Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bustanul Arifin
Jakarta: Kompas, 2004
338.1 BUS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mubyarto
Jakarta: LP3ES, 1995
338.19 MUB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ross, Robert C.
New York, NY: McGraw-Hill, 1951
338.1 ROS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sumodiningrat
Jakarta: PAU Studi Ekonomi Universitas Indonesia, 1991
338.1 GUN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Arsjad Anwar, 1936-
"Disertasi yang berjudul "Pertumbuhan Pertanian Dilihat Dari Pertumbuhan Produk Domestik/bruto Di Indonesia, 1960-1980" akan akan gas masalah yang erat kaitannya dengan perubahan struktur produksi, atau kanposisi Produk Danestik Bruto (disingkat P.D.H.) menurut sektor dan lapangan usaha, yang biasa menyertai proses pertumbuhan ekonani atau peningkatan pendapatan per-kapita. Selain dari perubahan dalam struktur produksi, pertumbuhan ekonomi juga biasanya disertai dengan berubahnya struktur kesempatan kerja menurut sektor dan lapangan usaha.
Paham yang sistematis tentang perubahan struktur produksi dan struktur kesempatan kerja yang menyertai pertumbuhan ekoncmi dimul.ai dengan diperkenalkannya konsep tentang produksi, atau yang kemudian lebih dikenal sebagai sektor, primer, sekunder, dan tarsier oleh Fisher tahun 1935- . Tanpa dukungan bukti kuantitatip, Fisher mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan ekonorni biasanya disertai dengan pergeseran permintaan dari sektor primer, ke sektor sekunder, dan akhirnya ke sektor tersier. Pada gilirannya hat itu akan mengakihatkan terjadinya perubahan dalam struktur produksi yang sesuai dengan pergeseran dalam permintaannya, yaitu melalui pergeseran dalam kesempatan kerja dan alokasi dana dari sektor primer, ke sektor sekunder, dan akhirnya ke sektor tersier . Dengan perkataan lain teori tentang perubahan struktur produksi dan kesempatan kerja selama pertumbuhan ekonomi dari Fisher didasarkan pada adanya pergeseran permintaan.
Bukti kuantitatip yang mendukung pendapat Fisher tersebut diberikan oleh Clark {1940, 1951, 1957). Dengan menggunakan data cross section dari beberapa negara, Clark menyusun struktur praduksi dan kesempatan kerja, menurut sektor dan tingkat pendapatan per-kapita. Dari hasil perhitungan tersebut Clark dan Ferlihatkan tentang hubungan antara perubahan struktur produksi dengan struktur kesempatan kerja menurut sektor. Sehubungan dengan pergeseran struktur kesempatan kerja yang menyertai pertumbuhan ekonomi, Clark mengemukakan pendapatnya yang agak berbeda dari Fisher. Menurut Clark pergeseran dalam struktur kesempatan kerja tersebut dicapai dengan: pertama, terjadinya peningkatan produktivitas per-pekerja di setiap sektor, dan kedua, bergesernya pekerja dari sektor yang lebih rendah produktivitasnya ke sektor yang lebih tinggi produkti vitasnya.
Dari beberapa literatur tentang ekonomi diketahui bahwa perincian lapangan usaha dari tiap sektor adalah sebagai berikut. Sektor primer meliputi pertanian dan seringkali juga mencakup pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder terdiri dari industri pengolahan, hangman, dan adakalanya juga meliputi pertambangan dan penggalian. Sementara itu sektor tarsier mencakup listrik, gas, dan air mineral; pengangkutan dan komunokasi; perdagangan, rumah makan dan penginapan; lembaga keuangan, perdagangan benda tak bergerak, dan jasa perusahaan; sewa rumah; pemerintahan , pertahanan; dan jasa lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
D1159
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian BPPP-Deptan, {s.a.}
JAE 26-27 (1-2) 2008/2009
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkas Saputra
"Pelembagaan petani ke dalam organisasi formal seperti kelompok tani merupakan bentuk dari pembangunan pertanian yang dilaksanakan pemerintah saat ini. Petani diisyaratkan untuk berkelompok oleh pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat dari pembagian bantuan serta distribusi pupuk bersubsidi yang harus melalui mekanisme kelompok. Kelompok tani kian banyak dibentuk sebagai sebuah tuntutan secara tidak langsung dari pemerintah. Keberhasilan kelompok tani sebagai wadah kerjasama diantara petani kian dipertanyakan karena banyaknya kelompok yang tidak lagi aktif menjalankan perannya. Meskipun demikian masih ada juga kelompok tani yang aktif menjalankan kegiatan kolektifnya sebagai sebuah wadah kerjasama petani. Skripsi ini membahas bagaimana kelompok tani mampu menjadi basis ekonomi bagi para anggotanya. Metode yang digunakan adalah menggunakan Soft Systems Methodology. Melalui metode tersebut didapatkan beberapa aktivitas yang terdapat dalam kelompok tani yang digunakan dalam analisa sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Instituting farmers into formal organizations like farmer groups is government's mean to develop farmings. The governments suggest farmers to group. This appears in the distributing aids and subsidized fertilizers through the groups? mechanisms. It seems as though these farmer groups are indirect demand from the government. The success of farmer groups as a form of cooperation among farmers is still questioned because there are many inactive farmer groups nowadays, which functions ineffectively. Even so, there are others which functions their collective activities as a form of cooperation among farmers. This study aims to see how the farmer groups function as economic bases for their members. The method used to collect data is Soft Systems Methodology. By using this method, the results show that there are several human activities in the farmer groups which are employed in the analysis to answer the research question."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford : Oxford University Press, 1982
338.9 WOR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemerintah telah menetapkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional 2009-2014. Program pemberdayaan pertanian dan nonpertanian untuk kelompok miskin sudah relatif banyak, namun kurang efektif dan berkelanjutan karna bersifat parsial-sektoral. Mengingat besarnya sumber daya yang dicurahkan, dalam prespektif peningkatan efektivitas dan efisiensi program pembangunan, pemikiran ini bertujuan merumuskan reorientasi pradigma dan strategi sebagai syarat kecakupan dalam pengentasan kemiskinan di pedesaan. Krisis ekonomi berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketanganan pangan di tingkat regional dan global. Dampak krisis ekonomi global di Indonesia mencakup penurunan pertumbuhan sektor pertanian dan terhambatnya pencapaian target MDGs-1 2015(12.3% vs target 7,5%). Dampak krisis, dengan risiko dan ketidakpastian yang tinggi, hendaknya membangkitkan kesadaran baru tentang pentingnya paradigma dan strategi pembangunan dan pertumbuhan inklusif. Pembangunan perdesaan inklusif mensyaratkan sinergi pertumbuhan di tingkat desa dengan program pemberdayaan kelompok miskin. Pengembangan agribisnis dan agroindustri patut dijadikan kegiatan utama program pemberdyaaan, pembangunan perdesaan, dan instrumen penting dalam mempercepat transformasi ekonomi pertanian dan perdesaan. Komplementasi efektivitas program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (di atas 7,0%), didukung integrasi ekonomi desa-kota, akan menjamin eefektibitas dan efisiensi pemanfaatan sumbe daya ekonomi dan mempercepat pengentasan kemiskinan di perdesaan dan secara nasional. "
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian, {s.a}
630 PIP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>