Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Susanto
Abstrak :
Penjadwalan pemeliharaan pembangkit, merupakan masalah penting yang harus diperhatikan dalam penjadwalan operasi jangka panjang suatu sistem tenaga listrik. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini, yang pada dasarnya menggunakan salah satu dari dua fungsi tujuan yaitu memaksimumkan keandalan atau meminimumkan biaya produksi. Dalam tesis ini dicoba mengembangkan suatu prototip sistem pakar untuk penjadwalan pemeliharaan pembangkit. Untuk menentukan pemilihan fungsi tujuan yang tepat, digunakan suatu angka yang disebut Indeks Operasi yang batasan harganya diperoleh berdasarkan pengalaman para pakar dibidang ini. Rancangan prototip sistem pakar ini selanjutnya diimplementasikan pada komputer personal menggunakan bahasa pemrograman Turbo Prolog Versi 2.0 untuk komputer personal. Sebagai studi kasus, program sistem pakar ini digunakan untuk menyusun penjadwalan pemeliharaan pembangkit pads sistem kelistrikan lama Bali untuk tahun anggaran 1994/1995.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syawaludin Syofyan
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik sistem Jawa-Bali yang demikian tinggi dalam menghadapi PJPT II mendatang, kendala-kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan dana untuk pembangunan pembangkit baru, keterbatasan cadangan sumber daya alam, serta tuntutan masyarakat akan pembangunan berwawasan lingkungan.

Manajemen Sisi Kebutuhan (DSM) merupakan suatu konsep yang dapat dimanfaatknn dalam perencanaan dan pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang, khususnya untuk menekan kebutuhan energi listrik dan mengurangi beban puncak, sehingga memberi peluang penghematan dana investasi.

Salah satu konsep DSM adalah Konservasi Energi di sisi pelanggan, yaitu dengan meningkatkan effisiensi sistem peralatan pelanggan, melalui pemanfaatan lampu hemat energi (ME) pada sektor residensial dan pengontrolan beban dengan pengaturan putaran kerja sistem pengkondisian udara ruangan (sistem AC) pads sektor komersial.

Dengan metode Analisa Manfaat/Biaya (Benefit/Cost Anasis), akan dihitung dan dianalisa potensi sektoral serta kelayakan program DSM pada pelanggan sektor residensial dan sektor komersial di sisi pelanggan dan perusahaan listrik. Untuk menilai manfaat program DSM secara keseluruhan akan dihitung dan dianalisa proyeksi besarnya penghematan energi, penurunan beban puncak dan pendanaannya untuk kunin waktu 1.0 tahun mendatang.

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan masukan dalam perencanaan dan pengembangan sistem kelistrikan Jawa-Bali.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Wienda Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Model optimisasi telah menjadi salah satu instrumen penting dalam menentukan bauran energi masa depan dan sebagian besar dibuat dalam pendekatan nasional. Indonesia memiliki sumber daya energi primer yang berlimpah, baik berupa energi fosil maupun energi terbarukan. Namun, tingginya disparitas kepadatan penduduk, infrastruktur, level ekonomi, dan perbedaan antara lokasi sumber energi dan konsumen energi antar dan intra-area berdampak pada ketimpangan performa sistem energi antara Indonesia bagian barat dan timur yang memicu ketidakberlanjutan sistem energi, dalam hal ini adalah listrik. Sehingga pada penelitian ini, analisis sistem ketenagalistrikan di Indonesia di masa depan hingga tahun 2050 dengan model optimisasi multi-objektif dilakukan dengan menggunakan indikator keberlanjutan. Penelitian diawali dengan mengembangkan model optimisasi pada pendekatan nasional dan spasial untuk menunjukkan besar deviasi antara pendekatan nasional dan spasial. Selanjutnya model optimisasi spasial digunakan untuk analisis lebih lanjut dengan memperhatikan perbedaan karakteristik regional dengan membagi Indonesia menjadi enam regional: Sumatera, Jamali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Nusa Tenggara (Maluku & NT), dan Papua. Lima skenario tujuan pengembangan dianalisa: (a) BAU, (b) orientasi lingkungan secara pasif, (c) trade-off ekonomi-lingkungan, (d) perlindungan lingkungan secara aktif, dan (e) orientasi lingkungan hijau secara total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario orientasi lingkungan secara pasif menghasilkan performa indikator keberlanjutan terbaik. Skenario ini sangat sedikit mengorbankan aspek ekonomi energi untuk meningkatkan performa sistem ketenagalistrikan Indonesia pada apek lingkungan dan ketahanan sumber daya energi dengan meningkatnya penetrasi energi terbarukan dan tingkat keberagaman.
ABSTRACT
In the present study, a multi-objective optimization model was developed to find the best scenario for Indonesian power generation planning up to 2050. Indonesia has abundant fossil and renewable energy resources. However, high disparity on population density, infrastructure, economic level, and the difference between energy source and energy consumer location among and inter-region inflict to discrepancy on electricity system performance between western and eastern part of Indonesia. In order to capture more accurately regional characteristics, the model was developed in spatial as well as national approach by dividing Indonesia become six regions: Sumatera, Java-Madura-Bali (Jamali), Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Nusa Tenggara (Maluku & NT), and Papua. Five development objective scenarios were proposed: (A) business as usual, (B) passively environment oriented, (C) economic-environmental trade-off, (D) actively environment protection, and (E) totally towards green society. Energy mix, cost of generation, CO2 emission, and fuel consumption output from optimization model were inputted in sustainability indicator simulation which consist of eleven indicators which are represent three sustainability aspect: economic, social, and environment to be analyzed. The results show that national approach could utilize more renewable energy than spatial approach due to no limitation on potential coverage area. Passively environment oriented provide the best sustainable indicator performance. The scenario slightly compromise cost of electricity generation to highly increase social, environment, and resource security indicators by increasing penetration of renewable energy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library