Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricki Muliadi
Abstrak :
Peningkatan emisi gas rumah kaca di DKI Jakarta dapat berdampak negatif pada pembangunan kota yang berkelanjutan. Peningkatan emisi gas rumah kaca dapat menurunkan tingkat kesehatan masyarakat yang berujung pada perlambatan perekonomian. Pemerintah daerah DKI Jakarta mengeluarkan Rencana Aksi Daerah - Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) untuk mengatasi tingginya emisi gas rumah kaca. Penelitian ini membahas analisis penerapan kebijakan RAD-GRK terhadap aspek keberlanjutan DKI Jakarta menggunakan pendekatan sistem dinamis. Model kebijakan RAD-GRK akan diintegrasikan dengan Jakarta Sustainable Urban Model dan kemudian disimulasikan berdasarkan dua skenario yaitu Kewenangan Rendah dan Kewenangan Tinggi. Kebijakan RAD-GRK mampu menurunkan emisi gas rumah kaca di Jakarta namun perlu upaya lebih lanjut oleh pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan. ......The increasing of Green House Gases (GHGs) in DKI Jakarta could harm the sustainable urban development. The escalation of GHGs could decrease public health level that lead to economics slow down. Local government of DKI Jakarta releases Regional Action Plan-Green House Gases (RAP-GHGs) to overcome the increasing of GHGs. This research discusses about policy analysis of Regional Action Plan-Green House Gases Emission toward sustainable aspects of DKI Jakarta using system dynamics approach. The policy model of RAP-GHGs would be integrated with Jakarta Sustainable Urban Model and be simulated based on two scenarios which are Low Authority and High Authority. RAP-GHGs policy could reduces GHGs emission in Jakarta but it needs further efforts from DKI Jakarta local government to create sustainable Jakarta development.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sudianto
Abstrak :
Perkembangan teknologi otomotif yang begitu pesat terutama kendaraan bermotor berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Penggunaan kendaraan bermotor untuk berbagai macam keperluan baik untuk kendaraan transportasi maupun keperluan lain. Jenjs yang paling banyak dipakai adalah motor bensin 4 langkah. Bahan bakar premium yang dipasarkan saat ini seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja maupun kadar emisi gas buang yang dihasilkan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi hal ini salah satu caranya adalah dengan penambahan aditif pada bahan bakar maupun pada oli pelumas. Dengan penambahan aditif ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas bahan bakar sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Penambahan aditif ini pun seringkali menimbulkan berbagai macam kendala. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengujian terhadap berbagai macam aditif, baik aditif bahan bakar (fuel additive) maupun aditif pelumas (oil treatment) agar penambahan aditif ini baik untuk mesin maupun lingkungan. Dari uji coba yang dilakukan pada mesin uji stasioner (Otto engine test bed) dengan memilih berbagai merek aditif bahan bakar dan aditif pelumas secara acak. Secara umum aditif-aditif tersebut berpengaruh terhadap kenaikan daya output mesin (BHP), tertinggi sebesar 13,33% pada 1700 rpm, penurunan konsumsi bahan hakar (BFC) tertinggi sebesar 5,18% pada 2200 rpm dan penurunan emisi gas buang CO sebesar 4,63% pada 1200 rpm dan HC 9,12% pada torsi 20 Nm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Sopian
Abstrak :
Peningkatan performance mesin sangat diharapkan oleh pengguna kendaraan bermotor, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan mencampur bahan bakar standar dengan toluene (C7H8). Penambahan toluene yang dilakukan sebesar 10% dan 20%, yang Selanjutnya disebut bentol 10% dan bentol 20%. Pengujian yang menggunakan bahan bakar bentol untuk mengetahui kenaikan performance dari mesin jika dibandingkan dengan bahan bakar standar atau premium analisa yang dilakukan yaitu lorsi dan horse power yang dihasilkan mesin serta peningkatan akselerasinya. Emisi gas buang dan fuel consumption juga menjadi parameter perubahan karakteristik dari pencampuran toluene dau premium. Faktor ekonomis dijadikan perbandingan selain faktor performance, fuel consumption dan emisi gas buang anlara benlol dan pertamax. Penggunaan bahan bakar bentol 20% mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan bentol 10%. Peningkatan yang dihasilkan untuk torsi scbesar 1,6% horse power 1,5% , sedangkan emisi gas buang yang dihasilkan Iebih ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia jika dibandingkan dengan bahan bakar premium, sedangkan jika dibandingkan dengan pertamax lebih ekonomis sebesar 7,5% tiap liter, dengan perbandingan torsi dan horse power tidak besar yaitu 0,5% dan 0,7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darsono
Abstrak :
Kondisi perkotaan dengan ciri pergerakan penduduk yang dinamis antar bagian kota berlangsung secara alamiah mengikuti perkembangan kota itu sendiri. Di sisi Iain wilayah perkotaan memiiiki struktur tersendiri yang bisa saja berbeda antara kota yang satu dengan Iainnya. Dalam perkembangannya, bagian kota yang tadinya bersifat pedesaan berubah menjadi bersifat kota dengan ciri utama perkembangan pemukiman baik pemukiman penduduk umumnya, maupun karena ada investasi pihak swasta berupa perumahan dan real estate. Perkembangan ini lazim didapatkan pada daerah pinggiran kota. Akan tetapi, di sisi lain kegiatan ekonomi sumber penghasilan penduduk wilayah ini masih terdapat di pusat kota, dan pemenuhan kebutuhan sehari-haripun masih mengandalkan pusat kota sehingga terjadi dinamika penduduk dari wilayah pinggiran ke pusat kota. Implikasi selanjutnya adalah meningkatnya kegiatan transportasi dari pinggiran kota ke pusat kota. Pergerakan penduduk yang dinamis tersebut baik antar bagian kota maupun antar kota satu dengan lainnya menimbulkan pertumbuhan pada sektor lalu lintas. Pertumbuhan sektor lalu lintas beragam baik kuantitas maupun sarana angkutannya. Besarnya-kecilnya tingkat pertumbuhan sektor lalu-lintas dan jenis kendaraan bermotor yang digunakan dapat menunjukkan besar-kecilnya gas buangan emisi kendaraan bermotor, dan besar-kecilnya jumlah gas buangan emisi itu merupakan potensi pencemaran udara. Tiap bagian kota menunjukkan pola lalu lintasnya sendiri yang dapat saja berbeda dengan wilayah kota lainnya. Sedangkan di sisi Iain jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan beragam. Kondisi ini menimbulkan beragam pula potensi pencemaran udara akibat pola lalu lintas masyarakat pada bagian-bagian kota. Dengan demikian tentu berbeda juga kontribusi masyarakat terhadap pencemaran udara akibat kegiatan lalu-Iintasnya pada masing-masing bagian kota tersebut. Akhirnya ada bagian kota dengan kontribusi masyarakat yang tinggi pada pencemaran udara dan ada yang rendah. Kondisi itu diduga berkaitan dengan struktur kota dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana pola lalu lintas masyarakat pada masing-masing bagian kota dan bagaimana kontribusi masyarakat pada pencemaran udara akibat pola ilalu lintasnya. Emisi gas buang kendaraan bermotor terbesar dari hasil penelitian ini adalah gas karbonmonoksida (CO), gas ini lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibanding oksigen sehingga gas ini cukup berbahaya. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa semakin tinggi tingkat sosial semakin tinggi pula tingkat emisi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari perbandingan orang-orang yang tinggal di Iingkungan mewah, lingkungan padat teratur, Iingkungan padat tidak teratur dan lingkungan jarang. Orang-orang yang tinggai dilingkungan mewah memberikan kontribusi emisi gas buang yang sangat tinggi, baik untuk kegiatan bekerja, sekolah, belanja dan sosial. Hal ini terjadi karena semakin tinggi tingkat sosialnya semakin besar tingkat kepemilikan kendaraan pribadi dan semakin tinggi pula tingkat pemakaian satu orang satu mobil. Gender juga mempunyai pengaruh terhadap hasil emisi gas buang kendaraan bermotor, pria lebih banyak memberikan kontribusi emisi gas buang dibanding wanita kecuali orang-orang yang tinggal di lingkungan mewah, yaitu menunjukan ratio yang sama antara pria dan wanita. Tingkat aksesibilitas juga mempengaruhi jumlahi emisi gas buang kendaraan bermotor, tingkat aksesibilitas dinilai dari hal yaitu tingkat jalan dan jarak pemukiman ke fasilitas kota. Seharusnya semakin dekat suatu pemukiman dengan fasilitas kota dan semakin tinggi tingkat jalannya akan semakin kecil kontribusii emisi gas buangnya, namun di kota Depok yang terjadi adaiah sebaliknya. Orang-orang yang tinggal di pemukiman mewah tetap memberikan kontribusi emisi gas buang yang cukup tinggi untuk keperluan belanja, sekolah, dan sosial, hal ini diperkirakan karena mereka cenderung menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan tersebut. Secara umum jumlah kontribusi emisi gas buang sangat dipengaruhi oleh: 1) pola berkendaraan 2) pola kegiatan 3) tingkat sosial 4) gender dan 5) aksesibilitas Hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Kondisi sosial ekonomi sangat menentukan besar kecilnya kontribusi terhadap emisi gas buangan. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi cenderung semakin besar kontribusi emisi gas buangan. 2) Jenis kegiatan masyarakat yang paling besar memberikan kontribusi terhadap emisi gas buangan adalah bekerja. 3) Secara umum laki-Iaki memberikan kontribusi terhadap emisi gas buangan lebih besar dibandingkan perempuan, kecuali di pemukiman mewah relatif seimbang antara laki-Iaki dan perempuan. 4) Pemukiman mewah memberikan kontribusi emisi gas buangan perorang per bulan paling besar, dan pemukiman padat tidak teratur memberikan kontribusi emisi gas buangan paling kecil. 5) Secara umum aksesibilitas kota menentukan besar kecilnya kontribusi emisi gas buang, kecuali di pemukiman mewah dan di beberapa pemukiman padat teratur. Tingkat kontribusi masyarakat terhadap emisi gas buang berbanding terbalik dengan tingkat aksesibilitas. Terjadi kecenderungan semakin tinggi aksesibilitas kota semakin rendah kontribusi masyarakat terhadap emisi gas buang dan sebaliknya.
Urban condition with the dynamic movement of people within part of the city is following the growth of the city, naturally. On the other hand, each city has its own structure that could be different among the others. In its growth, the part of the city that is in rural can be changed into urban condition, this changes can be happened naturally or caused by a private investment on housing and real estate. This progress can be seen in sub urban side of the city. But, on the other side the main economic activity still on the centre of city and the fulfill of their needs daily still on city centre, and it will makes a people movement from sub urban side to the city. The next impact is, the increase on transportation activitis. This dynamic citizen movement make a traffic type, this traffic case might different in the amount and the vehicles type, the traffic amount will shows the volume of vehicle emission- intensities of the emission related to the air pollution. Each part of the city has its own traffic type and it can be different with the other part. In the other side the use of fuel can be different, this can make a various adverse impact to air quality in each part of town. With this condition, people contribution to the gas emission can be different. At last, there's a few side of the city gives high contribution and the others not. This condition related to urban structure and social economic level. The researchs results shown that the biggest emission is carbon monoxide (CO), this kind of gas is dangerous as it's more easier to make the better bonding with hemoglobin then the oxygen. The result also has shown that the higher social economic level of the people give a high emission level, it can be seen on the comparison of people who lived in luxurous neighborhood, density populated neighborhood, un regulated neighborhood and rare habitation neighborhood. People who lived in luxurous neighborhood gives the highest emission whether it's on working, school shopping and social activity, this condition might happened because in luxurous community each person has one car. Gender also has influenced to the emission, man generate more emission than woman, except the people who lives in luxurous neighborhood which has the equal ratio among man and woman. The accessibility level also gives impact to the amount of emission, the accessibility level measured from two kind factors, level of the street and distance the neighborhood to city facility. The closer neighborhood to the city facility should gives a least amount of emission, but in Depok. It's contrary. The people who lived in Iuxurous neighborhood still contribute high emission for the need of shopping, school and social life activity, it happens because they tend to use their private vehicle for those kind activities. ln general, amount of vehicle emission influenced by: - traflic type - activities type - social level - gender and - accessibility
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cysca madona
Abstrak :
DKI Jakarta memiliki luas wilayah sekitar 650 km2 termasuk Kepulauan Seribu. Laju penambahan penduduknya sebesar 4,2% per tahun, sedangkan laju pertambahan kendaraannya mencapai 15% pertahun. Hal ini menyebabkan padatnya lalu Iintas dan mengakibatkan penurunan kualitas udara atau dengan kata lain tingkat pencemaran udara di Jakarta sudah mencapai tingkat yang membahayakan. Dari data yang tersedia diketahui bahwa hampir 100% gas CO, 90% HC dan 73,4% NOx yang tersebar di udara Jakarta berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Untuk ini telah terdapat sejumlah upaya-upaya penurunan emisi gas buang kendaraan bermotor, seperti peniadaan timbal di dalam bensin, pengurangan penggunaan TEL di dalam bensin, pengembangan penggunaan bahan bakar alternatif selain bahan bakar fosil, serta serangkaian kebijakan pemerintah. Apapun bentuk upaya tersebut harus dilakukan secara sinambung dan sinkron, karena penurunan emisi tersebut tidak bisa dengan hanya menggunakan salah satu kebijakan saja. Faktor yang paling penting dan mendasar dalam hal ini adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya pencemaran udara sehingga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T21084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Marsudi
Abstrak :
Turbin gas merupakan mesin kalor pembangkit daya yang mengubah energi kalor menjadi energi mekanis dengan fluida kena berupa gas. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimitiki seperli kemampuan merespon beban puncak dengan cepat maka digunakan sebagai penggerak generator pada pembangkit lisirik. Aplikasi yang lain adalah digunakan sebagai penghasil gaya dorong pada pesawat terbang. Konstruksi yang sederhana terdiri dari kompresor, ruang bakar dan turbin. Performance dan sebuah turbin gas sangat tergantung dari unjuk kerja keiiga komponen tersebut. Dalam ruang bakar, bahan bakar dibakar oleh udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Proses pembakaran yang kurang sempuma menunjukkan kurang efisiennya ruang bakar sehingga dapat memperendah etisiensi turbin gas. Sebagai indikator dapat dilihat dari kandungan emisi gas buang. Pembakaran yang menghasilkan komponen seperti CO,HC,NOxi, O2 yang bukan merupakan produk pembakaran hidrokarbon secara sempurna (H2O, CO2 dan N2) menunjukkan bahwa pembakaran terjadi kurang sempurna. Emisi gas buang turbin gas sangat dipengaruhi oleh harga campuran udara dengan bahan bakar, temperatur pembakaran, daya operasi, bentuk dan besar ruang bakar, dan waktu pembakaran. Berdasarkan teori ini, dapat diketahui hubungan kecenderungan emisi gas buang dengan performance turbin gas. Sehingga perkembangan dalam usaha meningkatkan performance turbin gas dapat dilakukan dengan mempertimbangkan minimalisasi kandungan emisi gas buang yang dapat mencemarkan lingkungan. ......Gas turbine is a power generator heat engine that converted heat energy to be mechanical energy which using gas as working fluid. its advantages such as ability to respond ultimate load quickly, it's used as power for generator at power plant. Another application is used to generate force at aircraft. A sinply construction consists of compresor, combustion chamber, and turbine. ln combustion chamber, fuel is bumed by air with high pressure and temperature. Unideal combustion shows that combustion chamber has not enough hlgh efficiency, so tt drop the thermal efiiciency of gas turbln. As indicator, it could showed by emission of exhaust gas. Combustion that produce CO, HC, NOx and O2, where they're not an ideal hydrocarbon combustion (H2O, CO2 and Nz) shows that combustion is not ideal. Exhaust gas emission of gas turbine is depend on air and fuel mixture, combustion temperature, operation power, combustion chamber constniction and combustion time. According this theory, it could known tendentious relationship between exhaust gas emission and gas turbine performance. So, development in order to increase gas turbine perfonnance could do with considering minimalize exhaust gas emission that could make environment pollution.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sindarto
Abstrak :
Kesempurnaan pembakaran yang diindikasikan dengan rendahnya emisi gas buang dihasilkan serta penurunan konsumsi bahan bakar pada mesin Otto terus menerus dikembangkan dan dilakukan penelitian. Begitu pula penggunaan magnet untuk memperbaiki karakteristik muatan listrik campuran bahan bakar dan udara agar didapat campuran yang homogen, hal ini pun terus menerus dikembangkan dan diteliti. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada mesin otto dengan menggunakan alat magnetasi bahan bakar.Kw1t medan magnet yang berbeda~bcda. pcncmpamn posisl alat magnetasi pada fuel line, variasi putaran dan bcban· dari mes\li, Dari lwsil pengujian dan perhitungan yang telah dilakLlknn didapm bahwa peuggguml
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
Abstrak :
ABSTRAK
Pengendalian emisi gas buang mesin diesel (terutama smooke) sangat dipengaruhi dengan cara kerja pengendalian bahan bakar dalam pampa injeksL Salah satu perangkat pengendalian ternebut adalah governor. Dalam penelitian ini digunakan perangkat injection pump test skala laboratorium untuk mengctahui karakteristik pemompaan bahan bakar sebagai fungsi dari putaran dan pembukaan throttle. Tekanan injeksi maks. (160 bar) akan turun menjadi sekitar antara 15-40 bar pada rack setting antara 50-20 mm untuk putaran antara 1100 l800 rpm. Karakteristik governor berbentuk ekponensial sebagai fungsi dari pularan dan pembukaan throttle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azmi
Abstrak :
Pada abad ke-21 ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah bagaimana mengelola konsumsi energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Kebutuhan energi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Bahan bakar minyak telah menjadi tulang punggung utama dalam pemenuhan kebutuhan energi global selama puluhan tahun. Berdasarkan Energi Outlook Indonesia yang dikeluarkan oleh BPPT pada tahun 2022, Konsumsi BBM di sektor transportasi pangsanya mencapai 73,5% pada tahun 2012 dan terus meningkat menjadi 90,3% pada tahun 2021. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan bahan bakar alternatif harus mulai dilakukan yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa bioetanol yang diproyeksikan sebagai substitusi dari bensin (gasoline) ditargetkan pada tahun 2025 hingga seterusnya ditargetkan sebesar 20%. Akan tetapi penambahan kandungan etanol dalam bahan bakar memiliki kekurangan dimana sifat dari bahan bakar tersebut akan menjadi lebih korosif dari sebelumnya. Sifat korosif ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang mengalami kontak langsung dengan bahan bakar tersebut. Maka dari itu perlu adanya penambahan zat aditif sebagai inhibitor sifat korosi dari bahan bakar campuran etanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Supra 125 FI dan dihubungkan dengan dynamometer serta alat gas analyzer untuk menganalisis hasil tenaga dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Sebagai variasi untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan melihat pengaruh dari campuran aditif dalam bahan bakar, penelitian ini akan menggunakan variasi konsentrasi aditif dan dua tipe aditif yaitu ......Tert-Butylamine dan Lemongrass Oil. In the 21st century, the main challenge faced by the world is how to manage energy consumption sustainability without compromising environmental sustainability and natural resources. Indonesia's energy demand increases year by year in line with the country's economic growth and population increase. Oil fuel has been the backbone of fulfilling global energy needs for decades. According to the 2022 Indonesia Energy Outlook issued by BPPT, fuel consumption in the transportation sector reached a share of 73.5% in 2012 and continued to increase to 90.3% in 2021. Therefore, initiatives to develop alternative fuels must be started, which can later be used by the public. The government, through Presidential Regulation No. 22 of 2017 concerning the General Plan for National Energy, states that bioethanol, projected as a substitute for gasoline, is targeted to reach 20% by 2025 onwards. However, the addition of ethanol content in fuel has a disadvantage in that the fuel becomes more corrosive than before. This corrosive property can cause damage to parts of the engine that come into direct contact with the fuel. Therefore, it is necessary to add additives as inhibitors of the corrosive properties of ethanol-blended fuels. This research was conducted using a Honda Supra 125 FI engine connected to a dynamometer and a gas analyzer to analyze the power and emissions produced by the engine. To obtain more data and observe the influence of additive mixtures in the fuel, this research will use variations in additive concentrations and two types of additives, namely Tert-Butylamine and Lemongrass Oil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Barca
Abstrak :
Sudah banyak sekali percobaan pengaplikasian gas hydrogen pada pembakaran di mesin sepeda motor ataupun mobil yang berhasil dan benar benar terbukti. Tak terhitung, dari Departemen Teknik Mesin Universitas Indonseia sendiri hal ini bukan merupakan hal baru atau asing. Pada dasarnya, penggunaan gas hydrogen memang dapat membuat lebih irit konsumsi bahan bakar yang digunakan. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan sedikit variasi percobaan yang telah dilakukan yang juga berhubungan dengan penggunaan gas hydrogen. Penulis ingin menunjukan bahwa variasi pada 4 buah manifold yang dimana masing masing manifold yang digunakan memiliki model pitot tube yang berbeda beda untuk injeksi gas hydrogen. Hasil uji konsumsi bahan bakar dan gas buang yang didapatkan ternyata menghasilkan suatu analisa yang cukup menarik. Bahwa pada ke empat model manifold juga masing masing memiliki pengaruh yang besarnya berbeda beda pada penggunaan gas hydrogen pada system pembakaran. Hasil efisisensi dan hasil uji kendaraan membuktikan bahwa modifikasi model pitot tube yang dipasang di manifold untuk injeksi hydrogen membuat konsumsi bbm yang lebih irit lagi daripada percobaan menggunakan hydrogen yang sebelumnya sudah pernah dilakukan dan diuji coba. Variabel yang digunakan hanyalah untuk membandingkan konsumsi bbm dan gas buang hasil emisi terhadap variasi model manifold yang digunakan untuk injeksi gas hydrogen. ...... It's a lot of trial application of hydrogen in the combustion gas in a car or motorcycle engine works and truly proven. Countless, from the Department of Mechanical Engineering University Indonseia itself this is not a new or foreign things. Basically, the use of hydrogen gas can indeed make more efficient consumption of fuel used. On this occasion, the author wanted to convey a slight variation experiments that have been done which is also associated with the use of hydrogen gas. The author wanted to show that the variation in 4 pieces manifolds where each manifold is used has a model that is different pitot tube for the injection of hydrogen gas. The test results of fuel consumption and exhaust gas be obtained turned out to produce an analysis that is quite interesting. That in the four models each manifold also has a big influence on the use of different different hydrogen gas in the combustion system. The results and the efficiency of the vehicle test results prove that the modification of the model Pitot tube mounted on the manifold for injection of hydrogen make a more efficient fuel consumption more than the previous experiment using hydrogen already been done and tested. Variables that are used only to compare the fuel consumption and exhaust gas emissions to variations of the model results are used for manifold injection hydrogen gas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53411
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>