Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Enny Rosmawar
"Industri gula di Indonesia berpotensi untuk menghasilkan surplus listrik yang bisa dijual kejaringan PLN. Kondisi yang ada saat ini hampir semua industri gula di Indonesia belum bisa menghasilkan surplus listrik bahkan sebagian besar tidak bisa memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inefisiensi yang terjadi di pabrik gula dan melakukan usulan modifikasi konfigurasi sistem kogenerasi yang efisien sehingga bisa menghasilkan surplus listrik. Analisis eksergi dilakukan pada peralatan proses utama pengkonsumsi uap seperti: gilingan, pemurnian nira, evaporator, dan vacuum pan. Hasil perhitungan “proposed plant” dibandingkan dengan kinerja pabrik gula saat ini. Ada tiga skenario yang diusulkan untuk perbaikan efisiensi energi sistem, diperoleh efisiensi energi dan eksergi dari skenario I sebesar 77,17% dan 18,86%; skenario II sebesar 77,29% dan 19,19%; dan skenario III sebesar 80,17% dan 26,29%. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario III terjadi peningkatan efisiensi tertinggi.

The sugar industry in Indonesia has potential to generate excess electricity to export to the grid. Currently, almost all sugar mills in Indonesia has not been able to produce a surplus electricity and they can not even able to meet its own electricity. This study purpose is to analyze the inefficiency that occurs in the production of sugar and provide energy efficient solutions and the efficient cogeneration configuration as well. Energy analysis is conducted to describe the energy balance and mass balance, while exergy analysis was conducted to identify inefficiency in sugar production process and utility systems. Exergy analysis performed on the main consuming steam process equipment such a ; mills, purification, evaporator and vacuum pan. The results of calculation "proposed plant" is then compared with the performance of the existing plant. Energy and exergy efficiency obtained for the three scenarios respectively were: 77.17% and 18.86% (scenario 1), 77.29% and 19.19% (scenario 2); and 80.17% and 26.29 % (scenario 3). From the simulation results indicated that scenario 3 was the highest in increasing exergy efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Azman Barran Muhammad
"Ketergantungan pada bahan bakar fosil konvensional sepanjang perkembangan peradaban modern telah menyebabkan dunia mengalami krisis energi dan lingkungan. Di antara semua sumber daya energi alternatif, oil shale adalah yang paling menjanjikan dengan cadangannya yang melimpah secara global. Mengenai masalah lingkungan, hidrogen adalah medium pembawa energi terbersih dan paling menjanjikan, kandidat sempurna untuk mengurangi emisi karbon. Memproduksi hidrogen menggunakan oil shale sebagai bahan baku mungkin menjadi solusi terbaik untuk masalah energi dan lingkungan dunia. Dalam makalah penelitian ini energi dan emisi (CO2) dari sistem kilang oil shale akan dievaluasi. Ada dua skenario produksi hidrogen yang akan disimulasikan, dievaluasi, dan dibandingkan satu sama lain. Skenario pertama adalah sistem kilang oil shale konvensional di mana hidrogen diproduksi dan digunakan untuk meningkatkan kualitas shale oil menjadi HVHF’s. Skenario kedua adalah sistem kilang oil shale baru di mana oil shale diubah menjadi hidrogen sepenuhnya sebagai produk tunggal. Berdasarkan analisis massa, sistem baru meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 9,27% dibandingkan dengan sistem konvensional. Berdasarkan analisis energi, sistem baru menururnkan efisiensi energi keseluruhan sebesar 2,37% dibandingkan dengan sistem konvensional. Berdasarkan analisis emisi, meskipun sistem baru meningkatkan emisi karbon keseluruhan sebesar 55%, sistem ini memiliki sistem yang lebih baik untuk menghasilkan lebih banyak hidrogen dengan rasio emisi karbon yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem konvensional.

Dependency on conventional fossil fuels throughout the development of modern civilization has caused the world into energy and environmental crisis. Among all alternative energy resources, oil shale is the most promising with its globally abundant reserves. Concerning environmental issues, hydrogen is the cleanest and promising energy carrier, a perfect candidate to reduce toxic emissions of energy. Producing hydrogen using oil shale as feed might be the ultimate solution for both energy and environmental issues of the world. In this research paper, the energy and emission (CO2) of the oil shale refinery system will be evaluated. There are two scenarios of hydrogen production that will be simulated, evaluated, and compared to each other. The first one is the conventional oil shale refinery system where hydrogen is produced and used to upgrade the quality of shale oil into HVHF’s. The second one is the novel oil shale refinery system where oil shale is converted into hydrogen completely as the single product. Based on the mass analysis, the novel system increases the overall conversion efficiency compared to the conventional system by 9,27%. Based on the energy analysis, the novel system decreases the energy efficiency compared to the conventional system by 2,37%. Based on the emission analysis, although the novel system increases the overall carbon emission by 55%, it has a better system for producing more hydrogen with less carbon emission ratio compared to the conventional system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library