Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lubis, Abubakar
"Penelitian ini dimaksudkan untuk merencanakan Sistem Pompa Fotovoltaik yang andal dan efisien yang menggunakan motor arus bolak-balik dengan dan tanpa baterai.
Lokasi penelitian sistem pompa fotovoltaik dengan baterai adalah di Gua Gilap, di desa Kenteng, kecamatan Ponjong, kabupaten Gunung Kidul, terletak pada 7° 58-lintang selatan dan 110° 36 "bujur timur. Konfigurasi sistem tersebut terdiri dari susunan modul fotovoltaik, kontrol, inverter, baterai dan 2 pompa. Pemompaan dilaksanakan dalam dua tahap karena perbedaan ketinggian antara permukaan sumber air dan air di bak penampung sekitar 125 meter.
Sistem pompa fotovoltaik tanpa baterai berlokasi di desa Pemuda, kabupaten Sumba Barat pada koordinat 9° 45" lintang selatan dan 119° 25 " bujur timur, terdiri dari modul fotovoltaik, solarverter dan sate pompa dengan beda ketinggian 60 m.
Penelitian disini ditekankan pada simulasi dengan mempergunakan program Interactice Simulation of Renewable Electrical Energy Supply System. Dengan program simulasi ini kita dapat menentukan jumlah modul fotovoltaik, daya pompa, kapasitas air yang dipompakan, kapasitas solarverter dan efisiensi sistem.
Dengan data dilapangan kita dapat mengestimasi secara optimal waktu sistem beroperasi yang mengakibatkan perubahan hasil-hasil yang kita harapkan.
Dari hasil simulasi di Gua gilap diperoleh hasil simulasi debet rata-rata bulan Juli 1989 adalah 14,05 m3/hari sedangkan dari pengukuran langsung didapatkan 12,85 m3/hari. Sedang di Pemuda diperoleh debet rata-rata bulan Mei 1988 adalah 29,9 m3/hari dari pengukuran langsung 24,4 m3/hari.

This research is executed for Photovoltaic Water Pump System, which employs an alternating current motor, using storage battery and without battery.
The photovoltaic water pumping system using battery was install in Gua Gilap at latitude of 7° 58" south and longitude of 110° 36" east in Kenteng village, Ponjong sub-district, Gunung kidul district.
The configuration of the system consists of photovoltaic, modal, controller, battery, inverter, and two pumps. The pumps are used to pump water from two different levels with total pumping head of 125 m (two stage pumping system). The photovoltaic water pumping system without battery is located in Pemuda village, West Sumba district at latititude of 90 45" south and longitude of 119 ° 25" east.
The configuration of photovoltaic water pumping system without battery consists of photovoltaic module, controller, solarverter and one pump. This system is used to pump drinking water with total pumping head of 60 m. This work is carried out using computer simulation program which is called Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System.
The Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System program is first used to determine the photovoltaic module capacity, power of the pump, capacity of pump water, solarverter capacity and system efficiency. Using data from field measurement, the optimal system operation can be estimated.
The simulation result of the water flow rates for photovoltaic water pumping system in Gua Gilap is 14.05 m3/day which is nearly the same as the direct measurement flow rates of 12.85 m3/day. In Pemuda, the simulation result is 29.9 m3/day which is in a good agreement with direct measurement of 24.4 m3/day.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Rosaria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jaringan distribusi rantai pasok hilir dan menentukan tingkatan safety stock Bahan Bakar Minyak (BBM)/Bahan Bakar Khusus (BBK) PT Pertamina (persero sebagai BUMN yang menyediakan bahan bakar untuk masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi dengan lebih dari 70% bergantung pada hasil produksi kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, masalah variabilitas dalam suplai dan permintaan merupakan tantangan dalam menjaga stabilitas layanan kepada konsumen. Oleh karena itu, tingkat persediaan dan efektifitas dalam hal pola distribusi menjadi faktor yang sangat penting. Studi ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas dalam pasokan dan permintaan untuk penentuan stok pengaman sehingga tingkat stok BBM dapat diidentifikasi di setiap lokasi utama dan kemudian analisis pola pasokan BBM dan pengaruhnya terhadap tingkat persediaan stok BBM tersebut. Dari penelitian didapatkan bahwa safety stock BBM nasional yang diperlukan ialah rata-rata sebesar 18-28 hari untuk menjaga efektifitas dan efisiensi pengaturan pola pasokan BBM di Indonesia.

This study focuses on the supply chain of fuel products, known as Bahan Bakar Minyak (BBM) which distributed by PT. Pertamina (Persero) as state-owned enterprises in energy sector that has an obligation to provide fuel for all locations in Indonesia. With the complexity of the distribution channels where more than 70% of fuel supply are very dependent on refineries as the main supply sources, demand urcentainty, and sea transportation which become the main modes of distribution transportation made variability in supply and demand become the main problem which challenge Pertaminas service level stability to consumers. Therefore, inventory levels and improvements in terms of distribution pattern are very important to Pertamina. This study designed a probabilistic model that considers variability in supply and demand for safety stock determination so that the optimal fuel stock levels can be identified in each of the main locations in Indonesia. From the research it was found that the national safety stock of BBM needed was on an average of 18-28 days to maintain the effectiveness and efficiency of regulating the pattern of fuel supply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiadi
"Peningkatan kompetensi karyawan sekarang menjadi isu penting bagi perusahaan untuk menjaga kemampuan berkompetisi guna menghadapi tantangan bisnis dalam era perdagangan babas yang akan segera datang. Undang-undang Ketenagalistrikan (baru) akan mengatur kompetisi antar pelaku bisnis tenaga listrik seperti PT PLN (Persero), swasta, termasuk koperasi dan BUMN yang lain. Melalui pembahasan bersama institusi terkait, maka Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral secara bertahap mempersiapkan standarisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
Analisis kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi K3 pada Pengawas pada beberapa Unit pengelola instalasi yang dipilih untuk melakukan penelitian yang dapat mewakili kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero), sekaligus untuk menggambarkan tingkat kompetensi pada kegiatan pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik.
Dengan menggunakan referensi elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dari kompetensi K3 umum (generik) untuk Pengawas (NOHSC, Australia) sebagai instrumen penelitian, dilakukan wawancara kepada para Pengawas serta kuisioner kepada para Pelaksana, kelompok kerja pengelola instalasi dan kepada para Pejabat pengelola instalasi, diperoleh bahwa rata-rata tingkat kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) dapat diklasifikasikan antara "rendah" sampai "kurang dari cukup", di mana pada kegiatan pembangkitan lebih baik dari pada kegiatan transmisi dan pada kegiatan transmisi lebih baik dari pada kegiatan distribusi.
Saran pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dengan menambah wawasan pengetahuan, ketrampilan dan sikap K3 pada Pengawas, keharusan terdapatnya komitmen yang kuat terhadap K3 dari top manajemen (dukungan manajemen) dan memperhatikan tempat kerja (tantangan kegiatan atau pengaruh lingkungan).

The Analysis on Occupational Safety and Health Competency for Supevisor of Electric Energy Supply in PT PLN (Persero)
Employee competency improvement is now becoming the important issues for corporations to maintain its competitive ability to meet business challenges for incoming free trade era. The (new) Electricity Act regulates the competition of electricity business players such as PT PLN (Persero), the private sector including ccoperative and other state owned corporations. Through agreements with related institutions, The Department of Mine and Energy is progressively set the standards to be used for technician competencies in electricity.
The analysis on occupational health and safety (OHS) competency for Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) aims at identifying the competency level of OHS of Supervisors in a number of units chosen to investigate matters that may represent the activities of electricity supply in PT PLN, while also describing the competency levels in electricity generation, transmission and distribution.
With reference to the competency elements and performance criteria for generic OHS c^mnPfencies for Supervisors (NOHSC, Australia) as research tool, interviews were conducted with Supervisors and questionnaires were given to Working groups who directly in charge for instalation maintenance administering installation and the respected Officers. The result obtained indicates that the average competency level of OHS among Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) can be classified ranging from "low" to "inadequate", whereas electricity generating activities scored higher than transmission activities, and distribution activities have the lowest score among them.
Suggestions to improve competency include supplementary information of OHS knowledge, skill and attitude of Supervisors, need a strong commitment from the top management on OHS (managerial support) and awareness of the work location (in term of challenging activities and or environmental influence).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Kusuma Dewi
"Ketergantungan dan kelangkaan bahan bakar fosil adalah masalah energi yang akan dihadapi di masa yang akan datang berikut dampaknya terhadap lingkungan. Pengembangan dan pemanfaatan sumber energi alternatif merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam rangka mengantisipasi masalah energi dan lingkungan tersebut. Salah satu jenis energi alternatif yang telah banyak berkembang di Indonesia adalah biodiesel. Diberlakukannya Keputusan No.3675K/24/DJM/2006 perihal diperbolehkannya pencampuran bahan bakar minyak solar dengan biodiesel membuka pangsa pasar biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Namun, belum ada suatu sistem pendistribusian biodiesel yang terstruktur dan terintegrasi yang dapat mengoptimalkan pemanfaatannya dan menjaga keberlangsungan persediaannya dari segi biaya dan energi.
Dalam penelitian ini dirancang sebuah simulasi daur hidup energi dan rantai suplai biodiesel sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor dengan studi kasus di DKI Jakarta. Simulasi rantai suplai ini melibatkan seluruh aspek yang terkait serta mengintegrasikannya mulai dari perkebunan kelapa sawit, pabrik CPO, pabrik olein, pabrik biodiesel, depot, sampai SPBU. Terdapat dua skenario yang digunakan dalam simulasi ini. Pada skenario pertama biodiesel digunakan sebagai bahan bakar substitusi BBM solar sepenuhnya sedangkan skenario kedua mempertimbangkan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang menjadi pilihan disamping BBM solar dengan dua alternatif pilihan rute. Rute pertama melalui pabrik olein sebagai bahan baku biodiesel sedangkan rute kedua bahan baku biodiesel langsung berasal dari CPO tanpa diolah menjadi olein terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan didapatkan nilai efisiensi daur hidup energi tertinggi dan rasio energi fosil tertinggi diperoleh pada Skenario Alternatif b yaitu 78,7% dan 1,3. Sedangkan nilai emisi CO2 yang terendah di atmosfir diperoleh pada Skenario 1.b. Didapatkan pula harga biodiesel terendah diperoleh pada Skenario 1.b yaitu antara Rp 4785,00 ? Rp 5041,00. Dari hasil simulasi tersebut didapatkan Skenario 1.b dengan pasokan CPO utama di Sumatera Selatan dan pabrik biodiesel di Cikupa, Tangerang dapat menjadi pilihan untuk menanggulangi masalah energi dan lingkungan.

Dependency and the lack of fossil fuel are problems from the energy crisis in present and in the future plus the impact on the environment. To develop and to use alternative energy has been an important effort in anticipating the crisis of energy and environment. One of the alternative energies that is already being developed in Indonesia is biodiesel. Government regulation No.3675K/24/DJM/2006 that allows the mixing of diesel fuel with biodiesel, enables biodiesel to be used as a transportation fuel and further expand its market. However, there isn?t any structurized and integrated system for the distribution of biodiesel that can optimized the usage of biodiesel and sustain its availability from an energy and cost based point of view.
In this research, the simulation of biodiesel energy life cycle and supply chain as an alternative fuel for land transportation is designed with case study in DKI Jakarta province. This simulation involves all aspects that are related to biodiesel production, integrating it from its beginning at palm nursery, CPO producer, olein industry, biodiesel industry, depot, with the final stage at the gas station (SPBU). There are two scenarios that are used in this simulation. In the first scenario, biodiesel is used as a substitution for all diesel fuel. In the second scenario, biodiesel is used as an option to diesel fuel. Each scenario have two alternative routes. In the first route, the raw material for making the biodiesel is obtained from olein industry, while in the second route, the raw material is comes directly from CPO.
Based on the simulation, the highest life cycle energy efficiency and fossil fuel ratio are obtained from Scenario with Alternative b which are 78.7% and 1.3 ratio. The lowest CO2 emission released to atmosphere is obtained from Scenario 1.b The simulation also resulted the lowest price of the biodiesel which is get from Scenario 1.b around Rp 4785,00 ? Rp 5041,00. The simulation concludes that Scenario 1.b with CPO supply from South Sumatera and biodiesel plant on Cikupa, Tangerang could be a scenario that can help to overcome the crisis of energy and environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library