Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Hidayatullah
"Penggunaan embedded sysiem dalam kehidupan sehari-hari mulai meningkur. Selain flu kehidupan manusia yang mobile membuat manusia memerlukan sarana unruk memonitor keadaan dari embedded. System yang digunakun dimana saja dan kapan saja. Oleh karena ilu sangat diperlukan adanya merode pengontrolan dan pemonitoran yang efektif terhadap embedded system tersebut. Skripsi ini merupakan studi literatur mengenai penggunaan protokol TCP/IP dan SMTP oleh mikrokanrroller sebagai sarana komunikasi dengan dunia internet yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk memonitor keadaan dari embedded sysrem tersebut. Analisa dan perancangan sisrem akan dilakukan pada skripsi ini untuk melihat apakah protokol SMTP memadai untuk digunakan sebagai alat untuk memonitor embedded system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novian Habibie
"Comunication between microcontrollers is one of the crucial point in embedded sytems. On the other hand, embedded system must be able to run many parallel task simultaneously. To handle this, we need a reliabe system that can do a multitasking without decreasing every task?s performance. The most widely used methods for multitasking in embedded systems are using Interrupt Service Routine (ISR) or using Real Time Operating System (RTOS). This research compared perfomance of USART communication on system with RTOS to a system that use interrupt. Experiments run on two identical development board XMega A3BU-Xplained which used intenal sensor (light and temperature) and used servo as external component. Perfomance comparison done by counting ping time (elapsing time to transmit data and get a reply as a mark that data has been received) and compare it. This experiments divided into two scenarios: (1) system loaded with many tasks, (2) system loaded with few tasks. Result of the experiments show that communication will be faster if system only loaded with few tasks. System with RTOS has won from interrupt in case (1), but lose to interrupt in case (2).

Komunikasi antar mikrokontroller adalah salah satu hal krusial dalam sebuah embedded system. Di sisi lain, embedded system juga harus dapat menangani beberapa task/pekerjaan dalam satu waktu. Untuk itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat melaksanakan proses multitasking tanpa mengganggu per-forma dari masing-masing task yang ada. Ada dua metode multitasking yang populer digunakan pada embedded system, yaitu menggunakan Interrupt Service Routine (ISR) dan menggunakan Real Time Operating System (RTOS). Penelitian ini membandingkan performa komunikasi USART pada mikro-kontroller dengan RTOS dengan yang hanya menggunakan interrupt. Uji coba dilakukan pada dua development board XMega A3BU-Xplained dengan sensor internal (cahaya dan temperatur) dan men-jalankan sebuah servo. Uji performa dilakukan dengan menghitung waktu ping, yaitu waktu yang dibu-tuhkan untuk mengirim satu karakter data ke board tujuan dan menerima balasan satu karakter sebagai tanda bahwa data telah diterima oleh board tujuan. Skenario yang digunakan adalah (1) sistem memiliki banyak task, dan (2) saat sisem memiliki sedikit task. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, secara umum proses komunikasi akan berjalan lebih cepat jika sistem hanya mempunyai sedikit task. Sistem dengan RTOS akan memiliki waktu ping yang jauh lebih cepat dari yang menggunakan interrupt pada kasus (1), namun sistem dengan interrupt akan lebih cepat dari sistem dengan RTOS pada kasus (2)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Adi Wicaksana
"ABSTRAK
Buta warna merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena faktor keturunan yang mengakibatkan penderitanya tidak dapat mengenali warna, baik warna tertentu (parsial) atau semua warna (total). Ketidakmampuan mengenali warna ini berpotensi menyebabkan berbagai kesulitan bagi para penderitanya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup yang lebih khusus, karena banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang diasosiasikan dengan warna. Untuk mengatasi masalah tersebut, dirancang sebuah sistem bantuan untuk penderita buta warna dalam mengenali warna. Sistem ini dirancang dalam bentuk aplikasi yang dikembangkan untuk sistem tertanam (embedded system) dan Windows Phone 7 dengan menerapkan konsep augmented reality. Perancangan modul pendeteksian warna yang dibuat diimplementasikan dengan.NET Framework dan EmguCV Library. Hasil implementasi berupa modul pendeteksian warna yang terintegrasi ke dalam sistem bantuan buta warna Chromophore sebagai aplikasi untuk sistem tertanam dan aplikasi mobile pada platform Windows Phone 7. Hasil pengujian pada sistem tertanam menunjukkan bahwa modul dapat mengenali sampel warna yang ada dengan persentase sebesar 69.33% dengan model warna HSV dan 90.67% dengan model warna HLS. Pengujian pada aplikasi mobile menunjukkan kesuksesan pendeteksian warna sampel sebesar 11.33% dengan model warna RGB dan 95.33% dengan model warna HLS.

ABSTRACT
Color blindness is a form of generative deficiency where the patient loses the ability to recognize color, either particular color (partial color blind) or the whole color (total color blind). The disability of the patient to recognize color is potential to cause problems to the patient in daily life or in more specific area. To help the patient cope with the problem in recognizing colors, a color blindness helping system is designed. This system is designed for embedded system and Windows Phone 7 using the concept of augmented reality. This work proofs design and implementation of color detection module using .NET Framework and EmguCV Library. In this work we have implemented an integrated color detection module integrated in the Chromophore color blind aid system in the form of application for embedded system and mobile application for Windows Phone 7. Testing result on embedded system shows that the module is able to detect color samples with percentage of 69.33% using HSV color model, and 90.67% using HLS color model. Testing on mobile application resulted that the module is able to detect color samples with percentage of 11.33% using RGB color model and 95.33% using HLS color model."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Bumida Stani
"Usia baterai yang terbatas dari embedded system dan mobile devices mengakibatkan baterai itu harus sering di recharge atau solusi yang lain adalah dengan mengganti baterai tersebut. Salah satu solusi untuk membuat embedded system dan personal device dapat beroperasi terus-menerus, yaitu dengan memanfaatkan energi matahari dan sistem fotovoltaik. Skripsi ini bertujuan untuk merancang bangun modul penyuplai daya dengan memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti baterai untuk modern embedded system dan aplikasi-aplikasi daya rendah. Salah satu contoh dari embedded system daya rendah adalah sensor node IEEE 802.15.4/Zigbee yang digunakan pada WSN. Embedded system ini berbasis pada Freescale System-in-Package MC13213 dan sudah termasuk RF transceiver untuk aplikasi-aplikasi ZigBee. Daya yang dibutuhkan oleh alat ini adalah < 1mW untuk keadaan stand-by dan mencapai sekitar 50mW untuk keadaan aktif. Modul penyuplai daya ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu power supply, rangkaian input (maximum power point tracker), dan rangkaian output. Modul ini ditargetkan untuk menyuplai embedded system daya rendah khususnya wireless sensor node dengan tegangan kerja 3,3 volt dan konsumsi daya sampai dengan 50 miliwatt. ;The limited battery lifetime of modern embedded systems and mobile devices necessitates frequent battery recharging or replacement. One of the solution to make embedded systems and personal devices operate continuously is utilizing the solar energy and photovoltaic system. This final project aims to design a power supply module by utilizing solar energy as a replacement of battery for modern embedded system and low power application. The example of low power embedded system is IEEE 802.15.4/ZigBee sensor node used in Wireless Sensor Network (WSN). This embedded system is based on Freescale System-in-Package MC13213 including an IEEE 802.15.4 RF transceiver for ZigBee applications. The power consumption of the wireless device provided by the manufacturer with sensors and microcontroller in standby condition is < 1wW, while the power consumption reaches approximately 50mW when microcontroller and sensors are active. This power supply module can be divided into three parts, power supply circuit, input circuit (maximum power point tracker), and the output circuit. This module is targeted to supply low power embedded systems, especially wireless sensor node with the operating voltage of 3.3 volt and the power consumption up to 50 mW.

The limited battery lifetime of modern embedded systems and mobile devices necessitates frequent battery recharging or replacement. One of the solution to make embedded systems and personal devices operate continuously is utilizing the solar energy and photovoltaic system. This final project aims to design a power supply module by utilizing solar energy as a replacement of battery for modern embedded system and low power application. The example of low power embedded system is IEEE 802.15.4/ZigBee sensor node used in Wireless Sensor Network (WSN). This embedded system is based on Freescale System-in-Package MC13213 including an IEEE 802.15.4 RF transceiver for ZigBee applications. The power consumption of the wireless device provided by the manufacturer with sensors and microcontroller in standby condition is < 1wW, while the power consumption reaches approximately 50mW when microcontroller and sensors are active. This power supply module can be divided into three parts, power supply circuit, input circuit (maximum power point tracker), and the output circuit. This module is targeted to supply low power embedded systems, especially wireless sensor node with the operating voltage of 3.3 volt and the power consumption up to 50 mW."
2011
S124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Iqbal Divanda
"Latar belakang pembuatan proyek ini adalah untuk memaksimalkan kemampuan dari teknologi surat eleltronik (ratron) dan mikrokontroler. Aplikasi Email Electronic Control (EEC) atau Ratron Pengendali Elektronika (RPE) digunakan untuk melakukan interaksi antara ratron sebagai user interface yang berhubungan langsung dengan manusia dengan mikrokontroler sebagai perangkat tingkat rendahnya. Komunikasi antara ratron sebagai pengendali utama terhadap elektronika dapat menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan C. Salah satu tujuan utama dalam proyek kali ini yaitu pengujian penggunaan IMAP IDLE sebagai media bantu notifikasi ratron baru, berjalan dengan baik dengan hasil menyalanya lampu setelah dilakukan pengujian. Analisa mengenai memori yang digunakan menyatakan bahwa penggunaan memori yang digunakan hanya sekitar 7 MB. Ini dinyatakan efisien berdasarkan referensi dalam (IBM, 2008). Aplikasi ini masih dinyatakan sebagai single user and single command. Pengunaan terbesar method dalam program ini digunakan untuk pengendalian ratron. Kecepatan rata-rata akses dari HP ke komputer adalah 26,064 detik dan dari komputer ke komputer adalah 11,9385 detik. JavaMail tidak dapat digunakan didalam sistem keamanan jaringan yang tinggi seperti didalam proxy kampus jadi sebagai alternatif pengunaan dapat digunakan internet langsung menggunakan modem. Perintah-perintah lain yang lebih kompleks seperti multiple user and multiple command dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Konsep pengendalian elektronika melalui ratron yang sudah terbukti berhasil, dapat dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi Smart Home, automasi pabrik, dan seterusnya.

The main background of this project is to maximize the capabilities of email and microcontroller technology. User Applications of Email Electronic Control (EEC) or Ratron Pengendali Elektronik (RPE) is used to perform the interaction between email as user interface for humans that been used to direct contact with a microcontroller as the low level device. Communication between email as the main controller with the electronics device was uses the programming language such as Java and C. One of the main objectives in this project is to test the use of the IMAP IDLE notifications for new email. Our tests state that this application works appropriately. The result shows that LED/Lamp is activated after sending the email. The memory?s application used for heap size is only about 7 MB. It is considered efficient as reffered to related research (IBM, 2008). Average speed for access/running time from HP to Computer is 26,064 second and from Computer to Computer is 11,9385 second. The biggest use of methods in this program are to control email. JavaMail can not be used in systems in such high network security environment like in the campus proxy so the use of the direct internet using a modem for is an alternative. This application can perform some simple commands for single user and single commamd. Further research work is require to improve it is capability. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1644
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Febrian Rachmadi
"Lalu intas adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari manusia karena lalu lintas memengaruhi kelancaran arus modal, logistik, dan kegiatan masyarakat lainnya. Tanpa sistem kontrol lampu lalu lintas yang memadai, kemungkinan kemacetan lalu lintas akan sangat tinggi dan menghambat kehidupan masyarakat di perkotaan. Sistem kontrol lampu lalu lintas adaptif dapat digunakan untuk memecahkan kemacetan lalu lintas di persimpangan karena dapat mengubah durasi lampu hijau di setiap persimpangan jalan tergantung pada kepadatan lalu lintas. Prototipe sistem kontrol lampu lalu lintas menggunakan BeagleBoard-XM, kamera CCTV, dan mikrokontroler AVR. Peneliti menggunakan teknik computer vision untuk mendapatkan informasi tentang kepadatan lalu lintas dengan menggabungkan metode Viola-Jones dan metode Filter Kalman. Untuk menghitung waktu setiap lampu lalu lintas di persimpangan, peneliti menggunakan Distributed Constraint Satisfaction Problem (DCSP). Dari hasil implementasi dan percobaan dapat disimpulkan bahwa BeagleBoard-XM dapat digunakan sebagai mesin utama sistem kontrol lampu lalu lintas adaptif dengan tingkat akurasi penghitungan rata-rata sebesar 91.735%.

Traffic is one of the most important aspects in human daily life because traffic affects smoothness of capital flows, logistics, and other community activities. Without appropriate traffic light control system, possibility of traffic congestion will be very high and hinder people’s life in urban areas. Adaptive traffic light control system can be used to solve traffic congestions in an intersection because it can adaptively change the durations of green light each lane in an intersection depend on traffic density. The proposed adaptive traffic light control system prototype uses Beagleboard-xM, CCTV camera, and AVR microcontrollers. We use computer vision technique to obtain information on traffic density combining Viola-Jones method with Kalman Filter method. To calculate traffic light time of each traffic light in intersection, we use Distributed Constraint Satisfaction Problem (DCSP). From implementations and experiments results, we conclude that BeagleBoard-xM can be used as main engine of adaptive traffic light control system with 91.735% average counting rate."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Maulana
"Salah satu permasalahan yang banyak terjadi di Indonesia adalah Banjir. Pemberitahuan dini terhadap bencana banjir diharapkan dapat mengurangi kerugian yang terjadi. Pemberitahuan dini terhadap banjir dapat dilakukan dengan membuat sistem tertanam yang melakukan monitoring terhadap kondisi sekitar yang memberi data secara berkala. Pada skripsi ini dibahas mengenai rancang bangun sistem tertanam untuk melakukan prediksi terhadap banjir. Sistem yang dibuat menggunakan 2 perangkat yaitu sensor node darat yang dibangun menggunakan mikrokontroller atmega328p yang dilengkapi dengan sensor suhu, kelembaban, tekanan, hujan, modul GSM, modul ZigBee dan sensor node sungai yang dibangun menggunakan mikrokontroller atmega328p yang dilengkapi dengan sensor ketinggian air, kecepatan air, modul ZigBee. Kedua perangkat tersebut dilengkapi power distribution dengan switch FET sehingga power pada seluruh modul dapat dimatikan dengan tujuan melakukan penghematan konsumsi daya. Kedua perangkat berhubungan secara local menggunakan perangkat ZigBee yang bernama MRF24J40MA. Salah satu perangkat dilengkapi dengan GSM Sim800L untuk berhubungan dengan webserver. Data yang dikumpulkan oleh perangkat tersebut dikumpulkan pada sebuah webserver yang kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk Graphical Information System. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa performa dari switch FET pada power distribution tidak optimal pada sensor node darat dengan waktu aktif yang diprediksi adalah 14 jam dan pengiriman ke server yang tidak konsisten. Sedangkan pada sensor node sungai switch FET pada power distribution cukup optimal dengan prediksi waktu aktif 25 jam dengan pengiriman ke sensor node darat yang konsisten. Selain itu jarak antara sensor node darat dan sensor node sungai yang optimal adalah

One of the most common problems in Indonesia is the Flood. Early notice of the flood disaster is expected to reduce the losses incurred. Early flood notification can be done by creating an embedded system that monitors the surrounding conditions that provide data on a regular basis. In this thesis discussed the design of embedded systems to predict the flood. The system is built using 2 devices ground node sensors built using atmega328p microcontroller equipped with temperature sensor, humidity, pressure, rain, GSM module, ZigBee module and river node sensor built using atmega328p microcontroller equipped with water level sensor, water speed, ZigBee module. Both devices are equipped with a power distribution equipped with FET switches so that power on all modules can be turned off for the purpose of saving power consumption. Both devices are connected locally using a ZigBee device called MRF24J40MA. One device comes with GSM Sim800L to connect with the webserver. The data collected by these devices is sent to a webserver which is then processed and displayed in the form of a Graphical Information System. The results of this study indicate that the performance of FET switches on power distribution is not optimal on ground node sensors with the predicted active time is 14 hours with inconsistent delivery to servers. While at river node sensor, the FET switch on the power distribution is optimal with a prediction of 25 hours with consistent delivery to a ground node sensor. In addition, the optimal distance between the ground node sensor and the river node sensor and the river node sensor is <70m with a 90% delivery percentage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Mursanto
"Untuk mendukung lingkungan berkelanjutan, dibangunlah sebuah prototipe sistem cerdas yang mengatur arus lalu lintas berdasarkan potensi tingkat polusi yang ditimbulkan oleh kendaraaan bermotor. Dengan pengaturan cerdas ini diupayakan pengaturan arus lalu lintas yang efisien dengan meminimalisir tingkat polusi CO2 di perempatan-perempatan jalan yang diatur oleh lampu lalu-lintas (traffic light). Hasilnya adalah sebuah prototipe simulator yang dapat menjadi model implementasi sistem cerdas untuk diadaptasikan ke berbagai daerah dengan variasi layout perempatan dan tingkat kepadatan arus lalu-lintas yang berbeda-beda. Implementasi sistem lalu lintas cerdas tersebut dikaji dalam laporan praktik keinsinyuran ini berkaitan dengan profesionalisme yang dipetakan ke dalam bakuan kompetensi PII. Selain itu juga dilakukan kajian terhadap kode etik dan etika insinyur profesional serta kepatuhannya pada aspek keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L). Praktik keinsinyuran yang dilaporkan adalah dalam rangka mendukung kesehatan lingkungan dengan tingkat polusi yang terkendali, sambil meningkatkan kenyamanan berkendara dengan memperlancar arus lalu-lintas. Penerapan teknologi, pengambilan data dan pemanfaatan informasi berdasarkan rekaman CCTV juga telah memenuhi kode etik dan etika profesi insinyur sebagaimana ditentukan dalam peraturan yang berlaku serta selaras dengan Code of Conducts dari Asosiation for Computing Machinery (ACM).

In accordance to provide a sustainable environment, this report proposes an intelligent system that is enabled to regulate traffic flow based on the level of pollution generated by motorized vehicles. By having such smart arrangement, efforts are made to manage an efficient traffic flow by minimizing CO2 pollution levels at traffic-lights-controlled crossroads. The result is a prototype simulator that can be a model for implementing an intelligent system adaptable to various areas with variations in intersection layouts and different levels of traffic density. The implementation of the intelligent traffic system has been examined based on the professionalism standard owned by the Instituion of Engineer Indonesia (PII). In addition, a study was also carried out on the code of ethics and ethics of professional engineers and their compliance with the aspects of occupational health and environmental safety (K3L). The reported engineering practice is to support environmental health with controlled pollution levels, while increasing driving comfort by smoothing traffic flow. The application of technology, data collection and utilization of information based on CCTV recordings also complies with the engineering code of ethics and professional ethics as stipulated in applicable regulations and in line with the Code of Conducts of the Association for Computing Machinery (ACM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ridok
"Keberadaan perangkat lunak sebagai pengontrol suatu sistem, yang termasuk ke dalam kategori sistem tercangkok (embedded system) semakin meningkat, sejalan dengan pemanfaatan komputer dalam berbagai sektor kehidupan. Dalam sistem semacam itu, perangkat lunak ditempatkan pada sebuah atau beberapa komputer yang dihubungkan ke sensor-sensor dan aktuator-aktuator untuk mengontrol perilaku dari lingkungan sistem.
Sistem tercangkok umumnya berinteraksi dengan lingkungannya secara terus-menerus sehingga disebut juga sistem reaktif (reactive system). Rica sistem tersebut diharapkan bereaksi dengan lingkungannya dalam batas waktu yang spesifik, sistem tersebut disebut sistem waktu nyata (real-time system). Contrail sistem terakhir adalah sistem pengatur lampu lalu lintas, sistem pengontrol pembakaran gas, dan pengontrol pintu perlintasan persimpangan rel kereta api dengan jalan raya. Sistem seperti ini harus memenuhi kriteria terpercaya (reliable); dalam arti, untuk menjamin keamanan sistem, waktu respon dari sistem terhadap lingkungannya hams sesuai dengan yang disyaratkan. Kegagalan sebuah sistem dalam merespon lingkungannya dapat menyebabkan terjadinya situasi kritis yang dapat berakibat fatal bagi manusia atau lingkungannya.
Sistem seperti di atas harus dirancang dengan presisi yang cukup tinggi. Penggunaan bahasa alami dalam proses pengembangannya, terutama pada tahap analisis untuk menentukan persyaratan yang dibutuhkan oleh sistem, dapat menimbulkan pemyataan-pemyataan yang ambigu sehingga persyaratan-persyaratan maupun spesifikasi sistem kurang terekspresikan secara akurat.
Salah satu teknik untuk mengembangkan perangkat lunak yang diharapkan memenuhi kriteria terpercaya adalah metoda formal. Terminologi 'metoda formal' menggambarkan suatu deskripsi umum dari penggunaan konsep matematika seperti logika dan teori himpunan untuk menggambarkan spesifikasi dan rancangan perangkat lunak beserta teknik-teknik validasi dan verifikasinya. ide dasar dari metode formal adalah menyediakan bahasa spesifikasi yang tidak ambigu untuk tahap perancangan selama pengembangan sistem sedemikian sehingga rancangan dapat dijustifikasi melalui langkah-langkah pembuktian formal [Franz96]. Bahasa spesifikasi tersebut biasanya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
Sintaks
Semantik
Himpunan relasi yang mendefinisikan aturan-aturan yang menunjukkan objek-objek yang pantas memenuhi spesifikasi tersebut.
Dengan menggunakan matematika sebagai kerangka dalam perancangan sistem, ide-ide yang ada dapat diformulasikan dengan lebih tepat, sehingga sistem yang lebih terpercaya dapat dihasilkan.
Salah satu formalisasi sistem seperti di atas adalah Duration Calculus (atau disingkat DC) [Zho93, 71-IR91, ZHR92]. DC dikembangkan pertama kali oleh C. Thou, C.AR. Hoare, dan AP. Ravn sekitar tahun 1991. Dalam DC, waktu dimodelkan sebagai bilangan nyata atau real (R), dan keadaan sebuah sistem dimodelkan oleh sejumlah variabel state. Setiap variabel state memiliki nilai Boolean yang direpresentasikan sebagai (0,1). Pada dasamya, variabel state yang bernilai deskrit dapat dimodelkan oleh sekelompok -variabel Boolean. Keadaan sebuah variabel state dari waktu ke waktu dimodelkan oleh sebuah step function dengan domain R dan range {0,1 }. Dengan melakukan integrasi terhadap sebuah step function dalam interval waktu tertentu, kits bisa mendapatkan total durasi di mana variabel state yang dimodelkan oleh fungsi tersebut berada dalam keadaan true (1). Teknik integrasi banyak digunakan dalam DC untuk menggambarkan persyaratan dan rancangan sistem-sistem yang kritis terhadap waktu (time-critical systems), tanpa menyebutkan waktu absolut secara eksplisit. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen untuk melihat bagaimana metode ini diterapkan untuk masalah aktual, yaitu dengan mencoba melakukan perancangan sistem pada suatu studi kasus."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Sheffildi Manaf
"Buta warna adalah kelainan pada retina mata yang menyebabkan penyandangnya tidak bisa mengenali atau membedakan warna tertentu. Ketidakmampuan mengenali warna ini berpotensi menyebabkan berbagai kesulitan bagi para penderitanya dalam kehidupan sehari-hari. Kelainan buta warna tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membantu penyandang buta warna membedakan warna adalah dengan menggunakan alat bantu.
Dalam skripsi ini, dikembangkan aplikasi bantuan penderita buta warna untuk platform sistem tertanam berbasis Windows Embedded Standard 2009, .NET Framework, OpenCV library serta EmguCV Wrapper. Sistem ini terdiri dari beberapa fitur pengenal warna yang diterapkan dengan konsep realitas tertambah. Implementasi sistem yang dibahas pada skripsi ini meliputi sistem bantu yang dikembangkan dengan konsep realitas tertambah suara, dengan tujuan membantu penyandang buta warna mengenali warna dengan media suara melalui interaksi jari pengguna pada objek warna. Sistem ini mendapatkan hasil yang cukup memuaskan berdasarkan pengujian dan tanggapan dari para responden.
Hasil pengujian interaksi jari menunjukkan tingkat deteksi jari mencapai 89.6% untuk metode klasifikasi kulit dengan format warna HSV. Sedangkan, tingkat deteksi jari menggunakan metode klasfikasi kulit dengan format YCbCr mencapai 87.5%. Selain itu, tingkat pengenalan warna yang didapat mencapai tingkat yang baik untuk mayoritas warna-warna tertentu yang diuji.

Color blindness is an anomaly which happened in retinal of eye(s) which prevent the patient to recognize or differentiate certain colors. The disability of the patient to recognize color is potential to cause problems to the patient in daily life. Color blind cannot be cured. Therefore, the only one method to help color blind people to recognize or differentiate color is with a vision aid kit.
In this final project, color blind aid system for embedded platform based on Windows Embedded Standard 2009, .NET Framework, OpenCV library and EmguCV Wrapper developed. There will be kind of color recognition features implemented with augmented reality concept in the system. Specifically, this paper explains the implementation of aid system, which is developed with sound augmented reality concept and finger interaction between user and colored object. This system receives good enough result according to system testing which has been done and responses from respondents.
The result of finger interaction test shows that the fingertip detection rate reaches 89.6% for skin classification method with HSV color space. Meanwhile, fingertip detection rate reaches 87.5% for skin classification method with YCbCr color space. Furthermore, color recognition rate achieved good result for majority of certain tested color types.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S93
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>