Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlin: Springer-Verlag, 1990
R 572.7 ENZ I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Springer-Verlag, 1990
R 572.7 ENZ II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Springer-Verlag, 1990
R 572.7 ENZ III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Totowa: Humana Press, 1993
572.7 ENZ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bender, Myron L.
New York: McGraw-Hill , 1973
574.192 5 BEN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, David Lee, 1942-
Abstrak :
Lehninger Principles of Biochemistry ... brings clarity and coherence to an often unwieldy discipline, offering a thoroughly updated survey of biochemistry's enduring principles, definitive discoveries, and groundbreaking new advances with each edition.This new Seventh Edition maintains the qualities that have distinguished the text since Albert Lehninger's original edition&​#x;clear writing, careful explanations of difficult concepts, helpful problem-solving support, and insightful communication of contemporary biochemistry's core ideas, new techniques, and pivotal discoveries. Again, David Nelson and Michael Cox introduce students to an extraordinary amount of exciting new findings without an overwhelming amount of extra discussion or detail
New York: W. H. Freeman, Macmillan Learning,, 2017
572 NEL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Springer-Verlag, 1991
R 660.634 ENZ
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Mapiliandari
Abstrak :
ABSTRAK
Pululanase (Pululan 6-glukanohidrolase, EC 3.2.1.41) adalah debranching enzyme yang spesifik memotong ikatan α-1,6 dalam pululan, pati, amilopektin, dan glikogen. Enzim ini sangat penting di industri pati yang memproduksi sirup glukosa atau maltosa. Kombinasi pululanase dengan glukoamilase atau β-amilase dalam sakarifikasi pati akan meningkatkan konsentrasi glukosa atau maltosa, mempercepat sakarifikasi dan mengurangi penggunaan glukoamilase atau β -amilase.

Mikroorganisme penghasil pululanase masih relatif sedikit, sehingga memungkinkan untuk mengeksplorasi sumber mikroorganisme lainnya, di antaranya adalah mikroba yang terdapat atau hidup dalam jaringan vascular tanaman. Mikroorganisme endofit ini diduga sebagai sumber potensial penghasil enzim. Eksplorasi mikroorganisme endofit dilakukan terhadap 16 tanaman penghasil karbohidrat non biji koleksi Kebun Raya Bogor dan Kebun Plasma Nutfah Puslitbang Bioteknologi, Cibinong. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan mikroorganisme endofit lokal (indigenous) penghasil pululanase dan mengetahui sifat-sifat enzim yang dihasilkannya.

Penelitian diawali dengan melakukan isolasi mikroorganisme yang dilanjutkan dengan seleksi mikroorgansime penghasil pululanase , produksi dan pemekatan enzim serta karakterisasi pululanase yang dihasilkan. Seleksi mikroorganisme penghasil pululanase dilakukan secara bertahap, diawali pada medium padat menggunakan dekstran T-10, tepung beras ketan atau pululan sebagai sumber karbon dan energi. Seleksi selanjutnya dilakukan dalam medium cair.

Dan kegiatan di atas, berhasil diisolasi sebanyak 76 mikroba endofit yang terdiri dari 39 bakteri dan 37 kapang. Di antara 39 bakteri, sebanyak 15 isolat menghasilkan enzim pada dekstran T-10, dan hanya 9 di antaranya menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Di antara 37 kapang, sebanyak 21 isolat dapat menghasilkan enzim pada dekstran T-10 dan 23 isolat menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Namun hanya 16 di antara isolat yang menghasilkan enzim pada dekstran T-10, juga menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Sebanyak 7 isolat kapang hanya menghasilkan enzim perombak tepung beras ketan raja tetapi tidak menghidrolisis dekstran T-10. Adanya aktivitas enzim pada dekstran T-10 dan tepung beras ketan menunjukkan kemungkinan adanya enzim amilase termasuk debranching enzyme.

Dan keseluruhan isolat bakteri dan kapang penghasil enzim perombak dekstran T-10, telah terjaring 9 isolat penghasil enzim pada pululan. Hasil seleksi kultur cair terhadap 9 isolat tersebut diperoleh isolat ICSo.4 penghasil pululanase yang spesifik memutus ikatan α -1,6 dalam pululan. Maltotriosa terdeteksi sebagai produk akhir hidrolisis pululan. Enzim ini memiliki aktivitas sebesar 42,34 x10-3 unit /mL. dan stabil selama penyimpanan 21 hari pada 4 °C.

Penambahan amonium sulfat 0 - 70% mampu memekatkan enzim sebesar 1,05 kali. Pululanase dari ICSo.4 yang telah dipekatkan aktif pada pH dan suhu optimum 4,0 dan 50 °C , serta stabil pada pH 4,5 - 5,5 dan suhu 30 - 40 °C. Kation Mn2+ mampu meningkatkan aktivitas enzim. Namun demikian elektroforesis filtrat enzim menunjukkan adanya 6 pita protein. Nilai Im terhadap pululan dan V°,o. pululanase berturut-turut adalah 27,8 mg/mL dan 0,81 mg/mL/menit. Pululanase dari isolat ICSo.4 ini ternyata juga dapat menghidrolisis amilopektin, glikogen, amilosa, dan soluble starch
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Haryanti Rahayu
Abstrak :
Lipase merupakan enzim yang besar manfaatnya bagi kepentingan manusia. Rhizopus merupakan salah satu kapang potensia! penghasil lipase. UIGC telah banyak mengoleksi kapang Rhizopus, sehingga perlu dilakukan penelitlan, untuk menemukan galur-galur yang unggul. Penelitian ini bertujuan untuk meneiiti aktivitas lipolitik kapang Rhizopus microsporus V. Tiegh var. chinensis (Saito) Schipper & Staipers Isolat UlCC no. 18 pada tiga variasi suhu setelah fermentasi 72 jam. Substrafyang digunakan adalah minyak zaitun. Aktivitas lipolitik Rhizopus microsporus var. chinensis isolat UlCC no. 18 pada tiga variasi suhu diuji dengan metode titrasi seperti yang dilakukan oleh Samad dkk. Titrasi dilakukan dengan menggunakan 0,05 M NaOH dan phenolpthalein.sebagai indikator. Hasil rata-rata aktivitas lipolitik kapang pada tiga variasi suhu adalah sebagai berikut: suhu 36°C = 1,697 U/ml; 27°C = 1,684 U/ml; dan suhu 40''C = 0,933 U/ml. Hasil pengujian statistik menunjukkan adanya perbedaan nyata aktivitas lipolitik antara suhu 27°C dan 36°C dengan suhu 40°C pada a = 0,01. Untuk penelitian selanjutnya, kondisi fermentasi perlu lebih dioptimasikan. agar dapat dihasilkan lipase dengan aktivitas yang lebih baik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viraldy Maulana Yoese
Abstrak :
Pencampuran enzim urease dan larutan penjenuh berupa urea dan kalsium klorida pada tanah pasir merupakan salah satu proses biogrouting yang merubah bentuk butiran pasir menjadi batuan pasir. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh perubahan bentuk pasir terhadap parameter kuat geser pasir tersebut. Parameter kuat geser pasir berupa kohesi dan sudut geser. Uji direct shear dilakukan sesuai standar ASTM D 3080-03 untuk mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser dari tanah pasir. Setelah transformasi butiran pasir menjadi batuan pasir terjadi, didapatkan hasil berupa kenaikan nilai kohesi yang menunjukkan ikatan partikel pasir yang semakin kuat. Pasir kontrol tanpa perlakuan pada penelitian ini memiliki kohesi sebesar 0 kPa dengan sudut geser 32,72 °, pasir yang telah tersementasi dan didiamkan selama 7 hari memiliki kohesi sebesar 317,01 kPa dengan sudut geser 33,27 ° , sedangkan pasir yang tersementasi dan didiamkan selama 14 hari memiliki kohesi sebesar 788,78 kPa dengan sudut geser 36,11 °.
Adding enzym urease and cementation solution which consists of urea and calcium chloride is one of biogrouting process which transform particle of sand to become sandstone. Main topic on this paper is how big the effect of these transformation of sandstone in aspect to shear strength parameter on sand soil. Shear strength parameter consists of cohesion and friction angle of sand soil. Direct shear test is performed to follow ASTM D 3080-03. After the transformation done and formed the sandstone, increase in shear strength parameters are achieved. Control sands on this paper have 0 kPa cohesion value and friction angle of 32,72°. Sandstones with 7 days fermentation have cohesion value of 317,01 kPa with friction angle of 33,27°. Sandstones with 14 days fermentation have cohesion value of 788,78 kPa with friction angle of 36,11°
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>