery waste to enable the planning of regional-scale battery waste recycling facilities in East Jakarta. The quantity and composition of battery waste can be obtained by sampling 60 households over 30 days. The recycling capacity of battery waste can be determined through population projection and battery waste projection in East Jakarta over the next 10 years (2024-2034). Based on the sampling of 60 households, a total of 3,398.88 grams of battery waste was obtained, comprising 193 battery units. The collected batteries included 135 AA batteries, 48 AAA batteries, 2 C batteries, 2 D batteries, 3 button/watch batteries, 1 li-ion battery, 1 mobile phone battery, and 1 power bank. The annual AA battery waste in East Jakarta was estimated at 68 tons. Therefore, the recommended battery waste processing capacity is 85 tons per year, with a gross income for Zn recovery of Rp440,123,254 per year and for Mn recovery of Rp855,740 per year. Based on these results, it can be concluded that recycling primary/single-use batteries has the economic potential to benefit both the economy and the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Akbar
"Peningkatan konsumsi perangkat elektronik di Indonesia mendorong timbulan limbah elektronik (e-waste), khususnya Waste Printed Circuit Board (WPCB), yang mengandung logam-logam berharga seperti emas, perak, tembaga, dan platinum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi dari daur ulang WPCB di Pulau Sumatera serta memberikan rekomendasi lokasi fasilitas pengolahannya. Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data timbulan WPCB per provinsi (2025–2040), estimasi kandungan logam berharga berdasarkan literatur (UNEP, Umicore), dan analisis nilai pasar logam secara aktual. Perhitungan potensi pendapatan dilakukan melalui pendekatan excel-based valuation. Selanjutnya, penentuan lokasi fasilitas dilakukan menggunakan pendekatan Multi-Criteria Decision Making (MCDM) dengan Factor Rating Method, yang mempertimbangkan kriteria seperti luas lahan, legalitas, aksesibilitas, kapasitas pengolahan, dan jarak dari wilayah pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi ekonomi daur ulang WPCB di Sumatera mencapai nilai yang signifikan dan layak secara investasi. Lokasi yang optimal untuk fasilitas pengolahan diperoleh dari hasil pembobotan berdasarkan kriteria teknis dan spasial. Penelitian ini merekomendasikan pembangunan fasilitas pengolahan terpusat di provinsi dengan timbulan terbesar dan konektivitas terbaik untuk menunjang efisiensi logistik dan nilai ekonomi maksimal.

The increasing consumption of electronic devices in Indonesia has driven the generation of electronic waste (e-waste), especially Waste Printed Circuit Board (WPCB), which contains precious metals such as gold, silver, copper, and platinum. This study aims to analyze the economic potential of WPCB recycling in Sumatra Island and provide recommendations for the location of processing facilities. The methodology used includes collecting WPCB generation data per province (2025–2040), estimating precious metal content based on literature (UNEP, Umicore), and analyzing the actual metal market value. The calculation of potential income is carried out using an excel-based valuation approach. Furthermore, the determination of the location of the facility is carried out using the Multi-Criteria Decision Making (MCDM) approach with the Factor Rating Method, which considers criteria such as land area, legality, accessibility, processing capacity, and distance from the service area. The results of the study indicate that the economic potential of WPCB recycling in Sumatra reaches a significant value and is feasible for investment. The optimal location for the processing facility is obtained from the weighting results based on technical and spatial criteria. This study recommends the construction of a centralized processing facility in the province with the largest generation and the best connectivity to support logistics efficiency and maximum economic value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library