Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Kepuasan pengalaman persalinan merupakan harapan bagi ibu bersalin, namun hal tersebut tidak selalu menjadi kenyataan dikarenakan terdapat beberapa ibu yang mengalami ketidakpuasan pengalaman persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan pengalaman persalinan pada Ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi komparatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dengan jumlah besar sampel yang digunakan yaitu 107 ibu postpartum. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner The Statisfaction with Childbirth Experience (SWCBE) versi Bahasa Indonesia. Analisis univariat kepuasan pengalaman persalinan menggunakan nilai mean. Analisis bivariat menggunakan uji T-Independen. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value < 0,05 yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan rata-rata kepuasan pengalaman persalinan pada ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Hasil penelitian ini menguatkan bahwa tindakan episiotomi cukup dilakukan jika terdapat indikasi yang kuat untuk dilakukannya. Jika hal tersebut dilakukan pada saat yang tidak tepat nantinya berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan sebagai salah satu penyumbang ketidakpuasan pengalaman persalinan. Maka dari itu, perlu adanya pengajaran kesiapan persalinan bagi ibu bersalin sejak masa kehamilan, sehingga ibu merasa siap dengan persalinannya dan memberikan pengalaman yang positif bagi setiap ibu bersalin dimasa mendatang.

ABSTRACT
A satisfaction of childbirth experience is a hope for mothers giving birth. In fact, it cannot be happened easily as they wished for because there are some mothers who dissatisfaction in childbirth experience. This research aims to determine the differences about satisfaction of childbirth experience in multiparous mother that had been done with and without episiotomy. This descriptive research is using comparative study and sample technique using non probability sampling with total sample of 107 postpartum mother. Data collection has been done by using Indonesian version of The Satisfaction with Childbirth Experience (SWCBE). Univariate analysis of childbirth experience satisfaction is using mean score. Bivariate analysis using independent t-test. The result showed p value < 0,05 which indicates there was a significant differences in the average level of satisfaction of the experience of childbirth in multiparous mothers who had an episiotomy and who did not do an episiotomy. The results of this study reinforce that episiotomy is enough if there are strong indications to do. If this is done at the wrong time, it will have a negative impact on maternal health and as a contributor to dissatisfaction with the childbirth experience. Therefore, there is a need to teach the readiness of childbirth experience for mothers during pregnancy, that mothers feel ready with childbirth and provide a positive experience for every maternity mother in the future."
Lengkap +
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Satrya Wibawa
"Latar belakang: Nyeri perineum adalah keluhan umum di kalangan wanita setelah persalinan pervaginam yang dapat menyebabkan morbiditas jangka panjang. Berbagai faktor determinan persalinan telah diidentifikasi berpengaruh terhadap peningkatan nyeri perineum setelah persalinan pervaginam. Studi sebelumnya telah berfokus pada nyeri persalinan dan manajemen nyeri pasca operasi caesar tetapi tidak pada faktor yang dapat memperberat derajat nyeri.
Tujuan: Menganalisis dan menilai hubungan faktor determinan persalinan pervaginam dan derajat nyeri perineum postpartum dalam 24 jam setelah persalinan pervaginam.
Metode: Ini adalah studi kasus-kontrol dengan subyek pasien yang menjalani persalinan pervaginam baik secara spontan atau dengan bantuan alat dengan indikasi apa pun di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selama tahun 2020. Nyeri perineum dinilai dengan Visual Analog Scale (VAS) dalam waktu 24 jam pasca persalinan setelah pemberian Asam Mefenamat 500mg dosis tunggal secara oral. Perbandingan dilakukan dengan Chi-square atau uji eksak Fisher dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 205 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Peningkatan nyeri perineum (VAS 4-10) ditemukan pada 41 kasus (20%). Peningkatan nyeri perineum banyak ditemukan pada subyek berusia di bawah 30 tahun (p=0,04). Ditemukan hubungan bermakna antara berat badan lahir bayi baru lahir > 3.000 gram dengan nyeri perineum (p<0.001) dengan aOR 8.38 CI 95% (2,8–24,97). Terdapat juga hubungan bermakna antara derajat robekan perineum dengan nyeri perineum postpartum (p 0,006) dengan aOR 41,25. Prosedur episiotomi juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan peningkatan nyeri perineum postpartum (p < 0,001) dengan aOR 45,2
Kesimpulan: Berat lahir bayi, derajat robekan perineum, dan episiotomi telah terbukti menjadi faktor yang dapat meningkatkan nyeri perineum setelah persalinan pervaginam. Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan dalam mengelola nyeri perineum postpartum untuk mencegah morbiditas jangka panjang dari persalinan pervaginam. Studi tambahan dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk kesimpulan yang tepat.

Background: Perineal pain is a common complaint among women after vaginal delivery that may lead to long term morbidity. Various determinant factors in labour have been identified have influence on increasing perineal pain after vaginal delivery. Previous studies have focused on labor pain and post-cesarean delivery pain management but not on the determinant factors.
Objective: Analyze and assess the association of determinant factors in vaginal delivery and the postpartum perineal pain within 24 hours after vaginal delivery.
Methods: This was case-control study including patient underwent vaginal delivery either spontaneously or with assisted vaginal delivery at any indication at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, during 2020. Perineal pain was assessed with Visual Analog Scale (VAS) within 24 hours post delivery after administration of Mefenamic Acid 500mg single dose orally. Comparisons were made with Chi-square or Fisher’s exact test continued with multivariate analysis with logistic regression.
Results: A total of 205 subjects were included in the study. Increased perineal pain (VAS 4-10) was found in 41 cases (20%). Increase perineal pain was commonly found in subjects under 30 years old (p = 0.04). Found significant association between newborn birthweight > 3.000 gram with perineal pain (p<0.001) with aOR 8.38 CI 95% (2,8–24,97). There was also significant association between degree of perineal tears with postpartum perineal pain (p 0.006) with aOR 41.25. Episiotomy procedure also shows significant association with increase postpartum perineal pain (p < 0.001) with aOR 45.2.
Conclusions: Neonatal birthweight, degree of perineal tear, and episiotomy have been shown to be determinant factors increasing perineal pain after vaginal delivery. These factors should be taken into consideration in managing postpartum perineal pain in order to prevent long-term morbidity from vaginal delivery. Additional studies with larger samples are needed for exact conclusion.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library