Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tietenberg, Thomas H.
Massachusetts: Addison-Wesley, 1997
333.7 TIE e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surna Tjahja Djajadiningrat
Jakarta: LP3ES , 1997
333.71 SUR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tietenberg, Thomas H.
Boston: Pearson, 2010
333.7 TIE e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tietenberg, Thomas H.
Boston : Pearson/Addison Wesley, 2006
333.7 TIE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Touliatos, John
Iowa: Iowa State University Press , 1988
640.72 TOU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer
Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
"Pandemi Covid-19 sebagai suatu bencana telah mengakibatkan dampak yang besar bagi seluruh dunia, dampak yang diakibatkan meliputi dampak negatif dan dampak positif. Pemulihan pasca pandemi Covid-19 khususnya terhadap aspek ekonomi harus dilakukan untuk mengembalikan kesejahteraan masyarakat, permasalahan selanjutnya terlihat ketika pemulihan pasca pandemi tidak menerapkan konsep keberlanjutan, sehingga tujuan utama nya hanya mengembalikan dampak negatif tetapi tidak mempertahankan dapak positif yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data menggunakan analisis SWOT. Diketahui berdasarkan hasil yang telah diperoleh bahwa strategi pemulihan ekonomi berbasis green recovery pasca pandemi Covid-19 perlu berfokus pada aspek kelemahan dan peluang dimana aspek kelemahan banyak kaitannya dengan faktor pendapatan dan kemampuan daya beli serta keadaan finansial masyarakat ketika pandemi berlangsung, sedangkan untuk aspek peluang banyak berkaitan dengan pengurangan sampah dan peningkatan kualitas lingkungan, sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini untuk menerapkan pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan aspek keberlanjutan melalui lingkungan.

The COVID-19 pandemic as a disaster has significantly impacted the world; the resulting impacts include negative and positive impacts. Recovery after the COVID-19 pandemic, especially regarding economic aspects, must be carried out to restore people's welfare. The next problem is seen when post-pandemic recovery does not apply the concept of sustainability, so the main goal is only to restore negative impacts but not maintain the existing positive impacts. This research uses a quantitative approach with data analysis using SWOT analysis. Based on the results obtained, it is known that a green recovery-based economic recovery strategy after the COVID-19 pandemic needs to focus on aspects of weakness and opportunity where the weak aspects has a lot to do with income factors, purchasing power as well as the financial condition of the community during the pandemic, while the opportunity aspect has a lot to do with reducing waste and improving environmental quality. This research aims to implement economic recovery while still considering aspects of sustainability through the environment. So, based on these results, the concept of sustainability can be applied to economic recovery strategies, with the main focus being weaknesses and opportunities.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cece Permadi
"Pertumbuhan ekonomi dan kelestarian fungsi lingkungan merupakan kebutuhan yang dapat dicapai dengan menerapkan kaidah﷓kaidah keserasian dalam pembangunan yang berkelanjutan. Lingkungan hidup tidak selalu baik, apabila tidak ada pertumbuhan ekonomi. Kemiskinan penduduk sering kali menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang parah. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi tidak akan berkelanjutan, jika lingkungan hidup diabaikan. Pala hidup masyarakat yang tidak dilandasi pemahaman lingkungan akan semakin memperburuk pola penataan lingkungan hidup yang tertib dan sehat. Begitu pula. kondisi sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi tingkah laku penduduk di dalam mengelola lingkungan hidupnya.
Tujuan penelitian ini adalah 1). Terungkapnya kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Kebon Bawang, 2). Terungkapnya persepsi masyarakat tentang keadaan wilayah yang mereka tempati, 3). Terungkapnya perilaku masyarakat di dalam mengelola lingkungan dimana mereka tinggal. Sedangkan masalahnya adalah: "Bagaimana persepsi dan perilaku masyarakat di Kelurahan Kebon Bawang di dalam mengelola lingkungan hidupnya dan seberapa jauh kondisi social ekonomi masyarakat mempengaruhi alas an betah/tidaknya penduduk tinggal di wilayah tersebut ?".
Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1). Diduga ada hubungan antara tingkat pendidikan seseorang dengan persepsinya tentang dimana mereka tinggal. Selanjutnya persepsi tersebut diduga akan mempengaruhi perilakunya di dalam mengelola lingkungan. 2). Bila perilaku penduduk di dalam mengelola lingkungan hidup baik, maka penduduk akan menyatakan rasa kepuasannya terhadap keadaan dimana mereka tinggal. 3). Diduga ada hubungan antara alasan betah/tidaknya seseorang dengan kondisi sosial ekonomi (kualitas pemukiman, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, mata pencaharian dan status tempat tinggal).
Berdasarkan hasil survei dan analisis data, maka ada beberapa hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan dan ringkasan dari penelitian ini, yaitu: Dari hasil pengujian statistik dapat diketahui bahwa antara persepsi penduduk tentang lingkungan dimana mereka tinggal adalah independen. Hal ini berarti bahwa persepsi yang dikemukakan penduduk karena perbedaan tingkat pendidikan tidak selalu menunjukkan adanya hubungan.
Sebagian besar penduduk (74,6 %) di Kelurahan Kebon Bawang berpartisipasi aktif di dalam mengelola lingkungan hidupnya. Baik yang dilakukan perseorangan maupun usaha bersama yang dibina melalui organisasi yang ada (formal dan informal). Partisipasi ini tidak lepas dari pada kesadaran dan persepsi sebagian besar penduduknya (61,2 %) akan pentingnya usaha penertiban kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Perilaku masyarakat di Kelurahan Kebon Bawang di dalam mengelola lingkungan hidup cukup baik, sehingga memberikan rasa kepuasan bagi sebagian besar penduduknya (96,7 %) betah tinggal di wilayahnya. Alasan betah yang dikemukakan sebagian besar, penduduk (32 %) karena tidak ada tempat tinggal lain. Kemudian karena tetangga menyenangkan (24 %) dan karena dekat tempat pekerjaan (21 %).
Dari hasil pengujian staitstik dapat diketahui bahwa hubungan antara alasan betahnya seseorang dengan kualitas pemukiman, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan mata pencaharian adalah independen. Kecuali status tempat tinggal (dependen). Hal ini berarti bahwa alasan betah yang dikemukakan karena perbedaan kondisi sosial ekonomi tersebut tidak selalu menunjukkan adanya hubungan. Dengan kata lain kondisi sosial ekonomi penduduk tidak begitu berpengaruh terhadap alasan betahnya seseorang."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Diana Puspita
"Paradigma sektor kehutanan masih memandang kayu sebagai hasil utama mengakibatkan tingginya angka deforestasi di Indonesia. Padahal banyak hasil hutan lainnya yang dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Salah satu manfaat hutan yang belum terestimasi nilainya yaitu jasa lingkungan terutama wisata. Dan fungsi hutan yang mempunyai manfaat wisata salah satunya di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Salah satu bagian dari TNGHS yaitu Resort PTNW Gunung Salak I yang mempunyai daya tarik tersendiri yaitu sebagai field project Suaka Elang. Pada Resort PTNW Gunung Salak I terdapat 2 (dua) lokasi wisata yaitu bumi perkemahan Loji dan Wana Wisata Sukamantri.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai ekonomi wisata dari lokasi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode TCM dan CVM untuk mengetahui nilai ekonomi dari kawasan wisata. Dan nilai surplus konsumen untuk metode TCM Resort PTNW Gunung Salak I sebesar Rp. 909.000 per individu/tahun atau Rp. 6.635.700.000/tahun, sedangkan untuk nilai WTP kondisi saat ini sebesar Rp. 8.500 dan untuk kondisi masa akan datang sebesar Rp. 9.700.

The paradigm of forestry sector still sees wood as the primary outcome resulted in high rates of deforestation in Indonesia. Whereas many other forest products that can be utilized and have high economic value. One of the benefits from forests that have not estimated is environmental services value, especially forest tourism. And one part of forests that have tourism benefits is Mount Halimun Salak National Park. One part of the national park that has a special attraction as a field project of Raptor sanctuary is PTNW Mount Salak I Resort. In PTNW Mount Salak I Resort there are 2 (two) tourist sites, which are Bumi Perkemahan Loji and Wana Wisata Sukamantri.
This study aimed to obtain economic value from the site. This research using TCM and CVM method to determine the economic value from tourist area. The value of consumer surplus for TCM method PTNW Mount Salak I Resort is Rp. 909 000 per individual/year or Rp. 6.635.700.000/year, while for WTP value for current state of Rp. 8.500 and for the future condition of Rp. 9.700.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Aquinas Dewaranu W.
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan valuasi ekonomi sebagai metode penghitungan ganti kerugian terhadap perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Tulisan ini menjabarkan bagaimana kerugian lingkungan diatur, ditafsirkan dan dikaitkan dengan pertanggungjawaban perdata di Indonesia. Kemudian untuk menaksir nominal yang tepat terhadap kerugian tersebut, skripsi ini melihat dan membandingkan penerapan metode valuasi ekonomi di Amerika Serikat dan Indonesia. Bagaimana kedua metode tersebut diterapkan dan diaplikasikan di kedua negara untuk menaksir nilai ekonomi dari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Dari perbandingan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode valuasi ekonomi untuk lingkungan hidup sudah diterapkan dengan cukup baik di Amerika Serikat baik dalam tatanan yuridis normatif maupun dalam praktek di pengadilan. Sedangkan di Indonesia, metode valuasi ekonomi untuk lingkungan hidup sudah diadopsi dengan baik pada peraturan perundang-undangan namun belum diterapkan dan diaplikasikan secara maksimal dalam praktek di pengadilan.

This thesis explains about implementation of economic valuation as a method in apprising environmental damages caused by tort. This thesis explores the adjustment and the interpretation of environmental damages, and its relation with the environmental civil liability, in regulations and courts in Indonesia. Later, to find out the nominal damages that needs to be covered, this thesis is comparing the economic valuation method implementation in United States of America and Indonesia. How does this method is implemented in both countries, to economically assess the environmental and natural resources value especially for the purpose of legal remedy. The conclusions from this comparative study are: economic valuation method for environmental and natural resources is fairly well implemented in USA, both in the federal acts and regulations and also in judicial practice, while on the other hand, economic valuation method is still poorly implemented in Indonesia, especially in judicial practice.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>