Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Rachman
"Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di sektor transportasi di Indonesia sebagian besar digunakan untuk kendaraan sepeda motor. Dari data BPS pada tahun 2020, terdapat 115.023.039 sepeda motor di Indonesia dengan peningkatan sebesar 14,79% dari tahun 2017-2020. Sehingga teknologi konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik diusulkan sebagai solusi permasalahan ekonomi peralihan penggunaan sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. Konversi sepeda motor listrik menggunakan komponen baterai Li-NMC 72V 20Ah, motor listrik BLDC hub 2kW, controller, dll. Uji jalan dari sepeda motor listrik hasil konversi menunjukkan kecepatan maksimal 80 km/jam dengan jarak tempuh 76 km dan waktu pengisian baterai dari 40% ke 100% selama 3 jam. Biaya kapital konversi sepeda motor adalah sebesar Rp 16.335.000 dan biaya operasional tahunan sebesar Rp 747.887. Teknologi konversi sepeda motor akan memberikan nilai Total Cost of Ownership(TCO) sebesar 4.276.815/tahun dan Rp 192/km. Teknologi konversi ini dapat menghemat subsidi BBM pemerintah hingga Rp 35 Triliun jika 20% sepeda motor BBM di Indonesia dapat dikonversi menjadi sepeda motor listrik. Hasil perhitungan teknologi konversi sepeda motor listrik ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan percepatan kendaraan listrik, membantu pengguna sepeda motor BBM untuk mengonversikan motornya, dan membantu industri untuk pembuatan pembangunan pendukung kendaraan listrik.

Petroleum consumption in transportation sector in Indonesia mostly used for motorcycles. Data from BPS show that 115.023.039 motorcycles in Indonesia in 2020 and there is an increase of 14,79% from 2017-2020. The conversion technology from Internal Combustion Engine (ICE) motorcycles to electric motorcycles are strongly suggested to be the solution for economic problem for transitioning from ICE motorcycles into electric motorcycles. Conversion for electric motorcycle are done using component such as Li-NMC 72V 20Ah battery, 2kW hub BLDC electric motor, controller, etc. Road test for this converted motorcycle resulted in the maximum velocity of 80 km/hours with travel distance of 76 km and time for charging the battery from 40% to 100% in 3 Hours. Capital cost for the converted motorcycle are Rp 16.335.000 and the operational cost yearly in Rp 747.887. Conversion motorcycle technology gives a Total Cost of Ownership rate at Rp 4.276.815/year dan Rp 192/km. This conversion technology will help the government by Rp 35 trillion if 20% of ICE motorcycles in Indonesia can be converted. These result in electric motorcycle conversion technology are hoped to help the government make policy to faster the electric vehicle environment, help ICE motorcycle user convert their motorcycle, and help industrial to build an infrastructure support for electric vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yasri Zaenuri
"Program konversi sepeda motor listrik yang diinisiasi pemerintah Indonesia menghadapi kesenjangan antara target dan realisasi, mengindikasikan adanya tantangan implementasi yang mendasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana collaborative platforms memengaruhi implementasi program tersebut di Provinsi Jakarta. Dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan kerangka kerja empat dimensi dari Ansell dan Gash (2018), data dikumpulkan melalui wawancara mendalam bersama pemangku kepentingan kunci dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, bengkel pelaksana konversi, dan Institute for Essential Service Reform (IESR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform kolaborasi yang ada belum berfungsi secara optimal karena berbagai hambatan struktural dan operasional. Hambatan utama meliputi mekanisme subsidi dengan skema reimbursement yang melumpuhkan arus kas bengkel pelaksana , proses sertifikasi kelaikan jalan (SUT dan SRUT) yang sangat lambat sehingga menjadi bottleneck program, serta fragmentasi kewenangan antar kementerian tanpa adanya perantara strategis yang efektif untuk mengharmoniskan kebijakan. Disimpulkan bahwa kegagalan program ini berakar pada ketidakselarasan fundamental antara logika platform yang berpusat pada pemerintah yang memprioritaskan akuntabilitas prosedural dan minimalisasi risiko fiskal dengan kebutuhan operasional dan finansial para aktor di lapangan yang memerlukan kecepatan, fleksibilitas, dan dukungan modal kerja yang memadai.

The electric motorcycle conversion program initiated by the Indonesian government faces a gap between its targets and realization, indicating fundamental implementation challenges. This research aims to analyze how collaborative platforms influence the program's implementation in Jakarta Province. Using a qualitative approach that employs the four-dimensional framework of Ansell and Gash (2018), data were collected through in-depth interviews with key stakeholders from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), the Ministry of Transportation, implementing conversion workshops, and the Institute for Essential Service Reform (IESR). The research findings show that the existing collaborative platform is not functioning optimally due to various structural and operational obstacles. Major obstacles include a subsidy mechanism with a reimbursement scheme that cripples the cash flow of implementing workshops, a roadworthiness certification process (SUT and SRUT) that is extremely slow and has become a program bottleneck, and fragmented authority among ministries without an effective strategic intermediary to harmonize policies. It is concluded that the program's failure is rooted in a fundamental misalignment between the platform's government-centric logic—which prioritizes procedural accountability and fiscal risk minimization—and the operational and financial needs of the actors on the ground who require speed, flexibility, and adequate working capital support."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library