Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tampubolon, Erwin Parulian
Abstrak :
Pasar yang relevan atau pasar yang relevan adalah indikator penting untuk mengidentifikasi seberapa besar kendali pasar oleh pelaku bisnis dan mengidentifikasi pesaing nyata dari pelaku bisnis dominan yang dapat membatasi perilakunya serta dampak anti-kompetitif dari setiap pelanggaran yang dituduhkan. Sepanjang pesatnya perkembangan revolusi industri 4.0, teknologi bergerak jauh lebih cepat daripada hukum itu sendiri. Salah satu indikasi revolusi adalah menjamurnya bisnis dalam bentuk platform atau aplikasi perantara di berbagai negara termasuk Indonesia. Salah satunya adalah platform dengan konsep berbagi ekonomi atau berbagi ekonomi yang terjadi di salah satu bisnis naik wahana atau layanan transportasi online seperti apa yang PT. Go-Jek Indonesia. Akan tetapi menjadi sulit untuk menentukan pasar yang relevan di PT.Go-Jek Indonesia karena ada ketidakpastian untuk mendasarkan penentuan pada PT. Go-jek Indonesia sebagai perusahaan aplikasi atau disamakan dengan transportasi perusahaan. Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif-analitik untuk memperoleh gambaran umum tentang hukum pasar yang relevan PT.Go-Jek Indonesia. Penentuan pasar yang relevan dalam bisnis ride-hailing seperti PT. Go-Jek Indonesia didasarkan pada kedua perusahaan berbasis aplikasi yang memiliki bisnis naik wahana atau transportasi online dan konvensional di pasar yang sama, hanya saja lebih spesifik dalam bentuk moda transportasi yang sama, apakah itu sama dua roda atau empat roda bersamaan di area yang sama. Pemerintah harus merespons lebih cepat terhadap penentuan pasar menyangkut bisnis naik kendaraan dengan memperbarui aturan yang ada, serta dengan tegas menanggapi keberadaan sepeda motor sebagai penentuan transportasi umum terkait dari pasar terkait.
Relevant market or relevant market is an important indicator for identify how much market control by business actors and identify the real competitors of the dominant business actor that can limit its behavior as well as the anti-competitive impact of each alleged violation. Along the rapid development of the industrial revolution 4.0, technology moved far faster than the law itself. One indication of the revolution is seen the mushrooming of business in the form of platforms or intermediary applications in various countries including Indonesia. One of them is a platform with the concept of sharing economy or sharing economy that occurs in one of the ride-hailing business or online transportation services like what PT. Go-Jek Indonesia. Will but it becomes difficult to determine the relevant market at PT.Go-Jek Indonesia because there was uncertainty to base the determination on PT. Go-jek Indonesia as an application company or likened to a company transportation. As for the form of research used in writing this is a normative juridical with a qualitative approach and type of research descriptive-analytical to obtain an overview of the relevant market law PT.Go- Jek Indonesia. Determination of the relevant market in the ride-hailing business such as PT. Go-Jek Indonesia is based on both application-based companies that have ride-hailing business or online and conventional transportation in a market the same, its just that it is more specific in the form of the mode of transportation the same, whether its the same two wheels or four wheels together on a same area. The government must respond more quickly to market determination concerned the ride-hailing business by updating the existing rules, as well as firmly responding to the existence of motorbikes as related public transportation determination of the relevant market
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Insan Imani
Abstrak :
Ekonomi berbagi merupakan sistem ekonomi yang menyediakan pemanfaatan sumber daya secara kolaboratif dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan aset secara optimal. Perpustakaan menjadi contoh historikal dari penerapan ekonomi berbagi. Praktik ekonomi berbagi di perpustakaan belum disadari secara signifikan oleh pengguna meskipun perpustakaan telah mengimplementasikan layanan terkait. Studi ini dilakukan untuk menganalisis persepsi pemustaka terkait peran perpustakaan umum pada era ekonomi berbagi serta memberikan preferensi nilai yang dianggap relatif lebih penting bagi Perpustakaan Umum di Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran survei kepada 248 responden di lima perpustakaan umum di Provinsi DKI Jakarta, yakni Perpustakaan Cikini, Perpustakaan Kota Administrasi Jakarta Timur, Perpustakaan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Perpustakaan Kota Administrasi Jakarta Barat, dan Perpustakaan Kota Administrasi Jakarta Utara. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) juga digunakan untuk mengidentifikasi nilai dan peran prioritas dari setiap perpustakaan dengan menghitung bobot tertimbang dari setiap jawaban responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pemustaka tidak mengetahui konsep ekonomi berbagi, tetapi menilai adanya kesamaan konsep yang ditawarkan antara perpustakaan umum dan ekonomi berbagi. Karakteristik personal pemustaka seperti frekuensi kunjungan dan wilayah perpustakaan turut mempengaruhi persepsi atas konsep dan peran perpustakaan umum di era ekonomi berbagi. Secara keseluruhan kelima Perpustakaan Umum di Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkatan persepsi berbeda-beda terhadap implementasi peran perpustakaan umum pada era ekonomi berbagi. ......The sharing economy is an economic system that facilitates the collaborative utilization of resources to optimize asset usage. Libraries represent a historical example of the application of the sharing economy. Despite libraries implementing related services, users have not fully realized the significance of sharing economy practices in libraries. This study was conducted to analyze library users' perceptions regarding the role of public libraries in the era of the sharing economy and to determine the relative value preferences considered necessary for Public Libraries in the DKI Jakarta Province. The research method employed a quantitative approach with surveys distributed to 248 respondents across five public libraries in the DKI Jakarta Province, including Cikini Library, East Jakarta City Administration Library, Central Jakarta City Administration Library, West Jakarta City Administration Library, and North Jakarta City Administration Library. The Analytic Hierarchy Process (AHP) method was also utilized to identify each library's priority values and roles by calculating the weighted scores of each respondent's answers. The study reveals that most library users are unaware of the concept of a sharing economy. Yet, they recognize the similarities between the offerings of public libraries and the sharing economy. Personal characteristics of library users, such as visit frequency and location, influence their perceptions of the concept and role of public libraries in the sharing economy era. Overall, the five Public Libraries in DKI Jakarta Province exhibit varying levels of perception towards implementing the public library's role in the era of the sharing economy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library