Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resha Ramadian
Abstrak :
ABSTRAK Peristiwa kick atau blowout merupakan masalah serius yang diakibatkan overpressure. Predikasi tekanan formasi diperlukan untuk mendesain berat jenis lumpur dan lokasi kedalaman casing yang tepat agar tidak terjadi masalah akibat overpressure. Selain itu, optimalisasi lokasi sumur juga dapat dilakukan sebelum pemboran dengan bantuan prediksi tekanan formasi. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk mendapatkan model kecepatan yang sesuai untuk analisa prediksi tekanan pori. Model kecepatan yang dilakukan adalah pemodelan dari kecepatan rata-rata (Va). Selanjutnya, model kecepatan rata-rata tersebut akan ditrasformasi untuk mencari tekanan efektif (effective stress). Kecepatan rata-rata tersebut didapatkan dengan beberapa metode, yang meliputi: dix-velocity inversion, model kecepatan rata-rata dari data checkshot dan post-stack impedance inversion. Selanjutnya, ketiga hasil kecepatan tersebut dikombinasikan untuk memperoleh model kecepatan dengan resolusi tinggi yang sesuai untuk prediksi tekanan efektif dan tekanan pori. Dari hasil prediksi tekanan pori di atas memperlihatkan penyebaran dari zona overpressure pada Formasi Brownshale. Penyebaran zona tersebut hanya berada di sekitar sumur Y-03 yang memang terbukti ditemukan zona overpressure. Penyebaran ini menjadi penting untuk membantu dalam program pengeboran di Area-K.
ABSTRACT Kick problem or blowout is serious problem affected by overpressure phenomena. Using the pore pressure prediction to guide the choice of mud weight and casing point should help to alleviate lost circulation or kick problems. Also, well location can be optimizing using information from pore pressure prediction. To reach for such target, it was decided to build reliable pore pressure cube from velocity-to-pore pressure transform over the entire K- Field. An integrated geological and geophysical technique for pressure prediction has been developed, where pore pressure can be transformed from velocity cube that derived from several methods. It can be from seismic velocity data only (stacking velocity) or calibrated with offset wells (check shot) or using seismic inversion data. This study presents those methods on creating velocity cube for pore pressure prediction. Velocity cube here is referred to velocity average cube. And next, the velocity cube is transformed using Bower?s Methods to determine velocity to effective stress transformation. The pore pressure prediction result shown that overpressure zone exhibit in Brownshale Formation. Their distribution located around Y-03 Well as known as overpressured well. This cube will give important information on distribution.
Universitas Indonesia, 2010
T29113
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meizar Melkianus Marambak
Abstrak :
Pelaksanaan konstruksi terowongan di Indonesia sangat dibutuhkan, khususnya di Daerah Ibukota Jakarta yang memiliki permasalahan lahan untuk transportasi di permukaan tanah. Karakteristik tanah yang lunak, beban bangunan kota Jakarta, serta perubahan pore water pressure menjadi alasan bahwa pembangunan terowongan harus dikaji lebih lanjut. Dalam pelaksanaan konstruksi terowongan di tanah lunak, permasalahan tentang deformasi dan daya dukung tanah terhadap bangunan terowongan merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembangunan terowongan terhadap deformasi dan perubahan tegangan di dalam tanah akibat pelaksanaan konstruksi terowongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa ada perkuatan berupa grouting atau perkuatan lainnya, nilai deformasi pada dinding terowongan dan pada tanah cukup besar. Grouting diperlukan untuk menambah nilai modulus elastisitas (E), kohesi (A) dan sudut geser ( A ) pada tanah lunak yang dianggap terlalu kecil jika digunakan untuk konstruksi terowongan bawah tanah. Penelitian ini menggunakan tanah London Clay yang diasumsikan memiliki sifat dan karakteristik yang hampir sama dengan tanah di Jakarta. Dari pemodelan ini diharapkan menjadi awal dari pemodelan terowongan yang lebih kompleks dan lebih baik di masa mendatang, dikarenakan pada penelitian ini hanya hanya dibatasi pada pengamatan nilai deformasi dan nilai perubahan tegangan menggunakan perhitungan konvensional yang masih sederhana. ...... The construction of the tunnel in Indonesia is needed, especially in Jakarta as a Capital Region who have transport problems on the ground. Characteristics of the soft soil, the city building load, as well as changes in pore water pressure is the reason that the tunnel should be studied further. In tunnel construction, especially in soft ground, the issue of deformation and bearing capacity of the building like tunnel that must be considered carefully. To that end, this study focused on the influence of the tunnel to the deformation and stress changes in the soil due to the construction of the tunnel. The results showed that without any form of reinforcement grouting or other reinforcement, the value of deformation at the tunnel wall and on the ground large enough. Grouting is necessary to increase the value of modulus of elasticity (E), cohesion (C) and friction angle (A) on soft soil that is too small if it is used for the construction of underground tunnels. This study uses London Clay soil is assumed to have the properties and characteristics similar to land in Jakarta. From modeling is expected to be the beginning of the tunnel modeling more complex and better in the future, because this study is only limited to the observation of the deformation values and value changes in voltage using conventional calculation is simple.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S70469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library