Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qodri Febrilian Erahman
"ABSTRAK
Studi tentang ketahanan energi energy security menjadi topik yang terus berkembang di kalangan peneliti energi, terlebih situasi produksi minyak terus menurun, kapasitas kilang minyak yang terbatas, tingkat diversifikasi energi yang rendah, secara kualitatif menunjukkan, bahwa Indonesia sedang mengalami situasi yang kurang baik dalam definisi ketahanan energi. Seberapa rendahnya tingkat ketahanan energi tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran secara kuantitatif. Sejak tahun 2013 sektor transportasi menjadi konsumen terbesar energi final di Indonesia. Tingginya konsumsi energi sektor transportasi menjadi perhatian tersendiri karena dampak perubahannya mampu mempengaruhi tingkat ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari perlakuan kebijakan di sektor transportasi terhadap ketahanan energi. Penelitian ini mengukur ketahanan energi menggunakan 14 indikator dan dikelompokkan ke dalam masing-masing dimensinya diantaranya, yaitu availability, affordability, accessibility, acceptability dan efficiency. Analisis energy security dilakukan dengan metode normalisasi min-max, aggregasi dan pembobotan menggunakan principal component analysis PCA untuk mengatasi masalah subjektivitas dalam penentuan bobot indikator. Hasil menunjukkan, bahwa dampak peningkatan ketahanan energi terjadi pada skenario transportasi massal dan skenario teknologi kendaraan, sedangkan skenario pajak bahan bakar memberikan efek negatif terhadap peningkatan ketahanan energi. Peningkatan ketahanan energi terbesar ditunjukkan oleh skenario teknologi kendaraan untuk kasus PHEV pada rentang tahun 2030 ndash; 2040, namun mengalami penurunan sampai dengan akhir tahun proyeksi yang disebabkan karena faktor emisi pembangkit listrik nasional yang masih relatif tinggi, sehingga penetrasi kendaraan berbasis listrik justru akan meningkatkan jumlah emisi CO2.

ABSTRACT
The study of energy security has become an emerging topic among energy researchers. The decline of oil production, the limited capacity of refineries, the low level of energy diversification, qualitatively shows that Indonesia is experiencing an unfavorable situation in the definition of energy security. therefore, it is necessary to measure energy security quantitatively. Since 2013, the transportation sector has become the largest consumer of final energy in Indonesia. The high energy consumption of the transportation sector is being a particular concern due to the impact to the energy security. Therefore, the aim of this study is to analyze the effects of transport sector policy on the energy security. This study measures the energy security using 14 indicators and grouped into each dimension such as availability, affordability, accessibility, acceptability, and efficiency. Energy security analyzed by min max normalization method and using principal component analysis PCA to overcome the problem of subjectivity in determining the indicator weight. The results show that the scenario of mass transportation and vehicle technology bring an increase in the energy security, while fuel tax scenario has a negative effect on energy security. The greatest increase in energy security is showed by vehicle technology scenarios for the PHEV case during 2030 2040. However, the increase is fall until 2050 due to relatively high of power emission factor, therefore penetration of electric based vehicles will actually increase the number of emissions CO2."
2017
D2433
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walewangko, Een Novritha
"Tesis ini dimotivasi dengan adanya krisis energi , dimana penggunaan energi primer menjadi sangat panting untuk di atur pengolahan dan penggunaannya. Perencanaan dan pembangunan ketenagalistrikan menjadi bagian dari pengembangan kebijakan energi secara terpadu. Tenaga listrik sebagai salah satu energi sekunder yang sangat dibutuhkan masyarakat juga membutuhkan perencanaan guna mengambil kebijakan yang tepat dibidang ketenagalistrikan. Pertumbuhan kebuluhan akan listrik menjadi isu yang penting terutama mengenai penyediaan tenaga listrik yang cukup, berkualitas dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Untuk itulah penelitian ini mengangkat permasalahan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan listrik serta bagaimana pengaruhnya sebelum dan setelah adanya krisis ekonomi akhir tahun 1997.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah uji regresi panel data pada 26 propinsi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990 sampai 2001. Variabel terikat adalah permintaan listrik, sedangkan variabel bebasnya adalah pendapatan per kapita, harga jual listrik rata-rata, harga minyak tanah dan harga solar. Regresi panel data menggunakan model fixed effect yang dimodifikasi dengan melihat interaksi antara variabel bebasnya sebelum dan selama masa krisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita, harga listrik, harga solar dan harga minyak tanah mempunyai pengaruh yang signifiikan terhadap perrnintaan listrik pada tingkat kepercayaan 99 %, sedangkan interaksi antar variabel bebasnya signifikan pada tingkat kepercayaan 90 %. Baik sebelum dan selama masa krisis , harga minyak tanah dan harga solar mempunyai pengaruh positif ditandai dengan nilai cross elasticity of demand adalah 8,215 unluk minyak tanah dan 0,378 unluk solar. Harga listrik berpengaruh negatif terhadap permintaan listrik dengan nilai price elasticity of demand < O. Sedangkan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh negatif pada 2 propinsi sebelum krisis dan menjadi 12 propinsi selama masa krisis.
Saat ini kebijakan yang tepat di bidang ketenagalistrikan adalah kebijakan penghematan listrik, karena pertumbuhan permintaan listrik aktual yang terjadi sangat tajam dan telah berada dialas pola permintaan listrik yang dianjurkan dalam penelitian ini kecuali di propinsi Maluku, Papua dan Bengkulu."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzu Farhan Fajri
"ABSTRAK
Pertumbuhan kendaraan meningkat signifikan hingga empat kali lipat membuat
penggunaan bahan bakar meningkat drastis, termasuk subsidi bahan bakar di sektor
transportasi darat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh proyeksi jumlah
moda transportasi darat, kebutuhan energi, emisi CO2 yang dihasilkan dan alternatif
kebijakan yang efektif untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2 di tahun
2035. Melihat perubahan penggunaan energi dunia berubah drastis dalam 20 tahun,
maka proyeksi dilakukan sampai dengan tahun 2035 dengan asumsi bahwa seluruh
variabel dinilai masih berlaku. Dengan melihat kondisi data yang tersedia,
keragaman moda transportasi, jenis kendaraan, efisiensi dan faktor penggerak
lainnya maka proyeksi kebutuhan dilakukan dengan pendekatan engineeringeconomic
sehingga proyeksi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh
faktor dan pengaruh atas simulasi skenario kebijakan dapat terlihat dengan jelas.
Dengan melakukan pemodelan energi maka diperoleh proyeksi pertumbuhan
kendaraan di tahun 2035 meningkat sebesar 158% dibandingkan tahun 2012
menjadi 149,2 juta kendaraan dengan kebutuhan energi final sebesar 180,3 juta kilo
liter dan emisi CO2 sebesar 423,79 juta ton. Skenario 4 yaitu peralihan moda
transportasi pribadi menjadi transportasi masal memberikan penghematan energi
dan reduksi emisi terbesar dalam periode tahun 2013-2035 yaitu 5,32% dan 5,83%.

ABSTRACT
Vehicle growth increased significantly up to fourfold causing the fuel consumption
increased dramatically including fuel subsidies in the land transportation sector.
This study aims to obtain projected number of land transport modes, energy
demand, CO2 emissions and effective policy alternative to reduce energy
consumption and CO2 emissions in the year 2035. Because of worldwide energy
use changed dramatically in the past 20 years, the projection is done up to year 2035
with assumption that all variables are still considered valid. Considering data
availability, diversity of transportion modes, type of vehicle, efficiency and other
driving factors, energy projection is calculated using engineering-economic
approach as the projection can be made by considering all the factors and the impact
of the simulated policy scenarios can be seen clearly. The results of energy
modeling are as follows: the projected growth of vehicles in year 2035 increased
by 158% over year 2012 to 149.2 million vehicles with the final energy
consumption of 180.3 million kilo liters and CO2 emissions amounted to 423.79
million tons. The Scenario 4 which is the switching from personal transportation
into mass transportation policy give the bigest energy savings and emission
reductions in period of 2013-2035 by 5.32% and 5.83%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Sukma Laksana
"Sektor energi mempunyai peran vital bagi pertumbuhan sektor ekonomi terutama untuk sektor produksi seperti sektor industri manufaktur. Berbeda dengan Negara maju, intensitas energi sektor industri Indonesia lebih tinggi dibanding intensitas rata-rata nasional yang menunjukkan ketidakefisienan penggunaan energi.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model permintaan energi pada industri semen, baja dan pulp dan kertas dengan pendekatan engineering-economic model. Tahapan penelitian ini yaitu pengumpulan data, penentuan variabel, analisis data, pemodelan, dan simulasi dengan skenario konservasi dan dasar.
Penelitian ini mendapatkan bahwa data untuk memetakan konsumsi energi dan intensitas energi pada industri manufaktur tidak konsisten sehingga gambaran konsumsi energi, intensitas energi dan intensitas emisi secara nasional tidak didapatkan. Dengan skenario konservasi industri semen dapat menghematan sebesar 150 juta GJ dan industri baja 111 juta GJ di tahun 2020.

The energy sector has a vital role for the growth of economy sectors especially for production sectors such as the manufacturing industry. In contrast to developed countries, energy intensity of industrial sectors in Indonesia is higher than national average intensity which shows inefficient energy use.
This research aims to develop a model of energy demand in cement, steel and pulp and paper industries with engineering - economic model approach. The methodologies are data collection, data analysis, variable determination, modeling, and simulation with conservation and basic scenarios.
This research gets that data to mapping the energy consumption and energy intensity in the manufacturing industry is not consistent so the profile of energy consumption, energy intensity and emissions intensity is not obtained. With conservation scenarios the cement industry can save 150 million GJ and the steel industries 111 million GJ in 2020.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30876
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library