Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Trisna Kumala Dewi
"Latar Belakang: Radioterapi adalah salah satu terapi kanker yang telah banyak digunakan untuk mengendalikan tumor secara lokal dan regional. Namun, tumor yang resisten terhadap radiasi dapat mengurangi efektivitas terapi. Radiosensitizer adalah agen penting untuk meningkatkan sensitivitas radiasi. Ulva lactuca (U. lactuca) adalah sejenis ganggang dan sudah terbukti memiliki efek antitumor. Diketahuinya jalur kerja U. lactuca mungkin memberikan pemahaman dasar terkait perannya sebagai radiosensitizer.
Metode: Telaah sistematis dilakukan melalui pencarian literatur pada beberapa database. Pedoman PRISMA digunakan untuk melaporkan hasil pencarian. Studi in vivo atau in vitro yang menganalisis efek U. lactuca pada kanker dimasukkan dalam penelitian ini. Telaah kritis dinilai menggunakan Systemic Review Centre for Laboratory animal Experimentation Risk of Bias (SYRCLE RoB) tool pada studi in vivo dan Science in Risk Assessment and Policy (SciRAP) pada studi in vitro.
Hasil: Tujuh artikel dimasukkan dalam telaah sistematis ini. Semua studi in vivo memiliki bias risiko rendah. Dua penelitian melaporkan bahwa U. lactuca memiliki efek antitumor (CEA, AFP, kadar bcl-2 menurun dan kadar p53 meningkat). Enam studi menunjukkan bahwa U. lactuca juga memiliki efek antioksidan (MDA, TNF alpha, kadar NO menurun, sementara TAC, MPO, SOD, CAT dan GR, GST, kadar GSH meningkat, dengan aktivitas pembersihan radikal). Lima penelitian menunjukkan bahwa U. lactuca memiliki aktivitas antikanker terhadap Caco-2 dan HT-29 CRC, MCF-7, Fem-x, HepG2, dan lini sel Hela.
Kesimpulan: Aktivitas radikal bebas, p53, dan caspase-8, 9 adalah jalur utama efek antitumor U. lactuca. Jalur ini mungkin mengungkap potensinya sebagai radiosensitizer, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Introduction: Radiotherapy is one of the main treatments for cancer. It had been widely used to control tumor locally and regionally. However, a radioresistant tumor might compromise efficacy of the therapy. Radiosensitizer is an important agent to improve radiation sensitivity. Ulva lactuca (U. lactuca) is a type of algae with known antitumor effects. Analysis of its molecular pathway might provide basic understanding of its role as radiosensitizer.
Method: A systematic review was conducted through literature searching on several databases. PRISMA guideline was used to present the results. In vivo or in vitro study which analyzed U. lactuca effects on cancer were included in this study. In vivo studies were critically appraised using Systemic Review Centre for Laboratory animal Experimentation Risk of Bias (SYRCLE RoB) tool and in vitro studies were critically appraised using Science in Risk Assessment and Policy (SciRAP).
Result: Seven articles were included in this systematic review. All in vivo studies had low risk bias. Two studies reported that U. lactuca had antitumor effect (CEA, AFP, decreased bcl-2 levels and increased p53 level). Six studies showed that U. lactuca also had antioxidant effect (MDA, TNF alpha, decreased NO levels, while TAC, MPO, SOD, CAT and GR, GST, increased GSH levels, with radical scavenging activity). Five studies showed that U. lactuca had anticancer activities against Caco-2 and HT-29 CRC, MCF-7, Fem-x, HepG2, and Hela cell lines.
Conclusion: Free radicals scavenging activity, p53, and caspase-8, 9 were the primary pathways of U. lactuca antitumor effects. These pathways might unravel its potential as radiosensitizer, which needs further analysis in future studies.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Windyani
"ABSTRAK
Radikal bebas dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan kerusakan sel terutama sel hati karena hati merupakan organ yang memiliki fungsi eliminasi radikal bebas dalam tubuh. Dalam mekanisme eliminasi tersebut, dibutuhkan zat yang bersifat antioksidan. Syzygium aromaticum atau cengkih mengandung eugenol yang diduga dapat berperan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak cengkih sebagai antioksidan dalam perbaikan fungsi hati dengan indikator aktivitas enzim ALT dan pengaruh perbedaan jangka waktu pemberian. Penelitian ini menggunakan uji eksperimental yang dilakukan dengan memberi perlakuan berbeda pada 6 kelompok tikus yang sebelumnya diinduksi kerusakan hatinya dengan CCl4, yaitu sebagai kontrol positif dengan tokoferol, kontrol negatif tanpa perlakuan, dan kelompok sisanya dengan ekstrak cengkih dosis 200mg/kgBB selama 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukan penurunan aktivitas enzim ALT yang bermakna, yaitu p=0,007 (p<0,05). Kemudian pemberian ekstrak cengkih selama 3 hari memberikan aktivitas ALT yang menurun drastis dan berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif p=0,037 (p<0,05), dan tidak berbeda bermakna dengan pemberian selama 5 hari dan 7 hari (p>0,05). Kesimpulan penelitian adalah ekstrak cengkih tidak memiliki efek antioksidan yang berperan dalam perbaikan fungsi hati dan jangka waktu pemberian tidak berbanding lurus dengan perbaikan fungsi hati.

ABSTRACT
Free radicals in human bodies can inflict damage on cells especially liver cells as the liver is responsible for the clearance of free radicals in the body. In the clearance process, a substance which is an antioxidant in nature is required. Syzygium aromaticum or clove contains eugenol which is predicted to act as an antioxidant. The objective of the study is to find out the effectivity of a clove extract as an antioxidant on the improvement of the liver function as revealed by the activity indicator of specific enzyme ALT and the influence of administration durations. This study was an experimental study conducted with different treatments on 6 mouse groups which had been administered by CC14 to induce liver cell damage, namely the positive control with tocopherol, negative control without treatment and the rest were treated with a clove extract with the dose 200mg/kg BW for one day,three days,five days and seven days. The results showed a decrease in the activity of specific enzyme ALT significantly namely p=0,007 (p<0,05). The 3 day duration of administration of the extract caused the drastic drop and significant difference if compared with the negative controle p=0,037 (p<0,05), and did not reveal significant difference in the 5 day and 7 day groups of treatment (p>0,05). Conclusion: the clove extract does not have antioxidant effects that may play a role in the improvement of the liver function and the treatment durations do not have a linear correlation with liver improvement."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library