Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Maulana Miraza
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta berdampak pada kebutuhan transportasi udara sehingga dibangun bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar Avtur Jet A1 di YIA, PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) selaku penyuplai membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang berlokasi di area bandara YIA Kulon Progo. Pekerjaan Project Pembangunan Aviation Hydrant System dan Depot Pengisian Pesawat Udara Kulon Progo milik PPN ini dibangun menggunakan kontraktor yaitu PT. JGC Indonesia (JIND). Untuk memenuhi kebutuhan daya listriknya, DPPU mendapat suplai tegangan 20 kV dari PT. Angkasa Pura (AP). Disalurkan ke panel Medium Voltage (MV) Switchgear 20 kV, kemudian diturunkan tegangan nya menjadi 400 V menggunakan transformator daya 20 kV / 400 V, 1600 kVA. Lalu disalurkan ke panel Low Voltage (LV) Switchgear 400 V. Panel ini terbagi menjadi 2 busbar, busbar A mendapat suplai 20 kV dari AP, busbar B mendapat suplai 400 V dari 2 buah Diesel Engine Generator dengan kapasitas masing-masing 800 kVA. Dari panel ini, peralatan-peralatan di DPPU mendapat suplai daya. Transformator daya menjadi salah satu komponen utama dalam sistem kelistrikan di DPPU, sehingga harus terjaga kualitas dan kehandalan dalam menjalankan operasinya. Sehingga untuk menjamin mutu tersebut, maka perlu dilakukan inspeksi (pemeriksaan) baik dokumen, fisik secara visual, maupun fungsinya, sesuai dengan spesifikasi peruntukannya. Pembuktian kehandalan dilakukan dengan melakukan serangkaian pengujian transformator dengan acuan standar IEC 60076-1. Dan hasil pengujian menunjukan lolos acceptance criteria sehingga transformator layak dioperasikan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan telah diselesaikan secara profesional dengan menjalankan prinsip dasar kode etik insinyur serta memperhatikan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

The rapid economic growth in Yogyakarta has had an impact on the need for air transportation, so the new Yogyakarta International Airport (YIA) airport was built in Kulon Progo, Yogyakarta. To fulfil the need for Avtur Jet A1 fuel at YIA, PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) as the supplier built an Aircraft Filling Depot located in the YIA Kulon Progo airport area. Construction of Project Pembangunan Aviation Hydrant System dan Depot Pengisian Pesawat Udara Kulon Progo that belongs to PPN, was built by contractor PT. JGC Indonesia (JIND). To cover its electrical power needs, DPPU receives a 20 kV voltage supply from PT. Angkasa Pura (AP). Lined to the 20 kV Medium Voltage (MV) Switchgear panel, then the voltage is reduced to 400 V using a 20 kV / 400 V, 1600 kVA power transformer. Then it is distributed to the 400 V Low Voltage (LV) Switchgear panel. This panel is divided into 2 busbars, busbar A gets a 20 kV supply from the AP, busbar B gets a 400 V supply from 2 Diesel Engine Generators with a capacity of 800 kVA each. From this panel, the equipment in the DPPU gets a power supply. The power transformer is one of the main components in the electrical system at DPPU, so quality and reliability must be maintained in carrying out its operations. So, to guarantee the quality, it is necessary to carry out inspections (examinations) of both documents, physical visuals, and functions, in accordance with the specifications. Proving reliability is carried out by carrying out a series of transformer tests with reference to the IEC 60076-1 standard. And the test results show that it passes the acceptance criteria so that the transformer is suitable for operation according to requirements. Activities have been completed professionally by implementing the basic principles of the engineer's code of ethics and paying attention to aspects of Safety, Occupational Health and Environmental Protection (K3LL)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Febriano
"Pembangunan jaringan Jalan Tol JORR merupakah salah satu proyek infrastruktur penting sebagai penghubung konektivitas antar wilayah yang diharapkan dapat mempercepat mobilitas serta meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek. Pelaksanaan penyelesaian proyek pembangunan JORR Seksi W2 Utara Seksi II (Kebon Jeruk-Ulujami) Paket 3 Segmen Cileduk-Joglo pada periode tahun 2012 sampai dengan 2014 yang terletak di bagian sisi barat ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni melengkapi jaringan Jalan Tol JORR yang sebelumnya masih belum terhubung.

Penerapan Manajemen Proyek dalam merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan organisasi serta sumber daya sangat penting sehingga pengelolaan proyek pembangunan JORR Seksi W2 Utara Seksi II (Kebon Jeruk-Ulujami) Paket 3 Segmen Cileduk-Joglo dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dalam pengelolaan Proyek Pembangunan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi II (Kebon Jeruk-Ulujami) Paket 3 Segmen Cileduk-Joglo telah dilakukan evaluasi dari aspek biaya, mutu dan waktu. Pengelolaan proyek ini telah dilakukan analisis terhadap output pada proses pengendalian biaya, mutu dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta dituangkan dalam Kontrak Pekerjaan beserta perubahannya. Analisis terhadap output pada proses pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek tersebut dengan melakukan monitoring dan evaluasi selama proyek berlangsung. Selain itu juga dilakukan evaluasi terhadap penerapan Kode Etik Insinyur sebagai pedoman dan landasan tingkah laku dalam melaksanakan proyek, serta implementasi penerapan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan (K3L) untuk konstruksi jalan dan jembatan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, terdapat kenaikan biaya sebesar Rp 20.753.777.000,- atau 11,96% dan penambahan waktu kontrak sebanyak 60 hari kalender namun kenaikan biaya dan penambahan waktu tersebut masih dalam batas toleransi, karena dapat dikendalikan dengan baik sehingga tidak terjadi cost overrun dan keterlambatan waktu penyelesaian proyek. Mutu pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Proyek pembangunan telah diselesaikan secara profesional, menjalankan dasar Kode Etik Insinyur serta memperhatikan K3L sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


The construction of the JORR toll road network is an important infrastructure project aimed at connecting regions, which is expected to accelerate mobility and improve the distribution of goods and services to support economic growth in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). The completion of the JORR Toll Road Project for Section W2 North, Section II (Kebon Jeruk-Ulujami), Package 3, Segment Cileduk-Joglo, between 2012 and 2014, which is located on the western side, is expected to provide benefits by completing the JORR network, which was previously incomplete. The application of Project Management in planning, organizing, leading, and controlling organizational activities and resources plays a crucial role in ensuring the successful execution of the JORR Toll Road Project for Section W2 North, Section II (Kebon Jeruk-Ulujami), Package 3, Segment Cileduk-Joglo according to the plan. In managing the JORR Toll Road Project for Section W2 North, Section II (Kebon Jeruk-Ulujami), Package 3, Segment Cileduk-Joglo, Jasa Marga has conducted evaluations in terms of cost, quality, and time. The company also performed an analysis of the outputs from cost, quality, and time control processes according to the applicable regulations, which were incorporated into the Work Contract and its amendments. The analysis of the outputs from the cost, quality, and time control processes was carried out through monitoring and evaluation during the project. Additionally, an evaluation was conducted on the implementation of the Engineer's Code of Ethics as a guideline and foundation for conduct during the project, as well as the application of Safety, Health, Work Security, and Environmental (K3L) measures for the construction of roads and bridges. Based on the evaluation results, the project experienced a cost increase of IDR 20,753,777,000 or 11.96% and an extension of 60 calendar days for the contract. However, the rise in cost and time was well controlled, ensuring that no cost overruns occurred and the project was completed on time. The quality of the work met the established standards. The project was completed professionally, adhering to the Engineer's Code of Ethics and ensuring compliance with K3L regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library