Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zharfa Zayyan Roswy
"Surah Al-Fatihah yang selama ini wajib dibaca umat muslim memiliki struktur linguistik yang berbeda dari segi sintaksis bahasa Arab standar dan memiliki semantik yang mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas frasa berdasarkan tipe strukturnya yang ditemukan dalam Surah Al-Fatihah sesuai dengan teori Tajudin (2018) yang memaparkan bahwa frasa berdasarkan tipe strukturnya dibagi menjadi dua, yaitu frasa endosentris yang memiliki unsur pusat dan frasa eksosentris yang tidak memiliki unsur pusat. Penelitian ini juga mengkaji makna semantik yang terkandung di dalam frasa-frasa tersebut. Makna dari frasa endosentris menunjukkan adanya hubungan erat antara Allah dengan sifat-sifat-Nya, juga hubungan antara Allah dengan makhluknya. Adapun makna frasa eksosentris harus menggunakan hubungan relasional dengan kata lain untuk memahami konteks yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan 14 frasa endosentris yang terdiri dari empat frasa na'ty (frasa atributif), dua frasa taukiidy (frasa penegasan), dua frasa athfy (frasa koordinatif), enam frasa idhaafy (frasa posesif atau kata majemuk), dengan sebagian besar unsur pusat pada kata Allah dan 4 frasa eksosentris (empat frasa preposisional).

Surah Al-Fatihah, mandatory for Muslims to recite, possesses unique linguistic structures from the perspective of standard Arabic syntax and contains profound semantic meanings. This study aims to analyze phrases based on their structural types found in Surah Al-Fatihah using the theory of Tajudin (2018), which categorizes phrases into two kinds: endocentric phrases, which have a central element, and exocentric phrases, which lack a central element. Additionally, the study examines the semantic meanings within these phrases. The meanings of endocentric phrases reflect a close relationship between Allah and His attributes and between Allah and His creations. Meanwhile, the meanings of exocentric phrases require relational connections with other words to understand their contextual significance. This research employs library research and descriptive-analytical methods with a qualitative approach. The findings reveal 14 endocentric phrases, consisting of four attributive phrases (na'ty), two emphatic phrases (taukiidy), two coordinative phrases (athfy), and six possessive phrases or compound phrases (idhaafy), with the majority of the central elements being the word Allah. Additionally, four exocentric phrases (all prepositional phrases) were identified."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library